Anda di halaman 1dari 13

BAHASA ALAMIAH DAN BAHASA INDEKS

Pada dasarnya ada dua jenis bahasa indeks yaitu bahasa


alamiah (natural language) dan kosa kata terkontrol
(controlled vocabulary). Bahasa alamiah adalah bahasa
dari dokumen yang diindeks. Biasanya bahasa tersebut
merupakan bahasa yang tidak terkendali (uncontrolled
vocabulary). Bahasa alamiah ini umum digunakan
dalam komunikasi dan penulisan ilmiah, yang banyak
dipakai oleh pengarang (Lancaster, 1986 : 159).
Sedangkan kosa kata terkontrol dapat berupa indeks
subjek, pengarang, judul maupun tesaurus.
Ditinjau dari sisi sistem temu kembali informasi, tesaurus
adalah suatu daftar pengendali (authority list) istilah-
istilah khusus yang digunakan dalam sistem temu kembali
informasi. Akan tetapi bila ditinjau dari segi fungsinya
tesaurus adalah sarana pengawasan istilah yang digunakan
untuk penerjemahan bahasa alamiah dokumen ke bahasa
yang lebih terkendali. Tesaurus berisi sejumlah istilah
indeks dengan menggunakan bahasa yang terkendali,
sehingga sering disebut juga dengan bahasa terkontrol
(controlled language). Tujuan utama tesaurus adalah juga
untuk memudahkan temu kembali dokumen, dan untuk
mencapai konsistensi dalam pengindeksan dokumen pada
sistem simpan dan temu kembali informasi.
Bahasa alamiah dan kosa kata terkontrol adalah dua
bahasa hasil dari pengindeksan yang sama-sama dapat
dipergunakan sebagai representasi dokumen. Kedua
bahasa pengindeksan tersebut digunakan pada waktu
pemasukan (input) data ke database, dan akan
digunakan juga pada waktu pencarian / penelusuran
(output) informasi dari database.
Dua fungsi utama bahasa indeks, yaitu:
1. Memunkinkan pengindeks menyatakan subyek secara
konsisten. Artinya konsep yang sama di mana dan bila
saja muncul, akan diwakili istilah atau kode yang sama.
2. Memungkinkan perluasan atau penyempitan ruang
lingkup penelusuran dengan memperlihatkan
hubungan-hubungan semantik antara istilah/kode
bahasa indeks.
Ada dua jenis bahasa indeks:
3. Bahasa indeks yang non-verbal; Skema (bagan)
klasifikasi
4. Bahasa indeks verbal: daftar Tajuk Subyek dan Tesaurus
Bagan Klasifikasi
1. Dalam bagan klasifikasi pengetahuan dibagi menjadi
sejumlah kelas utama yang mewakili suatu disiplin imu
atau subdisiplin ilmu. Kelas utama dibagi lagi menjadi
subkelas (subdivisi), yang dapat dibagi lagi menjadi
kelas-kelas yang semakin khusus (spesifik).
2. Tiap kelas diwakili atau dinyataka dengan menggunakan
notasi yang menunjukkan tempat/urutan kelas dalam
bagan klasifikasi. Notasi dapat terdiri atas angka, huruf
atau kombinasi angka dan huruf.
3. Hubungan antar subyek bersifat hirarkis. Bagan
menampilkan hubungan dari subyek umum ke khusus
dan sebaliknya.
4. Karena subyek-subyek dinyatakan dengan notasi (jadi
ringkas), maka klasifikasi dapat digunakan untuk
menyusun dokumen di rak.

Contoh Bagan Klasifikasi Umum:


5. Dewey Decimal Classification (DDC)
6. Library of Congress Classification (LCC)
7. Universal Decimal Classification (UDC)
8. Colon Classification (CC)
9. Brown’s Subject Classification
10. Bliss Bibliographic Classification
Daftar Tajuk Subyek
1. Tiap konsep diwakili satu istilah atau frase yang disebut tajuk
subyek. Ada konsep tunggal dan konsep majemuk. Disusun
menurut abjad menjadi Daftar Tajuk Subyek
2. Ada pengawasan terhadap sinonim. Satu istilah dipilih dan
dipakai sebagai tajuk subyek (subject heading). Istilah yang
tidak dipakai ditandai X dalam daftar tajuk subyek. Ini berarti
bahwa harus dibuat acuan lihat dari istilah tidak terpilih ini ke
istilah terpilih (tajuk subyek). Acuan ini disusun sesuai dengan
tempatnya menurut abjad dalam katalog subyek berabjad.
3. Tiap konsep harus diwakili oleh istilah yang jelas, yang hanya
mempunyai satu arti. Oleh sebab itu homonim diberi istilah
penjelas (qualifier).
4. Hubungan antar subyek diperlihatkan dengan
menggunakan tanda XX atau lihat juga yang
menunjukkan hubungan antara satu subyek dengan
subyek yang lain. Acuan ini disusun dalam katalog
subyek sesuai dengan urutannya menurut abjad.
Contoh daftar tajuk subyek:
a. Sears List of Subject Headings
b. Library of Congress Subject eadings (LCSH)
c. Daftar Tajuk Subyek untuk Perpustakaan.
Tesaurus
Tesaurus agak mirip dengan daftar tajuk subyek, tetapi ada
beberapa perbedaan prinsipiil antara kedua bahasa
indeks verbal ini.
1. Tesaurus biasanya mencakup satu bidang khusus.
(berbeda dengan DTS yang biasanya bersifat umum:
mencakup semua bidang ilmu pengetahuan)
2. Tiap konsep diwakili oleh suatu istilah yang disebut
deskriptor atau term (istilah). Disusun menurut abjad
menjadi suatu daftar yang disebut tesaurus.
3. Sedapat mungkin diusahakan agar tiap deskriptor/term
mewakili konsep tunggal.
4. Hubungan antar deskriptor/term ditunjukkan dengan
menggunakan singkatan, seperti:
UF Used For
BT Broader Term
NT Narrower Term
RT Related Term
(Daftar tajuk subyek secara tradisional menggunakan X
dan XX, namun sekarang ada pula daftar tajuk yang
menggunakan singkatan NT, BT, dsb)
Kesimpulan
Bahasa indeks dapat meningkatkan temu kembali informasi
(meningkatkan tercapainya MATCH) karena bahasa indeks
adalah sarana pengendalian atau pengawasan tajuk
subyek. Lewat bahasa indeks authority control untuk
simpan dan temu kembali subyek terlaksana sebab:
1. Tiap konsep diwakili oleh SATU istilah (atau frase=
gabungan istilah) atau notasi.
2. Hubungan antar konsep ditunjukkan.
Contoh DTS
DISIPLIN MILITER 355. 13
X Angkatan Bersenjata – Disiplin; Militer, Disiplin;
Angkatan Darat – Disiplin; Angkatan Laut- Disiplin
Disiplin tentara lihat DISIPLIN MILITER

DISIPLIN SEKOLAH 371. 5


X Disiplin murid; Hukuman murid; sekolah; Disiplin;
Setrap
XX MENGAJAR; MANAJEMEN DAN ORGANISASI SEKOLAH
Contoh Tesaurus
Dress Design
Use CLOTHING DESIGN
DRINKING
SNConsumption of alcoholic beverages
UFAlcohol Consumption
NT Alcoholic Abuse
BT Behavior
RT Alcoholic Education

Anda mungkin juga menyukai