Anda di halaman 1dari 16

REFERAT

URETROLITHIASIS

DISUSUN OLEH:
Ervina Nur Amalia Sari

PEMBIMBING :
dr. Widijati Hendrajani, Sp. Rad

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
2021
DEFINISI

 Uretrolithiasis atau Batu uretra biasanya berasal dari batu ginjal atau batu
ureter yang turun ke buli-buli, kemudian masuk ke uretra.
 Batu uretra yang merupakan batu primer terbentuk di uretra sangat jarang,
kecuali jika terbentuk di dalam divertikel uretra.
Secara anatomis uretra pria dibagi menjadi dua bagian yaitu :
 Uretra Posterior, dibagi menjadi:
a. Pars prostatika
b. Pars membranacea
 Uretra Anterior, dibagi menjadi:
a. Pars bulbaris
b. Pars pendulum /cavernosa/spongiosa
c. Pars glandis
EPIDEMIOLOGI
 Batu uretra jarang dijumpai di negara maju, namun cukup sering
ditemukan di negara-negara berkembang, salah satunya di
Indonesia.
 Kasus batu uretra mencakup <2% dari seluruh kasus batu saluran
kemih (BSK), paling sering ditemukan pada anak dan laki-laki
dewasa. BSK lebih sering ditemukan pada laki-laki daripada
perempuan, karena anatomi uretra laki-laki yang lebih panjang.
 Lokasi batu uretra sebanyak 32 - 88% ditemukan di uretra
posterior dan 8 - 58% terletak di uretra pars bulbosa dan penile
uretra, hanya 4 - 11% di fossa navikularis.
ETIOLOGI

 Kelainan anatomi seperti striktur uretra, divertikulum, hipospadia, dan


stenosis meatal.
 Idiopatik
 Herediter
 Adanya benda asing seperti kateter uretra, debris, obstruksi leher buli,
dan skistisomiasis.
KLASIFIKASI

Batu Primer Batu Sekunder

• Biasanya terbentuk di proksimal


• Batu migrasi atau batu
striktur, kongenital, atau benda
sekunder lebih banyak
asing.
ditemukan
• Jenis batu primer biasanya
• Jenis terbanyak adalah
struvite, kalsium fosfat, atau
kalsium oksalat dan fosfat.
kalsium karbonat.
PATOFISIOLOGI
Obstruksi saluran uretra oleh batu sering disebabkan oleh perpindahan batu saluran
kemih atas, yaitu batu buli, batu ureter, atau batu ginjal. Batu ginjal atau ureter yang
dapat turun spontan ke buli, biasanya akan dengan leluasa menyumbat saluran uretra.

Batu berukuran kecil (diameter <1 cm) terkadang dapat keluar dengan spontan.
Namun, batu di saluran kemih atas biasanya sudah berukuran besar sebelum turun dan
menyumbat uretra. Deteksi terlambat dapat menyebabkan batu uretra diketahui saat
sudah mencapai uretra bagian anterior. Gesekan batu dengan epitel uretra yang
meningkatkan spasme sfingter uretra eksternum atau edema epitel uretra menambah
kemungkinan tersumbat. Sumbatan batu ini biasanya terletak pada uretra regio prostat
atau bulbar.
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan fisik

 Pancaran urin melemah atau urin menetes  Pada sebagian besar kasus, batu uretra dapat
 Urinasi lama tapi urin yang keluar hanya sedikit terpalpasi pada pemeriksaan fisik, teraba
(Stranguria)
massa keras sepanjang uretra laki-laki atau
 Nyeri saat buang air kecil (Disuria) dinding anterior vagina pada perempuan.
 Urin dapat berupa darah (Hematuria)

 Pada perempuan, batu uretra dapat


menyebabkan nyeri pelvis kronis. Pada laki-laki
nyeri dapat dirasakan menjalar hingga ke ujung
penis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Gambar 2.2. Foto polos abdomen, A. Batu pada para vertebra kiri, B. Batu terdapat di
seluruh sistem saluran kemih mulai dari ginjal, ureter, buli-buli hingga di uretra.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Gambar 2.3 X-ray pelvis menunjukkan gambaran radio opaque pada penis
bagian paling distal
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Gambar 2.4 USG didapatkan gambaran hiperekoik pada


uretra pars prostatica yang menunjukkan adanya batu
PEMERIKSAAN PENUNJANG

A. Gambaran uretrografi retrograd, B. Menunjukkan obstruksi batu uretra anterior


TATALAKSANA
Algoritma Tatalaksana Batu Uretra
KOMPLIKASI

 Komplikasi batu saluran kemih antara lain timbulnya obstruksi,


infeksi sekunder dan infeksi yang berkepanjangan pada urotelium
yang dapat menyebabkan tumbuhnya keganasan yang sering berupa
karsinoma epidermoid.
 Sebagai akibat obstruksi menyebabkan gangguan pada aliran kemih
PROGNOSIS

 Prognosis batu pada saluran kemih tergantung dari faktor-faktor


ukuran batu, letak batu, adanya infeksi serta adanya obstruksi.
Makin besar ukuran suatu batu, makin buruk prognosisnya. Letak
batu yang dapat menyebabkan obstruksi dapat mempermudah
terjadinya infeksi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai