Anda di halaman 1dari 31

Integrasi dan Kemitraan

Pelayanan Kesehatan
(Promkes & KIA)

Kodrat Pramudho
Kuliah IKPK_7 November 2021
Integrasi

Integrasi berasal dari bahasa Latin yaitu “integrate”


yang artinya memberi tempat dalam satu keseluruhan.
Integrasi (KBBI) adalah pembauran sampai menjadi
satu kesatuan yang bulat dan utuh
Kata lain integrasi adalah fusi, konsolidasi, merger,
peleburan, pembauran, penggabungan, penyatuan,
unifikasi
Integrasi adalah proses yang dinamis dan terstruktur.
Berbagai perbedaan yang ada dapat disatukan dengan
sebuah integritas untuk mencapai sebuah tujuan.
Integrasi & Sinergi Yankes
Integrasi Sinergi

Penyatuan/penggabungan Penggabungan metode


sebagain atau seluruh pengobatan non
aspek pelayanan konvensional dengan
komplementer alternatif pengobatan konvensional
pada pelayanan kesehatan yang akan memberikan
di semua tingkat fasilitas manfaat/khasiat pengobatan
pelayanan termasuk aspek yang lebih baik
regulasi, pembiayaan serta dibandingkan dengan
kebijakan dalam manfaat satu jenis
penyelenggaraan pelayanan pengobatan
dan obat yang digunakan
Kemitraan
Kemitraan di bidang kesehatan adalah
kerjasama antara dua pelaku kesehatan atau
lebih, berdasarkan prinsip kesetaraan,
keterbukaan serta saling menguntungkan untuk
mencapai tujuan bersama di bidang kesehatan
melalui :
– Penyamaan persepsi mengenai masalah
kesehatan dan upaya penanggulangannya
– Perumusan kesepakatan tentang peran dan
tanggung jawab para pelaku kesehatan
– Peningkatan sinergi perencanaan,
pelaksanaan, penilaian upaya kesehatan
– Peningkatan pencapaian tujuan yang efektif
dan efisien 4
Arti Kemitraan lainnya

Kemitraan adalah kerja sama dalam


keterkaitan usaha, baik langsung maupun
tidak langsung, atas dasar prinsip saling
memerlukan, mempercayai, memperkuat,
dan menguntungkan yang melibatkan
pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
dengan Usaha Besar.
1) Penyaman persepsi
tentang masalah
kesehatan dan cara
penanggulangan

2) Perumusan kesepakatan
4) Peningkatan peran dan tanggung jawab
KEMITRAAN
pencapaian tujuan
yang efektif dan
efisien

3) Peningkatan sinergi
perencanaan, pelaksanaan
dan penilaian upaya
kesehatan

6
SWASTA LSM

MASYARAKAT
PEMERIN KEMITRAAN PEMBERDAYAAN
SEHAT
TAH MASYARAKAT
MANDIRI

OSM
OP

7
Tujuan Kemitraan
Meningkatnya sinergi perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian program
kesehatan yang dilakukan oleh pelbagai
pihak terkait
 Miminal: tidak terjadi tumpang tindih
atau pengulangan kegiatan yang
bersifat merugikan
 Optimal: tercapainya tujuan program
kesehatan secara efektif dan efisien
8
Prinsip Kemitraan
1. Kesetaraan
Masing-masing pihak memiliki kedudukan yang setara,
dalam arti memiliki hak yang sama, minimal dalam hal:
 Mengemukakan pendapat (voice)
 Mengambil keputusan (choice)
2. Keterbukaan
Masing-masing pihak memiliki akses informasi yang
sama
3. Saling menguntungkan
 Semua pihak yang bermitra memperoleh
keuntungan sesuai dengan hak dan tanggung jawab
masing-masing
 Keuntungan tersebut dapat pula berupa manfaat
bagi pihak ketiga (misal bagi masyakat)
9
Jenis Kemitraan
1. Kemitraan Institusi
– Pemerintah
– Non-pemerintah termasuk swasta

Kemitraan antar dan atau dengan institusi pemerintah


lazimnya terikat dengan
– Formalitas
– Birokrasi

2. Kemitraan Non-institusi
– Berbasis keluarga
– Berbasis komunitas
– Berbasis masyarakat
10
Lingkup Kemitraan
1. Masukan
Kemitraan mencakup aspek masukan program
kesehatan yakni yang menunjuk pada tenaga,
dana, sarana dan metoda
2. Proses
Kemitraan mencakup aspek proses program
kesehatan yakni yang menunjuk pada
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan
penilaian
3. Keluaran
Kemitraan mencakup aspek keluaran program
kesehatan yakni yang menunjuk pada
pencapaian target/upaya upaya kesehatan 11
Bentuk Kemitraan
Bentuk-bentuk kemitraan terbagi menjadi
empat antara lain:
– bentuk kemitraan secara fisik,
– bantuan uang,
– bentuk kemitraan non fisik: program dan
– non fisik yang bersifat insidental
Bentuk Pokok Kemitraan
1. Penyandang dana
Mitra bertindak sebagai penyandang dana,
dapat dalam bentuk hibah atau pinjaman
– Program USAID, AUSAID, bantuan dana (hibah)
– Program World Bank dan ADB (pinjaman)

2. Konsultan
Mitra bertindak sebagai konsultan, dalam arti
memberikan nasehat (consultancy) atau
bantuan teknis (technical assistance) sesuai
dengan kebutuhan seperti:
– Program WHO, UNDP, dsb
– Pelbagai lembaga konsultan kesehatan

13
Bentuk Pokok Kemitraan
3. Rekan Pelaksana
Mitra bertindak sebagai rekan pelaksana yang secara
bersama-sama menyelenggarakan upaya kesehatan
sesuai dengan kesepakatan peran dan tanggungjawab
– Posyandu (Depkes, PKK, Depdagri, BKKBN)
– UKS (Depkes, Depdiknas, Depag, Depdagri)
– Gebrak Malaria (Pemerintah, Swasta, Universitas,
LSM, Organisasi Profesi)
– Gerdunas TB (Pemerintah, Swasta, Universitas,
LSM, Organisasi Profesi)
 Kontraktor
Mitra bertindak sebagai pelaksana yang diikat dengan
perjanjian kontrak untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan
– Universitas
– Lembaga Penelitian
– Organisasi profesi
– LSM dsb.
14
Bentuk Pokok
dan Lingkup Kemitraan
NO LINGKUP MASUKAN PROSES KELUARAN
BENTUK
POKOK

1 Penyandang dana

2 Konsultan

3 Rekan pelaksana

4 Kontraktor

15
Bentuk Pokok
dan Lingkup Kemitraan
NO LINGKUP MASUKAN PROSES KELUARAN
BENTUK
POKOK

1 Penyandang dana +++

2 Konsultan +++

3 Rekan pelaksana +++ +++ +++

4 Kontraktor +++

16
Langkah Pokok Kemitraan
1. Inventarisasi pihak-pihak yang terkait dengan
penyelengaraan dan pencapaian tujuan
program kesehatan
2. Menyamakan persepsi pihak-pihak terkait,
yang dirumuskan dalam bentuk visi bersama
program kemitraaan
3. Menetapkan peran dan tanggung jawab
masing-masing pihak sesuai dengan ruang
lingkup dan kemampuan yang dimiliki

17
Langkah Pokok Kemitraan
4. Menyusun rencana kerja program kemitraan
dan menetapkan pembagian tugas sesuai
dengan peran dan tanggung jawab masing-
masing pihak
5. Melaksanakan program kemitraan sesuai
dengan pembagian tugas yang telah ditetapkan
6. Memantau dan menilai hasil yang dicapai untuk
pengembangan selanjutnya

18
Langkah Pokok Kemitraan

Menyamakan
persepsi

Inventarisasi Menyusun Melaksanakan Memantau


pihak rencana Program dan menilai
terkait kerja kemitraan hasil
kemitraan
Menetapkan
peran dan
tanggung
jawab

19
Indikator Kemitraan
1. Indikator input
- Adanya kesepakatan alokasi sumber dana,
tenaga dan sarana dari masing-masing mitra

2. Indikator proses
- Adanya rencana program kerjasama
- Terlaksananya rencana program kerjasama
- Terlaksananya pemantauan dan penilaian
pelaksanaan rencana program kerjasama

3. Indikator keluaran
- Tercapainya target/sasaran program kerjasama,
misal: pencapaian cakupan program lebih cepat
20
Integrasi Promkes & KIA
Langkahnya melalui perencanaan;
penggerakan pelaksanaan; serta
pengawasan, pengendalian & penilaian
Perencanaan  pengkajian, galang calon
mitra dan menyusun rencana integrasi
Penggerakan pelaksanaan 
melaksanakan sesuai rencana & forkom
secara rutin untuk selaraskan kegiatan

21
Integrasi Promkes & KIA
Fokusnya di tatanan rumah tangga dan
tatanan institusi yankes
Setiap tatanan gunakan strategi ABG
(advokasi, bina suasana & pemberdayaan)
Strategi sesuaikan dgn sasaran, metode,
media komunikasi, perilaku yg diharapkan
dan isi pesan komunikasi
Lakukan monitoring dan evaluasi melalui
forum komunikasi di semua tingkatan
22
Bagaimana galang calon mitra?
List siapa saja yang potensi menjadi mitra dalam
integrasi kegiatan KIA & Promkes
Kelompokkan mitra mana yang punya pengaruh
langsung dan pengaruh tidak langsung 
simulasi dapat gunakan dua lingkaran (langsung
& tak langsung)
Penanganan mitra dlm lingkaran dalam akan
berbeda dengan yg ada pada lingkaran luar
Buat sekretariat bersama agar mitra punya
akses sama thd data
Lakukan forkom secara rutin (karena tidak ada
yang dibawah dan diatas  kesetaraan)
23
Siapa saja mitra kegiatan KIA?
List saja dari unsur-unsur tsb:
Pemerintah
Perguruan tinggi
Organisasi profesi
Dunia usaha
Organisasi kemasyarakatan
Mass media
Lembaga penelitian/kajian, dst
24
Mitra dibagi ke dalam 2 kelompok
Yang memiliki pengaruh langsung thd KIA
-
-
-
Yang memiliki pengaruh tak langsung thd
KIA
-
-
-
25
tak
langsung langsung

KIA

26
Strategi Menggalang Kemitraan
 Tumbuhkan visi bersama, pemahaman
bersama akan lingkup dan keseriusan
permasalahan
 Networking koordinasi horisontal, bukan
vertikal
 Berawal dari kepedulian, kemampuan,
program yang sudah ada dan atau diminati,
serta sumberdaya masing-masing mitra.
 Adanya clearing house informasi yang bisa
diakses semua mitra
 Adanya pembagian peran, misalnya siapa
berbuat apa dimana & kapan, dalam aneka
program 27
Tugas Next Session:
Analisis kasus integrasi dan kemitraan di
kab/kota (PTM, Desa Sehat, STBM)
Aspek strategi A/B/G
Aspek prinsip kemitraan-nya (kesetaraan, keterbukaan
dan saling menguntungkan)
Aspek mitra yang terlibat (siapa saja)
Aspek regulasi (ada atau tidak ada, sebutkan)
Aspek IPO (input, proses, output)
Aspek implementasinya (ceritakan singkat)
Aspek komunikasi (forumnya jalan atau tidak, mengapa)
Aspek kendala dan solusinya (apa kendala & jalan
keluar)
Aspek lainnya yang sesuai dgn pengamatan kelompok
28
Kelompok dan Paparan
Kelas dibagi ke dalam 3 (tiga) kelompok yaitu
membahas dan siapkan bahan paparan (PTM,
Desa Sehat dan STBM)
Kelompok membahas 1 (satu) topik saja
Paparan kelompok PTM Sabtu (13/11/2021)
Paparan kelompok Desa Sehat (27/11/2021)
Papatan kelompok STBM (4/12/2021)
Jangan lupa UTS tgl 20 Nov 2021
Tetap semangat dan salam sehat

29
KEMITRAAN = SINERGI

APABILA SARANG LABA-LABA BERTAUT,


MAKA IA DAPAT MENJERAT SEEKOR SINGA
(Pepatah Ethiopia)
30
31

Anda mungkin juga menyukai