Anda di halaman 1dari 35

M.

AQMAL NURCAHYO,
M.PD.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
MAKHLUK HUDUP DAN
MODUL LINGKUNGAN
5

BADARIAH (858040441)

DANDI (858036054)
KELOMPOK
KUSMAWATI (858035987)
3
RISKO (858036047)

MOSES MARSELUS IWAN


(858040434)
ADAPUN MATERI YANG AKAN KITA BAHAS
PADA MODUL INI, YAITU :

KB 1 : TINGKATAN ORGANISME DAN


EKOSITEM

KB 2 : KEANEKARAGAMAN HAYATI

KB 3 : PENCEMARAN DAN ETIKA


LINGKUNGAN
KB 1 : TINGKATAN ORGANISME DAN
EKOSITEM

MAKHLUK
HIDUP
MEMILIKI
TINGKAT
TINGKATAN TERSEBUT ADALAH
ORGANISASI
BIOLOGI YANG PROTOPLASMA – SEL – JARINGAN – ORGAN –
DISEBUT
SPEKTUM SISTEM ORGAM – ORGANISME/INDIVIDU –
BIOLOGI
POPULASI – KOMUNITAS – EKOSISTEM – BIOSFER.
YANG KITA BAHAS KALI INI YAITU
BADARIAH
MULAI DARI INDIVIDU SAMPAI EKOSITEM
A INDIVIDU, POPULASI, DAN KOMUNITAS

INDIVIDU
ADALAH
INDIVIDU ORGANISME
TUNGGAL.

INDIVIDU
BERSIFAT
TUNGGAL.
POPULASI

POPULASI ADALAH KARAKTERITIK POPULASI


KUMPULAN INDIVIDU
SEJENIS YANG
MENEMPATI SUATU 1. MEMILIKI KEPADATAN/DENSITAS
WILAYAH TERTENTU
DALAM SUATU
WAKTU. 2. SETIAP POPULASI
BERKELOMPOK (CLUMPED)
ATAU SPESIES
MAKHLUK HIDUP
MEMILIKI POLA
MERATA (UNIFORM)
PESEBARAN
TERTENTU DARI
INDIVIDU YANG ADA ACAK (RANDOM)
DIDALAMNYA, YAITU
KOMUNITAS

KOMUNITAS ADALAH
PEMBEDAAN KOMUNITAS
KUMPULAN SEMUA
POPULASI YANG
MENURUT HABITATNYA :
MENDUDUKI SUATU
HABITAT YANG 1. KOMUNITAS DARAT (TERESTRIAL)
SAMA 2. KOMUNITAS PERAIRAN (AKUATIK)

BERDASARKAN JENIS MAKHLUK


HIDUP :
1. KOMUNITAS TUMBUHAN
2. KOMUNITAS HEWAN
KARAKTERISTIK KOMUNITAS

1 KERAGAMAN

2 STABILITAS

3 STRUKTUR TROPIK

4 DINAMIS
B INTERAKSI ANTARINDIVIDU

INTERAKSI ANTARINDIVIDU TERJADI DALAM


SUATU POPULASI (KOMPETISI INTRASPESIES). KOMPETISI INTRASPESIES
BERUPA KOMPETISI UNTUK MEMPEREBUTKAN BISA TERJADI SECARA
KEBUTUHAN YANG SAMA UNTUK HIDUPNYA, LANGSUNG DAN TIDAK
SEPERTI KEBUTUHAN AKAN MAKANAN, AIR, LANGSUNG
CAHAYA, DAN RUANG.
C INTERAKSI ANTARPOPULASI

MENURUT DWIDJOSEPUTRO 1. NETRALISME


(1994), HUBUNGAN 2. PREDASI
ANTARSPESFIIK DAPAT 3. PARASITISME
DIKELOMPOKAN MENJADI
4. MUTUALISME
ENAM MACAM BENTUK
DASAR SEBAGAI 5. KOMENSIALISME
BERIKUT. 6. KOMPETISI
D EKOSISTEM DANDI

SUATU KAWASAN ALAM YANG DI DALAMNYA


TERDAPAT UNSUR BIOTIK DAN ABIOTIK
TERJADI HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA
UNSUR-UNSUR TERSEBUT YANG MEMBENTUK
SISTEM EKOLOGI YANG DISEBUT EKOSISTEM
(RESOSOEDARNO, 1990)
EKOSISTEM BERDASARKAN
TERJADINYA BISA SECARA EKOSISTEM BERDASARKAN
ALAMI ATAU BUATAN. FUNGSINYA, TERDIRI
CONTOH: EKOSISTEM ATAS.
DARAT(TERESTRIAL) DAN 1.KOMPONEN AUTROTOF
EKOSITEM PERAIRAN 2.KOMPONEN HETEROTROF
(AKUATIK)
KESATUAN BERBAGAI
EKOSISTEM DARI SEGI
STRUKTUR PENYUSUNANNYA, EKOSISTEM YANG MELIPUTI
EKOSISTEM TERDIRI ATAS LIMA SEMUA ORGANISME DAN
KOMPONEN BERIKUT.
1. BAHAN TAK HIDUP (FAKTOR- LINGKUNGAN YANG
FAKTOR ABIOTIK) BERINTERAKSI UNTUK
2. PRODUSEN
3. KONSUMEN BERLANGSUNGNYA SISTEM
4. PENGURAI, PEROMBAK, ATAU PENDAYAGUNAAN ENERGI DAN
DECOMPER
5. DETRITUS ATAU DETRITIVOR DAUR ULANG MATERI DISEBUT
BIOSFER
2. KEANEKARAGAMAN
HAYATI

KEANEKARAGAMAN HAYATI ADALAH KEANEKARAGAMAN DI ANTARA


MAKHLUK HIDUP DARI SEMUA SUMBER; TERMASUK DI
ANTARANYA DARATAN, LAUTAN, DAN EKOSISTEM AKUATIK LAIN
SERTA KOMPLEKS-KOMPLEKS EKOLOGI YANG MERUPAKAN BAGIAN
DARI BAGIAN KEANEKARAGAMANNYA, MENCAKUP
KEANEKARAGAMAN DI DALAM SPESIES, ANTARSPESIES, DAN
EKOSISTEM.
A. KEANEKARAGAMAN PENGELOMPOKKAN
MAKHLUK HIDUP
MAKHLUK HIDUP
BERDASARKAN SISTEM

BERBAGAI BENTUK LIMA KINGDOM, YAITU :

KEANERAGAMAN YAITU : 1. MONERA

1. KEANEGARAGAMAN GEN 2. PROTISTA

2. KEANEKARAGAMAN 3. PLANTAE

SPESIES 4. FUNGIA
5. ANIMALIA
1 MONERA

Individu yang termasuk dalam kelompok monera adalah organisme


yang memiliki struktur tubuh sangat sederhana. Selnya tidak
memiliki membrane inti atau prokariotik, bersel satu atau
membentuk koloni, tidak memiliki organel, dan berukuran renik
(mikroskopik) uniseluler. Contohnya bakteri tanah (bacillus
thuringensis), bakteri usus (eubakteria), dan arkhea
(Methanosarcina)
2 PROTISTA

AMOEBA (RHIZOPODA)

Organisme dengan sel


yang sudah memiliki
membrane inti
(eukariotik). EUGLENA (FLAGELLATA)

Contohnya flagelata,
ciliate, rhizopoda,
dan sporozoa
PARAMAECIUM (CILIATA)
3 PLANTAE KUSMAWATI

Memiliki membrane inti


(eukariotik), plastid,
dan dinding sel.
Contohnya ganngang,
lumut, cemara, pohon
kelapa, mangga, jeruk
dan sebagainya.
4 FUNGIA

Fungia atau jamur tidak masuk dalam


kelompok tumbuhan atau hewan karena
memiliki ciri-ciri khas yang sangat
berbeda dengan organism lain.
Mempunyai membrane inti
(eukariotik), berdinding sel,
sebagian merupakan organism
multiseluler, sebagian lagi
uniseluler, dan tidak berhijau daun.
Contohnya ragi (saccharomyces),
jamur tempe (Rhizopus), jamur oncom
(Neurospora), dan jamur merang
(volvariella).
5 ANIMALIA

Anggota kelompok
animalia adalah
semua binatang, baik
yang tidak bertulang
belakang maupun yang
bertulang belakang
B. KONSEP DASAR
PENGELOMPOKAN MAKHLUK HIDUP

Para ahli sistematik menyusun


tingkatan (hierarki) takson sebagai
berikut :
1. Kingdom
2. Filum (untuk hewan)/divisi (untuk
tumbuhan
3. Ordo
4. Familia
5. Genus
6. Spesies
ADA TIGA SISTEM
KLASIFIKASI DALAM
MENGELOMPOKKAN MAKHLUK
HIDUP, YAITU:
1. SISTEM ALAMI
2. SISTEM ARTIFISIAL
3. SISTEM FILOGENETIK
PENGKLASIFIKASIAN YANG
DIGUNAKAN SAMPAI SAAT INI
DIDASARKAN PADA PRINSIP
HOMOLOGI.
YAITU ASAL USUL ORGAN
YANG SAMA, TETAPI DALAM
PERJALANAN EVOLUSI
MENGALAMI PERUBAHAN
SEHINGGA FUNGSINYA BISA
BERBEDA ATAU SAMA.
C. TATA NAMA PADA
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Carolus linneaus (1707-1778)
memperkenalkan cara pemberian nama
jenis hewan dan tumbuhan dalam bahasa
latin atau yang dilatinkan dengan
sistem binomial nomenklatur. Nama
spesies terdiri atas dua kata. Kata
pertama menunjukkan genus yang membawa
sifat umum dan kata kedua menunjukkan
sifat khusus. Maksud dari sifat khusus
spesies ini adalah yang tidak dimiliki
oleh spesies sejenis lainnya.
KB 3 : PENCEMARAN DAN
ETIKA LINGKUNGAN

A. PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pencemaran adalah masuknya bahan atau
energi ke dalam lingkungan yang
menyebabkan timbulnya perubahan yang
tidak diharapkan, baik yang bersifat
fisik, kimiawi maupun biologis,
sehingga mengganggu kesehatan,
eksistensi manusia, dan aktivitas
manusia serta organisme lainnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menetapkan empat tahapan pencemaran :
RISKO
1.Pencemaran tingkat pertama,
yaitu pencemaran yang tidak
menimbulkan kerugian pada
manusia, baik dilihat dari
kadar zat pencemarnya maupun
waktu kontaknya dengan
lingkungan.
2.Pencemaran tingkat kedua, yaitu
pencemaran yang mulai menimbulkan
iritasi ringan pada panca indra dan alat
vegetative lainnya serta telah
menimbulkan gangguan pada komponen
ekosistem lainnya.
3.Pencemaran tingkat ketiga, yaitu
pencemaran yang sudah mengakibatkan
reaksi pada alat tubuh dan menyebabkan
sakit yang kronis.
4.Pencemaran tingkat keempat, yaitu
pencemaran yang telah menimbulkan sakit,
bahkan kematian dalam lingkungan karena
kadar zat pencemaran yang terlalu
tinggi.
1. Pencemaran Air
Pencemaran air terutama disebabkan
limbah industry dan rumah tangga,
sampah padat dan cair, buangan daerah
pertanian, seperti pupuk dan
pestisida, erosi serta tumpahan
minyak.
2. Pencemaran Udara
Disebabkan oleh asap kendaraan
bermotor, pembakaran sampah dan hutan,
pembakaran batu bara, serta kegiatan
berbagai macam industry.
3. Pencemaran tanah
Berkaitan dengan pencemaran air maupun
udara.
B. ETIKA LINGKUNGAN
Etika lingkumgan lahir pada dasawarsa terakhir sekitar tahun
1970-an yaitu suatu etika yang menggunakan penalaran ekologi
sehingga hubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya
menjadi serasi.
Etika lingkungan mengandung makna kearifan, kebijaksanaan,
dan strategi untuk menentukan pilihan perbuatan manusia agar
tercipta hubungan timbale balik yang harmonis antara manusia
dan lingkungannya.
Etika lingkungan dibedakan sebagai etika pelestarian dan etika
pemeliharaan. Etika pelestarian adalah etika yang menekankan
pada mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan
manusia, sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk
mendukung usaha pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan
semua makhluk.
Etika lingkungan disebut juga etika ekologi.
C. MENGAPA KITA PERLU ETIKA
LINGKUNGAN
1.Menghadapi tantangan berat di
masa yang akan dating karena
masalah kependudukan di Negara
kita termasuk masalah penting.

2.Ketidakseimbangan kebutuhan
hidup manusia dengan daya dukung
lingkungan, menimbulkan ancaman,
hambatan, dan gangguan terhadap
kelestarian lingkungan.
3.Kondisi dan keadaan yang
mendorong untuk mengembangkan
kemampuan lingkungan.

4.Tantangan yang cukup berat


adalah masalah pemukiman
secara luas ataupun dengan
arti sempit karena
pertumbuhan penduduk yang
pesat dengan tuntutan yang
meningkat.
5.Pembangunan yang terus
berlanjut mengubah dan
merekayasa bentuk dan kondisi
lingkungan.

6.Kemampuan manusia mengubah


ekosistem alam menjadi
ekosistem binaan untuk memenuhi
kebutuhannya, padahal baik
struktur maupun fungsi
ekosistem alam perlu
dilestarikan secara
proporsional.
Pandangan manusia terhadap
lingkungannya :
1.Pandangan KetuhanaN
2.Pandangan kosmogini
3.Pandangan Posibilisme
4.Pandangan Optimisme
Teknologi
5.Pandangan Kependudukan
D. PRINSIP-PRINSIP ETIKA
LINGKUNGAN
1. Sikap hormat terhadap alam
2. Prinsip tanggung jawab
3. Prinsip solidaritas
4. Prinsip kasih sayang dan
kepedulian
5. Prinsip tidak merusak
6. Perinsip hidup sederhana dan
selaras dengan alam
7. Prinsip keadilan
8. Prinsip integritas moral

Anda mungkin juga menyukai