Anabella Pricillia
Alya Maretha Salsabila
Chris Alberto Amin
Siti Shafa Indah Safira
Khairunnisa Pan Okba Vekos P
Nopiah Syari
Seorang anak perempuan M, berumur 9 tahun, dikonsulkan oleh IGD
karena akan dioperasi untuk laparotomi karena diduga appendisitis akut. Dari
autoanamnesis didapati anak datang ke IGD rumah sakit karena nyeri hebat di
perut.
Pada pemeriksaan fisis ditemukan kesadaran berkabut dan gelisah,
namun masih dapat menjawab bahwa perutnya terasa nyeri. BB anak 29 kg,
TB 138 cm, TD 120/80, frekuensi nadi 124 x/menit, kuat, pernafasan 48
x/menit cepat dan dalam, disertai demam (38,5°C), kulit kering, nyeri titik
McBurney tidak jelas, karena sakit diseluruh abdomen. Selama anamnesis dan
pemeriksaan fisis anak miksi beberapa kali dengan volume yang cukup
banyak.
Interpretasi TB/U
P75 -> Normal
Interpretasi BB/U
P50 -> Normal
Lakukan anamnesis
• Onset nyeri
• Lokasi nyeri
• Gejala yang lain : ex. Demam, diare, mual muntah
• Gejala lain selain gejala GIT : ex. batuk, sesak, disuria
• Hal memperberat dan meringankan gejala
Apa yang harus segera anda lakukan untuk menilai keadaan anak ini dan
mengapa ?
Pemeriksaan fisik
• Status generalis : KU, tanda-tanda vital
• Kepala leher : Tanda dehidrasi, tanda ikterik
• Thoraks : Suara nafas abnormal, pola nafas abnormal
• Abdomen : Nyeri tekan, distensi, bunyi usus,defans muskular
Apa yang harus segera anda lakukan untuk menilai keadaan anak ini dan
mengapa ?
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
• Darah rutin
• CRP
• Glukosa plasma
• Elektrolit
• Analisa gas darah
• Darah tepi lengkap
• Fungsi hati
• Urinalisis
2. Pemeriksaan Radiologis
• USG
Bagaimana tatalaksana awal pasien?
Diagnosis Kerja
• Susp. Ketoasidosis diabetik
Bila didapatkan gula darah sewaktu 600 mg% apa diagnosis saudara dan bagaimana
tatalaksananya ?
Gangguan elektrolit.
Natrium. Pada KAD ditemukan pseudohiponatremia sehingga harus dilakukan koreksi
atas hasil pemeriksaan kadar natrium yang ditemukan. Apabila kadar natrium yang
sesungguhnya berdasarkan hasil perhitungan adalah > 125 mEq/l maka tidak dilakukan
koreksi.
Rumus:
Kadar Na+(sebenarnya) =
Kadar Na+ (terukur) + 1,6 (kadar gula darah - 100 mg/dl)
100
Kalium. Apabila miksi ada, maka sebaiknya sejak awal sudah diberikan kalium yaitu 40
mEq/L (anak < 30 kg) dan 80 mEq/L (anak > 30 kg)
Lakukan monitoring EKG pada gangguan kalium
Kecepatan pemberian kalium tidak boleh melebihi 40 mEq/jam atau 0,3 mEq/kg/jam.
Monitor
• Awasi tanda-tanda vital
• Monitoring gula darah kapiler: dilakukan secara ketat (setiap jam dan hal ini
harus di cross check dengan gula darah vena) pada 4 jam pertama dan selanjutnya
setiap 4 jam
• Periksa Na, K, Cl, ureum, hematokrit, gula darah, analisis gas darah setiap 2-4
jam. Peningkatan lekosit dapat disebabkan oleh stress dan tidak dapat dijadikan
sebagai tanda infeksi
• Waspadai terjadinya edema serebri yang biasanya terjadi pada jam-jam pertama
resusitasi dengan gejala kesadaran menurun dan hipernatremia.
• Bila terjadi edema serebri berikan manitol 0,5-1 g/kgBB/drip dalam 20 menit dan
bisa diulang 2 jam kemudian
• Cari faktor pencetus KAD (misal infeksi, noncompliance).
Fase Subakut
• Pemberian insulin secara intravena dapat diganti secara subkutan
apabila
• Penderita sudah tidak mengeluh nyeri perut
• Kedaruratan asidosis telah teratasi (pernafasan Kussmaul tidak ada,
kadar HCO3> 15 mEq/L).
• Pemberian nutrisi : Sebaiknya tidak diberikan makanan oral bila
ditemukan nyeri perut dan distensi abdomen.
• Edukasi
THANKS!
Does anyone have any questions?