Anda di halaman 1dari 26

Grup 7

Penelitian Berbasis
Kurikulum
Unit 7
Members
1. Ratna Kartika Sari Dewi (202010100311045)
2. Tia Meilia Pratiwi (202010100311046)
3. Fahra Mahdiyah (202010100311049)
4. Alifah Syifa Rahmadillah (202010100311050)
5. Irza Bagas Prayoga (202010100311072)
6. Mohammad Reza Khatami (202010100311095)
7. Inas Jamilah (202010100311122)
Learning Materials

Identifikasi
01 Pengertian Penelitian
Berbasis Kurikulum 02 Permasalahan
Kurikulum Dalam
Penelitian

03 Perumusan Masalah
Kurikulum dalam
Penelitian
04 Fungsi Penelitian
Berbasis Kurikulum
01
Pengertian
Penelitian
Berbasis
Kurikulum
• Bagian usaha dari pemecahan masalah yang didasarkan atas seperangkat
sistem dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta pedoman
untuk menggunakan aktivitas belajar mengajar, sehingga tercapainya
tujuan Pendidikan

• Menurut Hamalik (2008) “Pesatnya perubahan dalam kehidupan


sosial, ekonomi, teknologi, serta berbagai peristiwa dunia, memaksa
setiap warga masyarakat berpikir dan merespon setiap perubahan
yang dihadapi. Oleh karenanya harus dipikirkan solusi alternatif
dalam menghadapi situasi masa yang akan datang tersebut”
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian
berbasis kurikulum adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan
percobaan secara ilmiah untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-
prinsip baru tentang seperangkat/sistem rencana dan pengaturan
mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman untuk menggunakan aktivitas belajar mengajar, sehingga
tujuan-tujuan pendidikan tercapai.
Penelitian berbasis kurikulum adalah semua kegiatan
pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara
ilmiah untuk mendapatkan fakta-fakta atau
prinsip-prinsip baru tentang seperangkat/sistem
rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman untuk menggunakan aktivitas belajar
mengajar, sehingga tujuan pendidikan tercapai.
02
Identifikasi
Permasalahan
Kurikulum dalam
penelitian
Perencanaan Kurikulum
Komponen perencanaan kurikulum meliputi faktor tujuan, konten (isi), kegiatan
atau strategi, sumber yang digunakan, dan instrumen evaluasi.

a.) Kompone Tujuan Belajar b.) Komponen Isi/ Konten


Hamalik (2008) menyatakan bahwa “Tujuan belajar Menurut Hamalik (2008) menyatakan bahwa
perlu dirumuskan dalam meningkatkan “konten atau isi kurikulum adalah susunan
kemampuan peserta didik sebagai anggota bahan kajian dan pelajaran untuk
masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal mencapai tujuan pendidikan nasional, yang
balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam meliputi bahan kajian dan mata pelajaran”
sekitar” Dapat dilihat juga dari implikasi tujuan,
dimana menurut Hamalik (2008) “implikasi tujuan
adalah 1) suatu pengertian tentang arah bagi setiap
orang yang tertarik dengan proses pendidikan, seperti
peserta didik, guru, administrator, orang tua, penilik,
pengawas, dan sebagainya, 2) basis perencanaan
kurikulum yang rasional dan logis, 3) memberikan
suatu basis untuk penilaian siswa”.
Perencanaan kurikulum
c.) Komponen Aktivitas d.) Komponen Sumber
e.) Komponen Evaluasi
Belajar Belajar
Menurut Hamalik (2008) Menurut Hamalik (2008) Menurut Hamalik (2008)
menyatakan bahwa “aktivitas menyatakan bahwa “sumber menyatakan bahwa “evaluasi
belajar adalah berbagai yang dapat digunakan dilakukan secara bertahap,
aktivitas yang diberikan pada mencapai tujuan pendidikan berkesinambungan, dan
pembelajaran dalam situasi antara lain adalah buku, bersifat terbuka. Dari evaluasi
belajar-mengajar” perangkat lunak computer, ini dapat diperoleh
film, kaset, dll” keterangan mengenai
kegiatan dan kemajuan
belajar siswa, dan
pelaksanaan kurikulum oleh
guru dan tenaga
kependidikan lainnya”
Implementasi kurikulum
Menurut Hamalik (2008) menyatakan bahwa “implementasi kurikulum adalah
penerapan atau pelaksanaan program kurikulum yang telah dikembangkan
dalam tahap sebelumnya, kemudian diujicobakan dengan pelaksanaan dan
pengelolaan, sambil senantiasa dilakukan penyesuaian terhadap situasi lapangan
dan karakterisitik peserta didik, baik perkembangan intelektual, emosional, serta
fisiknya. Implementasi ini juga sekaligus merupakan penelitian lapangan untuk
keperluan validasi system kurikulum itu sendiri”.
Menurut Hamalik (2008) ada beberapa faktor yang
mempengaruhi implementasi kurikulum yang bisa
menjadi sorotan untuk dikaji dengan penelitian, yaitu :
1.) Karakteristik Kurikulum
2.) Strategi Implementasi
3) Karakteristik Pengguna Kurikulum

Langkah-langkah penyusunan kurikulum di perguruan


tinggi menurut Dakir (2010) yaitu :
1.) Menyusun tujuan lembaga (program studi) termasuk
visi dan misinya
2.) Menemukan jumlah SKS
3.) Menemukan struktur program dan porsi SKS-nya
4.) Menemukan jumlah SKS/semester
5.) Menentukan jumlah mata kuliah dan bobot SKS/
semester
6.) Menentukan mata kuliah wajib lulus
7.) Menyusun rooster
8.) Menyusun silabus
9.) Menyusun handout
 
Dakir (2010) menyatakan bahwa “kurikulum sebagai alat
untuk mencapai tujuan pendidikan, dimana tujuan
pendidikan muatan local tentu saja tidak terlepas dari
tujuan umum yang tertera dalam tujuan pendidikan,
diantaranya adalah :
a) Berbudi luhur.
b) Berkepribadian.
c) Mandiri.
d) Terampil.
e) Ber etos kerja.
f) Profesional.
g) Produktif.
h) Sehat jasmani rohani.
i) Conta lingkungan.
j) Kesetiawanan sosial.
k) Kreatif inovatif.
l) Mementingkan pekerjaan.
m) Rasa cinta budaya.
03
Perumusan
Masalah
Kurikulum Dalam
Penelitian
Permasalahan dapat diajukan sebagai usahan penelitian dalam dunia
pendidikan berkaitan dengaan disiplin ilmu. Hal yang dapat dilakukan
untuk memperoleh permasalahan adalah :
1. Melakukan interaksi sosial, karena interaksi sosial dapat ditemukan permasalahan, baik permasalahan sosial,
ekonomi, dan lainnya.
2. Melakukan dialog dengan para ahli seperti dengan ilmuan dan lainnya.
3. Melakukan membaca buku dimana saja guna mendapatkan pengetahuan yang ingin dikaji.
4. Bertanya/ konsultasi pada pembimbing akademik terkait permasalahan yang tepat
5. Membaca skripsi atau jenis penelitian lain
6. Mengajukan usulan penelitian untuk diseminarkan.
7. Pengamatan terhadap kegiatan manusia.
8. Analisis bidang pengetahuan.
9. Penelitian ulangan dan perluasan penelitian.
10. Cabang studi yangg sedang dikembangkan.
11. Pengetahuan dan catatan pribadi.
12. Praktik dan keinginan masyarakat
13. Bidang spesialisasi pelajaran yang sedang diikuti
14. Pengamatan terhadap alam sekeliling
15. Diskusi-diskusi ilmiah.
 
Interaksi sosial terutama yang terkait dengan dokumen kurikulum, keterlaksanaan kurikulum,
terutama masalah-masalah yang muncul ketika menggunakan kurikulum. Penggalian masalah
tersebut dinamakan studi pendahuluan.
Hal pertama yang harus dilakukan untuk menguraikan masalah penelitian adalah
dilakukan studi pendahuluan. Studi pendahuluan diperlukan sebelum melakukan penelitian,
karena bertujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan sehingga permasalahan
menjadi jelas. Langkah selanjutnya, merumuskan permasalahan. Peneliti menetapkan
hipotesis. Hipotesis menjadi suatu arahan suatu penelitian yang dilakukan. Peneliti harus
mempunyai pendekatan dalam penelitiannya. Pendekatan adalah suatu metode untuk
eksperimen atau non eksperimen. Pendekatan yang ditentukan dapat menentukan variable,
objek penelitian, subjek penelitian, dan sumber tempat didapatnya data. Kemudian langkah
terakhir adalah menarik kesimpulan. Kesimpulan dari hasil pengolahan data tersebut
diadukan dengan hipotesis yang telah dibuat

 
Berikut langkah-langkah penelitian:
● Melakukan pemilihan permasalahan.
● Melakukan studi pendahuluan
● Melakukanperumusan permasalahan.
● Melakukan perumusan hipotesis.
● Melakukan pemilihan pendekatan dengan cara penentuan variabel
● Melakukan penentuan dan penyusuna instrumen yang digunakan.
● Melakukan pengumpulan data
● Melakukan penganilisian data
● melakukan penarikan kesimpulan
● Melakukan penyusunan laporan
Kriteria permasalahan yang harus dilakukan pemecahan masalah adalah:
1. Permasalahan yang ingin dipecahkan merupakan bidang dari peneliti.
2. Permasalahan menarik untuk diminati peneliti.
3. Sumber data berhubungan dengaan permasalahan tersebut telah tersedia
dan
dapat diperoleh.
4. Peneliti tersebut mempunyai kemampuan mengorganisasikan penelitian
tentang masalah yang diminatinya.
5. Penelitian tersebut dapat menghasilkan pengetahuan ilmiah yang baru.
Beberapa kriteria atau ciri dalam memilih dan merumuskan
masalah:

Perumusan masalah yang Permasalahan yang


dipilih dengan memakai cara dipilih harus fisibel
tertentu dengan ada pengujian (dapat dipecahkan).
secara empiris suatu masalah

Permasalahan yang Permasalahan yang


dipilih harus mempunyai dipilih harus sesuai
nilai penelitian. dengaan klasifikasi
peneliti.
Rumusan masalah dilakukan dalam kondisi berikut pada
umumnya:
● Dalam bentuk pernyataan;
● Jelas dan padat;
● Berisi implikasi adanya data untukk memecahkan masalah;
● Merupakan dasar dalam membuat hipotesis;
● Dasar bagi judul penelitian.
Beberapa cara merumuskan masalah adalah:

1. Penguraian masalah pokok seperti pada judul penelitian dan latar


belakang
penelitian
2. Penyusunan masalah yang diteliti menjadi fokus penelitian
3. Setiap fokus penelitian berhubungan dengan variabel satu dengan
variabel lainnya
4. Fokus yang akan diteliti dibuat dalam bentuk kalimat tanya
5. Setiap fokus penelitian adalah definisi operasional variabel
6. Variabel yang akan diteliti menggambarkan objek yang diteliti
7. Indikator yang akan diteliti menyesuaikan jenis instrument penelitian
yang dapat menyelesaikan permasalahan.
8. Jawaban dari penelitian sesuai dengan jenis penelitian.
04
Fungsi penelitian
berbasis
kurikulum
Fungsi kurikulum berdasarkan cara penggunaanya dapat dibedakan
menjadi 3 :
Preventif Kuratif
Fungsi agar guru terhindar dari melakukan hal- Kurikulum sebagai rambu–rambu yang
hal yang tidak sesuai dengan yang ditetapkan harus dipedomani dalam membetulkan
kurikulum. Kurikulum sebagai pedoman dan pelaksanaan yang menyimpang dari
arah dimana guru akan melakukan suatu kurikulum. Funsi ini cenderung oleh
pembelajaran. supervisor, misalnya kepala sekolah atau
pengawas

Konstruktif
Memberikan arah yang benar bagi pelaksanaan dan mengembangkan
pelaksanaannya, asalkan arah pengembangannya mengacu pada kurikulum
yang berlaku. Fungsi ini cenderung dilakukan oleh pengembang.
Fungsi kurikulum berdasarkan pengguna dapat
dibedakan menjadi 4 :
Guru Masyarakat
• Menetapkan bahan/ materi. • Siswa sebagai arah dalam
1 • Menetapkan strategi
3
pembelajaran .
pembelajaran . • Orang tua siswa mengetahui
• Menetapkan sumber belajar, arah dan tujuan pembelajaran,
media, dan alat peraga. mengontrol pelaksanaan
• Menetapkan evaluasi. pembelajaran.

Kepala Sekolah Penulis


• Supervisi 4 • Mengetahui tujuan yang
2
• Pengembangan Kurikulum. diharapkan.
• Evaluasi • Menetapkan isi buku.
• Menetapkan penyajian
penulisan.
Untuk kepala sekolah fungsi kurikulum untuk kepala
sekolah sebagai pemimpin penyelenggaraan pendidikan di
sekolah adalah sebagai pedoman pengelolaan sistem
pendidikan. Kurikulum juga berfungsi sebagai patokan
pengawasan kepala sekolah juga indikator keberhasilan
pembelajaran.

Untuk guru fungsi kurikulum untuk guru adalah sebagai


pedoman pengajaran pada siswa. Kurikulum memberikan
patokan yang jelas tentang proses pengajaran juga materi
yang harus diberikan pada anak didik. Dengan adanya
kurikulum, siswa mengetahui materi apa saja yang harus
dipelajari dan juga dipahami. Sehingga siswa dapat
mempersiapkan ujian dengan lebih baik. Keberadaan
kurikulum bagi siswa juga menyetarakan atau membentuj
standar pendidikan di Indonesia. Dengan adanya
kurikulum, semua daerah di Indonesia memiliki standar
pelajaran yang sama. Hal tersebut sangat penting bagi
pemerataan pendidikan.
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai