Sumber:
PETA KONSEP
Notasi dan Penyajian
Kesamaan Himpunan
Pengertian Himpunan Berhingga, Himpunan
Himpunan Kosong, dan Himpunan Tak hingga
Himpunan Bagian, Himpunan
Semesta, dan Himpunan Kuasa
Himpunan Penyajian
Himpunan Masalah Kontekstual
dengan Diagram Operasi Biner pada Himpunan
Venn
dan Penerapannya Operasi Uner pada Himpunan
dalam Pemecahan Pemecahan Masalah Menggunakan Himpunan
Masalah
Observasi
Gambar di atas memperlihatkan buah-buahan yang dijual di pasar atau supermarket. Apel, anggur,
dan stroberi dikelompokkan dalam satu rak. Wortel, brokoli, paprika, dan bayam juga
dikelompokkan dalam satu rak. Pengelompokan tersebut disebut dengan himpunan. Himpunan
adalah kumpulan benda-benda yang didefinisikan
(diberi batasan) dengan jelas. Kumpulan apel, anggur, dan stroberi yang diletakkan dalam satu rak
disebut dengan himpunan buah-buahan. Sementara itu, kumpulan wortel, brokoli, paprika, dan
bayam yang diletakkan dalam satu rak disebut dengan himpunan sayur-sayuran.
2.1 Pengertian Himpunan
A. Pengertian
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tentu
pernah menjumpai hal-hal berikut:
• sekeranjang jeruk, Sementara pada matematika kita jumpai:
• sesisir pisang, • kumpulan bilangan bulat positif
• sekumpulan semut hitam. maksimal 10, bilangan genap antara 20
dan 30.
• Contoh-contoh seperti itu, jika kita
cermati ternyata memiliki kesamaan.
Kesamaan yang dimaksud adalah semua
Berikut adalah definisi himpunan: objek yang dihimpun dalam kumpulan
tersebut memiliki ciri-ciri yang jelas.
2.1 Pengertian Himpunan
B. Notasi dan Cara Penyajian Himpunan
1. Menulis Himpunan dengan Menggunakan Kata-Kata
Secara umum, aturan penulisan himpunan dengan cara mendaftar dilakukan dengan cara
berikut.
2.1 Pengertian Himpunan
B. Notasi dan Cara Penyajian Himpunan
3. Menulis Himpunan dengan Notasi Pembentuk
Himpunan
Anggota himpunan dapat pula dinyatakan dalam notasi
pembentuk himpunan dengan menyebutkan syarat atau ciri
keanggotaanya Contoh Soal
Misalkan, himpunan A={bilangan prima kurang dari 13}.
Jawab:
Dengan menggunakan notasi pembentuk himpunan, cara penulisannya adalah
A = {x | x < 13, x Ꞓ himpunan bilangan prima}
dibaca “A adalah himpunan semua x dengan syarat x bilangan prima kurang dari 13“.
2.1 Pengertian Himpunan
D. Himpunan Berhingga, Himpunan Kosong, dan Himpunan Tak Hingga
Pada himpunan, jika banyak anggotanya dapat dihitung maka himpunan itu disebut himpunan
berhingga. Jika tidak mempunyai anggota maka himpunan itu disebut himpunan kosong. Jika
anggotanya banyak dan tak terhitung maka himpunan itu disebut himpunan tak hingga.
Sementara itu, jika suatu himpunan berupa himpunan kosong, maka banyaknya anggota
himpunan itu adalah 0 (nol).
2.1 Pengertian Himpunan
E. Himpunan Bagian, Himpunan Semesta, dan Himpunan Kuasa
1. Himpunan Bagian
Jawab:
Himpunan-himpunan bagian dari himpunan H = {a, b, c},
terdiri dari:
a. Himpunan bagian yang banyak anggotanya 0 (tak memiliki anggota) adalah ∅ atau {
}.
b. Himpunan bagian yang beranggotakan 1 elemen adalah {a}, {b}, {c}.
c. Himpunan bagian yang beranggotakan 2 elemen adalah {a, b}, {a, c}, {b, c}.
d. Himpunan bagian yang beranggotakan 3 elemen adalah {a, b, c}.
Jadi, himpunan bagian dari H = {a, b, c} adalah ∅, {a}, {b}, {c}, {a, b}, {a, c}, {b, c}, dan
{a, b, c}.
2.1 Pengertian Himpunan
E. Himpunan Bagian, Himpunan Semesta, dan Himpunan Kuasa
2. Himpunan Semesta
Himpunan semesta adalah himpunan yang memuat semua anggota himpunan yang sedang
dibicarakan. Himpunan semesta biasanya dilambangkan dengan huruf S.
Contoh Soal :
a. Tentukan himpunan semesta dari himpunan-himpunan berikut.
(A) = {paus, ikan hiu, lumba-lumba}
(B) = {kucing, anjing, kelinci}
(C) = {sapi}
b. Tentukan tiga himpunan semesta yang mungkin untuk himpunan H = (1,3,5,7}
JAWAB:
b. Himpunan semesta dari ketiga himpunan tersebut adalah himpunan hewan
c. Himpunan bilangan cacah, himpunan bilangan bulat, himpunan bilangan asli
2.1 Pengertian Himpunan
E. Himpunan Bagian, Himpunan Semesta, dan Himpunan Kuasa
3. Himpunan Kuasa
Misalkan himpunan semesta S beranggotakan tiga elemen, yakni S = {a, b, c}. “Bagaimana cara
menentukan semua himpunan bagian dari himpunan S?“.
Selidiki bahwa himpunan bagian dari S yang beranggotakan nol elemen adalah ∅. Himpunan
bagian dari S yang beranggotakan satu elemen adalah {a}, {b}, {c}. Selanjutnya, himpunan
bagian dari S yang beranggotakan dua elemen adalah {a, b}, {a, c}, {b, c}. Terakhir, himpunan
bagian dari S yang beranggotakan 3 elemen adalah S itu sendiri yakni S = {a, b, c}.
Kini, dari semua himpunan bagian S yang terdiri atas Ø, {a}, {b}, {c}, {a, b},{a, c}, {b, c}, dan {a, b,
c} kita bentuk himpunan baru berupa:
Jadi, HS disebut himpunan kuasa dari S yang himpunan terbesarnya adalah S = {a, b, c}.
2.2 Penyajian Himpunan dengan Diagram Venn dan
Penerapannya dalam Pemecahan Masalah
Untuk memudahkan pemecahan masalah, himpunan-himpunan yang ada dapat disajikan dalam
bentuk diagram Venn. Dengan cara penyajian tersebut, menjadi lebih mudah bagi kita dalam
membayangkan cara pemecahannya. Selain itu, kita juga dapat mengetahui lebih lanjut tentang
hubungan (relasi) yang dapat terjadi antara himpunan-himpunan tersebut.
Operasi biner adalah operasi yang dilakukan antara dua unsur sehingga dihasilkan unsur
tunggal. Pada himpunan, operasi biner yang dimaksud terdiri dari irisan (intersection),
gabungan (union), selisih (difference), dan perkalian (multiplication). Sementara operasi uner
adalah operasi yang dilakukan terhadap sebuah unsur sehingga dihasilkan unsur tunggal.
2.2 Penyajian Himpunan dengan Diagram Venn dan
Penerapannya dalam Pemecahan Masalah
Berdasarkan diagram Venn tersebut, hasil operasi biner dari himpunan A dan B adalah:
A ∩ B = {b, d, e}, A ∪ B = {a, b, c, d, e, f }, dan A – B = {a, c}.
2.2 Penyajian Himpunan dengan Diagram Venn dan
Penerapannya dalam Pemecahan Masalah
Rumus di atas dikenal sebagai rumus umum banyak anggota dua himpunan. Rumus tersebut
berlaku secara umum, artinya berlaku untuk semua relasi antara dua himpunan. Dengan
menggunakan rumus tersebut memungkinkan kita untuk menjawab masalah kontekstual yang
diberikan di awal tentang penerapan himpunan dalam pemecahan masalah.
Contoh Soal
Pada sebuah wilayah RT (Rukun Tetangga) yang terdiri dari 16 KK (Kepala Keluarga)
terdapat 10 KK yang memiliki sepeda motor, 6 KK memiliki mobil, dan 3 KK tidak memiliki
sepeda motor maupun mobil. Masalah yang ditanyakan adalah berapa KK yang memiliki
mobil sekaligus memiliki sepeda motor?
Jawab:
S = himpunan seluruh KK, maka n(S) = 16, A = himpunan KK pemilik sepeda motor,
maka
n(A) = 10, dan B = himpunan KK pemilik mobil, maka n(B) = 6. Sebanyak 3 KK tidak
memiliki sepeda motor maupun mobil, maka yang dimaksud adalah n(A ∪ B)c = 3.
Karena n(A ∪ B)c = 3, maka n(A ∪ B) = n(S) – n(A ∪ B)c = 16 – 3 = 13
Misalkan n(A ∩ B) = x, maka n(A ∪ B) = n(A) + n(B) – n(A ∩ B)
13 = 10 + 6 – x
x = 10 + 6 – 13 = 3
Jadi, banyaknya KK yang memiliki sepeda motor dan mobil ada 3 KK.