Anda di halaman 1dari 29

PERGAULAN BEBAS

REMAJA
 Disusun Oleh:
 Delvino F.P.S

 Ilham Syahputra

 Manuel Ricardo

 M.Zuhairy

 Yeremia Antonius
REMAJA
Dalam memasuki masa kanak-kanak menuju
dewasa, remaja adalah mereka yang berusia antara
13 tahun sampai dengan 18 tahun. Dengan demikian
remaja pada umumnya adalah mereka yang duduk di
bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Sekolah Menengah Atas (SMA). Masa-masa inilah
yang perlahan para remaja mulai memasuki
lingkungan dengan berbagai macam pergaulan.
Masa-masa ini pula adalah masa dimana para remaja
mulai memunculkan rasa ingin tahunya pada hal-hal
baru yang diperoleh di lingkungannya.
PERGAULAN REMAJA
Pada masa ini remaja mulai memperoleh
pergaulan baru di lingkungan tempat tinggal
dan tempat belajar. Umumnya mereka
membentuk kelompok bergaul yang
didalamnya memiliki karakter dan
pengetahuan masing-masing. Dari kelompok
bergaul ini pula yang memulai para remaja
mendapatkan hal-hal baru yang
memunculkan rasa ingin tahu dan keinginan
untuk mencoba-coba pada hal-hal baru
tersebut.
Dalam pergaulan remaja ini pula, mereka mulai
membentuk tempat berkumpul, waktu
berkumpul dan hal-hal baru untuk dilakukan
bersama. Kebanyakan dari remaja berkumpul
di waktu-waktu yang salah, hal demikian
membuat remaja masuk ke dalam pergaulan
yang bersifat negatif dan merugikan. Jiwa
remaja yang tidak stabil dapat berpengaruh
besar dari teman sekelompok, yang seringnya
saling mengolok-olok dengan sebutan tidak
keren atau tidak gaul, hal demikian membuat
remaja-remaja tersebut tidak mau kalah dari
teman sekelompoknya dalam hal pergaulan.
PERGAULAN NEGATIF
REMAJA
 Lingkungan baru di kalangan remaja secara tidak
sengaja melibatkan para remaja berada pada
kelompok bergaul yang salah. Pengaruh buruk
teman sekelompok dapat menjerumuskan remaja
pada hal yang salah pula. Jiwa labil pada remaja
yang memiliki pengetahuan yang minim dan
keinginan besar untuk mencoba pada hal-hal baru
yang diperolehnya pada teman sekelompok
mempermudah remaja masuk pada hal-hal
bersifat negatif.
Hal-hal bersifat negatif pada remaja ini lah yang
disebut dengan Kenakalan Remaja, yang
memilikii arti suatu perbuatan yang melanggar
norma, aturan atau hukum dalam masyarakat
yang dilakukan pada usia remaja atau transisi
masa anak-anak dan dewasa. Kebanyakan dari
perbuatan nakal remaja ini diperoleh di kota-kota
besar, dimana perkembangan dan moderenisasi
pada kota besar semakin hari semakin pesat,
sehingga hal ini dapat menjadi salah satu pemicu
mudahnya terjadi kenakalan-kenakalan khususnya
pada remaja yang umumnya masih berjiwa labil
atau tidak stabil dalam melakukan kegiatan
bersama teman sekelompoknya.
KENAKALAN-KENAKALN
REMAJA
 Bolos

Remaja saat ini lebih senang mendengar bel


istirahat dan pulang sekolah, hal ini bisa
diakibatkan dari pelajaran yang diterima di
sekolah bersifat monoton, sehingga menimbulkan
rasa jemu. Hal inilah yang memicu remaja untuk
bolos sekolah. Ada baiknya kegiatan belajar
sekolah ditambah dengan kegiatan-kegiatan yang
menyenangkan dan memicu semangat belajar
remaja baik di dalam kelas maupun luar kelar.
 Membentuk Kelompok Remaja (Geng)
Kegiatan bolos sekolah pada remaja biasanya
dilakukan bersama dengan teman sekelompok di
sekolahnya yang umumnya sudah dibentuk,
bahkan beberapa diantara mereka memiliki nama
tersendiri untuk sebutan kelompoknya atau biasa
disebut dengan geng. Hal ini tidak hanya berlaku
pada remaja lelaki tapi juga pada remaja
perempuan. Kebanyakan dari remaja ini
melakukan kegiatan yang bersifat negatif saat
setelah bolos bersama dari sekolahnya,
contohnya : berkumpul di tempat tersembunyi,
merokok, menonton bioskop bahkan film porno,
dan lain sebagainya.
 Tawuran Antar Pelajar
Terbentuknya kelompok atau geng pada remaja
sekolah dapat menimbulkan perbuatan tawuran
antar pelajar. Sekolah yang berdekatan, atau
mengenal masing-masing teman antar sekolah
bisa menjadikan aktifitas bersama walau berbeda
sekolah. Dalam aktifitas bersama ini terkadang
menimbulkan kesalah pahaman antar kelompok
remaja atau bisa saling mengejek kekurangan
masing-masing sekolah, hal-hal inilah yang dapat
mengakibatkan tawuran antar pelajar yang dapat
merugikan diri masing-masing dan juga
lingkungan sekolah.
 Merusak Fasilitas Sekolah
Kenakalan remaja juga dapat dilakukan pada
sekolahnya sendiri. Kegiatan belajar yang
dianggap menjemukan atau beberapa guru yang
kurang menyenangkan dapat memicu remaja
untuk merusak fasilitas sekolah, ada kepuasan
yang diperoleh pada diri remaja setelah
melakukan hal tersebut, padahal hal itu dapat
merugikan dirinya sendiri dan lingkungan sekolah
karena tidak dapat lagi menggunakan fasilitas
sekolah dengan baik. Kegiatan remaja lainnya
yang dapat merusak lingkungan sekolah adalah
dengan mencoret-coret dinding sekolah secara
ilegal, coretan ini biasanya disebut dengan coretan
graffiti.
 Berpacaran

Berpacaran bukan lagi hal yang tabu pada


lingkungan remaja saat ini, bahkan para remaja
merasa malu kalau tidak berpacaran alias
jomblo. Kondisi labil pada remaja atau masih
pada masa-masa kasmaran menimbulkan rasa
ingin terus bersama dengan pasangannya.
Bumbu-bumbu pacaran yang dimulai dari
kebersamaan dilanjutkan dengan berciuman,
pemulaan ini dapat memicu perilaku seks bebas
pada remaja saat ini. Sangat tidak heran kalau
sudah banyak ditemukan banyak remaja yang
hamil tanpa menikah.
 Penyalahgunaan Obat-obatan Terlarang
Kegiatan perkumpulan remaja yang kebanyakan
bersifat negatif tidak pula lepas dari
penyalahgunaan obat-obat terlarang. Para
remaja memiliki banyak akses untuk
mendapatkan obat-obat terlarang tersebut.
Bermula dari keingin tahuan untuk
menggunakan obat-obat terlarang sampai
dengan candu yang tidak dapat lepas dari benda
tersebut. Ada pula sebagian dari para remaja
yang tidak mau dibilang ketinggalan dalam
pergaulan atau biasa disebut dengan cupu atau
tidak keren yang mau tidak mau ikut dalam
penggunaan obat-obat terlarang tersebut.
 Mencuri

Kebutuhan dalam bergaul di kalangan remaja


juga memicu remaja untuk mencuri. Merasa
tidak ingin tinggal dalam pergaulan seperti
merokok, bolos sekolah, pergi menonton dan
lain sebagainya mendorong remaja untuk
memiliki uang saku yang cukup untuk hal-hal
tersebut. Kebanyakan orangtua tentu tidak
memberi uang jajan yang berlebihan. Sehingga
para remaja melakukan perbuatan mencuri, baik
itu beruba uang maupun barang. Tindakan inipun
dapat dilakukan di mana saja, tanpa memikirkan
dampak yang terjadi pada masa yang akan
datang.
FAKTOR
KENAKALAN REMAJA
 Kurangnya perhatian, kasih sayang orangtua, serta
pengawasan dari orang-orang dewasa.
Peran orangtua beserta orang-orang dewasa dalam
lingkungan remaja tentu sangat dibutuhkan. Pada
masa-masa pengembangan diri para remaja, banyak
orangtua yang lalai karena kesibukan pekerjaan, ada
pula sebagian dari pada mereka adalah keluarga
yang biasa disebut dengan broken home. Didikan
orangtua yang salah seperti memanjakan anak dan
tidak memberikan pendidikan agama bisa menjadi
pemicu kenakalan-kenakalan anak pada masa-masa
remajanya.
 Beredarnya VIDIO Porno baik di dalam negri
maupun di luar negri.
Remaja adalah mereka yang memiliki rasa
ingin tahu yang sangat tinggi, jika
menemukan atau melihat suatu hal yang baru
maka para remaja ingin merasakannya atau
mencobanya tanpa memikirkan dampak yang
terjadi. Pada masa ini remaja adalah mereka
yang memiliki banyak hormon, berpacaran
bukan lagi hal yang tabu di kalangan remaja,
rasa ingin tahu dan coba-coba inilah yang
dilakukan bersama oleh para remaja
berpasangan.
 SiaranTelevisi
Semakin banyak siaran televisi remaja dan
dewasa yang ditayangkan bebas. Para remaja
sendiri pun memiliki siaran televisi favorite
sendiri. Umumnya isi siaran televisi
mengisahkan tentang percintaan mulai dari
remaja hingga dewasa, banyak pula yang
menceritakan secara gamblang mengenai
pergaulan bebas yang terjadi pada masyarakat
Indonesia. Siaran televisi yang bebas ditonton
para remaja menjadi hal yang ditiru di dalam
lingkungannya.
 Lingkungan

