URETROLITHIASIS
DISUSUN OLEH:
Ervina Nur Amalia Sari
PEMBIMBING :
dr. Widijati Hendrajani, Sp. Rad
Uretrolithiasis atau Batu uretra biasanya berasal dari batu ginjal atau batu
ureter yang turun ke buli-buli, kemudian masuk ke uretra.
Batu uretra yang merupakan batu primer terbentuk di uretra sangat jarang,
kecuali jika terbentuk di dalam divertikel uretra.
Secara anatomis uretra pria dibagi menjadi dua bagian yaitu :
Uretra Posterior, dibagi menjadi:
a. Pars prostatika
b. Pars membranacea
Uretra Anterior, dibagi menjadi:
a. Pars bulbaris
b. Pars pendulum /cavernosa/spongiosa
c. Pars glandis
EPIDEMIOLOGI
Batu uretra jarang dijumpai di negara maju, namun cukup sering
ditemukan di negara-negara berkembang, salah satunya di
Indonesia.
Kasus batu uretra mencakup <2% dari seluruh kasus batu saluran
kemih (BSK), paling sering ditemukan pada anak dan laki-laki
dewasa. BSK lebih sering ditemukan pada laki-laki daripada
perempuan, karena anatomi uretra laki-laki yang lebih panjang.
Lokasi batu uretra sebanyak 32 - 88% ditemukan di uretra
posterior dan 8 - 58% terletak di uretra pars bulbosa dan penile
uretra, hanya 4 - 11% di fossa navikularis.
ETIOLOGI
Batu berukuran kecil (diameter <1 cm) terkadang dapat keluar dengan spontan.
Namun, batu di saluran kemih atas biasanya sudah berukuran besar sebelum turun dan
menyumbat uretra. Deteksi terlambat dapat menyebabkan batu uretra diketahui saat
sudah mencapai uretra bagian anterior. Gesekan batu dengan epitel uretra yang
meningkatkan spasme sfingter uretra eksternum atau edema epitel uretra menambah
kemungkinan tersumbat. Sumbatan batu ini biasanya terletak pada uretra regio prostat
atau bulbar.
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan fisik
Pancaran urin melemah atau urin menetes Pada sebagian besar kasus, batu uretra dapat
Urinasi lama tapi urin yang keluar hanya sedikit terpalpasi pada pemeriksaan fisik, teraba
(Stranguria)
massa keras sepanjang uretra laki-laki atau
Nyeri saat buang air kecil (Disuria) dinding anterior vagina pada perempuan.
Urin dapat berupa darah (Hematuria)
Gambar 2.2. Foto polos abdomen, A. Batu pada para vertebra kiri, B. Batu terdapat di
seluruh sistem saluran kemih mulai dari ginjal, ureter, buli-buli hingga di uretra.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Gambar 2.3 X-ray pelvis menunjukkan gambaran radio opaque pada penis
bagian paling distal
PEMERIKSAAN PENUNJANG