Anda di halaman 1dari 56

ANAMNESA PADA KUNJUNGAN AWAL

DAN KUNJUNGAN ULANG


KEHAMILAN

FEBTY KUSWANTI, SST., M.KEB


Asuhan Kehamilan
Kunjungan Awal
Tujuan
 Untuk menilai derajat kesehatan ibu hamil
 Untuk mengetahui data dasar sebagai acuan dalam menilai
kenormalan
 Mengidentifikasi faktor resiko
 Memberikan kesempatan kepada ibu dengan keluarganya untuk
mengekpresikan perhatian dan pengalamannya
 Memberikan saran yang berkaitan dengan tujuan dan
perkembangan kehamilan
 Membina hubungan baik
Bidan dituntut untuk mempunyai keterampilan

• Memiliki kemampuan berkomunikasi


yang baik
• Mampu menganalisa dan
mengidentifikasi kebutuhan ibu
• Mampu menulis yang akurat
• Memiliki kemampuan keterampilan
klinik
Asuhan Kehamilan Kunjungan
Awal
Pemeriksaan Pemeriksaan
Laboratorium Fisik

Kolaborasi

Riwayat
Kesehatan
Pengkajian data
kesehatan ibu

1. Pengambilan riwayat kesehatan (Anamnesa)


Tujuan :
• Mendeteksi komplikasi-komplikasi

• Menyiapkan persalinan
• Mengetahui kesehatan ibu secara umum
• Kondisi sosio ekonomi
Data Yang Di Kumpulkan
1. Informasi Biodata
• Nama
• Umur
• Agama
• Pendidikan
• Pekerjaan
• Alamat
• No. Hp
• Gol. Darah
2. Alasan Kunjungan
3. Keluhan Utama dan Riwayat Keluhan Utama
4. Keluhan Lain
5. Riwayat Menstruasi
a. HPHT
Rumus Naegle.
 Siklus 28 hari : (tgl + 7) (bln + 9/-3) (Tahun tetap/+1)
 Siklus 32 hari : (tgl + 14) selanjutnya sama dengan diatas
b. Siklus
c. Masalah yang di alami
6. Riwayat perkawinan
• Pernikahan ke berapa?
• Berapa umur saat kawin pertama?
• Lama pernikahan?
7. Riwayat kebidanan yang lalu
Lanjutan..
Hal Yang Perlu Di Observasi

 Gerak janin
 Masalah atau tanda bahaya
 Keluhan selama kehamilan
 Penggunaan obat-obatan
 Kekhawatiran-kekhawatiran lain
Untuk mengetahui kondisi dan status ibu hamil kita perlu melakukan
pemeriksaan fisik secara umum
1. Pemeriksaan fisik secara umum
 Tinggi badan
 Berat badan
- BB sebelum hamil
- BB sekarang
 Tanda-tanda vital (TD,Nadi dan suhu badan)
 IMT
 TP
 UK
2. Kepala dan leher
 Edema di wajah
 Mata berwarna kuning (Ikterus)
 Bibir pucat
 Pembengkakan kelenjar limfe dan tiroid
3.Payudara
 Putting payudara Menonjol/Tidak
 Kebersihan Payudara
4. Abdomen
 Luka bekas operasi
 TFU (jika kehamilan >20 minggu)
 Letak,presentase,posisi,dan penurunan kepala(jika kehamilan>36
minggu)
 TBJ (TFU-12x 155)
 DJJ(jika kehamilan>18 minggu)
5.Ekstremitas Atas dan Bawah
 Edema
 Varices
 Refleks
6.Genitalia luar
 Varices
 Perdarahan
 Luka
 Cairan yang keluar
 Cairan dari kelenjar uretra dan skene
TES LABORATORIUM
Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada wanita
hamil ditempat-tempat yang berbeda.
Dibanyak tempat di Indonesia wanita hamil
diperiksa urinenya untuk mengetahui kadar protein
dan glukosanya, diperiksa darahnya untuk
mengetahui faktor rhesus,golongan darah, Hb dan
rubelanya. Jenis tes dalam daftar adalah tes yang
paling penting yang dapat dipakai untuk menilai
adanya masalah pada ibu hamil. Dan jika tertangani
maka akan mencegah kematian dan kesakitan pada
ibu dan anak. Tes yang lain berguna hanya jika ada
indikasi perlunya tes tersebut.
Asuhan Kehamilan
Kunjungan Ulang
Kunjungan ulang antenatal adalah
Kunjungan ulang yang dilakukan oleh ibu hamil sebagai
lanjutan kunjungan awal selama selama kehamilan sampai
memasuki masa persalinan.
Pencatatan kunjungan ulang ini bertujuan untuk :
• Mengenalkan bidan kembali dengan temuan-
temuan,masalah serta aspek-aspek yang berkaitan dengan
wanita tersebut.
• Mengevaluasi data dasar
• Mengevaluasi keseluruhan dan efektivitas penatalaksanaan
terdahulu.
Kartu kunjungan ulangan :
Mengkaji kembali catatan sebelumnya untuk
mendapatkan informasi sbb:
Riwayat Kesehatan (Anamnesa)

Tujuan
• Mendeteksi komplikasi
• Menentukan normalitas kehamilan
• Menghitung usia kehamilan
• Memperkirakan tanggal persalinan
• Membuat rencana khusus untuk asuhan bagi ibu
Riwayat Kesehatan (Anamnesa)
• Biodata
• Riwayat Kehamilan Sekarang
• HPHT dan apakah normal
• Gerak janin
• Masalah atau tanda-tanda bahaya
• Keluhan2 lazim pada kehamilan
• Penggunaan obat2an termasuk jamu
• Kekhawatiran yang dirasakan
• Riwayat kebidanan yang lalu
• Jlm kehamilan, anak lahir hidup, pers aterm, pers prematur,
abortus, pers tindakan.
• Riw. Perdarahan
• Hipertensi
• BBL sebelumnya <2,5kg atau >4 kg
• Masalah lain yang dialami
• Riwayat Kesehatan (Dahulu & Sekarang)
• Masalah kardiovaskuler
• Hipertensi
• Diabetes
• Malaria
• PMS atau HIV/AIDS
• Imunisasi tetanus
• Asma
• Ginjal
• Epilepsi,dll
• Riwayat Kesehatan Keluarga
• Penyakit Kronis
• Penyakit Keturunan

GENETIK
• Riwayat Sosial Ekonomi
• Status perkawinan
• Respon orang tua & keluarga
• Riwayat KB
• Dukungan keluarga
• Pengambilan keputusan dlm keluarga
• Kebiasan makan dan gizi
• Kebiasaan hidup sehat
• Beban kerja & kegiatan sehari-hari
• Tempat melahirkan & penolong yang diinginkan
Pemeriksaan Fisik & Laboratorium
• Tujuan

Mendeteksi
Komplikasi Kehamilan
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan fisik umum
• TB
• BB
• IMT (BB/TB2)
• Tanda Vital (TD, Nadi, Suhu)
• Kepala & Leher
• Edema di wajah
• Ikterus dan pucat pada mata
• Mulut pucat
• Pembengkakan sal.limfe & kel.tiroid
• Payudara
• Puting menonjol/tidak
• Massa
• Kebersihan
• Abdomen
• Luka bekas operasi
• TFU jika > 12 minggu
• Letak, presentasi, posisi, penurunan
kepala jika > 36 minggu
• DJJ jika > 18 minggu
• TBJ
• Ekstremitas Atas dan Bawah
• Edema
• Varises
• Reflek
• Genitalia Luar
• Varises
• Luka
• Pengeluaran
Pemeriksaan Laboratorium
• Haemoglobin -------- > Anemia
• Protein urin -------- > Infeksi , Preeklamsi
• Glukosa urin -------- > Diabetes
• VDRL -------- > Syphilis
• Faktor Rh -------- > Rh Sensitization
• Gol. Darah -------- > Ketidakcocokan
ABO
• HIV -------- > AIDS
• Rubela -------- > Anomali janin
• Tinja -------- > Anemia
PALPASI ABDOMEN
Leopold I :
menentukan bagian janin yang berada
dalam fundus uteri.

 Kedua telapak tangan pemeriksa


diletakkan pada puncak fundus
uteri.
 Tentukan tinggi fundus uteri untuk
menentukan usia kehamilan.
 Rasakan bagian janin yang
berada pada bagian fundus
(bokong atau kepala atau kosong).
Leopold II :
menentukan bagian janin yang
berada pada kedua sisi uterus.
 Kedua telapak tangan pemeriksa
bergeser turun kebawah sampai
disamping kiri dan kanan umbilikus.
 Tentukan bagian punggung janin
untuk menentukan lokasi auskultasi
denyut jantung janin nantinya.
 Tentukan bagian-bagian kecil janin.
Leopold III :
menentukan bagian janin apa
yang berada pada bagian bawah.

 Pemeriksaan ini dilakukan dengan


hati-hati oleh karena dapat
menyebabkan perasaan tak nyaman
bagi pasien.
 Bagian terendah janin dicekap
diantara ibu jari dan telunjuk tangan
kanan.
 Ditentukan apa yang menjadi bagian
terendah janin dan ditentukan
apakah sudah mengalami
engagemen atau belum.
Leopold IV :
Menentukan sudah sejauh mana
bagian terbawah janin masuk ke
pelvis
 Pemeriksa merubah posisinya
sehingga menghadap ke arah
kaki pasien.
 Kedua telapak tangan
ditempatkan disisi kiri dan kanan
bagian terendah janin.
 Digunakan untuk menentukan
sampai berapa jauh derajat
desensus janin.
Mengukur dengan pita cm
• Dengarkan denyut
jantung janin (DJJ) sejak
kehamilan 20 minggu.
Jantung janin biasanya
berdenyut 120-160 kali
permenit.
Setelah pemeriksaan awal bidan melakukan sebagian atau
seluruh komponen-komponen berikut ini dari pemeriksaan
panggul sebagaimana indikasinya :
 Jika hamil tersebut mengeluh tentang keluarnya cairan
vagina
 Periksalah tanda –tanda infeksi vagina
 Evaluasi pengobatan untuk infeksi vagina
 Ulangi papsmear jika perlu
 Pastikan ada tidaknya KPD
Lakukan pemeriksaan vagina jika ibu hamil memiliki tanda-
tanda atau gejala persalinan kurang bulan untuk menilai :
 Penipisan
 Pembukaan
 Status ketuban
 Masuknya kepala janin
Tehnik
• Vaginal toucher pada
pemeriksaan kehamilan dan
persalinan:
• Didahului dengan melakukan
inspeksi pada organ genitalia
eksterna.
• Tahap berikutnya
pemeriksaan inspekulo untuk
melihat keadaan jalan lahir.
• Labia minora disisihkan kekiri
dan kanan dengan ibu jari
dan jari telunjuk tangan kiri
dari sisi kranial untuk
memaparkan vestibulum.
Jari telunjuk dan jari
tengah tangan kanan
dalam posisi lurus
dan rapat
dimasukkan kearah
belakang - atas
vagina dan
melakukan palpasi
pada servik.
• Menentukan dilatasi (cm)
dan pendataran servik
(prosentase).
• Menentukan keadaan
selaput ketuban masih utuh
atau sudah pecah, bila
sudah pecah tentukan :
• Warna
• Bau
• Jumlah air ketuban yang
mengalir keluar
• Menentukan presentasi
(bagian terendah) dan posisi
(berdasarkan denominator)
serta derajat penurunan
janin berdasarkan stasion.
Pengembangan rencana perawatan menyeluruh mencakup
komponen-komponen berikut:

• Penetapan kebutuhan untuk pengujian laboratorium


• Menentukan kebutuhan konsultasi dengan bidan/ dokter
• Penentuan kebutuhan akan re evaluasi diserta intervensi
• Penentuan apa langkah-langkah instruksional untuk
memenuhi kebutuhan
• Penentuan kebutuhan akan pengurangan rasa ketidak
nyamanan serta pengobatannya.
• Penentuan akan kebutuhan obat-obatan
• Penentuan akan kebutuhan konsultasi
• Penentuan kebutuhan akan adanya seseorang yang lebih
aktif menemani
• Penentuan kebutuhan konseling atau penyuluhan.
Latihan

Dari hasil anamnesa pada seorang ibu hamil, didapatkan data salah
satunya pada riwayat obstetri yang lalu bahwa ibu hamil pernah
mengalami hipertensi pada kehamilannya yang lalu, menurut anda
sebagai sebagai seorang bidan, apa yang dibutuhkan oleh ibu hamil
tersebut ?
Jawaban
• Konseling tanda bahaya eklamsia
• Pemantauan tekanan darah, reflek, protein urine
• Perencanaan sarana transportasi jika dibutuhkan untuk
kegawatdaruratan
Kesimpulan
 Setiap wanita dan setiap kehamilan merupakan hal yang unik
dan berbeda satu dengan yang lain

 Kemampuan berkomunikasi dengan klien penting, membina


hubungan baik

 Seorang bidan harus mampu melakukan identifikasi,


menetapkan diagnosa dan perencanaan terhadap ibu hamil
pada saat kunjungan pertamanya
Latihan soal

1. Dibawah ini merupakan tujuan dari kunjungan awal seorang


ibu hamil yaitu kecuali :
a. Untuk menilai keadaan kenormalan dilihat dari tanda-
tanda vital dan pemeriksaan laboratorium klien
b. Untuk membina hubungan yang baik anta bidan dan klien
c. Untuk memberikan kesempatan kepada klien dan
keluarganya untuk mengekspresikan ketidaksukaannya
terhadap bidan
d. Untuk mengidentifikasi faktor resiko.
2. Seorang wanita yang memiliki riwayat perdarahan pascasalin,
perlu untuk dibuat rencana asuhan yaitu :
a. Pencegahan anemia
b. Memiliki cairan infus, oksitosin, methergin yang tersedia
dalam persalinan
c. Perencanaan sarana transfortasi jika dibutuhkan untuk
kegawatdaruratan.
d. Semua benar
3.Dalam melakukan anamnesa salah satunya bidan harus
mengkaji mengenai riwayat sosial ekonomi klien, tujuannya
adalah untuk :
a. Menentukan untuk kehamilan dengan tepat
b. Membantu mengidentifikasi kondisi kesehatan yang dapat
mempengaruhi kehamilan dan bayi.
c. Mengetahui sistem dukungan terhadap ibu dan pengambil
keputusan dalam keluarga dan perencanaan persalinan.
d. Mengetahui riwayat kesehatan yang lalu
4. Dibawah ini adalah data yang didapatkan pada riwayat
obstetrik yang lalu kecuali :
a. Berat bayi sebelumnya
b. Riwayat hipertensi
c. Tanda bahaya yang dirasakan ibu saat ini
d. Riwayat perdarahan pada kehamilan, persalinan atau nifas
yang lalu
5.Kunjungan awal ibu hamil diharapkan dilakukan pada trimester
pertama, hal itu penting dikarenakan :
a. Pada periode ini merupakan peiode organogenesis dan kebiasaan
buruk serta riwayat kesehatan ibu yang kurang baik berdampak
kurang baik
b. Harus di test laboratorium
c. Agar cakupan K4 tercapai
d. Bidan dapat mengidentifikasi riwayat ekonomi ibu lebih awal.
be a good midwife

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai