Anda di halaman 1dari 30

MENURUNKAN RISIKO CEDERA

PASIEN AKIBAT JATUH

Ns. SYAFRIZAL, S.Kep.


6 IPSG
Data Statistik Tentang Kejadian Jatuh

Kejadian Ini Bisa di cegah


Pengertian Jatuh

 kejadian yang mengakibatkan


seseorang mendadak terbaring /
terduduk di lantai/tempat yg lebih
rendah dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran atau luka
8 ISSUE Yang Terkait Risiko Pasien Cidera Akibat Jatuh

1. Obat –obatan (Medication)


2. Penglihatan yang buruk atau tidak baik/tidak jelas (Poor
vision)
3. Perubahan status mental secara tiba-tiba (Sudden mental
status changes)
4. Sepatu impor atau sepatu lokal yang tidak cocok (United
shoes/improper shoe fit)
5. Lantai yang licin (Spills on the floor)
6. Terlalu banyak furniture (Too much forniture)
7. Medan tidak merata ( Uneven terrain)
8. Hidrasi yang kurang (Poor hydration)
Beberapa rekomendasi untuk
mendukung ISSUE
1. Mengawasi obat yang 5. Menjaga lantai tidak licin
diperlukan dan memantau ( segera mengelap bila basah
side efek yang mungkin atau ada tumpahan)
menyebabkan jatuh dan 6. Menata ulang furniture sehingga
bila perlu diberikan tongkat daerah tempat berjalan tidak
saat berjalan terhalang. Kursi roda dan alat
2. Penerangan jalan yang lain tempatkan pada tempat
cukup dan memakai kaca yang sesuai
mata 7. Menganjurkan pasien pada saat
3. Staff memberi perhatian berjalan menggunakan irama
pada perubahan perilaku yang benar (terkait dengan gaya
pasien berjalan secara benar)
4. Mengechek alaskaki mana 8. Menawarkan air atau jus setiap
yang pas atau tidak. 2 jam., Anjurkan mengkonsumsi
8 gelas air per hari.
Faktor faktor yang berhubungan
dengan kejadian jatuh
 Intrinsic factor :
1. Previous fall : riwayat jatuh sebelumnya
memberikan korelasi besar dengan kejadian jatuh
berulang
2. Reduced vision : penurunan ketajaman
penglihatan, pencahayaan ruangan yang tidak
memadai dan ketidakmampuan mempersepsikan
suatu ketinggian memberikan dampak kepada
seorang terhadap resiko jatuh
LANJUTAN….
4. Unsteady gait : perlu memperhatikan perilaku dan
sikap berjalan
5. Musculoskeletal system : kondisi ini bisa dipengaruhi
oleh kondisi atropi otot, kalsifikasi tendon dan ligamen,
kondisi osteoporosis. Kondisi seperti ini akan
mempengaruhi tubuh dalam menjaga keseimbangan
dan postur tubuh.
6. Mental status : status mental seperti kebingungan,
disorientasi, ketidakmampuan memahami suatu
lingkungan dan kerusakan memori memberikan resiko
terhadap kemungkinan jatuh
LANJUTAN…..

7. Acute illnesses : kejang, stroke, hipotensi


orthostatik dan kondisi demam
8. Chronic illness : Arthritis, cataract, glaukoma,
dementia, diabetes dan parkinson
EXTRINSIC FACTOR
1. Medications : obat yang berpengaruh terhadap
keseimbangan tubuh seperti : golongan sedative,
tranquilizer, benzodiazepam dll
2. Bathtubs dan toilet : peralatan tanpa support seperti
grabs bars
3. Design of furnishing
4. Condition of ground surfaces
5. Poor illumination of footwear : kurang pencahayaan
ataupun terlalu silau
6. Improper use of device
7. Inadequate assistive device : walker, wheelchair and
lifting device
MENCEGAH PASIEN JATUH
11

 Melakukan pengkajian ulang secara


berkala mengenai resiko pasien jatuh,
 Termasuk resiko potensial yang
berhubungan dengan jadwal
pemberian obat serta
 Mengambil tindakan untuk mengurangi
semua resiko yang telah
diidentifikasikan tersebut.
ASSESSMENT RISIKO JATUH

1. Memonitor pasien sejak masuk


2. Memonitor dengan ketat pada pasien yang
mempunyai risiko tinggi : memberikan tanda/ alert
( sesuai warna universal )

3. Libatkan pasien atau keluarga dalam upaya


pencegahan risiko jatuh
4. Laporan peristiwa pasien jatuh
ASSESSMENT RISIKO JATUH
Anak-anak : humpty Dewasa : morse fall scale
dumpty
ASSESSMENT RISIKO JATUH
 Pengkajian Awal Risiko Jatuh dilakukan pada saat pasien masuk
rumah sakit, dituliskan pada kolom IA (Initial Assessment).
Pengkajian ulang untuk pasien risiko jatuh ditulis pada kolom
keterangan dengan kode :
 Setelah pasien jatuh (Post Falls) dengan kode : PF

 Perubahan kondisi (Change of Condition) dengan kode : CC

 Menerima pasien pindahan dari ruangan lain (On Ward Transfer)

dengan kode : WT
 Setiap minggu (Weekly) dengan kode : WK

 Saat pasien pulang (Discharge) dengan kode : DC

 Untuk anak-anak setiap pergantian jaga ditulis kode ES (every shift)

Here comes your footer  Page 14


ALGORITME PENCEGAHAN JATUH

PASIEN BARU MASUK RS/ PINDAH


RUANG DG RISIKO JATUH

ASESMEN TINGKAT RISIKO JATUH


DENGAN MORS FALL SCALE ATAU
HUMPTY DUMPTY

NILAI MFS < 8 (RESIKO NILAI MFS > 8 (RESIKO TINGGI)


RENDAH ) ATAU NILAI HD ATAU NILAI HD ( >12)
(7-11) IMPLEMENTASIKAN IMPLEMENTASIKAN UNIVERSAL
UNIVERSAL FALL FALL PRECAUTION PLUSS
PRECAUTION
Pasien yang telah dikategorikan risiko jatuh tinggi
adalah sebagai berikut:
 Semua pasien neonatus (usia kurang dari 28 hari)

yang dirawat inap


 Semua pasien ibu hamil yang dirawat inap

Here comes your footer  Page 16


TINDAKAN PENCEGAHAN
UMUM
Lakukan orientasi kamar inap kepada pasien
Posisikan tempat tidur serendah mungkin, roda terkunci, kedua sisi pegangan
tempat tidur tepasang dengan baik
Ruangan rapi
Benda-benda pribadi berada dalam jangkauan (telepon genggam, tombol
panggilan, air minum, kacamata)
Pencahayaan yang adekuat (disesuaikan dengan kebutuhan pasien)
Alat bantu berada dalam jangkauan (tongkat, alat penopang)
Optimalisasi penggunaan kacamata dan alat bantu dengar (pastikan bersih dan
berfungsi)
Pantau efek obat-obatan
Anjuran ke kamar mandi secara rutin
Lantai & Alas kaki anti-licin

17
Pedoman Pencegahan Pasien Resiko Jatuh
Dan Scor
18
Resiko Rendah Resiko Sedang Resiko Tinggi
Skor 0 - 7 Skor 8-13 Skor ≥14

1. Pastikan ‘bel’ mudah 1. Lakukan SEMUA pedoman 1. Lakukan SEMUA


dijangkau pencegahan untuk resiko pedoman pencegahan
rendah untuk resiko rendah dan
sedang
2. Roda tempat tidur pada 2. Pasangkan gelang khusus 2. Kunjungi dan monitor
posisi terkunci (warna kuning) sebagai tanda pasien setiap 1 jam
resiko pasien jatuh
3. Posisikan tempat tidur 3. Tempatkan tanda resiko 3. Tempatkan pasien di
pada posisi terendah pasien jatuh pada daftar nama kamar yang paling dekat
pasien (warna kuning) dengan nurse station (jika
memungkinkan)
4. Pagar pengaman tempat 4. Edukasi pasien dan keluarga
tidur dinaikkan Patient safety/Group/2011
Tindakan pencegahan
Protokol standar resiko rendah (skor 7-11)
Orientasi ke ruangan
Tempat tidur dalam posisi rendah,tahan
Sisi rel x 2 atau 4 ke atas, nilai besarnya celah, sehingga ekstremitas
atau bagian tubuh lainnya dapat terjepit, gunakan prosedur
keselamatan tambahan.
Gunakan alas kaki anti selip untuk mengambulasi pasien, gunakan
ukuran pakaian sesuai u/ mencegah resiko tersandung
Nilai kebutuhan eliminasi,
Penerangan berada dalam jangkauan, edukasi pasien
Lingkungan bebas dari peralatan yang tidak dipakai,
Nilai penerangan yang adekuat, biarkan lampu menyala pada malam
hari.
Lengkapi sarana edukasi untuk pasien dan orang tuanya/keluarga
Dokumentasikan pengajaran pencegahan jatuh dan termasuk dalam
rencana perawatan
Protokol standar risiko tinggi ( skor ≥ 12 )
– Identifikasikan pasien dengan Humpty Dumpty sticker pada
pasien, di TT dan chart pasien.
– Edukasi pasien /orang tua dengan peringatan protokol jatuh
– Periksa pasien minimal setiap 1 jam
– Temani pasien dengan ambulasi
– Tempatkan pasien secara bertahap pada TT yg sesuai
– Pertimbangkan pasien yg bergerak lebih dekat dg RUANG
perawat
– Evaluasi waktu pemberian obat-obatan
– Pindahkan semua peralatan yg tidak digunakan dari ruangan
– Pelindung protektif untuk menutup ruang, celah tempat tidur.
– Biarkan pintu terbuka setiap waktu, kecuali peringatan isolasi
khusus sedang digunakan.
– Jaga TT dlm posisi terendah, kecuali pasien  ditemani.
– Dokumentasikan pengajaran naratif keperawatan dan rencana
perawatan.
STRATEGI TINDAKAN PENCEGAHAN
JATUH
 Identifikasi : obat yang berhubungan dengan peningkatan risiko jatuh
: sedatif, analgetik, antihipertensi, diuretik, lazatif, psikotropika
 Gunakan protokol dalam memindahkan pasien secara aman
 Evaluasi berapa lama respon staf terhadap panggilan pasien (toilet,
makan, dll.
 Gunakan instrumen untuk memprediksi risiko pasien jatuh….>
komunikasikan dengan pasien dan keluarga, berikan tanda/ alert
 Perhatikan lingkungan : cahaya, kontrol suara atau kebisingan, lantai
(seluruh staf RS melaksanakan program pemantauan lingk.
perawatan pasien yg aman)
 Untuk pasien-pasien yg berisiko tinggi jatuh dilakukan monitoring
evaluasi risiko jatuh setiap hari
 Setiap pergantian perawat diserahterimakan pasien-pasien berisiko
jatuh tinggi
PENGAMATAN LINGKUNGAN PASIEN RISIKO JATUH

SU
TO
TO.
KA
22 RS
Signed di papan tulis nama pasien
23
Signed dikamar pasien
24

IND/Group/2011
25

SIGNED DI PINTU
KAMAR
Signed di pintu kamar pasien

26
MANAJEMEN KEJADIAN JATUH
 Nilai apakah terdapat cedera akibat jatuh (abrasi, kontusio, laserasi,
fraktur, cedera kepala)  TL
 Nilai tanda vital
 Nilai adanya keterbatasan gerak
 Pantau pasien dengan ketat
 Lakukan assesmen ulang dan catat dalam status pasien (rekam
medik)
 Laporkan kejadian jatuh dan lengkapi laporan insidens
 Modifikasi rencana keperawatan interdisiplin sesuai dengan
kondisi pasien
KESIMPULAN
1. Angka Kejadian risiko jatuh di rumah sakit dapat
ditekan dengan pelaksanaan PROGRAM SASARAN
KESELAMATAN PASIEN
2. Diperlukan faktor pendukung yang dapat
memfasilitasi pelaksanaan program keselamatan
pasien
3. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan progam sangat
diperlukan untuk me-redisign dan mengetahui
effektivitas program
4. Perlu membudayakan pelaksanaan pencegahan pasien
jatuh dan pelaporan kejadian pasien jatuh
29

Anda mungkin juga menyukai