KULTUR JARINGAN
MAYA SARI
Definisi eksplan
Eksplan adalah potongan/bagian jaringan yang diisolasi dari tanaman yangdigunakan
untuk inisiasi suatu kultur in vitro. Respon masing-masing eksplan dalam kultur
jaringan akan berbeda. Kemampuan regenerasi eksplan dalam kultur jaringan sangat
dipengaruhi oleh tipe eksplan, varietas eksplan, umur tanaman induk sumber eksplan,
kondisi fisiologis, dan ukuran eksplan. Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagi
eksplan adalah pucuk muda, batang muda, daun muda, kotiledon, hipokotil,
endosperm, ovari muda, anther, embrio, dll.
Definisi sterilisasi
Sterilisasi merupakan salah satu upaya untuk menghilangkan mikoorganisme penyebab
kontaminan pada eksplan. Kontaminasi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi
keberhasilan dalam teknik kultur jaringan terutama pada eksplan.
Menurut Sandra (2002), sterilisasi merupakan permasalahan utama yang menentukan
keberhasilan kultur jaringan, terutama sterilisasi eksplan yang berasal dari luar atau lapang.
Jika sterilisasi gagal maka kegiatan selanjutnya tidak bermanfaat.
Beberapa bahan kimia yang dapat digunakan untuk mensterilkan permukaan eksplan adalah
sunligth cair, clorox, (NaOCl), HgCl2, AgNo3 dan alkohol. Sugiharto et al., (2007)
menggunakan larutan clorox dengan konsentrasi 5% selama 3 menit kemudian dilakukan
pembilasan berulang menggunakan aquades steril. Eksplan dari jenis tanaman yang
berbeda, kadangkala berbeda pula teknik dan bahan sterilannya, sehingga perlu pengkajian.
Bedah jurnal
Judul Jurnal
3. TC Di luar LAF bahan yang digunakan Alkohol 70% Dicelupkan,Tisu + Alkohol 70% Dilap.
Didalam LAF bahan yang digunakan Alkohol 70% Direndam 10 menit, Akuades steril Direndam 5 menit, NaOCl 20%
(v/v) Direndam 7 menit, Akuades steril Direndam 5 menit, NaOCl 10% (v/v) Direndam 7 menit ,Akuades steril
Direndam 5 menit, NaOCl 5% (v/v) Direndam 7 menit, Akuades steril Direndam 5 menit.
Metode sterilisasi
4. TD Di luar LAF ,Air mengalir Dicuci Sampai bersih, Deterjen Direndam 7 menit ,Air mengalir Dicuci Sampai
bersih . Di dalam LAF Alkohol 70% Direndam 2 menit ,Akuades steril + Tween-20 (60/100 ml) Direndam 7
menit ,Akuades steril Dibilas Sampai bersih
6. TF Di luar LAF Air mengalir Dibersihkan Sampai bersih ,Air mengalir Dialiri 15 menit ,Deterjen Dikocok 30
menit ,Air mengalir Dialiri 15 menit .Benomil 50% (2 g/L) Dikocok 1 jam ,Agrimicin (2 g/L) Dikocok 1 jam ,Alkohol
70% Dikocok 10 menit ,NaOCl 30% (v/v) Dikocok 30 menit .Aquades steril Dibilas ,NaOCl 20% (v/v) Dikocok 30
menit ,Akuades steril Dibilas ,Povidon-iodin 5% Dikocok 15 menit .Akuades steril direndam Sampai ditanam
Abstrak
Ginseng jawa (Talinum paniculatum) merupakan salah satu tanaman obat herbal yang mengandung berbagai macam
senyawa bioaktif seperti saponin, flavonoid, dan tannin. Senyawa bioaktif tersebut membuatnya berpotensi untuk
menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Bagian daun ginseng jawa biasa dimanfaatkan untuk menghilangkan batuk
berdahak, menyembuhkan radang paru-paru dan sebagai afrodisiak. Kultur in vitro adalah salah satu cara untuk dapat
meningkatkan senyawa bioaktif pada daun ginseng. Kendala utama dalam pelaksanaan kultur in vitro adalah kontaminasi.
Kontaminasi dapat berasal dari eksplan yang digunakan pada kultur in vitro. Optimasi sterilisasi pada eksplan adalah
langkah yang sangat penting pada tahap awal kultur in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimasi sterilisasi
eksplan daun pada kultur in vitro ginseng jawa. Optimasi sterilisasi dilakukan dengan menggunakan klorox, benlate
dan alkohol dengan berbagai variasi waktu dan konsentrasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa teknik pra sterilisasi
dengan menggunakan detergen cair 10% yang ditambahkan dengan tween 80 dan direndam selama 10 menit menyebabkan
kontaminasi pada seluruh eksplan berupa jamur. Teknik sterilisasi yang optimum adalah dengan perlakuan pra steril
menggunakan detergen cair 10% yang ditambahkan dengan tween 80 sebanyak 3 tetes direndam selama 45 detik dan
alkohol 50% selama 1 dan 5 menit menghasilkan eksplan yang hidup dan membentuk kalus sebesar 50% dan 50% sisanya
mengalami nekrosis.
Sugiharto, B., T. Rahayu dan M. Faatih. 2007. Propagasi Tanaman Nilam (Pogostemon
cablin Benth) secara In Vitro dengan Kombinasi Sitokinin dan Auksin 2,4-D. Jurnal
Biologi. Semarang. 17(1):39-47.
Thank you
Alternative Resources