Anda di halaman 1dari 37

GASIFIER DESIGN

SUSUNAN REAKTOR
Reaktor gasifikasi terdiri dari lima bagian yang bekerjasama untuk
menghasilkan syngas
Kelima bagian tersebut adalah;
 Reaktor gasifikasi itu sendiri
 Feed-handling system ch12
 Feeding system
 Gas-cleanup system ch6
 Solid-residue removal
JENIS GASIFIER
Secara umum gasifikasi terklasifikasi menjadi tiga; reaktor fixed bed/moving bed,
fluidized bed, dan entrained-flow
Ketiga jenis tersebut memiliki masing-masing kekuatan yang membuatnya cocok
pada situasi tertentu
Fixed bed dan moving bed digunakan pada skala kecil dengan panas kerja<10 MWth
(megawatt thermal)
Fluidized bed cocok untuk skala menengah dengan panas kerja 5-100 MWth
Sementara entrained-flow cocok untuk skala besar dengan panas kerja >50 MWth
Perbandingan Umum Kondisi
Operasi setiap Reaktor Gasifikasi
FIXED BED DAN MOVING BED
Reaktor jenis ini memiliki umpan yang dijadikan unggun semi-stasis
Unggun berisikan umpan akan dilewati udara panas yang memfasilitasi suhu
gasifikasi
Dalam reaktor, terbentuk zona diskrit dimana reaksi berbeda akan berlangsung
 Zona tersebut terdiri dari zona pembakaran, zona gasifikasi, zona torefaksi, dan zona pengeringan

Reaktor jenis ini memiliki tiga varian: updraft, downdraft, dan crossdraft
Reaktor ini sulit menjaga aliran gas yang rata sehingga cocok untuk skala kecil;
umumnya digunakan gasifier fixed bed skala kecil namun berjumlah banyak
Karena aliran tidak rata, timbul hotspot yang menyebabkan aglomerasi abu
Biomassa tidak dianjurkan karena kadar abu yang tinggi
Perbandingan Umum
Kondisi Operasi
Reaktor Fixed Bed
UPDRAFT GASIFIER
Udara dialirkan dari dasar unggun dan melewati seluruh
unggun (contercurrent)
Zona paling pertama yang dilewati adalah
oksidasi/pembakaran, kemudian gasifikasi, pirolisis, dan
pengeringan
 Zona pembakaran mengubah seluruh umpan menjadi energi panas
 Zona gasifikasi memanfaatkan panas untuk menjalankan reaksi gasifikasi
 Zona pirolisis menghilangkan tar dan volatile matter dari dalam umpan
 Zona pengeringan mengurangi kadar air dalam umpan

Setelah terbakar habis, umpan akan bergerak ke bawah


sehingga steady-state
UPDRAFT GASIFIER
Kelebihan Kekurangan
Bahan baku berkadar abu tinggi (25%) Kadar tar tinggi (30-150 g/nm3)
dan air tinggi (60%) dapat digunakan
Sulit digunakan sebagai umpan
Arang juga bisa digunakan proses selain pembakaran
Pemanfaatan energi yang baik (aliran
countercurrent)
Efisiensi gas dingin yang tinggi
Lebih cocok untuk pembakaran
langsung, tidak perlu pembersihan gas
VARIAN UPDRAFT GASIFIER
Terdapat dua varian; dry-ash gasifier dan slagging gasifier
Dry-ash gasifier dikembangkan oleh Lurgi
 Abu tidak meleleh
 Suhu operasi 700-900 °C, tekanan 3 MPa, dan waktu tingal 30-60 menit
 Umpan batubara/biomassa berukuran 3-40 mm
 Rasio kukus/umpan tinggi (±1.5)

Slagging gasifier dikembangkan oleh British Gas dan Lurgi


 Abu meleleh
 Suhu operasi 1500-1800 °C, tekanan 3 MPa
 Kebutuhan kukus lebih sedikit dibandingkan dry-ash (±0.58)
 Umpan batubara/biomassa berukuran 5-80 mm
 Gas keluar pada suhu 400-500 °C
DOWNDRAFT GASIFIER
Udara bergerak menuju dasar reactor, searah dengan arah
pergerakan umpan (cocurrent)
Udara diinjeksikan dari sisi reactor; menghasilkan zona
pembakaran
Urutan zona reactor downdraft berbeda dengan updraft; zona
pertama adalah pengeringan, pirolisis, pembakaran, dan
gasifikasi.
Tar yang terbawa akan kontak dengan abu panas sehingga
terengkah dan menurunkan kadar tar
Umumnya bekerja pada suhu 1200-1400C dengan waktu
tinggal 20-30 menit
Terdapat dua varian; throated dan throatless gasifier
THROATED DOWNDRAFT
GASIFIER
Reaktor ini memiliki bagian menyempit di bagian tengah;
bagian tersebut disebut throat
Udara dialirkan pada bagian throat untuk memfasilitasi
pembakaran
Karena terjadi penyempitan, hampir seluruh tar dan produk
pirolisis akan terbakar; menghasilkan gas yang bersih
Gasifier tipe ini kurang cocok untuk skala besar karena
ukuran yang besar akan mempersulit persebaran massa dan
energi pada bagian penyempitan
Pada skala >1MWth, dapat digunakan desain reactor dengan
bagian penyempitan berbentuk lingkaran, namun belum ada
aplikasi lapangan
THROATLESS DOWNDRAFT
GASIFIER
Bagian atas reactor terbuka sehingga terpapar atmosfer, oleh karena itu
biasa juga disebut open-top atau stratified throatless gasifier
Reaktor ini tidak memiliki bagian penyempitan sehingga umpan lebih
mudah bergerak
Salah satu keuntungan dari reactor tipe ini adalah kecil kemungkinan untuk
terjadi chanelling atau bridging
Akan tetapi reactor ini memiliki spesifikasi umpan yang ketat; umpan
sebaiknya berbentuk pellet dengan kelembapan 25 %
Jika umpan halus digunakan, dapat digunakan induced current fan untuk
menarik udara melewati reactor tanpa menghamburkan umpan
CROSSDRAFT
Reaktor tipe ini memiliki perbedaan pada letak
outlet gas produk; throated maupun throatless
memiliki outlet gas di dasar reactor sedangkan
crossdraft di sisi reactor
Nama lain crossdraft adalah sidedraft
Nozel udara terletak pada ketinggian tertentu diatas
unggun; ketika udara keluar, umpan terbakar dan
mencapai suhu >1500 °C, sisa umpan akan
tergasifikasi menghasilkan CO dan H2
Panas yang dihasilkan juga menyebar ke sekitar
sehingga umpan terpirolisis sebelum masuk ke zona
pembakaran
CROSSDRAFT
Gasifier tipe ini umumnya digunakan untuk
skala kecil
Crossdraft gasifier perlu zona reaksi yang kecil
sehingga sulit digunakan pada skala besar
Akan tetapi zona yang kecil membuat waktu
respon lebih cepat (5-10 menit)
Karakteristik ini membuat crossdraft cocok
untuk menghasilkan gas untuk pembakaran
mesin (mudah merespon perubahan umpan)
Kadar tar juga rendah (0.01-0.1 g/nm3) sehingga
tidak perlu proses pembersihan kompleks
FLUIDIZED-BED
GASIFIER
FLUIDIZED-BED GASIFIER
Fluidized-bed adalah unggun yang tersuspensi oleh fluida yang mengalir pada
kecepetan tertentu
Suspensi padatan tersebut memiliki sifat seperti fluida sehingga mampu
menyebar material dan energi dan sempurna
Salah satu kelebihan utama gasifier tipe ini adalah kemampuannya untuk
menerima beragam umpan, termasuk biomassa
Terlebih lagi, kadar tar pada gas produk cukup rendah (10 g/nm3); dibawah
moving bed gasifier (50 g/nm3)
Fluidized-bed gasifier memiliki dua macam varian berdasarkan rejim fluidisasi;
bubbling dan circulating fluidized bed
BUBBLING FLUIDIZED-BED
GASIFIER (BFG)
Pertama kasli dikembangkan oleh Fritz Winkler pada tahun 1921
Sesuai namanya, BFG bekerja pada rejim bubbling fluidization
Rejim tersebut cocok untuk skala menengah (<25 MWth)
BFG dapat diatur kondisi operasinya untuk bekerja pada suhu rendah atau tinggi;
maupun bertekanan atau atmospherik
Umpan BFG tidak boleh berukuran besar karena akan sulit menjaga rejim fluidisasi;
maksimal berukuran 10 mm
BUBBLING FLUIDIZED-BED
GASIFIER (BFG)
Layaknya semua reaksi gasifikasi, fluida medium yang digunakan berupa
campuran udara, kukus, atau keduanya
Suhu operasi biasanya dijaga dibawah suhu leleh abu, 980 °C untuk batubara
dan 900 °C untuk biomassa
Medium yang diinjeksi bisa ditahapkan; dimana aliran kedua dialirkan diatas
unggun untuk memaksimalkan konversi umpan
HIGH-TEMPERATURE
WINKLER (HTW)
HTW adalah desain gasifier tipe bubbling yang bekerja pada suhu dan
tekanan tinggi
Terdapat siklon dekat outlet gasifier untuk memisahkan char yang tidak
bereaksi dan dikembalikan ke unggun
Gasifier bekerja pada tekanan 10 bar dan suhu 800 °C namun dekat
permukaan unggun suhu mencapai 1000 °C karena adanya aliran medium
tambahan
Peningkatan suhu tersebut bertujuan untuk mencegah terbentuknya metana
dan hidrokarbon lainnya
HIGH-TEMPERATURE
WINKLER (HTW)
Meskipun didesain untuk menggunakan umpan
batubara, HTW dapat menggunakan umpan lain
dengan kualitas lebih rendah
Diantaranya biomassa dan limbah padat
perkotaan
HTW juga menghasilkan gas yang lebih bersih
dibandingkan dengan fluidized gasifier lainnya
CIRCULATING FLUIDIZED-BED
GASIFIER (CFB)
CFB terdiri dari tiga bagian; riser, cyclone, dan solid recycler
 Riser : menghempaskan padatan unggun jauh diatas permukaan
 Cyclone : memisahkan partikulat dari aliran gas produk
 Solid recycler : mengarahkan padatan kembali ke riser

