Anda di halaman 1dari 11

REVITALISASI FUNGSI PUSAT PROMOSI DAN INFORMASI DAERAH

(P2ID) TERHADAP PERKEMBANGAN SEKTOR KEHIDUPAN


MASYARAKAT KOTA KENDARI (1993-2020)

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH:
DWI RAHAYU
A1N118014

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
BAB I PENDAHULUAN

Wujud kota-kota di Indonesia saat ini di rasakan semakin tidak mencerminkan jati diri maupun identitas
kota itu sendiri, meskipun pembangunan di lakukan secara berkelanjutan. Hal ini disebabkan pelaku
pembangunan mengabaikan sisi terjadinya perkembangan kota tersebut, sehingga kawasan maupun bangunan-
bangunan yang mempunyai nilai budaya yang sangat tinggi kian di abaikan bahkan tergusur oleh lajunya
proses pembangunan moderen.
Seharusnya pola pikir proses pengendalian kawasan maupun proses revitalisasi diawali dari kawasan
bersejarah sebagai inspirasi awal dari sumber daya tarik utama dalam upaya mewujudkan suatu kota yang
beridentitas, mempunyai nilai sejarah dan berkembang secara modern serta berdampak positif untuk segi
sosial, ekonomi dan budaya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) revitalisasi merupakan proses, cara dan perbuatan
memvitalkan (menjadi vital). Sedangkan vital sendiri mempunyai arti penting atau perlu sekali (untuk
kehidupan dan sebagainya). Revitalisasi fungsi suatu kawasan perlu di adakan untuk mempertahankan dan
melestarikan suatu kawasan agar makna dari setiap bangunan bisa tersampaikan sampai generasi selanjutnya.
Dalam hal ini akan di kaji mengenai revitalisasi fungsi Pusat Promosi dan Informasi Daerah (P2ID)
Terhadap Perkembangan Sektor Kehidupan Masyarakat Kota Kendari (1993-2020). Setiap kota memiliki
kawasan cagar budaya atau tempat-tempat bersignifikan yang merupakan cikal bakal dari pertumbuhan suatu
kota. Namun modernisasi telah perlahan menggeser keaslian budaya yang dimiliki oleh suatu kota seiring
dengan dinamika zaman perkembangan kota tersebut.
Dahulu kawasan yang memiliki luas kurang lebih 34 hektare ini merupakan lahan perkebunan rakyat,
kemudian
kemudian didi ubah
ubah menjadi
menjadi miniatur
miniatur daerah
daerah yang
yang di
di bangun
bangun oleh
oleh Gubernur
Gubernur ke-6
ke-6 Sulawesi
Sulawesi Tenggara
Tenggara yakni
yakni Pak
Pak
Pada kawasan ini penulis mencoba mengembalikan wajah dan fungsi P2ID
sebagai miniatur Propinsi Sulawesi Tenggara yang bernilai sebagai aset
pariwisata berbasis budaya. Upaya tersebut dilakukan dengan cara terpadu
melibatkan semua aspek yang terkait, baik yang bersifat fisik maupun para
pelakunya.
Kedepannya diharapkan melalui penelitian ini bisa memberi masukan bagi
jejeran yang memiliki wewenang dalam peningkatan kualitas perkembangan
Sektor Kehidupan Masyarakat Kota Kendari, sehingga secara bersama-sama
dengan masyarakat dapat bekerja sama dalam memelihara lingkungan dan tetap
menjalankan fungsi suatu kawasan.
Berdasarkan hal tersebut, P2ID menarik untuk dijadikan sebagai objek
penelitian.
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penulis mengungkapkan


masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana Fungsi Pusat Promosi dan Informasi Daerah Periode (1993-


2003) dan Pasca Periode (2003-2020)?
2. Apa Pentingnya Refitalisasi Fungsi Pusat Promosi dan Informasi Daerah
bagi Masyarakat kota Kendari di Masa Kini.

C. TUJUAN PENELITIAN

3. Untuk menjelaskan Fungsi Pusat Promosi dan Informasi Daerah Periode


(1993-2020)

4. Untuk mendeskripsikan Pentingnya Pusat Promosi dan Informasi Daerah


bagi masyarakat Kota Kendari di masa kini .
D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi terhadap ilmu pengetahuan
khususnya pada ilmu sejarah, serta dapat memperkaya wawasan terhadap Pentingnya Revitalisasi
Fungsi Pusat Promosi dan Informasi Daerah bagi Masyarakat Kota Kendari di Masa Kini

2. Manfaat Praktis
a. Bagi kalangan akademis yaitu sebagai bahan masukan dan perbandingan dalam upaya
melakukan penelitian yang relevan dengan judul penelitian ini.
b. Bagi kalangan masyarakat yaitu sebagai bahan informasi kepada masyarakat kota Kendari
sehingga generasi sekarang dan generasi yang akan datang dapat memahami dan mengatahui
tentang Penjelasan Fungsi Pusat Promosi dan Informasi Daerah Periode (1993-2003) dan Periode
(2003-2020).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Revitalisasi Fungsi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) revitalisasi merupakan proses, cara dan
perbuatan memvitalkan (menjadi vital). Vital sendiri mempunyai arti penting atau perlu sekali
(untuk kehidupan dan sebagainya). Sedangkan menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Fungsi
merupakan kegunaan suatu hal, daya guna serta pekerjaan yang dilakukan.

Revitalisasi berasal dari kata re-vita-lisasi, yang artinya proses menghidupkan kembali atau
memberikan kehidupan. Kata "vita" (bahasa latin vitae) berasal dari vitalitas, yang diartikan sebagai
daya hidup, daya tahan atau kemampuan untuk bertahan (lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Dalam konteks kawasan, vitalitas dapat diartikan sebagai kemampuan kawasan untuk tetap bertahan
hidup. Dinamika sebuah kawasan umumnya tercermin dari aktifitas yang terjadi. Istilah revitalisasi
lahir dari upaya untuk memberdayakan sebuah kawasan ketika kawasan tersebut mulai menurun,
karena ditinggalkan sebagian penduduknya sebagai akibat perluasan aktifitas ekonomi, tekanan sosial
dan/atau akibat pembukaan daerah/kawasan (hunian) baru di daerah pinggiran kota.
C. KONSEP PERKEMBANGAN

Secara
Secara etimologi
etimologi perkembangan
perkembangan berasal
berasal dari
dari kata
kata kembang
kembang sebagaimana
sebagaimana yang
yang di
di kemukakan
kemukakan oleh
oleh
Poerwadatinta
Poerwadatinta (1983:437)
(1983:437) bahwa
bahwa “perkembangan
“perkembangan berarti
berarti terbuka
terbuka menjadi
menjadi besar
besar luas
luas atau
atau bertambah
bertambah sempurna,
sempurna,
banyak
banyak dan
dan maju.
maju. Perkembangan
Perkembangan merupakan
merupakan suatu
suatu yang
yang terbuka
terbuka dan
dan menjadi
menjadi besar
besar atau
atau bertambah
bertambah sempurna
sempurna
dan
dan maju
maju dari
dari pada
pada periode
periode sebelumnya.
sebelumnya. Dengan
Dengan demikian
demikian perkembangan
perkembangan dapat
dapat diartikan
diartikan sebagai
sebagai suatu
suatu usaha
usaha
upaya
upaya untuk
untuk menunjukkan
menunjukkan objek
objek serta
serta memperluas
memperluas objek
objek baik
baik dari
dari segi
segi kualitas
kualitas maupun
maupun kuantitas
kuantitas seluruh
seluruh
perkembangan
perkembangan pada
pada masa
masa lampau
lampau dinilai
dinilai secara
secara kritis
kritis dan
dan akhirnya
akhirnya dijadikan
dijadikan sebagai
sebagai pedoman
pedoman dan
dan progress
progress
dimasa
dimasa depan.
depan.
Perkembangan
Perkembangan (perubahan)
(perubahan) masyarakat
masyarakat biasanya
biasanya diidentikkan
diidentikkan dengan
dengan pembangunan.
pembangunan. Umumnya
Umumnya orang
orang
beranggapan
beranggapan bahwa
bahwa pembangunan
pembangunan adalah
adalah kata
kata benda
benda netral
netral yang
yang maksudnya
maksudnya adalah
adalah suatu
suatu kata
kata yang
yang digunakan
digunakan
untuk
untuk menjelaskan
menjelaskan proses
proses dan
dan usaha
usaha untuk
untuk meningkatkan
meningkatkan kehidupan
kehidupan ekonomi,
ekonomi, politik,
politik, budaya,
budaya, infrastruktur
infrastruktur
masyarakat,
masyarakat, dan
dan sebagainya.
sebagainya. Dengan
Dengan pemahaman
pemahaman seperti
seperti itu,
itu, pembangunan
pembangunan disejajarkan
disejajarkan dengan
dengan kata
kata
“perubahan
“perubahan sosial”.
sosial”. Perubahan-perubahan
Perubahan-perubahan yang
yang terjadi
terjadi biasanya
biasanya merupakan
merupakan suatu
suatu kemajuan
kemajuan atau
atau mungkin
mungkin
justru
justru merupakan
merupakan kemunduran.
kemunduran. Unsur-unsur
Unsur-unsur kemasyarakatan
kemasyarakatan yang
yang mengalami
mengalami perubahan
perubahan biasanya
biasanya adalah
adalah
mengenai
mengenai nilai-nilai
nilai-nilai sosial,
sosial, pola-pola
pola-pola perikelakuan,
perikelakuan, organisasi
organisasi sosial,
sosial, lembaga-lembaga
lembaga-lembaga kemasyarakatan,
kemasyarakatan,
stratifikasi
stratifikasi sosial,
sosial, tanggung
tanggung jawab,
jawab, kepemimpinan,
kepemimpinan, dan
dan sebagainya
sebagainya .
.
C. KONSEP MASYARAKAT

Masyarakat adalah sekumpulan individu yang hidup dalam satu daerah atau
desa. Masyarakat merupakan salah satu pembahasan yang filosofis. Jika
menyimak perkembangan konsep masyarakat, studi struktur dan fungsi
masyarakat merupakan sebuah masalah sosiologis yang telah menembus karya
para pelopor ilmu sosiologi dan para ahli teori kontemporer. Sosiologi adalah
studi tentang statika sosial dan dinamika sosial. Di dalamnya membahas struktur
masyarakat, Comte menerima premis bahwa “masyarakat adalah laksana
organisme hidup" akan tetapi, dia tidak benar-benar mengembangkan tesis ini
(Sulfan dan Mahmud, 2018: 270).
BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan di laksanakan di Kelurahan Kadia Kecamatan Kadia, Dinas Pariwisata Kota
Kendari, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, dan Museum
Nasional Provinsi Sulawesi Tenggara. Adapun waktu penelitiannya dilaksanakan pada bulan
Februari-Maret 2022.

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian


Penelitian ini merupakan jenis penelitian sejarah yang bersifat deskriptif kualitatif, yakni suatu
jenis penelitian dimana peneliti berusaha mendeskripsikan data-data yang di peroleh dari obyek
yang di teliti. Penelitian ini menggunakan pendekatan strukturalis yakni, pendekatan struktural
yang bersifat ‘longgar’ kelonggaran dan ketidak-utuhan tersebut karena ada peranan individual
manusia yang melemahkan bahkan mengubah proses keintegrasian struktur (Ali Hadara
2019:62).
C. Sumber Data Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan tiga kategori sumber data penelitian yakni sebagai
berikut:
1. Sumber tertulis, yakni sumber yang diperoleh dari dokumen atau arsip dan berbagai literatur.
2. Sumber lisan, yakni data yang diperoleh melalui keterangan lisan (wawancara).
3. Sumber visual (benda-benda) yakni data yang diperoleh melalui hasil pengamatan secara
langsung dan pendokumentasian dalam bentuk foto.
D. PROSEDUR PENELITIAN

Prosedur penelitian ini merujuk pada prosedur penelitian dan penulisan


sejarah menurut Hadara (2019:11) terdiri dari lima tahapan yakni;
(1) Pemilihan dan Penetapan Judul
(2) Heuristik (Pengumpulan Sumber)
(3) Kritik Sumber
(4) Interpretasi
(5) Historiografi (Penulisan Sejarah).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai