Anda di halaman 1dari 11

Teori Transisi

Afaf Ibrahim
Meleis
Anggota Kelompok :

Adelia Eka Saputri (1130021132)


Imelda Rosza Andriani (1130021136)
Ro'himatul Dyah Afifah (1130021138)
Vida Rahma Putri (1130021144)
Putri Khurri Marzani (1130021161)
Latar Belakang
Perkembangan teori transisi dimulai pada pertengahan tahun 1960-an, ketika Meleis
sedang menyelesaikan penelitian doktoralnya. Awalnya, Meleis menyelidiki fenomena
perencanaan kehamilan dan proses partisipasi sebagai orang tua baru dan penguasaan
peran orang tua. Meleis berfokus pada komunikasi dan interaksi antar pasangan pada
jumlah KB efektif dan tidak efektif.
Pada akhirnya, penelitiannya telah mengarah pada mereka yang belum mengalami
kesehatan dan menemukan mereka yang dapat mempromosikan transisi yang sehat. Pada
awal pekerjaan transisi, Meleis menggambarkan transisi yang tidak sehat atau tidak efektif
terkait dengan kurangnya peran. Dia menggambarkan ketidakcukupan peran sebagai
kesulitan dalam pengetahuan dan kinerja peran yang terkait dengan tujuan yang ingin
dicapai.
Konsep Mayor Dan Definisi
Konsep mayor teori dari Afaf Ibrahim meleis terdiri dari:
1. Tipe dan Pola Transisi
Jenis transisi meliputi perkembangan, kesehatan dan penyakit (sakit), situasi, dan
organisasi. Perubahan perkembangan meliputi kelahiran, pubertas, menopause,
proses menua (aging) dan kematian.
2. Sifat Pengalaman Transisi
Sifat pengalaman transisi ini tidak terpisah secara mendasar, tetapi saling
berhubungan sebagai suatu proses yang kompleks. Sifat pengalaman transisi
meliputi 5 subkonsep yaitu: kesadaran, keterlibatan, perubahan dan perbedaan,
rentang waktu, titik dan peristiwa penting
3. Kondisi Transisi
Perubahan kondisi adalah keadaan dimana seseorang tergerak untuk perubahan,
dan fasilitas atau halangan yang memaksa untuk perubahan terhadap kesehatan
Lanjutan..
4. Pola Respon Atau Indikator Proses Dan Luaran
Proses indikator Menurut maleis diantaranya adalah hubungan
perasaan, interaksi, situasi dan kondisi, peningkatan kepribadian serta
analisis.
5. Terapeutik Keperawatan
Ada 3 ukuran yang dapat diaplikasikan dalam perubahan intervensi
teraupeutik. Pertama dapat mengusulkan diagnosa untuk asuhan
keperawatannya. Kedua, persiapan klien dalam menghadapi perubahan
dapat menjadi asuhan keperawatan. Ketiga, pemberian saran atau kritik
terhadap klien dapat diajukan dalam asuhan keperawatan.
Bagan Konseptual
Hubungan antar kosep dalam Transition dapat digambarkan sebagai berikut:
Ciri Khas Teori Transisi
Ciri khas dari teori ini adalah pada kelengkapan peran, framework transisi, dan
middle rangetransition yang disusun oleh Meleis dan teman-temannya beberapa di
antaranya adalah
Pertumbuhan, sehat dan sakit, dan transisi yang terorganisasi yang merupakan
pusat dari praktik keperawatan.bentuk dari transisi meliputi :
a.) Dimana klien mengalami satu transisi atau multipel transisi.
b.) Dimana transisi multipel terjadi terus-menerus.
c.) Perluasan dan kejadian tumpang-tindih dalam transisi.
d.) Keaslian dari hubungan antara kejadian yang berbeda yang memiliki petunjuk transisi
untuk klien.
e.) Kekayaan dari pengalaman transisi adalah bagian yang saling berhubungan dalam proses
yang kompleks.
Lanjutan..
f.) Derajat dari kesadaran mempengaruhi derajat hubungan yang lebih dalam, yang mana
hubungan ini tidak akan terjadi tanpa adanya kesadaran.

g.) Persepsi manusia dan memahami arti akan situasi sehat dan sakit dipengaruhi oleh
perubahan dari pengaruh pada kondisi di bawah pengaruh transisi

h.) Transisi kesehatan adalah dikarakteristikan oleh proses dan indikator pencapaian transisi
negoisasi yang sesuai tergantung pada perkembangan dari hubungan yang efektif di
antara perawat dan klien (keperawatan yang terapeutik). Hubungan ini adalah proses
yang saling timbal balik yang akan mempengaruhi keduanya (perawat-klien)
Asumsi Teori
Asumsi dari teori ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Keperawatan
Perawat adalah pemberi pelayanan pelayanan utama pada klien dan keluarganya yang
berada dalam proses transisi. Transisi mengakibatkan perubahan serta merupakan hasil dari
perubahan.
2. Manusia
Transisi melibatkan pergerakan dari proses dan berubah dalam pola fundamental
kehidupan, dimana merupakan manifestasi dari semua Individu. Transisi menyebabkan
perubahan dalam identitas, peran, hubungan, kebiasaan, dan pola perilaku. )
Lanjutan..

3. Kesehatan
Proses transisi adalah bersifat kompleks dan multidimensional. Transisi memiliki
pola yang multiple dan kompleks. Semua transisi berkarakteristik mengalir dan
berubah sepanjang waktu. Perubahan dan perbedaan tidak dapat ditukar walaupun
merka bersinonim dengan transisi.
4. Lingkungan
Kerentanan berhubungan dengan pengalaman transisi, interaksi, dan kondisi
lingkungan yang mengekspose individual terhadap potensi kerusakan, problematic
atau perpanjangan pemulihan kesehatan atau kegagalan koping yang sehat.
Kesimpulan
Sistem pelayanan kesehatan saat ini seringkali ditandai dengan adanya
perubahan, keragaman, dan kompleksitas. Teori Transisi, yang berkembang
dari penelitian pada kelompok orang yang berbeda dengan jenis-jenis transisi
yang berbeda, dapat memandu praktik dan pendidikan keperawatan secara
adekuat, pada sistem pelayanan kesehatan saat ini. Meleis telah melalui
perjalanan teoritisnya sejak tahun 1960, dan perjalanannya terus berlanjut.
Teori Transisi terus berkembang melalui sejumlah studi berdasarkan teori
Meleis dan para sejawat yang telah dimentori oleh Melcis. Kepemimpinannya
yang visioner telah memengaruhi praktik, pendidikan, dan penelitian
keperawatan di seluruh dunia
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai