Anda di halaman 1dari 49

PEMULIHAN EKONOMI DAN

TRANSFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH


Drs. Sumedi Andono Mulyo, MA, Ph.D
Direktur Tata Ruang dan Penanganan Bencana
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah


Penyusunan RKPD Kota Tual Tahun 2022

Tual, 25 Februari 2021


REPUBLIK
INDONESIA
KOTA TUAL
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Drs. Sumedi Andono Mulyo, MA. Ph.D
Tempat/Tgl.Lahir : Yogyakarta, 21 JanuarI 1965
Golongan : IVC
Alamat Rumah : Komplek Bappenas, Jl. Pertiwi II No.18 Blok A105, RT 03/RW01,
Kedaung, Sawangan, Depok-16516 HP: 085-880-596-992
Alamat Kantor : Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional
Jl. Taman Suropati No. 2-4 Jakarta-10310
Tel.: 021-3193-4195 Fax: 021-3193-4195
E-mail: sumedi@bappenas.go.id
sumediam@gmail.com

PENDIDIKAN PEKERJAAN
1. Using Evidence for Smart Policy Design and Implementation 1. Direktur Tata Ruang dan Penanganan Bencana, Sept 2020-
(Government Thnik Thank). Harvard Kennedy School Executive Sekarang
Education, Boston, Amerika Serikat. 12-17 Nov 2017 2. Direktur Pengembangan Wilayah dan Kawasan, Jan 2019-Sept
2. Leadership in Succession and Talent Management. Melbourne 2020
Business School - Mt Eliza Executive Education, Australia. 27 Okt – 1 3. Direktur Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Bappenas.
Nov 2016 Sept 2016-Januari 2019
3. Postdoctoral. Graduate School of International Development, Nagoya 4. Kepala Sub-direktorat, Direktorat Pengembangan Wilayah,
University, Jepang. Okt-Des. 2006 Bappenas. Januari 2006-September 2016
4. S3. Doctor of Philosophy. Department of Urban Engineering, the 5. Kepala Sub-Direktorat, Direktorat Pengembangan Kawasan
University of Tokyo, Jepang. April 2001-Mar. 2004. Khusus dan Tertinggal, Bappenas. Mei 2004-Januari 2006
5. S2. Master of Arts, Graduate School of International Development, 6. Kepala Bagian, Biro Pemberdayaan Masyarakat, Bappenas. Des.
Nagoya University, Jepang. Apr 1997-Mar. 1999. 2000-Mei 2004
6. Postgraduate Diploma, Institute of Developing Economies Advanced 7. Kepala Bagian, Biro Pembangunan Dati II dan Perdesaan,
School, Tokyo, Jepang. Sept. 1994‑Mar. 1995. Bappenas. Mei 1999 –Desember 2000
7. S1. Sarjana, Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada.Jurusan 8. Kepala Sub Bagian, Biro Pembangunan Dati II dan Perdesaan,
Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan. Juni 1984 ‑Juli 1989. Bappenas. Maret 1994 –Januari 1997
9. Staf Perencana, Biro Analisa Ekonomi dan Statistik, Bappenas
1991‑Maret 1994
REPUBLIK
INDONESIA
Outline Paparan
(1) PENDAHULUAN
• Tantangan Pembangunan
• Penanggulangan Covid 2019
• Peran Pemerintah Daerah

(2) POKOK-POKOK RANCANGAN RKP 2022


• Arahan Presiden
• Tema dan Prioritas Pembangunan
• Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Wilayah

(3) TRANSFORMASI DAN AKSELERASI PEMBANGUNAN


DAERAH
• Sinkronisasi Kebijakan Pusat dan Daerah
• Benchmarking Pengembangan Wilayah
• Kecamatan sebagai Pusat Perubahan
1 PENDAHULUAN
TANTANGAN, DAN KEBIJAKAN PENANGGULANGAN DAN
PEMULIHAN PASCAPANDEMI COVID 2019
TANTANGAN PEMBANGUNAN KOTA TUAL

DAMPAK PANDEMI Korban manusia Dampak sosial Perubahan perilaku


COVID 2019 dan ekonomi masyarakat dan
pemerintah

Perubahan Kebijakan Keuangan


Krisis atau Resesi Ekonomi Negara dan Keuangan Daerah
RISIKO PANDEMI
COVID 2019
Perubahan dan Pergeseran Rencana Optimalisasi pengembangan IPTEK

SKENARIO PEMULIHAN % Kurva V % Kurva U % Kurva L


PASCAPANDEMI
COVID 2019

RKP 2022 diarahkan pada tahun tahun tahun


percepatan pemulihan
ekonomi Perlambatan dan Perlambatan dan Perlambatan dan Stagnasi
Pemulihan secara cepat Pemulihan secara
lambat
KERANGKA PIKIR PENYUSUNAN RKPD TAHUN 2022
Visi dan Misi Komitmen
POTENSI RPJPD Bupati dan RKPD
MASALAH
Wakil Bupati RKP Global:
• Pertanian dan RTRW Provinsi
2017-2022 SDGs
• Perkebunan • Kemiskinan
• Peternakan • Pengangguran
• Perikanan • Keterbatasan Usaha
• Industri kecil dan RT • Keterbatasan Akses
• Perdagangan dan jasa • Kriminalitas
• Pariwisata RKPD
TUJUAN DAN SASARAN
PARTISIPASI PEMANGKU
PEMBANGUNAN
KEPENTINGAN MANAJEMEN KINERJA
• Tokoh masyarakat • Renstra OPD/Dinas, Renja
• DPRD OPD/Dinas dan RKA OPD/Dinas
• Masyarakat Sipil STRATEGI, KEBIJAKAN • RPJMDes, RKPDes dan RAPBDesa
• Swasta
• Pemerintah Provinsi DAN PROGRAM • Pelaksanaan dan Pelaporan
• Pemerintah Pusat • Pengelolaan dan Pemeliharaan

TRANSFORMASI DAN AKSELERASI PEMBANGUNAN DESA DAN KECAMATAN


• Meningkatkan kualitas sumber daya manusia: moral, etika, keterampilan dan keahlian
• Mewujudkan daya saing ekonomi
• Mengembangkan infrastruktur: transportasi, perumahan, listrik, air bersih dan informasi
• Mengelola sumber daya alam dengan memperhatikan tata ruang dan lingkungan
• Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, kredibel dan pelayanan yang baik

Budidaya Produksi Pengolahan (Iptek, Perdagangan (Media,


Pendapatan
Prasarana dan Sarana) Promosi, Networking)

Jasa (Akomodasi, Pemasaran


Destinasi Wisata Transportasi, Kerajinan dan (Media, Promosi, Pendapatan
Festival) Networking)

Meningkatnya produksi, nilai tambah, pendapatan dan kesempatan


kerja; menurunnya kemiskinan; terpeliharanya lingkungan hidup
dan terciptanya kehidupan sosial budaya dan adat yang lebih
aman, damai dan bermartabat
PENYUSUNAN RKPD KOTA TUAL TAHUN 2022:
KETERKAITAN DAN KONSISTENSI TUJUAN PEMBANGUNAN

Pertumbuhan
ekonomi
• Penyusunan RKP Tahun 2022 perlu diarahkan pada
pemulihan ekonomi. Karena pertumbuhan ekonomi
sangat diperlukan untuk menciptakan kesampatan Peningkatan output
kerja, mendorong pengurangan kemiskinan, dan dan Permintaan
Input
meningkatkan taraf hidup/kesejahteraan
masyarakat.
• Perencanaan dan penetapan sasaran utama Perluasan
kesempatan kerja
Penurunan tingkat
pengangguran
pembangunan RKP Tahun 2022 harus
memperhatikan keterkaitan ini agar target yang
disusun benar-benar masuk akal, dapat dicapai dan Peningkatan Penurunan tingkat
konsisten. pendapatan kemiskinan

• Perencanaan dan penetapan sasaran pembangunan


dalam RKP Tahun 2022 bukan hanya proyeksi suatu
kondisi ‘business as usual’, tetapi terobosan atau Perbaikan
Perbaikan IPM
intervensi pemerintah dalam mempercepat kesejahteraan
masyarakat
pemulihan ekonomi Kota Tual..
PENYUSUNAN RKPD KOTA TUAL TAHUN 2022:
KETERKAITAN DAN KONSISTENSI TUJUAN PEMBANGUNAN

Pembentukan dan Akumulasi Modal


Belanja APBD Provinsi (SDM, Sosial, Fisik dan Keuangan)

Peningkatan Mutu Pertumbuhan


SDM ekonomi

Penciptaan Pengurangan
lapangan kerja kemiskinan

Pengurangan
Peningkatan IPM
kesenjangan
 Pemerintah Kota Tual perlu menyiapkan belanja daerah untuk meningkatkan mutu SDM, menambah stock barang modal
pada sektor-sektor produktif seperti pertanian, dan industri dan meningkatkan akumulasi kapital sehingga meningkatkan
kapasitas produksi, dan akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi.
 Pertumbuhan ekonomi akan mendorong kegiatan produksi sehingga permintaan bahan baku dan permintaan tenaga
kerja akan meningkat dan akhirnya akan menurunkan pengangguran.
 Peningkatan pemanfaatan bahan baku dan tenaga kerja akan meningkatkan penerimaan rumah tangga, sehingga akan
mengurangi angka kemiskinan.
 Peningkatan mutu SDM dan peningkatan pendapatan akan meningkatkan IPM dan mengurangi kesenjangan.
TANTANGAN KOTA TUAL DALAM PENYUSUNAN RKPD 2022
UHH HLS RLS Pengeluaran per Kapita IPM
Pertumbuhan
Catatan:
Kabupaten/Kota (tahun) (tahun) (tahun) Rp0 Capaian

2017 2018 2017 2018 2017 2018 2017 2018 2017 2018
(%)
2017-2018 1. Pandemi Covid 19 mempunyai dampak langsung terhadap kegiatan
Maluku Tenggara Barat 63.060 63.19 12.26 12.27 9.18 9.39 6,032 6,275 61.64 62.39 1.22
ekonomi Kota Tual. Pertumbuhan ekonomi Kota Tual tahun 2020 minus
Maluku Tenggara 64.61 64.77 12.61 12.62 9.27 9.49 7,302 7,481 64.94 65.53 0.91

Maluku Tengah 66.06 66.19 13.93 14.14 9.29 9.3 9,875 10,106 70.09 70.6 0.73
sehingga rata-rata selama empat tahun terakhir menurun.
Buru 66.03 66.16 12.78 12.79 7.99 8.32 10,036 10,203 67.61 68.25 0.95 Tantangan yang harus dihadapi pada tahun 2021 ini adalah meneruskan
Kepulauan Aru 62.34 62.52 11.77 12.09 8.4 8.7 7,334 7,518 62.13 63.12 1.59 langkah pencegahan penyebaran pandemic Covid-19 melalui perbaikan
Seram Bagian Barat 60.96 61.2 13.4 13.41 8.47 8.85 8,333 8,543 64.34 65.14 1.24
layanan kesehatan dan sekaligus melaksanakan program dan kegiatan
Seram Bagian Timur 58.56 58.84 12.2 12.57 7.84 8.02 9,058 9,268 62.06 62.98 1.48

Maluku Barat Daya 61.62 61.87 11.88 11.89 7.99 8 6,508 6,721 60.16 60.64 0.8
pemulihan ekonomi.
Buru Selatan 65.74 65.92 12.28 12.48 7.13 7.42 7,337 7,506 62.75 63.62 1.39 Tantangan tahun 2022 adalah mendorong percepatan pemulihan dengan
Kota Ambon 69.92 70.12 15.91 16.01 11.65 11.66 13,699 13,993 79.82 80.24 0.53
menggerakkan sektor produktif.
Kota Tual 64.61 64.89 13.88 13.89 9.86 10.18 7,012 7,323 66.25 67.21 1.45
2. Perlambatan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 berdampak terhadap
Maluku 65.4 65.59 13.91 13.92 9.38 9.58 8.433 8,721 68.19 68.87 0.99
terhadap penciptaan kesempatan kerja. Jumlah pengangguran pada tahun
Persentase Penduduk Miskin (Persen)
Kabupaten/Kota 2020 meningkat dibanding tahun 2019. Tingkat pengangguran terbuka pada
2019 2018 2017
Maluku Tenggara Barat 27,25 28,08 27,47
tahun 2020 juga meningkat.
Maluku Tenggara 22,75 23,27 23,87 Tantangan yang harus dihadapi tahun 2021 dan tahun 2022 adalah
Maluku Tengah 20,04 20,11 21,20 pelaksanaan kegiatan padat karya, pengembangan sector usaha yang
Buru 16,74 17,03 17,40 menyeap tenaga kerja dan perluasan kerjasama investasi baru yang dapat
Kepulauan Aru 26,73 27,12 27,13 memperluasan kesempatan kerja.
Seram Bagian Barat 25,16 25,62 25,49
3. Di sisi lain, meskipun angka kemiskinan menurun, tapi persentasi angka
Seram Bagian Timur 23,13 23,62 23,59
Maluku Barat Daya 29,43 30,20 30,18
kemiskinan masih di atas 6 persen. Tantangan yang harus diatasi tahun 2021
Buru Selatan 16,13 16,31 16,83 dan 2022 adalah mendorong percepatan pengurangan angka kemiskinan
Ambon 4,57 4,72 4,46 dengan meningkatkan pelayanan dasar dan perlindungan sosial,
Tual 22,68 23,42 24,00 pemberdayaan masyarakat, revitalisasi pertanian dan percepatan
Maluku 17,69 18,12 18,45 pembangunan desa.
BERBAGAI KEMUNGKINAN DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN
PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH

IDENTIFIKASI IMPLEMENTASI KINERJA


PERUMUSAN KEBIJAKAN
MASALAH KEBIJAKAN KEBIJAKAN
No. Perencanaan Penganggaran Manajemen
Data dan (Penentuan Prioritas, (Penentuan Standar Organisasi Manfaat dan
Informasi Program, Kegiatan, Biaya, Standar Harga (Pemahaman regulasi, Dampak
Output dan Lokasi) dan Jenis Belanja) SOP, dan akuntasi)

1 SALAH SALAH SALAH SALAH GAGAL


2 BENAR SALAH SALAH SALAH GAGAL
3 BENAR BENAR SALAH SALAH GAGAL
4 BENAR BENAR BENAR SALAH GAGAL
5 BENAR BENAR BENAR BENAR BERHASIL
POKOK-POKOK RANCANGAN
2 AWAL RKP TAHUN 2022
ARAHAN PRESIDEN, TEMA DAN PRIORITAS
ARAHAN PRESIDEN
7 Agenda Pembangunan RPJMN 2020-2024 sebagai Penerjemahan Visi Misi
dan Arahan Presiden
VISI-MISI PRESIDEN ARAHAN PRESIDEN 7 AGENDA PEMBANGUNAN

Pembangunan Ketahanan Ekonomi untuk


1 Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia
1 SDM 1 Pertumbuhan Berkualitas dan
Struktur Ekonomi yang Produktif,
Berkeadilan
2 Mandiri, dan Berdaya Saing
Pengembangan Wilayah untuk
2
Pembangunan Mengurangi Kesenjangan
3
Pembangunan yang Merata dan
Berkeadilan 2 Infrastruktur
Mencapai Lingkungan Hidup yang SDM Berkualitas dan Berdaya
4 3 Saing
Berkelanjutan
Penyederhanaan
5
Kemajuan Budaya yang Mencerminkan
Kepribadian Bangsa
3 Regulasi Revolusi Mental dan Pembangunan
4 Kebudayaan
Penegakan Sistem Hukum yang Bebas
6 Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya
Penyederhanaan Infrastruktur untuk Ekonomi dan
Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan 4 Birokrasi
5 Pelayanan Dasar
7 Memberikan Rasa Aman pada Seluruh
Warga
Lingkungan Hidup, Ketahanan
6
Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Bencana, dan Perubahan Iklim
8 Transformasi
Efektif, dan Terpercaya 5 Ekonomi
Stabilitas Polhukhankam dan
9
Sinergi Pemerintah Daerah dalam 7 Transformasi Pelayanan Publik Sli
Kerangka Negara Kesatuan 14
de
TEMA DAN PRIORITAS NASIONAL RKP TAHUN 2022

Tema RKP 2022:


Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural

PRIORITAS NASIONAL

PN 1 PN 2 PN 3 PN 4 PN 5 PN 6 PN 7
Memperkuat Mengembangkan Meningkatkan Revolusi Memperkuat Membangun Memperkuat
Ketahanan Wilayah untuk Sumber Mental Infrastruktur untuk Lingkungan Hidup, Stabilitas
Ekonomi untuk Mengurangi Daya Manusia dan Mendukung Meningkatkan Polhukhankam dan
Pertumbuhan Kesenjangan dan Berkualitas Pembangunan Pengembangan Ketahanan Bencana, Transformasi
Berkualitas dan Menjamin dan Berdaya Kebudayaan Ekonomi dan dan Perubahan Iklim Pelayanan
Berkeadilan Pemerataan Saing Pelayanan Dasar Publik
FOKUS RKP TAHUN 2022

