Anda di halaman 1dari 6

Menjelaskan dan menyatakan himpunan, himpunan bagian,

himpunan semesta, himpunan kosong, komplemen


himpunan, menggunakan masalah kontekstual

Pengertian Himpunan adalah sekelompok atau


kumpulan benda/ obyek yang anggotanya bisa didefinisikan
atau ditentukan secara jelas. Jadi, objek himpunan harus
dapat didefinisikan secara jelas sehingga bisa dibedakan
antara objek yang termuat atau yang tidak termuat dalam
sebuah himpunan.
Supaya lebih jelas memahami apa yang dimaksud dengan himpunan,
silahkan langsung simak contoh contoh dibawah ini.

1. a) Kumpulan pria ganteng


2. b) Kumpulan orang yang bijaksana
3. c) Kumpulan pulpen, buku, penggaris, pensil, penghapus
4. d) Kumpulan duku, pisang, salak, durian, jeruk, rambutan

Penjelasan contoh masalah himpunan:

Pada contoh (a) yakni kumpulan pria ganteng; pengertian dari pria ganteng
memang relatif & tidak bisa didefinisikan secara jelas. Untuk kasus (b) sifat
bijaksana merupakan hal yang tak bisa didefinisikan secara jelas sebab
setiap orang mempunyai penilaian yang tidak sama (relatif).

Kesimpulan:

Jadi, bisa disimpulkan jika contoh a dan b bukan termasuk himpunan


dikarenakan anggotanya tidak bisa didefinisikan secara jelas.

Sementara pada contoh kasus c, adalah kumpulan dari alat tulis, sementara
contoh d ialah kumpulan buah buahan. Jadi, contoh c dan d termasuk
himpunan sebab anggotanya bisa didefinisikan secara jelas. Yakni (c)
himpunan dari alat tulis kemudian kasus (d) adalah himpunan buah-buahan.

Cara Menyatakan Suatu Himpunan


Dalam menyatakan sebuah himpunan terutama dalam ilmu matematika, bisa
dinyatakan kedalam beberapa cara seperti:

1. Menyatakan himpunan menggunakan kata-kata/ menyebut syarat-


syaratnya

Misalnya;

– A = { bilangan prima lebih dari 20 }


– B = { bilangan asli dari 7 hingga 25 }

2. Yang kedua menyatakan himpunan dengan cara menyebutkan/


mendaftar anggota-anggotanya.

Hal ini dilakukan dengan cara anggota himpunan tersebut akan dituliskan
dalam kurung kurawal. Kemudian anggota satu dengan lainnya dipisahkan
oleh tanda koma.

Misalnya;

– A = { salak, jeruk, jambu, mangga, semangka } ( himpunan yang memiliki


anggota sedikit/ terbatas).

– B = { Medan, Aceh, Padang, Palembang, Lampung, Bengkulu, …..,


Makasar } (berlaku pada himpunan yang anggotanya lebih banyak namun
terbatas).

– C = { 2, 4, 6, 8, 10, 12, ….. } (untuk himpunan dengan jumlah anggota


banyak namun tidak terbatas).

3. Menyatakan sebuah himpunan menggunakan notasi pembentuk


himpunan

Untuk cara ini, kamu harus mengikuti aturan berikut:

1. a) Benda/ objeknya dilambangkan dalam sebuah peubah yakni (a, b,


c, …., z).
2. b) Menulis syarat keanggotaannya berada dibelakang tanda ‘I’.

Misalnya;

– A = { z 2 z < 11, z bilangan prima }

Dibaca: himpunan setiap z sedemikian hingga z ialah kurang dari 11 dan z


ialah bilangan prima.

– B = { (a,b) I b + a = 7, a dan b bilangan cacah }

Dibaca: himpunan dari pasangan a dan juga b sedemikian hingga b ditambah


a sama dengan 7 sedangkan a dan b merupakan bilangan cacah.

4. Menyatakan himpunan menggunakan diagram Venn

Lihatlah gambar diagram Venn berikut ini!


