Anda di halaman 1dari 3

A.

PENGERTIAN HIMPUNAN
Sekumpulan benda dikatakan himpunan jika kumpulan benda tersebut dapat
didefinisikan dengan jelas.
Himpunan Bukan Himpunana
 Kumpulan hewan berkaki dua  Kumpulan anak pintar
 Kumpulan alat tulis  Kumpulan makanan lezat
 Kumpulan bilangan prima  Kumpulan perempuan cantik
 Kumpulan anak yang tingginya lebih dari  Kumpulan anak yang tinggi
160 cm

B. PENYAJIAN HIMPUNAN
Pada umumnya, huruf kapital digunakan untuk menyatakan nama himpunan dan kurung
kurawal “ { } “ digunakan untuk membatasi penuliasan anggota himpunan.

𝑨 = { ………………………………………………….……. }
Penulisan angota himpunan diawali dan diakhiri
nama dengan tanda kurung kurawal
himpunan

Terdapat 4 cara penyajian himpunan :


1. Menyebutkan / mendaftar anggotanya
Anggota suatu himpunan dapat dinyatakan dengan cara mendaftar anggotanya satu
per satu.
Contoh :
a. A adalah himpunan bilangan asli kurang dari 10
maka dapat ditulis : 𝑨 = {𝟏, 𝟐, 𝟑, 𝟒, 𝟓, 𝟔, 𝟕, 𝟖, 𝟗}
b. P adalah bilanga ganjil yang lebih dari 1 dan kurang dari sama dengan 15
maka dapat ditulis : 𝑷 = {𝟑, 𝟓, 𝟕, 𝟗, 𝟏𝟏, 𝟏𝟑, 𝟏𝟓}
2. Menuliskan sifat yang dimiliki anggotanya
Contoh :
a. Himpunan yang dibentuk oleh bilangan 2, 3, 5, 7 dan 11.
Bilangan 2, 3, 5, 7 dan 11 adalah bilangan prima yang kurang dari 13, maka dapat
ditulis : 𝑨 = {𝒃𝒊𝒍𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒑𝒓𝒊𝒎𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒖𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝟏𝟑}
b. Himpunan yang dibentuk oleh 𝑎, 𝑖, 𝑢, 𝑒 dan 𝑜.
𝑎, 𝑖, 𝑢, 𝑒 dan 𝑜 adalah himpunan huruf vokal dalam abjad latin, maka dapat ditulis :
𝑩 = {𝒉𝒖𝒓𝒖𝒇 𝒗𝒐𝒌𝒂𝒍 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒂𝒃𝒋𝒂𝒅 𝒍𝒂𝒕𝒊𝒏}
3. Notasi Pembentuk Himpunan
Anggota himpunan dapat dinyatakan dalam notasi pembentuk himpunan dengan
menyebutkan syarat atau ciri keanggotaannya.

Notasi berbentuk umum : { 𝑥 | 𝑃(𝑥 )} , 𝑥 mewakili anggota dari himpunan dan

𝑃(𝑥) menyatakan syarat yang harus dipenuhi oleh 𝑥 agar dapat menjadi anggota
himpunan tersebut.
Contoh :
a. 𝐴 = {1, 2, 3, 4, 5}, dapat dinyatakan dengan notasi pembentuk himpunan menjadi
𝐴 = {𝑥 | 𝑥 < 6, 𝑥 ∈ 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑠𝑙𝑖}
b. Himpunan lima bilangan cacah pertama, dapat dinyatakan dengan notasi pembentuk
himpunan menjadi 𝐵 = {𝑥 | 𝑥 < 5, 𝑥 ∈ 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑐𝑎𝑐𝑎ℎ}
4. Diagram Venn
Contoh :
𝑃 = {1, 2, 3, 4, 5}
Himpunan P dapat disajikan dalam bentuk diagram Venn menjadi :

P S
Keterangan :
1 Satu titik mewakili satu anggota himpunan
2 4

3 5
C. HIMPUNAN KOSONG DAN HIMPUNAN SEMESTA
Himpunan Kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota. Himpunan kosong
dinotasikan dengan ∅ atau dapat pula dinotasikan dengan { }.

Contoh :
Misalkan 𝑀 adalah himpunan bilangan cacah yang kurang dari nol.
Karena tidak ada bilangan cacah yang kurang dari nol, maka himpunan 𝑀 dapat dinotasikan
𝑀 = ∅ atau 𝑀 = { }.

Berbeda dengan himpunan kosong, himpunan nol adalah himpunan yang anggotanya hanya
satu unsur, yaitu 0.
Contoh :
Misalkan 𝑁 adalah himpunan bilangan cacah yang kurang dari satu.

Karena terdapat bilangan cacah yang kurang dari satu, yaitu nol. Maka himpunan 𝑁 dapat
dinotasikan 𝑁 = {0} yang menyatakan angka 0 sebagai anggota himpunan.

Himpunan Semesta adalah himpunan yang memuat semua anggota yang sedang
dibicarakan. Himpunan semesta biasanya dilambangkan dengan huruf 𝑺. Himpunan semesa
mempunyai anggota yang sama atau lebih banyak dari pada himpunan yang sedang di
bicarkan.

Contoh :

𝐴 = {1, 3, 5, 7}

Himpunan Semesta dari 𝐴 yaitu :

a. 𝑆 = {1, 3, 5, 7}
b. 𝑆 = {𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 }
c. 𝑆 = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
d. 𝑆 = {𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑐𝑎𝑐𝑎ℎ}
e. 𝑆 = {10 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑠𝑙𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎}

Anda mungkin juga menyukai