PEMULIHAN EKONOMI REFORMASI STRUKTURAL

Pariwisata Transformasi
Industri Infrastruktur Reformasi Reformasi Perlindungan
Digital
Kesehatan Sosial
Meningkatkan nilai Mempercepat Meningkatkan Meningkatkan pemerataan dan
tambah sektor industri pemulihan dan pemerataan 1. Penanganan Covid-19 Mempercepat informasi
kualitas layanan digital
 Pertumbuhan Industri pertumbuhan sektor  Meneruskan Vaksinasi
infrastruktur  Masyarakat pengguna internet perlindungan sosial
pengolahan Non Migas pariwisata  Tingkat kemiskinan 8,5-9%
 Pembangunan 4.600 79,20% Covid-19
5,8-6,5%  Jumlah Wisatawan
unit Rumah Susun,  Kecamatan yang terjangkau 2. Memperkuat Sistem  Penduduk yang tercakup dalam
 Kontribusi PDB Industri Mancanegara 8,5-10,5
Bantuan Perumahan Infrastruktur Jaringan Serat Optik Kesehatan Nasional program jaminan sosial 87%
Pengolahan Non Migas juta kunjungan • Prevalensi Stunting
Swadaya 118.650 kumulatif 42,85%  Rumah tangga miskin dan rentan
17,97-17,99%  Peringkat Travel and
unit, dan Penyaluran  72.500 SDM talenta digital (pendek dan sangat yang memperoleh bantuan sosial
 Nilai realisasi PMA dan Tourism
FLPP sebanyak  12,4 juta local champion literasi pendek) pada Balita 18,4% 60%
PMDN Industri Competittiveness Index
200.000 unit. digital • Insidensi TB 231/100.000  Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Pengolahan Rp 352,5 T 36-39
 Jaringan Pelabuhan  27 Organisasi Tim Cepat Tanggap penduduk Jaminan Kesehatan Nasional dari
(CSIRT) yang Diregistrasi • Persalinan di fasilitas
Utama Terpadu: 10 40% penduduk berpendapatan
 100 Lulusan Pengembangan SDM
lokasi kesehatan 91% terbawah 110.7 Juta Penduduk
di Bidang Keamanan Siber • Imunisasi dasar lengkap
 Panjang jalan tol
Ketahanan Pangan UMKM baru: 400 km anak usia 12-23 bulan 71%
 Penambahan Debit • Puskesmas dengan jenis Reformasi Pendidikan
Meningkatkan ketahanan Meningkatkan peran Air Baku 5 m3/s Pembangunan tenaga kesehatan sesuai dan Keterampilan
pangan masyarakat UMKM terhadap  Pembangunan Akses Rendah Karbon standar 59%
 Skor Pola Pangan Harapan Air Minum Perpipaan • RSUD kab/kota dengan 4
ekonomi nasional Meningkatkan kualitas SDM dan
92,8  Pertumbuhan 2.000.000 SR dokter spesialis dasar & 3 Inovasi
 Nilai Tukar Petani 102-104 Meningkatkan capaian penurunan emisi
Wirausaha 3%  Pembangunan akses dan intensitas emisi gas rumah kaca
dokter spesialis lainnya  Pekerja pada Bidang Keahlian
 Nilai Tukar Nelayan 102- sanitasi aman (sistem 80%
 Kontribusi UMKM (GRK) Menengah dan Tinggi 41,55%
105 • Fasilitas Kesehatan
terhadap PDB 63% terpusat dan sistem  Penurunan emisi GRK Nasional  Tingkat Penyelesaian Pendidikan
 Ketersediaan Beras 44 juta
 UMKM yang setempat) 2.000.000 terhadap Baseline 26,87% terakreditasi: FKTP 80% & SMA Sederajat 70,6%
ton
 Ketersediaan protein Mengakses Kredit SR  Penurunan intensitas Emisi GRK RS 90%  Angka Partisipasi Kasar
 Rehabilitasi Jaringan • Sistem surveilans: terpadu,
hewani 2,7 juta ton Lembaga Keuangan Nasional terhadap Baseline 21,54% Pendidikan Tinggi 35,62%
 Nilai tambah tenaga kerja Formal 20,9% Irigasi 250 ribu Ha  Porsi Bauran EBT dalam Energi Nasional real-time, berbasis lab  400 Produk Inovasi dari
pertanian Rp. 54,3  Konsumsi listrik per 15,7% Perusahaan Pemula Berbasias
juta/org/thn kapita 1.268 kWh  Kapasitas Terpasang Pembangkit EBT Teknologi (PPBT)
kumulatif 13,9 GW  900 Paten Domestik
16
KERANGKA PIKIR 7 AGENDA PEMBANGUNAN 2020-2024
Didukung oleh: 3 SDM Berkualitas dan Berdaya Saing
4 Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan
5
Pembangunan Infrastruktur

Dilaksanakan melalui:
Memperhatikan/
1 2 mempertimbangkan kondisi:
Transformasi ekonomi:
Wilayah sebagai Basis 6 Lingkungan Hidup dan
Rata-rata Pertumbuhan
Pembangunan Kerentanan Bencana
6% per tahun

Sebagai Prasyarat:
7
Kondisi Polhukhankam yang kondusif:
• Penyederhanaan regulasi
• Penyederhanaan birokrasi
• Stabilitas politik dan pertahanan
keamanan Sli
17
de
A R A H K E B I JA K A N P E M BA N G U NA N W I L AYA H
RPJMN 2020-2024
Pembangunan kewilayahan diarahkan Strategi dan Pendekatan Pengembangan Wilayah

Menyelesaikan isu ketimpangan antarwilayah Koridor Pertumbuhan Koridor Pemerataan

“memacu pertumbuhan ekonomi ‘’meningkatkan pelayanan dasar yang


Dengan sasaran antara lain: nasional melalui percepatan lebih merata melalui pengembangan
pengembangan kawasan-kawasan Pusat Kegiatan Wilayah dan Pusat
1. meningkatnya pemerataan antarwilayah (KBI- pertumbuhan, meliputi PKN, PKW, Kegiatan Lokal sehingga terbentuk
KTI, Jawa-luar Jawa); KEK, KI, dan KSPN, serta kota-desa pusat-pusat pelayanan dasar baru yang
2. meningkatnya keunggulan kompetitif pusat-pusat serta kawasan aglomerasi perkotaan menjangkau daerah pelayanan yang
pertumbuhan wilayah; pada kabupaten/kota yang terletak lebih luas terutama kabupaten/kota
3. meningkatnya kualitas dan akses pelayanan dasar, pada koridor pertumbuhan” dalam koridor pemerataan.
daya saing serta kemandirian daerah;
4. meningkatnya sinergi pemanfaatan ruang wilayah.
Target, Major Project dan Proyek Prioritas di 7 wilayah pembangunan

Mendorong transformasi dan akselerasi


pembangunan wilayah KTI yaitu Kalimantan,
Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua,
dan tetap menjaga momentum pertumbuhan
di wilayah Jawa Bali dan Sumatera”.
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Tahun 2022
Pengembangan Wilayah Tahun 2022
Kerangka PN 2
1. Mempercepat pemulihan dampak pandemi Covid-19,
Mengembangkan Wilayah
2. Melanjutkan transformasi sosial ekonomi untuk meningkatkan
untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan
rantai produksi dan rantai nilai daerah,
3. Mengoptimalkan keunggulan kompetitif wilayah, dan
4. Meningkatkan pemerataan kualitas hidup antarwilayah.

Strategi Pengembangan Wilayah


5. Strategi pertumbuhan dengan mendorong pengembangan
kawasan strategis sepertti KEK, KI, KSPN, destinasi pariwisata,
kawasan perkotaan, kawasan perdesaan prioritas nasional, dan
kawasan transmigrasi;
6. Strategi pemerataan dengan mempercepat penyediaan pelayanan
dasar di daerah tertinggal, kawasan perbatasan, pulau-pulau kecil
terluar dan terdepan, dan Kawasan rawan bencana.

Sasaran Pengembangan Wilayah


7. Mempercepat pemulihan kondisi sosial ekonomi masyarakat dan
daerah,
8. Mendorong percepatan pertumbuhan dan peningkatan peran
wilayah di luar Jawa-Bali dengan tetap menjaga prospek
pertumbuhan di Wilayah Jawa-Bali, dan
9. Meningkatkan pemerataan pembangunan antarwilayah.
Sasaran Pembangunan Wilayah Tahun 2022
(Angka Sangat Sementara)
Pertumbuhan Ekonomi Wilayah
Capaian
Wilayah Sasaran 2021 Sasaran 2022
2017 2018 2019 2020
Papua 4,5 7,1 -10,7 1,3 4,6 5,4 - 6,1
Maluku 6,7 6,8 5,8 1,8 5,6 6,6 - 7,3
Sulawesi 7,0 6,6 6,7 0,2 6,2 6,9 - 7,6
Kalimantan 4,3 3,9 5,0 -2,3 4,6 5,8 - 6,3
Nusa Tenggara 2,1 -0,4 4,5 -0,7 4,7 4,8 – 5,4
Jawa-Bali 5,6 5,7 5,5 -2,7 5,0 5,5 - 5,9
Sumatera 4,3 4,6 4,6 -1,2 4,6 4,9 - 5,4

Penurunan Tingkat Kemiskinan Wilayah Penurunan Tingkat Pengangguran Wilayah


Capaian Capaian
Wilayah Sasaran 2021 Sasaran 2022 Wilayah Sasaran 2021 Sasaran 2022
2017 2018 2019 2020 2017 2018 2019 2020
Papua 26,7 26,4 25,4 26,4 25,5 23,8 Papua 4,2 3,8 4,2 4,8 4,7 – 4,2 4,4 – 3,7
Maluku 13,4 13,3 13,2 14,2 13,6 13,1 Maluku 7,6 6,2 6,2 6,6 6,5 – 6,0 6,3 – 5,6
Sulawesi 10,9 10,4 10,1 10,5 10,1 9,7 Sulawesi 4,9 4,7 4,5 5,5 5,4 – 4,8 5,3 – 4,5
Kalimantan 6,2 4,1 5,8 6,5 6,2 5,8 Kalimantan 5,0 4,8 4,7 5,5 5,2 - 4,7 5,0 – 4,3
Nusa Tenggara 18,3 17,9 17,4 18,3 17,8 17,1 Nusa Tenggara 3,3 3,3 3,4 4,3 4,2 -3,7 4,0 – 3,2
Jawa-Bali 9,2 8,7 8,2 9,4 8,9 8,5 Jawa-Bali 5,9 5,7 5,7 8,0 7,1 – 6,5 6,8 – 6,1
Sumatera 10,5 10,2 9,8 10,1 9,7 9,2 Sumatera 5,2 5,1 5,0 6,1 5,9 – 5,4 5,8 – 5,1
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Maluku Tahun 2022

