dan Arti Relawan. Akbar Nugroho Sitanggang – 1406568532 Fakultas Kesehatan Masyarakat PB 18 1. Jelaskan prinsip kode etis yang harus diterapkan selama bencana ! 10 Prinsip Kode Etik menurut International Committee of the Red Cross • Memprioritaskan nilai kemanusiaan. • Memberikan bantuan tanpa memandang ras, keyakinan, atau suku bangsa serta perbedaan lainnya yang merugikan; prioritas bantuan dihitung atas dasar kebutuhan pribadi. • Bantuan tidak digunakan untuk keuntungan suatu pandangan politik atau agama tertentu. • Berusaha untuk tidak bertindak sebagai instrumen kebijakan pemerintah luar negeri. • Menghargai budaya dan adat setempat. 10 Prinsip Kode Etik menurut International Committee of the Red Cross (cont.) • Berusaha membangun respons bencana sesuai dengan kapasitas lokal. • Mengupayakan berbagai cara untuk melibatkan penerima manfaat program dalam pengelolaan bantuan darurat. • Keharusan upaya bantuan darurat dalam mengurangi kerentanan di masa mendatang serta memenuhi kebutuhan dasar. • Bertanggung jawab kepada mereka yang telah dibantu serta kepada mereka yang memberikan sumber bantuan. • Dalam kegiatan informasi, publikasi, dan iklan, harus memperlakukan korban bencana layaknya manusia yang bermartabat, bukan sebagai obyek yang putus asa. 2. Jelaskan Efek Bencana Terhadap Korban Menurut Pan American Health Organization 2000, bencana dapat memberi dampak personal kepada para korban, diantaranya berupa: • Kepanikan dan syok. • Rentan terjangkit penyakit menular • Ketidakmampuan penyesuaian diri terhadap lingkungan pengungsian dengan pelayanan terbatas (kurangnya makanan dan nutrisi, air dan sanitasi yang buruk) dapat berujung stres, kesakitan hingga kematian. • Serta kesehatan mental yang terganggu akibat terpisah dari keluarga, teman sanak saudara dll. 3. Jelaskan Kesehatan Mental dan Psikososial Berdasarkan Aspek Bencana Menurut IASC: Mental Health and Psychosocial Support in Humanitarian Emergencies Kesehatan mental dan psikososial dengan kejadian bencana adalah saling berhubungan. Hal ini didominasi oleh faktor sosial dan psikologis. Masalah- masalah sosial yang cukup signifikan diantaranya: • Masalah sosial yang memang telah ada. Misalnya: menjadi bagian dari kelompok marginal, terdiskriminasi serta penindasan politik • Masalah sosial yang timbul akibat kejadian kedaruratan. Misalnya: terpisah dari keluarga, keamanan, rusaknya tatanan sosial dan lingkungan tempat tinggal dll. • Masalah sosial seputar kemanusiaan. Misalnya: kepadatan pengungsian, kurangnya aspek privasi, serta ketergantungan terhadap bahan bantuan. Menurut IASC: Mental Health and Psychosocial Support in Humanitarian Emergencies (cont.)
Sedangkan masalah- masalah psikologis yang timbul diantaranya:
• Masalah psikologis yang memang telah ada. Misalnya: beberapa gangguan mental, depresi dan penyalahgunaan alkohol. • Masalah psikologis yang timbul akibat kejadian kedaruratan. Misalnya: gangguan post- traumatic stress dll. • Masalah psikologis seputar kemanusiaan. Misalnya: rasa cemas akibat ketidakpastian informasi mengenai ketersediaan bantuan khususnya bahan makanan. 4. Jelaskan Peranan Setiap Tenaga Kesehatan pada Saat Terjadi Bencana Peran Tenaga Kesehatan Dokter Umum
• Sebagai koordinator tim medis bencana, bantuan darurat berdasarkan status pasien, merujuk korban ke pelayanan pertolongan medis
Dokter Forensik
• Mengidentifikasi korban meninggal yang adasebagai bahan evaluasi
Dokter Spe. Anestesi
• Mengelola anestesi terhadap korban bencana, akut, terutama airway management,
monitoring, stabilisasi pasien dan life support, resusitasi cairan, manajemen krisis Peran Tenaga Kesehatan (cont.) Ahli Kesmas
• Dalam tahap mitigasi (edukasi dan penyuluhan) dan response
(survei persebaran korban bencana, sanitasi lingkungan, sarana dan prasarana)
Psikiatri
• Memberi arahan kesiapan dan respons bencana, psikoterapi
Pediatri
• Mempersiapkan kesiapan individu dalam menghadapi bencana
kepada keluarga Peran Tenaga Kesehatan (cont.)
Farmasi
• Menyediakan kebutuhan farmasi
Perawat
• Siap siaga dengan bahaya dan kerentanan, berkoordinasi dengan
d o k t e r, m e n y a m p a i k a n , m e n d u k u n g p r o t o k o l u n t u k p a s i e n 5. Jelaskan dampak dari bencana terhadap tenaga kesehatan Dampak Bencana terhadap Tenaga Kesehatan • Aktivitas fisik berlebihan dan tempat kerja yang tidak menyenangkan • Beban dan jam kerja berlebihan dan kelelahan • Kurangnya privasi dan ruang pribadi • Terpisah dari keluarga (termasuk ketidaktahuan atas keadaan keluarga, terutama relawan yang berasal dari luar negeri) • Kurangnya sumber daya, personel, waktu, bantuan logistik, sehingga mempengaruhi beban kerja yang semakin bertambah • Paparan terhadap bahaya yang konstan, ketakutan, dan ketidakpastian • Perasaan merasa bersalah terhadap korban bencana atas sumberdaya yang dimiliki (makanan, tempat tinggal, dll) Dampak Bencana terhadap Tenaga Kesehatan (cont.) • Menghadapi kemungkinan atau pengalaman atas evakuasi yang terus-menerus dilakukan • Paparan amarah dan kurangnya rasa terimakasih dari populasi penerima bantuan • Paparan traumatis atau kejadian tidak menyenangkan yang dapat memicu masalah pribadi dari masa lampau • Birokrasi yang berlebihan dan kurangnya dukugan dari organisasi relawan tersebut • Konflik interpersonal dengan anggota tim relawan yang dipaksa untuk dekat dan bekerjasama atas nama profesionalisme • Harus menjadi netral terhadap aliran politik yang ada 6. Jelaskan Persiapan yang Harus Dilakukan Tenaga Kesehatan Untuk Mengurangi Dampak Bencana Menurut Buku Introduction to Interantional Disaster Management • Mengkoordinasikan penggunaan sumber daya medis serta manusia yang terlibat dalam memberikan bantuan medis kepada korban bencana. • Berkoordinasi dengan kepala pelayanan kesehatan masyarakat setempat, penyedia layanan kedaruratan medis, rumah sakit, pelayanan kesehatan mental atau menunjuk mereka, untuk meninjau dan mempersiapkan rencana pelayanan medis dan kesehatan dalam kedaruratan serta memastikan fungsi guna mereka. Apabila diperlukan, mengundang perwakilan dari asosiasi serta masyarakat profesional dan asosiasi untuk memberikan pemahaman dan dukungan bagi kesehatan serta rencana medis. • Berkoordinasi dengan perwakilan dari pemadam kebakaran, polisi, militer, negara bagian (provinsi) untuk membahas koordinasi rencana pengelolaan bencana. 7. Jelaskan Arti Relawan Menurut Peraturan Kepala BNPB No. 17 Tahun 2011 mengenai pedoman Relawan Penanggulangan Bencana
• Relawan adalah seseorang atau kelompok yang memiliki kemampuan dan
kepedulian untuk bekerja secara sukarela dan ikhlas dalam upaya penanggulangan bencana. Pada prinsipnya, relawan bencana akan dibutuhkan pada saat terjadinya bencana dan pasca bencana untuk mengevakuasi korban, penyedia atau penyalur bantuan serta edukasi untuk masyarakat dalam mencegah dan menanggulangi terjadinya bencana. 8. Jelaskan Dilema Etis Relawan dalam Pengelolaan Bencana Menurut Koenig dan Schultz’s dalam Disaster Medicine: Comprehensive Principles and Practices, dilema yang dialami oleh relawan adalah 1. Relawan – korban (mikro) • Perawatan pada pasien yang terluka tetapi masih bisa berjalan yang meminta perhatian lebih • Menentukan triase secara objektif, akurat, dan sesuai etik • Perawatan untuk orang asing, militer, tahanan, dll • Menyeimbangkan integritas dengan empati • Menjaga privasi di tengah situasi yang tidak kondusif Menurut Koenig dan Schultz’s dalam Disaster Medicine: Comprehensive Principles and Practices, dilema yang dialami oleh relawan adalah (cont.) 2. Relawan – relawan (meso) • Menghadapi relawan yang tidak professional, ceroboh • Absennya pemimpin dalam tim • Keselamatan diri relawan • Menentukan sikap tim relawan apakah condong kepada altruisme atau fokus pada tujuan professional • Menjaga kesehatan mental dan kebersihan dari relawan • Menyeimbangkan antara relawan yang profesional dengan relawan volunteer yang belum terlatih Menurut Koenig dan Schultz’s dalam Disaster Medicine: Comprehensive Principles and Practices, dilema yang dialami oleh relawan adalah (cont.) 3. Relawan – masyarakat (makro) • Menentukan batasan tugas dalam menanggapi respons terhadap bencana • Menjaga integritas dalam bekerja secara sukarela di tengah masyarakat yang acuh • Menghalangi perusahaan komersil yang membantu, tetapi juga mengekploitasi korban bencana • Memastikan keadilan dan meminimalisasikan konflik pada masyarakat • Transparansi triase Referensi • Koenig, K. and Schultz, C. (2010). Koenig and Schultz's disaster medicine. Cambridge: Cambridge University Press. Available at: https:// scele.ui.ac.id/pluginfile.php/300345/mod_resource/content/0/Koenig_Schultz_a_Disaster_Medicine_Comprehensive.pdf • Natural disasters. (2000). Washington, D.C.: Pan American Health Organization, Pan American Sanitary Bureau, Regional Office of the World Health Organization. Available at: https:// scele.ui.ac.id/pluginfile.php/300350/mod_resource/content/0/Pan_American_Health_Organization_2000.pdf • IASC guidelines on mental health and psychosocial support in emergency settings. (2010). Geneva: Inter-Agency Standing Committee. Available at: https:// scele.ui.ac.id/pluginfile.php/300347/mod_resource/content/0/what_humanitarian_health_actors_should_know.pdf • Coppola, D. (2007). Introduction to international disaster management. Amsterdam: Butterworth Heinemann. Available at: https:// scele.ui.ac.id/pluginfile.php/300351/mod_resource/content/0/Introduction_to_international_disaster_management.pdf • Peraturan Kepala BNPB No. 17 Tahun 2011 mengenai pedoman Relawan Penanggulangan Bencana. Available at: http:// www.bnpb.go.id/uploads/migration/pubs/33.pdf