Lingkungan sangat berpengaruh pada kenakalan-


kenakalan remaja, lingkunga ini terdiri dari
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Dari pengaruh lingkungan yang ada, lingkungan
keluarga lebih diutamakan dalam pembentukan
keperibadian pada para remaja. Melalui pola
asuh dari orangtua, pendidikan, pengajaran dan
perhatian yang diberikan pada para remaja akan
menjadi bekal untuk memasuki masa remaja
yang penuh gejolak atau jiwa yang tidak stabil.
Pola asuh yang baik akan menjadi bekal dalam
menghadapi pengaruh lingkungan yang masuk
pada diri para remaja.
AKIBAT
KENAKALAN REMAJA
 Dosa Kepada Tuhan Yang Maha Esa
Perilaku-perilaku yang menyimpang dari norma-
norma tentu akan berakibat pada diri kita sendiri
sebagai makhluk yang beragama, terutama kepada
Tuhan Yang Maha Esa yang menilai setiap perbuatan
baik dan buruk kita sebagai makhluk ciptaan-Nya.
 Tidak Bisa Lepas Dari Pergaulan

Terbiasa berkumpul dengan kelompok pergaulan


yang salah juga dapat mengakibatkan para remaja
sulit melepaskan diri. Mereka terus saja berada pada
lingkungan tersebut, sehingga mereka pun akan
kesusahan menemukan jalan untuk memperbaiki diri.
 Candu Obat-Obat Terlarang
Kenakalan remaja dan pergaulan bebas tidak lepas
dari pemakaian obat-obat terlarang. Pemakaian yang
berlebihan membuat para remaja candu dan akan
kesulitan untuk lepas dari obat-obat terlarang
tersebut. Akibat yang ditimbulkan salah satunya
adalah dapat merusak organ-organ tubuh pada diri
remaja itu sendiri.
 Hamil Diluar Nikah

Pergaulan bebas sering juga dikaitkan dengan


kehamilan remaja yang semakin meraja lela. Remaja
yang saling mencintai seringnya tidak dapat
mengendalikan diri mereka, sehingga mereka
melakukan hubungan intim yang seharusnya tidak
dilakukan jika belum menikah.
 Tindakan Aborsi

Untuk menutupi aib, tak sedikit pula para


remaja perempuan melakukan tindakan aborsi.
Mereka sendiri tau bahwa tindakan tersebut
sangat membahayakan bagi kesehatan tubuhnya
juga keselamatannya secara fisik. Hal ini dapat
pula berakibat pada mental remaja perempuan
itu sendiri dalam melakukan tindakan aborsi
tersebut.
 HIV/AIDS Meningkat Pada Kalangan Remaja

Jumlah penderita HIV/AIDS semakin


meningkat di kalangan remaja, khususnya pada
remaja perempuan yang diakibatkan oleh seks
bebas.
 Terjerumus Ke Dalam Penjara
Penggunaan obat-obatan terlarang, tawuran,
mencuri dan kenakalan-kenakalan remaja lainnya
akan mengakibatkan para remaja terjemus ke
dalam penjara.
 Mempermalukan Nama Baik Keluarga

Keluarga adalah orang terdekat kita. Mereka


adalah orang yang paling utama memberikan
pendidikan dan bimbingan pada diri kita, maka
baik dan buruk perilaku yang kita lakukan akan
berdampak pada keluarga. Setiap perilaku yang
kita lakukan tak luput dari pantauan masyarakat,
karena itu setiap perilaku akan berpengaruh besar
pada nama baik keluarga.
 Dikucilkan Dari Lingkungan
Tak hanya mempermalukan nama baik keluarga,
pergaulan bebas dan kenakalan remaja yang
dilakukan para remaja dapat berakibat pada
lingkungan yang menjauhkan diri para remaja
tersebut. Tidak hanya dari masyarakat, teman
dan juga keluarga akan mengucilkan karena
perbuatan-perbuatan buruk yang telah dilakukan.
Secara perlahan hal ini juga dapat merusak
mental, sebab para remaja akan sangat merasa
dijauhkan dari lingkungannya, ada rasa sedih
dan bahkan dapat membenci orang-orang
dilingkungannya tersebut.
 Menjadi Tidak Tenang
Dikucilkan dari lingkungan atas perbuatan-
perbuatan buruk yang dilakukan akan membuat
para remaja tadi menjadi tidak tenang, dibayang-
bayangi akan dosa atas perbuatan-perbuatan
tersebut, juga menjadi tidak nyaman karena
merasa lingkungan sangat membenci peribadi
diri para remaja tersebut.
 Menjadi Generasi Muda Yang Rusak

Generasi muda memiliki peran meneruskan


keberlangsungan bangsa, namun meningkatnya
kenakalan-kenakalan remaja yang tak dapat
dibendung menjadikan bangsa memiliki penerus
yang tidak sesuai dengan harapan.
MENGATASI
KENAKALAN REMAJA
 Kegagalan mencapai identitas peran dan
lemahnya kontrol diri pada remaja dapat diatasi
dengan prinsip keteladanan, memperoleh figur
orang-orang dewasa yang telah melampaui masa
remaja dengan baik di dalam lingkungannya. Hal
ini dapat pula menjadi perbaikan diri pada remaja
yang sebelumnya gagal pada tahap ini.
 Memperoleh motivasi, bimbingan dan masukan
dari keluarga, guru, teman sebaya untuk
melakukan point pertama sebagai pembentukan
pribadi yang baik.
 Peran penting orangtua dalam membenahi
kondisi keluarga untuk menjadikan keluarga yang
harmonis, komunikatif dan nyaman.
 Menjadi remaja yang pandai dalam memasuki
lingkungan baik dan memilih teman bergaul, agar
tidak ikut-ikutan dan sampai terjerumus ke dalam
pergaulan bebas.
 Peran orangtua dalam mengarahkan dengan siapa
remaja bergaul, lingkungan atau komunitas mana
remaja boleh bergaul.
 Menjadikan pribadi remaja yang tidak mudah
terpengaruh kalaupun ia berada di dalam
lingkungan dan pergaulan yang tidak baik.
 Mengisi waktu luang bersama teman sebaya
dengan kegiatan positif, seperti mengerjakan
tugas sekolah bersama di rumah, mengikuti
kegiatan belajar di luar sekolah bersama,
mengkitu kelas musik, dan lain sebagainya.
 Peran penting sekolah untuk menambahkan
kegiatan sekolah di luar jam belajar normal
dengan kegiatan eskul, seperti olahraga,
mengasah bakat, bakti sosial, kegiatan pramuka
dan lain sebagainya.
 Tidak berpacaran agar dapat menjauhkan diri dari
perbuatan yang mengarah pada seks bebas,
hingga akhirnya merugikan diri sendiri khususnya
remaja perempuan.
 Mengisi waktu luang di rumah dengan keluarga
lebih baik dibanding harus ke luar rumah bersama
dengan teman, karena hanya akan mengeluarkan
ongkos. Menonton bersama dengan keluarga akan
lebih baik, karena orangtua dapat mengarahkan
apa yang diperoleh dari acara televisi yang
ditonton.
 Memperdalam agama agar menjadikan pribadi
yang kokoh dalam menghadapi pergaulan bebas
yang semakin meraja lela. Sehingga mencegah diri
untuk melakukan hal-hal yang merusak diri sendiri
dan juga lingkungan.
 Perlunya peran penting pemerintah dalam
mengawal peraturan dalam menertibkan pergaulan
remaja.
Tidak akan pernah ada kata dan tindakan
terlamabat untuk memulai sesuatu yang baik,
begitu pula untuk mengakhiri sesuatu yang
buruk.

TERIMAKASIH
Always be BETTER and BETTER!

Anda mungkin juga menyukai