Anda di halaman 1dari 15

Dosen Pengampu : Bpk.

Salis Irvan Fuadi,


M.,pd.i
Kelompok 5 :
AHMAD TAFRICHAN (20210110093)
KHOIRUL MADZKUROH (20210110094)
ZIDNI NUR ARIFAH (2021010112)
HADIS HADIS TENTANG PENDIDIK DAN
PESERTA DIDIK
A. Pengertian Pendidik
Kata Murrabi yang sering diartikan kepada pendidik, berasal dari kata rabbaya, kata dasarnya raba,yarbu yang berarti “bertambah dan tumbuh”. Maka pendidik sebagai Murabbi berarti mempunyai peran dan fungsi
membuat pertumbuhan perkembangan serta menyuburkan intelektual dan jiwa dari peserta didik (Mansur 1990).
Pendidik selain sebagai seorang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik, ia juga berperan sebagai ayah yang memiliki sebuah tanggung jawab untuk membentuk sikap dan tingkhah laku mereka. Hal ini
ditegaskan dalam sebauh hadist Rosul :

‫عن ابئ هريرة قل رسول ا هلل صلى ا هلل علىه وسلم انما انا لكم مثل الوالد لو لده اعلمكم اد اتيتم الغا ئطفال تستقبلو القبلة وال تستد بروها وامر‬
‫بثال ثة احجر ؤنهى عن الروس والرمة ونهى ان يستطيب الرجل بيمينه‬
(‫ار‬p‫لطه‬pp‫تابا‬p‫ىك‬ppp‫بودود ف‬p‫ ا‬p‫حرجه‬p‫)ا‬

Artinya : “Dari Abu Hurairhah dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: sesungguhnya saya bagi kamu
semua laksana ayah terhadap anaknya, saya mengajarkan kepada kamu semua ketika mendatangi wc, maka
janganlah kamu semua menghadap kiblat dan jangan pula membelakanginya. (Nabi) memerintahkan untuk
membersihkan (istinja’) dengan menggunakan 3 batu, (Nabi) mencegah untuk tidak melakukannya dengan
kotoran kering dan tulang. Dan (Nabi) mencegah seorang laki-laki membersihkan dengan tangan
kanannya.” (HR. Abu Daud dalam kitab bersuci).
Hadis di atas setidaknya mengajarkan 2 hal, yakni pendidik haruslah laksana orang tua bagi yang di
didik dan adab qodhil hajah (berak dan kencing).
B. Sifat Sifat Pendidik
1. Adanya Sifat Lembut Dan Kasih Sayang

‫قاربون‬p‫ببة مت‬pp‫ ونحنش‬p‫ وسلم‬p‫ عليه‬ppp‫لىهللا‬pp‫يص‬p‫لنب‬pp‫ا ا‬p‫تين‬p‫ل‬pp‫ا‬pp‫ق‬


‫لحويرث ا‬pp‫نىا‬ppp‫ليمانملك ب‬pp‫عنابيس‬
‫قا‬p‫ وكانرفي‬p‫ياهلنافاخبرناه‬ppp‫ركنا ف‬ppp‫ا عمنت‬p‫لن‬pp‫ظنانا اشتقنا اهلنا وسا‬ppp‫يلة ف‬pp‫ عشرينل‬p‫اقمنا عنده‬ppp‫ف‬
‫ىاصلىواد حضرت‬ppp‫ما رايتمونب‬p‫ وصلو ك‬p‫ ومرهم‬p‫علمونهم‬ppp‫ ف‬p‫لىاهليكم‬pp‫و ا‬p‫لارجع‬pp‫قا‬ppp‫رحيما ف‬
‫ي‬
) ‫لبخر‬pp‫ ا‬p‫( رواه‬p‫ اكبركم‬p‫ؤمكم‬p‫ي‬p ‫ ل‬p‫م‬ppp‫ ث‬p‫ احدكم‬p‫كم‬pp‫ليؤدنل‬ppp‫لصالة ف‬pp‫ا‬

Artinya : “Abu Sulaiman Malik bin al-Huwayris berkata : “ kami pemuda sebaya dating kepada Nabi SAW. Lalu kami menginap Bersama beliau selama 20 malam. Beliau menduga bahwa kami telah merindukan keluarga dan menanyakan apa yang kami tinggalkan pada keluarga lalu, kami memberitahukannya kepada nabi, Beliau adalah seorang yang halus
perasannya dan penyayang lalu berkata : “ Kembalilah kepada keluargamu! Ajarilah mereka, perintahkanlah pad mereka, perintahkanlah pada mereka, dan shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat saya mengerjakan sholat. Apabila waktu sholat telah masuk, hendaklah salah seorang kamu mengumandangkan adzan dan yang lebih tua hendaklah menjadi imam .

2. Mengembalikan Ilmunya Kepada Allah
Segala macam ilmu yang diatas dunia ini bersumber dari Allah SWT. Dan sudah sepantasnya ilmu yang diperoleh umat manusia dikembalikkan kepada – NYA karena dialah yang maha mengetahui segalanya. Dengan Mengembalikannnya kepada kita, maka itulah yang barokah, Bagi seorang pendidik sewaktu akan menyampaaikan bahan ajar terhadap anak
didiknya dari segi fisik maupun psikis agar pelajaran yang disampaikan itu bisa dipahami dengan semaksimal‫ز‬
3. Bersikap dan Berkata Jujur
jika siswa menanyakan sesuatu yang diluar pengetahuan pendidik (guru). Maka sangat diharapkan agar dia berkata jujur bahwa
tidak tahu hal tersebut. Dan jangan berdusta pada anak didik (siswa) dengan mamberikan jawaban palsu. Karena jika siswa sekali
merasa dibohongi maka siswa tersebut tidak akan percaya lagi pada gurunya sampai kapanpun. Maka dari itu bagi setiap pendidik
diatas agar terciptanya suasana yang kondusif dan siswa bisa lebih memahami pelajaran.
C. Keutamaan Pendidik
1. Di Tinggikannya Drajatnya Oleh ALLAH SWT
Kedudukan pendidik dalam pandangan masyarakat sangatlah mulia, seorang pendidik di anggap sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Seperti pepatah “ orang tua adalah guruku dirumah, dan guruku adalah
orangtuaku disekolah”.
2. Terbebas dari kutukan ALLAH SWT
Dalam hadis ditegaskan bahwa orang yang tahu (guru pendidik) adalah orang yang selemat dari kutukan Allah SWT. Ini merupakan kautamaan yang sangat berharga. Dari hadis ini dapat dipahami bahwa tidak semua orang yang
berpredikat guru dijamin Rasulullah SAW. Selamat Dari kutukan. Guru yang beliau maksudkan adalah guru yang berilmu, mengamalkan ilmunya dan mengajarkannya dengan ikhlas untuk mendaptkan keridaan ALLAH SWT.
D. Pengertian Peserta Didik
Peserta didik merupakan salah satu komponen dalam suatu pendidikan secara formal
adalah orang yang sedang berada dalam fase pertumbuhan dan perkembangan baik secara
fisik, maupun spikis. Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 tahun 2003 tentang pndidikan
Nasional, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya
melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Demikian penting seorang peserta didik, maka begitu banyak hadis-hadis yang berkenaan
dengan keutamaan, karakteristik serta syarat syarat yang dimiliki peserta didik.
E. Hadis Hadis Tentang Keutamaan Peserta Didik
1. Terhindar Dari Kutukan ALLAH SWT

ٌ ُp‫ُ ونة ٌ َم ْلع‬p‫ل ُّد ْنيَا َم ْلع‬pp‫ َالإِ ه ن ا‬pp‫ول َأ‬


‫ا‬pَ‫يه‬ppp‫ون َما ِف‬ َُّ ‫لهىه‬p ‫ص‬
ُ ُ‫ق‬pp‫ َي‬p‫ َو َسله َم‬p‫للعَ لَ ْي ِه‬pp‫ا‬ َ ‫لل‬pp‫ا‬ ُ ُ‫ق‬pp‫هُري َْرة َ َي‬
َ ‫ ِمع ُْت َرس‬p ‫ول َس‬
َِّ ‫ُوله‬ َ ‫عنأبى‬
‫لترمذى‬pp‫ ا‬p‫ رواه‬.p‫ أَوْ ُمت َ َع ِِّل ٌم‬p‫ل ٌم‬pp‫َا‬
ِ ‫ َوع‬p‫الَه‬pp‫ا‬
ُ ‫لل َو َما َو‬pp‫ا‬ َِّ ‫ ِذ ْك ُر ه‬p‫اله‬pp‫ِإ‬
Artinya : “Dari Abu Hurairah, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya dunia dan isinya terkutuk, kecuali zikrullah dan hal-hal terkait dengannya, alim (guru), dan peserta didik.
Dari hadis di atas jelaslah bahwa salah satu yang tidak terhindar dari kutukan Allah adalah peserta didik, hal ini karena peserta didik merupakan sosok yang sedang mencari kebenaran yaitu dengan menuntut ilmu, sehingga ketika pendidik telah memiliki ilmu derajatnya akan di angkat oleh Allah swt.
Potongan ayat yang mengangkat derajat orang yang di beri ilmu di atas tidak hany di tujukan kepada ulama saja, tetapi lebih luas juga mengacu kepada peserta didik, karena peserta didik merupakan orang sedang mencari ilmu dan ilmu tersebut merupakan pemberian Allah disamping usaha yang
dilakukannya.”
2. Menempati Posisi Terbaik

ْ ‫ َو‬p‫ل ُم‬pp‫ا‬
‫ ِريك َِان‬p ‫ َش‬p‫ل ُمتَ َع ِلِّ ُم‬pp‫ا‬ ْ … p‫ل ِع ْل ِم‬pp‫ا‬
ِ p‫ل َع‬pp‫ا‬ َُّ ‫لهىه‬p ‫ص‬
ْ ‫ َذا‬pَ‫ه‬ppp‫ ِب‬p‫ عَ ل َ ْي ُك ْم‬p‫ َو َسله َم‬p‫للعَ لَ ْي ِه‬pp‫ا‬ َ ‫لل‬pp‫ا‬ ُ ‫ل َرس‬pَp‫ا‬pp‫لَق‬pp‫ َا‬pp‫ُ َما َم َة َق‬p‫عَنْ أَبِيأ‬
َّ ِ ‫ُوله‬
‫نى‬p‫لطبرا‬pp‫ ا‬p‫ه‬p‫اس روا‬ .ِ ‫لنه‬pp‫ائِ ِر ا‬p ‫ي َس‬ppp‫الَجْ ِر َوالَ خَ ْي َر ِف‬pp‫يا‬ppp‫ِف‬

Artinya : “Dari Abi Umamah, ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: hendaklah kamu ambil ilmu ini. ... Orang alim (pendidik) dan muta'allim (peserta didik) berserikat dalam pahala dan tidak ada manusia yang lebih baik daripadanya.”
F. Syarat Syarat Peserta Didik
1. Peserta Didik Harus Ikhlas
Ikhlas menurut bahasa adalah jujur dan tulus. Kata ikhlas berasal dari masdar akhlasa, yukhlisu,
ikhlasan yang berarti murni dan tampa campuran. Dari defenisi tersebut maka ikhlas dapa di artikan
dengan pemurnian niat yang di kotori oleh ambisi pribadi dan sifat ingin dipuji orang lain kepada niat
semata-mata untuk mengharap ridho Allah swt dalam melakukan perbuatan.
Ikhlas merupakan syarat yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik, karena dengan ikhlas peserta didik
akan lebih mudah menerima dan memahami pelajaran yang di berikan oleh pendidik. Sebaliknya jika
peserta didik tidak memiliki keikhlasan maka ilmu yang akan merasa sulit dipahami bahkan Rasulullah
mengatakan tidak akan mencium bau sorga, sebagaimana sabdanya yang berbunyi:

ْ p‫ ِه‬ppp‫يُبَا ِه َي ِب‬p ِ‫ ل‬p‫ل ِع ْل َم‬pp‫ا‬


،‫ل ُعلَ َما َء‬pp‫ا‬ ْ ‫"مْنطَلَب‬: َُّ ‫لهىه‬p ‫ص‬
َ ‫ل‬pp‫ َا‬pp‫ َق‬،p‫ َو َسله َم‬p‫لل َعلَ ْي ِه‬pp‫ا‬ َِّ ‫ُوله‬
َ ‫لل‬pp‫ا‬ َْ
ِ ‫ َعن َرس‬،‫ن َجبَ ٍل‬ppp‫ا ِذ ب‬p‫عن ُم َع‬
" ‫ة‬pِ ‫ل َجنه‬pp‫ا‬ْ ‫ ِئ َح َة‬p‫ َرحْ َرا‬pp‫ َي‬p‫ ْم‬p َ‫ ل‬،‫س‬ ِ ‫ل‬pp‫ا‬ ْ ‫ي‬ppp‫ا َء ِف‬pَ‫ل ُّسفَه‬pp‫ ا‬p‫ ِه‬ppp‫ار َي ِب‬
ِ ‫ل َم َج‬pp‫ا‬ ِ ‫َويُ َم‬
‫نى‬p‫لطبرا‬pp‫ ا‬p‫ه‬p‫روا‬

Artinya : “Dari Mu'az ibn Jabal, Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang menuntut ilmu karena ingin merasa
bangga sebagai ulama, menipu orang bodoh di majelis tidak mencium aroma sorga.”
2. Menghormati Guru
Guru merupakan orang tua kedua setelah yang melahirkan kita, karena dialah yang mendidik kita
dengan penuh kesabaran sehingga kita menjadi orang yang berilmu. Maka sebagai peserta didik haruslah
menghargai dan menghormati pendidiknya. Keharusan menghormati pendidik tersebut tergambar dalam
hadis Rasulullah, yaitu:

ُ َُّ ‫لهىه‬p ‫ص‬ َ ‫تَ ه ن َرس‬


ِ ‫ ي‬p‫ ْم‬p َ‫ي َْس ِمْنأ ه متِي َمْنل‬p ‫ل‬pp‫ا‬
‫بِي َرنَا‬p‫ج ه ل َك‬ َ‫ َ ل‬pp‫ َق‬p‫ َو َسله َم‬p‫للعَ لَ ْي ِه‬pp‫ا‬ َ ‫لل‬pp‫ا‬ َِّ ‫ُوله‬ ْ
‫ا ِم ِ أ‬pp‫له ص‬pp‫ ِنا‬ppp‫عَن ُعبَا َدةَ ْب‬
‫حمد‬p‫ أ‬p‫ه‬p‫ُون روا‬ . َ ