Anda di halaman 1dari 16

HUKUM TATA

LINGKUNGAN
Kelompok III

Torang Fadly Panjaitan (17600307)


Yeremia Arjuna Purba (18600307)
Sabarman Jhon Andre Natal Purba (18600366)
Farida Maria Vinsensia Lahagu (19600014)
Alberth Alvian Sagala (19600054)
Samuel Amanda Yan Putra Hasibuan (19600056)
Rita Sianturi (19600057)
Boby C. Naibaho (19600058)
Yolanda C Manalu (19600059)
Nathasya Sihite (Moderator) (19600060)
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 22 TAHUN 2021
TENTANG
PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN DAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Peraturan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup disusun dengan muatan substansi meliputi perencanaan,
pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan dan penegakan hukum
Lingkungan Hidup, yang sejalan dengan ruang lingkup Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup sebagaimana tercantum dalam Pasal 4 Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
Perencanaan dalam Peraturan Pemerintah ini mencakup perencanaan perlindungan
dan pengelolaan Mutu Air, Mutu Udara, dan Mutu Laut yang dilakukan dengan
melalui tahapan inventarisasi, penyusunan dan penetapan baku mutu, penyusunan
dan penetapan wilayah perencanaan, penyusunan dan penetapan rencana
Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air, Mutu Udara dan Mutu Laut.

Pemanfaatan dan pemeliharaan dalam Peraturan Pemerintah ini dimaksudkan


untuk dapat menjaga kelestarian dan kelangsungan kualitas mutu lingkungan yang
diselenggarakan berdasarkan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air
(RPPMA), Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Udara (RPPMU), dan
Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Laut (RPPML).

Farida Maria Vinsensia Lahagu (19600014)


Pengendalian dalam Peraturan Pemerintah ini mencakup pengendalian di level Usaha dan/atau
Kegiatan,dimulai pada tahap perencanaan melalui mekanisme Persetujuan Lingkungan dengan
dokumen Lingkungan Hidup berupa Amdal, UKL-UPL, atau SPPL. Pengendalian di tahap operasi
dan pascaoperasi menggunakan instrumen baku mutu lingkungan dan Kriteria Baku Kerusakan
Lingkungan. Upaya pengendalian dilakukan dengan menyelaraskan antara rumusan pengaturan
kemudahan Perizinan Berusaha dengan pengaturan pengendalian dampak dari Usaha dan/atau
Kegiatan terhadap Lingkungan Hidup.
Peraturan Pemerintah ini mengatur Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah nonB3 yang meliputi
pengelolaandi penghasil Limbah dan jasa pengelolaan Limbah B3. Pengelolaan Limbah B3 dan
Limbah nonB3 mencakup pengaturan tentang penetapan Limbah B3 dan Limbah nonB3,
pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan dan
penimbunan untuk memastikan keamanan kesehatan manusia dan kelestarian Lingkungan Hidup.

Pengawasan dan penegakan hukum Lingkungan Hidup dilakukan untuk menjamin ketentuan
yang telah ditetapkan dalam tahap perencanaan suatu Usaha dan/atau Kegiatan dilaksanakan
sesuai dengan perencanaan dan akan mendapatkan konsekuensi apabila terjadi penyimpangan
dalam pelaksanaan Usaha dan/atau Kegiatan terhadap kewajiban pada Persetujuan Lingkungan
dalam Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah. Penerapan terhadap penegakan hukum
dilakukan dengan prinsip ultimum remedium dan melalui tahapan penerapan Sanksi
Administratif.
Torang Fadly Panjaitan (17600307)
PP 22/2021 ini dilakukan dalam rangka memberikan kemudahan bagi setiap orang untuk
memperoleh persetujuan lingkungan.
Menurut PP ini, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dari perilakunya, yang mempengaruhi alam
itus sendiri kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup.
PP ini mengenai persetujuan lingkungan; perlindungan dan pengelolaan mutu udara;
perlindungan dan pengelolaan mutu udara; perlindungan dan pengelolaan mutu laut;
pengendalian lingkungan hidup; pengelolaan limbah B3 dan pengelolaan limbah nonB3; data
penjamin untuk pemulihan fungsi lingkungan hidup; sistem informasi lingkungan hidup;
pembinaan dan pengawasan; dan pengenaan sanksi administratif.

Pengawasan dan penegakan hukum Lingkungan Hidup dilakukan untuk menjamin ketentuan
yang telah ditetapkan dalam tahap perencanaan suatu Usaha dan / atau Kegiatan
dilaksanakan sesuai perencanaan dan akan berada dalam lingkungan penyimpangan dalam
pelaksanaan Usaha dan Kegiatan terhadap kewajiban pada Persetujuan Lingkungan dalam
Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah.

Rita Sianturi (19600057)


Dalam PP NO 22 Tahun 2021 menetapkan adanya Perlindungan terhadap Lingkungan Hidup
Hal tersebut dijelaskan pada :
pasal 1 no 2 yang berbunyi : “Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya
sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi Lingkungan Hidup dan
mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan Lingkungan, Hidup yang meliputi
perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan
hukum”
Pasal 1 no 32 Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air adalah upaya sistematis dan terpadu
yang dilakukan untuk
menjaga Mutu Air
pasal 1 no 44 yang berbunyi : Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Udara adalah upaya.
sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk menjaga Mutu Udara.
Pasal 1 no 54 yang berbunyi Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Laut adalah Upaya
sistematis dan terpadu yang diiakukan untuk menjaga mutu Laut.

Juga dijelakan pada Pasal 2 Peraturan Pemerintah ini mengatur mengenai:


b. Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air;
c. Pcrlindungan dan Pengelolaan Mutu Udara;
d. Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Laut;
Samuel Amanda Yan Putra Hasibuan (19600056)
Beberapa poin penting dari PP 22/2021 adalah sebagai
berikut:
.

1. Pelibatan penyusunan AMDAL 2. Tanggungjawab Limbah B3


[Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.]
Setiap orang yang tindakannya, usahanya, dan atau
Pada Peraturan Pemerintah ini, penyusunan dokumen
kegiatannya menggunakan B3, menghasilkan dan/atau
Amdal hanya melibatkan masyarakat yang terdampak
mengelola limbah B3, dan/atau yang menimbulkan
langsung terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan.
ancaman serius terhadap lingkungan hidup bertanggung
Berbeda dengan UU PPLH yang sebelumnya harus
jawab mutlak atas kerugian yang terjadi dari usaha
melibatkan juga pemerhati lingkungan. Dokumen Amdal
dan/atau kegiatannya
disusun oleh pemrakarsa dengan melibatkan masyarakat.
Pasal 5 Pasal 274
(1) Amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a wajib (1) Setiap Orang yang menghasilkan Limbah wajib melakukan
dimiliki bagi setiap rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang memiliki pengelolaan Limbah yang dihasilkannya.
Dampak Penting terhadap Lingkungan Hidup
Pasal 21 (2) Pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
(1) Amdal disusun oleh penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan a. Pengelolaan Limbah B3; dan
b. Pengelolaan Limbah nonB3
pada tahap perencanaan suatu Usaha dan/atau Kegiatan.

Alberth Alvian Sagala (19600054)


EKOREGION
Ekoregion adalah wilayah dengan karakteristik flora, fauna, dan lingkungan yang mirip.
Secara umum, ekoregion mencakup area yang lebih kecil dibandingkan dengan bioregion dan
ecozone.
Berdasarkan World Wildlife Fund (WWF), suatu daerah dapat dikategorikan sebagai
ekoregion ketika

Pentingnya Ekoregion
Menurut berbagai penelitian, berbagai ekosistem saling berhubungan
dan berinteraksi untuk menciptakan kesatuan yang lebih besar.
Terdapat kesamaan dinamika Ekoregion merupakan salah satu pendekatan yang berguna untuk
ekosistem atau flora dan fauna memahami dan menganalisa kesatuan ekosistem-ekosistem ini

Gerakan konservasi lingkungan seperti bioregionalism meyakini bahwa


Terdapat kesamaan pada faktor ekoregion merupakan pembatas aktivitas manusia yang lebih baik
dibandingkan dengan batas-batas politik. Gerakan ini juga tengah
lingkungan mengadvokasikan manajemen lingkungan berbasis ekoregion dan
daerah aliran sungai.
Terdapat interaksi yang krusial bagi Ditengah pembangunan industri yang sangat pesat dan pertumbuhan
keberlangsungan kelompok/wilayah serta mobilitas penduduk yang sangat cepat. Kesadaran mengenai
tersebut lingkungan serta konservasinya sangat penting. Memahami dan
mengetahui ekoregion sebagai bagian dari klasifikasi persebaran
Hingga saat ini, WWF telah mengidentifikasi makhluk hidup merupakan bagian dari memahami lingkungan agar kita
867 ekoregion terestrial dan 450 ekoregion dapat lebih menjaganya.
air tawar di seluruh dunia
Yeremia Arjuna Purba (18600307)
Ekoregion adalah wilayah geografis yang memiliki
kesamaan ciri iklim, tanah, air, flora, dan fauna asli, serta
pola interaksi manusia dengan alam yang menggambarkan
integritas sistem alam dan lingkungan hidup.

Ekoregion Terestrial Ekoregion Air Tawar


Ekoregion terestrial meliputi seluruh klasifikasi Ekoregion air tawar meliputi seluruh
ekoregion yang berada di darat. Saat ini, WWF
membagi daerah daratan menjadi 8 zona 01 02 klasifikasi ekoregion yang berada di
badan air tawar. Contoh ekoregion
ekologi khusus yang nantinya akan dibagi lagi
menjadi zona-zona ekoregion. air tawar antara lain adalah sungai,
danau, delta sungai, dan daerah
floodplain
Ekoregion Maritim

Ekoregion maritim mencakup seluruh klasifikasi


ekoregion yang berada di laut atau kawasan air asin.
Ekoregion maritim umumnya memiliki tingkat detail
yang lebih rendah dibandingkan dengan ekoregion
03
terestrial karena keterbatasan alat observasi dan
dana. Oleh karena itu, hanya wilayah rawan yang Nathasya Sihite (19600060)
dipetakan dan diklasifikasi.
Memahami konsep ekoregion merupakan hal yang
penting sebelum melakukan analisis hingga pembuatan
kebijakan yang berkaitan dengan lingkungan hidup,
seperti rencana tata ruang, rencana pembangunan, dan
kajian lingkungan hidup strategis (KLHS).

Latar Belakang Penetapan Ekoregion

Ekoregion menjadi salah satu asas dalam upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup (PPLH). Maksud dari “asas ekoregion” adalah harus
diperhatikannya karakteristik sumber daya alam, ekosistem, kondisi geografis,
budaya masyarakat setempat, dan kearifan lokal, dalam setiap upaya PPLH . Di
samping itu, ekoregion juga dijadikan sebagai unit spasial dalam inventarisasi dan
analisis lingkungan hidup. Hal ini untuk memastikan terlaksananya koordinasi
horizontal antar wilayah administrasi yang saling bergantung (misalnya hulu-hilir)
dalam PPLH. Penetapan ekoregion memungkinkan kita melihat keterkaitan,
interaksi, dan interdependensi, serta dinamika pemanfaatan, pencadangan
sumber daya alam, maupun permasalahan lingkungan hidup di wilayah ekoregion
Yolanda C Manalu (19600059)
Penetapan Ekoregion di Indonesia

Pada tahapan perencanaan PPLH, penetapan wilayah


ekoregion dilakukan dengan mempertimbangkan
kesamaan beberapa hal berikut

(1) karakteristik bentang (3) iklim; (5) sosial budaya; (7) kelembagaan
alam; (6) ekonomi; masyarakat;
(2) daerah aliran sungai; (4) flora dan fauna; (8) Hasil inventarisasi
lingkungan hidup.
Sabarman Jhon Andre Natal Purba (18600366)
Dalam implementasinya, penetapan ekoregion menggunakan
kedelapan parameter yang telah disebutkan merupakan hal yang
cukup sulit di Indonesia, karena ketersediaan data yang tidak merata
di seluruh wilayah. Implikasinya, penetapan ekoregion yang telah
dilakukan di Indonesia saat ini belum sepenuhnya menggunakan
konsep dasar ekologi, yang mengasumsikan adanya hubungan erat
yang saling mempengaruhi antara iklim, ketinggian tempat, tipe
batuan, bentuk lahan, tanah, kondisi hidrologi, dan organisme .
Distribusi ekoregion divisualisasikan dalam bentuk peta ekoregion
yang biasanya memuat informasi mengenai karakteritik bentang
alam berupa geomorfologi dan morfogenesa, yang mampu
mendelineasi batas-batas karakteristik wilayah hal itu dapat kita
KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN lihat di, DAN KEHUTANAN REPUBLIK
HIDUP
INDONESIA NOMOR: SK. /Menlhk/Setjen/ /10/2017 TENTANG PENETAPAN
WILAYAH EKOREGION INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
Boby C. Naibaho [19600058]
Thank you for
listening

Anda mungkin juga menyukai