Strategi Pemerataan Strategi Pertumbuhan


1. kawasan industri pengolahan nikel dan bahan
KAWASAN, 1. Pembangunan perdesaan, dating, tambang lainnya di KI Teluk Weda, kawasan industri
EKONOMI LOKAL,
DAN INFRAS
transmigrasi, pulau-pulau terluar, dan pengolahan perkebunan, perikanan, & PENGEMBANGAN
kawasan perbatasan yang dilakukan pengembangan pasar dan pelabuhan ikan.
INDUSTRI & SDM
EKONOMI LOKAL
simultan dengan meningkatkan peran 2. Produktivitas usaha perikanan & perkebunan  pasar
kota-kota kecil ikan terintegrasi dengan pelabuhan ikan.
2. Konektivitas antarpulau khususnya 3. Pengembangan industri terpadu  pengembangan
dengan meningkatkan prasarana dan Blok Masela kawasan kegiatan turunan migas,
sarana penyeberangan antarpulau. kawasan permukiman pekerja, dan fasilitas
pendukung.
SPM 1. Aksesibilitas dan mutu pelayanan
1. Kawasan pariwisata unggulan wilayah khususnya
kesehatan dan pendidikan secara KAWASAN,
DPP/KEK Morotai. INVESTASI, &
merata di wilayah kepulauan.
2. Kawasan perkotaan, termasuk pembangunan Kota Baru KEPASTIAN
2. Percepatan penerapan SPM, termasuk
Sofifi  pusat pemerintahan, penyediaan perumahan, HUKUM
sanitasi dan air minum yang aman,
akses pada energi, air minum, sanitasi, persampahan yang
pengelolaan sampah dan limbah, serta
aman, drainase, serta transportasi umum perkotaan.
penyediaan perumahan.
3. Pelayanan perizinan investasi dan memperluas kerja
KAPASITAS 1. Tata kelola dan kapasitas pemerintahan sama antardaerah  peningkatan daya saing daerah
KELEMBAGAA daerah (kelembagaan, aparatur, dan antara dengan forum kerja sama regional Wilayah Maluku.
N DAERAH keuangan daerah) guna mendorong 4. Kepastian hukum hak atas tanah melalui pemberian
peningkatan daya saing daerah. sertifikat hak atas tanah.
SINKRONISASI PUSAT DAN
3 DAERAH
SINKRONISASI KEBIJAKAN PUSAT DAN DAERAH
SINKRONISASI DAN KONSISTENSI PERENCANAAN, PENGANGGARAN,
PELAKSANAAN, PENGENDALIAN DAN AUDIT

• Bappenas 1 2 3 4 •Bappenas 5
• Kemendagri • Bappenas •Kemenkeu
• K/L • Kemenkeu •K/L •Kemendagri
• Kemendagri LKPP •Kemenpan •BPKP
• Pemda •Pemda •BPK
•KSP

OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT

PENGADAAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN AUDIT


PERENCANAAN PENGANGGARAN DAN EVALUASI

INPUT INPUT INPUT INPUT INPUT INPUT

1. Konsistensi #1: E-Planning: RPJM dan Renstra, RKP dan Renja


2. Konsistensi #2: E-Budgeting: Renja dan RKA, RKP dan RAPBN, Pendanaan Pemerintah dan Swasta
3. Konsistensi #3: E-Procurement dan E-Catalog 6
4. Konsistensi #4: E-Monev
5. Konsistensi #5: Pre-Audit dan Post-Audit, Audit Keuangan dan Audit Kinerja
6. Konsistensi #6: Sistem Pemerintahan Berbasis Eletronik (E-Governance)
SINKRONISASI DAN KONSISTENSI
KEGIATAN OPD DAN PEMBANGUNAN DESA

EVALUASI ARAHAN KERANGKA


RPJPD dan PRIORITAS ASPIRASI KOMITMEN
RTRW + +
PELAKSANAAN
RPJMD + NASIONAL + (DIREKTIF)
KEPALA DAERAH + EKONOMI
MAKRO DAERAH + DESA + GLOBAL

Tujuan dan sasaran Bappeda


pembangunan daerah RKPD Clearing House
Sasaran Tingkat 1
Outcome Prioritas Pembangunan
Belanja OPD Bantuan Dana Transfer

Konsistensi
Dana Daerah dan
Dana Desa
Sasaran Tingkat 2 Program dan Kegiatan Prioritas Program dan Kegiatan Prioritas
Outcome
dan/Output

Sasaran Tingkat 3 Renja dan RKA OPD Renja dan RKA OPD Renja dan RKA Kecamatan RKPDesa
Output Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama

Kontrak Kinerja Kontrak Kinerja Kontrak Kinerja KOMITMEN


Sasaran Tingkat 4 Kepala Dinas/OPD Kepala Dinas/OPD Camat Kepala Desa
Ouput + + + +
dan Pakta Integritas Pakta Integritas Pakta Integritas MOU
Input
Sinkronisasi DPRD Sekda, Bappeda,
Inspektorat Daerah 24
Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi 24
PRIORITAS NASIONAL, PRIORITAS PROVINSI DAN
PRIORITAS KABUPATEN/KOTA
EVALUASI
PELAKSANAAN RPJMD + PRIORITAS NASIONAL
+ ARAHAN (DIREKTIF)
KEPALA DAERAH + KERANGKA
EKONOMI MAKRO + ASPIRASI
DESA + KOMITMEN
GLOBAL

Bappeda
Impact RKPD Clearing House
dan/Outcome
1 Prioritas Daerah Impact dan/Outcome
Belanja OPD

Konsistensi
Bantuan Dana Transfer
Dana Daerah dan
Dana Desa
Outcome 2 Program Prioritas Program Pendukung

Outcome dan/
Output RKA OPD RKA OPD RKPDesa

Output Kabag/Kasubdit Kabag/Kasubdit Kabag/Kasubdit Kaba/Kasubdit Kaur Kaur

Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan


Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan
Output 3 Prioritas Non
Prioritas Prioritas Non
Prioritas Prioritas Non
Prioritas Prioritas Non
Prioritas Prioritas Prioritas

Proyek Proyek Proyek Proyek Proyek Proyek


Output 4 Prioritas Prioritas Prioritas Prioritas Prioritas Prioritas
Sekda, Bappeda dan
5 Lokasi Lokasi Sinkronisasi Lokasi Lokasi DPRD Inspektorat Daerah
SINKRONISASI PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS/OPD
DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN DESA DAN KECAMATAN
Target Pembangunan Kabupaten Prioritas Pembangunan Desa dan Kecamatan
1. Pertumbuhan Ekonomi 1. Pembangunan Ekonomi
2. Tingkat Pengangguran 2. Perluasan Kesempatan Kerja
3. Tingkat Kemiskinan 3. Pengurangan Kemiskinan
4. IPM 4. Peningkatan IPM
5. Gini Rasio 5. Pengurangan Kesenjangan
PRIORITAS PEMBANGUNAN KECAMATAN KUR SELATAN
Dinas/OPD Kabupaten
Sumber Dana
Anggaran
Prioritas
Tujuan Sasaran Target Program Kegiatan Proyek
Daerah APB
Prioritas Prioritas Prioritas APBD
Volume Rp D APBN
Prov
Kab
Meningkatka Meningka 3,5% Pertumbu Peningkat Peningkatan Pengemban
n tnya nilai han -an produksi gan
Pertumbuha tambah Ekonomi kesejahte- perikanan komoditas
n Ekonomi perikanan raan ikan olahan
nelayan
Menurunkan Meningka 10% Pengurang Perluasan Peningkatan Perluasan
angka tnya an Akses Perdagangan Akses
kemiskinan pedapata Kemiskina usaha dan Pemasaran
nUMKM n kecil Pemasaran
mikro dan
koperasi

Seluruh alokasi sumber daya didorong untuk meningkatkan produktivitas, nilai


tambah, pendapatan dan daya saing daerah; memperkuat modal sosial budaya,
mewujudkan kehidupan yang bermartabat
Alokasi sumber daya K/L, Dinas/OPD, swasta dan perbankan harus memperhatikan prioritas wilayah 26 26
TRANSFORMASI DAN AKSELERASI
4 PEMBANGUNAN
SINKRONISASI KEBIJAKAN DAN PENDANAAN PEMBANGUNAN
TRANSFORMASI DESA, KAWASAN DAN DAERAH
1. Akumulasi Modal Sosial Desa, Kawasan dan
2. Akumulasi Modal Pengetahuan KEUNGGULAN Daerah Mandiri
KOLABORATIF
3. Akumulasi Modal Fisik
4. Akumulasi Modal SDA
5. Akumulasi Modal Keuangan Desa, Kawasan dan DAYA SAING
(Kapital) Daerah Berkembang BERBASIS INOVASI
KEUNGGULAN
KOMPETITIF • Ekonomi kreatif
• Pusat Inovasi, Riset dan
Pengembangan Daerah
• Tenaga profesional
• Kerjasama: Pemda-Masyarakat-
Desa, Kawasan DAYA SAING BERBASIS Universitas-Swasta-Media
dan Daerah EFISIENSI
Tertinggal • SDM terampil dan terdidik
• Infrastruktur dasar: jalan, air bersih, listrik,
telekomunikasi dan informasi
• Infrastruktur ekonomi: pasar, bank, pusat
KEUNGGULAN perdagangan
KOMPARATIF • Jaringan transportasi darat, laut dan udara
DAYA SAING BERBASIS • Jaringan telekomunikasi dan informasi
FAKTOR INPUT
• Sumber Daya Alam: Pertanian, (1) Regulasi, (2) Data dan Sistem Informasi,
Kelautan dan Perikanan, (3) Pengetahuan dan Inovasi, (4) Prasarana
Pertambangan
• Pariwisata: Wisata Alam, Wisata Seni dan sarana, (5) Manajemen Organisasi, (6)
dan Budaya, Wisata Kuliner Partisipasi Masyarakat, (7) Perbankan, dan
(8) Birokrasi.
PENDEKATAN BERBASIS HAK
DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
Kinerja
Kinerja
Pembangunan Nasional, UU Pemerintahan Daerah, UU Perimbangan

Instrumen
Instrumen Mekanisme Pencapaian
Amanat Konstitusi, UU Keuangan Negara, UU Sistem Perencanaan

(Manfaat
(Manfaat dan
dan
(Masukan) (Proses) (Keluaran) Dampak)
Dampak)
Pengambilan
Keuangan dan Peraturan Perundangan lainnya

Keputusan Jejaring
• Pilkada • DPRD
• Rapat DPRD • Pemda
• Masyarakat Sipil: Ormas, LSM,
• Musrenbang Universitas, Media Massa • Partisipasi

• Keberpihakan
Keuangan Daerah Pelayanan Publik
• Pangan Terpenuhinya hak-
• Penerimaan (PAD, • Pendidikan • Transparansi
DAU, DAK, dana • Kesehatan hak dasar
• Kesempatan Kerja
bagi hasil dan • Perumahan • Akuntabilitas
pinjaman) dan • Air bersih dan sanitasi Masyarakat yang
• Tanah
Dana Desa • SDA dan Lingkungan maju, adil, makmur
• Pengeluaran • Rasa aman • Efisiensi
• Partisipasi dan sejahtera
• Investasi
• Efektivitas
Administrasi Manajemen Organisasi
• Sumber Daya • Sistem Informasi • Keadilan
Manusia • Standar Pelayanan Minimum
• Unit Pengaduan Masalah
• Peralatan • Sistem Reward and
• Peraturan Daerah Punishment

Waktu
PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN
• Kesehatan
• Gizi
Modal Manusia •

Pendidikan dan Keterampilan
Kapasitas untuk bekerja
• Kapasitas untuk beradaptasi

Modal Sosial
Modal Alam
• Sumber pangan alami
• Jaringan dan relasi
• Hubungan saling percaya • Tanah
dan toleransi • Air dan Sumber daya
perairan, laut
• Partisipasi
• Kepempinan lokal 5 • Hutan dan pepohonan
• Peraturan bersama dan sanksi DIMENSI
Rakyat Desa • Margasatwa
• Keanekaragaman hayati
• Jasa lingkungan

Modal Fisik Modal Keuangan


• Infrastruktur: transportasi dan • Upah • Investasi
permukiman • Tabungan
• Listrik, Air Bersih dan Sanitasi • Pinjaman
• Prasarana dan Sarana Komunikasi • Bantuan
• Peralatan dan Teknologi
PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN
• Kesehatan
• Gizi
Modal Manusia •

Pendidikan dan Keterampilan
Kapasitas untuk bekerja
• Kapasitas untuk beradaptasi

Modal Sosial
Modal Alam
• Sumber pangan alami
• Jaringan dan relasi
• Hubungan saling percaya • Tanah
dan toleransi • Air dan Sumber daya
perairan, laut
• Partisipasi
• Kepempinan lokal 5 • Hutan dan pepohonan
• Peraturan bersama dan sanksi DIMENSI
Rakyat Desa • Margasatwa
• Keanekaragaman hayati
• Jasa lingkungan

Modal Fisik Modal Keuangan


• Infrastruktur: transportasi dan • Upah • Investasi
permukiman • Tabungan
• Listrik, Air Bersih dan Sanitasi • Pinjaman
• Prasarana dan Sarana Komunikasi • Bantuan
• Peralatan dan Teknologi
BENCHMARKING PEMBANGUNAN
5 DAERAH
BENCHMARKING PEMBANGUNAN DAERAH JEPANG
JEPANG INDONESIA
JEPANG
JEPANG INDONESIA
JEPANG INDONESIA
JEPANG INDONESIA
PENGELOLAAN SAMPAH DI JEPANG
PENGELOLAAN SAMPAH DI INDONESIA
TRANSFORMASI DAN AKSELERASI
6 PEMBANGUNAN
KECAMATAN SEBAGAI PUSAT PERUBAHAN
PENGUATAN PERAN KECAMATAN
(Pasal 11 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2018 tentang Kecamatan)

1. Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, camat


mendapatkan pelimpahan sebagian kewenangan bupati/wali kota:
a. untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah kabupaten/kota; dan
b. untuk melaksanakan tugas pembantuan.
2. Sebagian urusan pemerintahan yang dilimpahkan terdiri atas pelayanan
perizinan dan nonperizinan.
3. Pelayanan perizinan dilaksanakan dengan kriteria:
a. proses sederhana;
b. objek perizinan berskala kecil;
c. tidak memerlukan kajian teknis yang kompleks; dan
d. tidak memerlukan teknologi tinggi.
4. Pelayanan perizinan dilakukan melalui pelayanan terpadu.
5. Pelaksanaan pelayanan perizinan dikembangkan sebagai inovasi pelayanan
publik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PENGUATAN PERAN KECAMATAN
(Pasal 11 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2018 tentang Kecamatan)

6. Pelayanan nonperizinan dilakukan dengan kriteria:


a. berkaitan dengan pengawasan terhadap objek perizinan;
b. kegiatan berskala kecil; dan
c. pelayanan langsung pada masyarakat yang bersifat rutin.
7. Pelimpahan sebagian urusan pemerintahan dilakukan berdasarkan
pemetaan pelayanan publik sesuai dengan karakteristik Kecamatan dan/
atau kebutuhan masyarakat setempat.
8. Tugas pembantuan dilaksanakan oleh camat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
9. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelimpahan sebagian
kewenangan bupati/wali kota kepada camat diatur dengan Peraturan
Menteri.
KECAMATAN SEBAGAI PUSAT DATA, INFORMASI DAN
PENGETAHUAN
1 Pengembangan Basis
Data dan Sistem
Informasi Kecamatan

5 2

Pelatihan Aparat
Penerapan E-
Kecamatan dan
Governance
Desa/Kelurahan

4 3

Pengembangan Kerjasama Pendataan, Pengolahan


dan Kemitraan dalam dan Penyebaran
Komunikasi dan Diseminasi Pengetahuan tentang
Data, Informasi dan Praktik Baik (Best
Pengetahuan practices)
KECAMATAN SEBAGAI PUSAT PELAYANAN DASAR

1
Pelayanan Prima

5 2
Pelayanan Kesehatan:
Pangan dan Gizi,
Reproduksi, Tumbuh Administrasi
Kembang Anak dan Kependudukan
Warga Senior (Lanjut
Usia)

4 3
Pelayanan Pendidikan
Anak Usia Dini, Usia Administrasi
sekolah, Remaja, Sumberdaya, Lahan dan
Pemuda/Pemudi, dan Asset Daerah
Mama-Mama
KECAMATAN SEBAGAI PUSAT
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1
Penguatan Modal
Sosial Budaya

5 2

Penyelenggaraan
Pendataan dan
Workshop dan Festival
Pencatatan Nilai-nilai
Seni-Budaya dan Olah
Tradisi dan Budaya
Raga

4 3

Penataan dan
Penguatan Kerjasama dan
Pengembangan Pusat-
Promosi Nilai-nilai Tradisi
Pusat Budaya
dan Budaya
Masyarakat
KECAMATAN SEBAGAI PUSAT INOVASI DAN
KEWIRAUSAHAAN
1 Pelatihan Usaha dan
Pendampingan
Tenaga Teknis
5 2

Perluasan
Perluasan Akses
Kerjasama,
Permodalan,
Kemitraan dan
Peralatan dan Pasar
Promosi Hasil Usaha

4 3

Pengembangan Pilot Pengembangan


dan Produk Rintisan Kerjasama dan Magang
bagi Masyarakat dengan Mitra Usaha
KECAMATAN SEBAGAI PUSAT PENGELOLAAN
SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
1 Pengelolaan Data,
Informasi dan Peta
Lahan dan Tata
Ruang
5 2
Peningkatan
Pengendalian dan
Kesiapsiagaan dan
Pengawasan dalam
Ketangguhan
Pemanfaatan Lahan
Bencana, Wabah dan
dan Tata Ruang
Perubahan Iklim

4 3

Penguatan Mitigasi Peningkatan Standar


Bencana, Wabah dan Pengelolaan
Perubahan Iklim Lingkungan Hidup
KECAMATAN SEBAGAI PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI
1
Pengembangan
Produk Unggulan
Kecamatan

5 2
Perluasan Kerjasama
dan Kemitraan dalam Penyediaan
Promosi dan Pemasaran
Produk Unggulan Infrastruktur
(Start-up atau off- Ekonomi
taker)

4 3

Perbaikan Standar
Peningkatan Standar
Pengemasan dan
Pengolahan
Branding
TERIMA KASIH.

Direktorat Daerah Tertinggal, Transmigrasi dan Perdesaan


(021) 3926249

dttp@bappenas.go.id
kawasan.bappenas.go.id

Anda mungkin juga menyukai