Diagram tersebut memberi gambaran jika;

A = { 1, 2, 3, 4, 5 }

Gambar: A = { Macan, Jerapah, Zebra, dan Gajah }

Macam-macam himpunan

Ada banyak sekali macam macam himpunan yang harus perlua anda ketahui
diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Himpunan bilangan asli : A = { 1, 2, 3, 4, 5, … }


2. Himpunan bilangan cacah : C = { 0, 1, 2, 3, 4, …. }
3. Himpunan bilangan prima : P = { 2, 3, 5, 7, 11, …. }
4. Himpunan bilangan genap : G = { 0, 2, 4, 6, 8, 10, …. }
5. Himpunan bilangan ganjil : G = { 1, 3, 5, 7, 9, …. }
6. Himpunan bilangan komposit (tersusun) : T = { 4, 6, 8, 9, 10, 12, …. }
7. Himpunan tak hingga : A = { 1, 3, 5, 7, ….. }, (n)A = ∞ (jumlah
anggota himpunan A adalah tak terhingga)
8. Himpunan berhingga : B = { 1, 3, 5, 7 }, (n)A = 4 (jumlah anggota
himpunan B adalah sebanyak 4)
9. Himpunan kosong : K = { himpunan bilangan prima antara 7 dan 9
}, K = { } (jumlah anggota himpunan K adalah tidak ada atau
kosong)
10. Himpunan bagian : A = {2, 3, 5 } dan B = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }
Semua anggota himpuna A adalah merupakan anggota himpunan B.
Sehingga dapat dikatakan bahwa; A bagian dari B, ditulis A c B atau B
memuat A ditulis B ‫ ﬤ‬A
11. Himpunan semesta
Bila A = { 2, 4, 6, 8, 10 }, maka beberpa himpunan semesta
pembicaraan yang mungkin untuk A adalah;
S = { bilangan asli }
S = { bilangan cacah }
S = { bilangan kelipatan 2 }

Itulah pembahasan tentang Pengertian Himpunan, Macam-macam


Himpunan dan Contohnya yang bisa kamu jadikan bahan untuk ujian.
Selamat belajar.
Berikut ini adalah pembahasan tentang himpunan komplemen, pengertian
himpunan komplemen, himpunan berkomplemen, contoh soal himpunan
komplemen.

Himpunan Komplemen
Perhatikan contoh berikut.

Apabila benda-benda yang berada di atas meja dimisalkan sebagai


himpunan semesta, yaitu S ={gelas, piring, kue, buku, pensil, pulpn,
penhapus, penggaris), dan kumpulan alat tulis dimisalkan sebagia
himpunan A, yaitu A = {buku, pensil, pulpen, penghapus, penggaris),
maka kumpulan benda-benda selain alat tulis, yaitu gelas, piring, dan kue
disebut sebagai himpunan komplemen atau himpunan pelengkap dari
himpunan A.

Gambar: Contoh Himpunan

Himpunan komplemen A dinotasikan dengan Ā atau A’ atau Ac. Dengan


demikian, himpunan komplemen A di atas dapat ditulis Ā = A’ = Ac =
{gelas, piring, kue}.

Komplemen Suatu Himpunan

Komplemen dari himpunan A adalah semua anggota S (himpunan


semesta) yang bukan anggota A.

Komplemen dari A terhadap S ditulis A’ (baca komplemen dari A atau A


komplemen). Perhatikan
diagram Venn di bawah ini, daerah yang diarsir adalah komplemen dari A
atau A’. Dengan pembentuk notasi himpunan dapat dituliskan A’ = {x |
x S, x A}

Contoh Soal Himpunan Komplemen


Diketahui: S = {x | x < 10, x bilangan cacah} dan A = {1, 3, 5, 7, 9}
Tentukan komplemen dari A (A’).

Penyelesaian:
S = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9} ; A = {1, 3, 5, 7, 9}
Semua anggota S yang bukan anggota A membentuk satu himpunan yaitu
{0, 2, 4, 6, 8}

Jadi, komplemen himpunan A adalah A’ ={0, 2, 4, 6, 8}.


Perhatikan diagram Venn di atas. Daerah yang diarsir adalah komplemen
A atau A’.

Anda mungkin juga menyukai