Unggun CFB bekerja pada rejim fluidisasi cepat (fast fluidization); rejim dimana
gas mengalir dengan kecepatan cukup tinggi sehingga padatan unggun terhempas
keluar
Padatan yang keluar akan dialirkan kembali ke riser melalui solid recycler
Kecepatan gas medium fluidisasi biasanya 3,5 – 5,5 m/s
Berdasarkan pengaturan operasi, suhu unggun mencapai 800 – 1000 °C
CIRCULATING FLUIDIZED-BED
GASIFIER (CFB)
Dalam CFB, padatan akan tersebar
sepanjang bagian riser yang tinggi sehingga
waktu tinggal umpan dalam unggun cukup
tinggi
Waktu tinggal tersebut juga memungkinkan
perengkahan lanjut senyawa tar dan lainnya
menjadi gas produk
Optimasi dapat dilakukan dimana gas
produk yang panas digunakan untuk
memanaskan udara masuk gasifier
TRANSPORT GASIFIER
Transport gasifier terdiri dari lima komponen; riser,
separator padat-gas, standpipe, J-leg, dan mixing zone
Cara kerja gasifier ini sama dengan CFB pada
umumnya, dengan komponen tambahan berfungsi
untuk membantu proses sirkulasi
 J-leg dan Standpipe berfungsi untuk mengembalikan umpan
dan padatan kembali ke unggun
 Mixing zone berfungsi untuk meratakan material dalam unggun
TRANSPORT GASIFIER
Transport gasifier adalah salah satu jenis CFB dengan kondisi operasi yang lebih
tinggi dibandingkan CFB umumnya (laju sirkulasi, kecepatan medium, densitas
unggun)
Kondisi tersebut menghasilkan gasifikasi dengan perpindahan panas dan material yang
baik, pencampuran materi yang baik, dan output yang lebih tinggi
Akan tetapi gasifier tipe ini membutuhkan umpan yang halus sehingga batubara yang
digunakan perlu dilumatkan (pulverized)
Jika digunakan sebagai umpan produksi turunan kimia, medium oksigen sebaiknya
digunakan karena nitrogen akan menurunkan konsentrasi gas produk
Sebaliknya, jika digunakan untuk generasi listrik, udara dapat digunakan sebagai
medium
TWIN REACTOR GASIFIER (TRG)
Salah satu kendala gasifikasi adalah menghasilkan gas produk yang bersih,
nitrogen adalah komponen pelarut yang menurunkan konsentrasi gas produk
Twin reactor memisahkan reaksi gasifikasi dan pembakaran ke dalam dua
zona yang terpisah
Tujuannya agar gas pembakaran yang kaya nitrogen tidak tercampur dengan
gas produk
Akan tetapi TRG masih memiliki kelemahan;
 Jika biomassa digunakan, dibutuhkan energi panas/bahan bakar tambahan. Ini karena kadar
energi biomassa dibawah batas untuk menjalankan reaksi yang autotermal
 Hanya 10% kukus digunakan untuk reaksi, sisanya menjadi beban kalor dan pelarut gas
TWIN REACTOR GASIFIER (TRG)
TU Vienna mengembangkan system TWG dengan
dua rejim fluidisasi; bubbling dan transport
Gasifikasi dan pirolisis dilakukan pada rejim
bubbling sedangkan pembakaran pada rejim
transport
Pada reaksi gasifikasi, kukus saja digunakan
sementara udara saja digunakan pada riser
Produk gas diambil via outlet diatas bubbling bed
sedangkan gas buang diambil diatas cyclone
Tar dan char yang belum habis akan dibakar di
riser sehingga kadar tar akan sangat rendah
TWIN REACTOR GASIFIER (TRG)
Rentech-Silvages mengembangkan teknologi TRG dengan
system sirkulasi yang lebih sederhana
Unggun difluidisasi pada kecepatan yang berbeda, alhasil
densitas unggun juga berbeda
Perbedaan densitas menyebabkan padatan unggun untuk
bergerak dari densitas tinggi ke rendah
Salah satu kelebihan system ini adalah kemampuannya
untuk mengatur jenis medium fluidisasi yang digunakan
 Kukus dapat ditambah untuk mendorong reaksi gasifikasi
 Udara dapat ditambah untuk mendorong reaksi pembakaran
CHEMICAL LOOPING GASIFIER
(CLG)
CLG dikembangkan untuk memisahkan aliran gas kaya hydrogen dan CO 2
Dengan bagitu, aliran gas kaya hidrogen dapat dengan mudah dialirkan ke unit proses
berikutnya
Cara kerja CLG mirip dengan gasifier yang didesain oleh TU Vienna dimana terdapat
dua rejim dalam sebuah gasifier
Akan tetapi riser tidak digunakan untuk pembakaran melainkan untuk regenerasi
medium padatan
Medium padatan yang digunakan juga bekerja sebagai pengikat CO 2; contohnya CaO
CaO akan menjadi CaCO3 ketika mengikat CO2 dan kembali semula setelah
diregenarasi
CHEMICAL LOOPING GASIFIER
(CLG)
Salah satu kelebihan proses pemisahan
CO2 tersebut adalah terdorongnya reaksi
gasifikasi untuk menghasilkan hydrogen
Panas dari aliran gas regenerator dapat
juga dimanfaatkan untuk
membangkitkan kukus
Kalsinasi CaO bergantung terhadap
beberapa factor; diantaranya suhu, waktu
tinggal, dan senyawa medium
CO2 mudah digunakan namun regenerasi
akan kurang efisien, kukus adalah
sebaliknya
ENTRAINED-FLOW
GASIFIER
ENTRAINED-FLOW GASIFIER
Gasifier ini paling banyak digunakan dan yang paling sukses untuk aplikasi skala besar
menggunakan umpan batubara, petcoke, dan residu kilang
Tipe gasifier ini tidak cocok menggunakan umpan batubara dengan kadar air yang
tinggi, seperti lignit dan juga biomassa
Batubara dengan kadar abu tinggi juga tidak cocok karena akan menurunkan efisiensi
gas dingin
 Untuk slurry fed : maks. 20% ash content
 Untuk dry fed : maks. 40% ash content

Umpan gasifier ini harus dibuat kecil dan halus dengan bantuan alat seperti pulverizing
mill hingga ± 75 µm
Ada dua jenis entrained-flow gasifier; top-fed dan side-fed
ENTRAINED-FLOW GASIFIER
Gasifier tipe ini memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar tar yang
baik, suatu aspek yang dibutuhkan gasifier berumpan biomassa
Akan tetapi banyak kendala akan muncul jika digunakan
1. Umpan harus kecil dan halus, sulit untuk mencacah biomassa menjadi
sehalus bubuk
2. Suhu gasifikasi akan sangat tinggi karena abu harus meleleh (slagging),
abu biomassa bertitik leleh tinggi (CaO)
3. Abu lelehan (Na, K) dapat merusak lining reactor dan memperpendek
umur peralatan
ENTRAINED-FLOW GASIFIER
Entrained-flow gasifier bekerja dengan mengalirkan medium gasifikasi dan umpan
ke dalam reaktor; kedua komponen kemudian terbakar dengan cepat (≤2500 C)
Panas yang dihasilkan akan digunakan untuk gasifikasi di hilir pipa
Karena seluruh oksigen terkonsumsi pada saat umpan terbakar di saat masuk, reaksi
gasifikasi akan berjalan pada lingkungan CO2 dan H2O
Laju reaksi gasifikasi cukup lamban sehingga perlu pipa yang cukup panjang
TOP-FED, ENTRAINED-FLOW
GASIFIER
Berbentuk silinder vertikal dengan inlet umpan dan medium
gasifikasi dari bagian atas
Umpan dan gas dialirkan menggunakan jet tunggal di bagian
atas reactor
Water quench digunakan untuk menurunkan suhu slag
sehingga menjadi padat
Kelebihan gasifier ini diantaranya;
1. Murah dibuat karena desain simetris
2. Mudah dikendalikan karena cukup menggunakan satu inlet
3. Aliran slag dan gas produk searah sehingga tidak ada
kemungkinan penyumbatan
SIDE-FED, ENTRAINED-FLOW
GASIFIER
Gasifier ini mirip dengan top-fed namun umpan dimasukkan dari sisi bagian
bawah reactor
Ketika bekerja, suhu gasifier mencapai >1400 °C, diatas suhu leleh abu
Alhasil abu akan meleleh dan menggumpal; gumpalan tersebut tidak akan
terbawa aliran gas dan jatuh ke dasar reactor dan didinginkan air
Beberapa desain lain hadir dengan aliran umpan tambahan setelah bagian
reaksi utama seperti E-gas, MHI, dan Eagle
SIDE-FED, ENTRAINED-FLOW
GASIFIER
E-gas gasifier di sebelah kanan menggunakan
umpan coal slurry
Umpan dialirkan ke tahapan kedua sehingga gas
produk akan memanaskannya
Gas produk dialirkan melewati boiler buluh api dan
difilter
Char yang terpisah akan dialirkan kembali ke
reactor di tahapan pertama, tempat pembakaran
terjadi
KEUNTUNGAN ENTRAINED-
FLOW GASIFIER
1. Produksi tar rendah
2. Rentang jenis umpan yang cukup luas
3. Abu dihasilkan sebagai slag
4. Beroperasi pada tekanan dan suhu tinggi
5. Konversi karbon yang tinggi
6. Produksi metan yang rendah

Anda mungkin juga menyukai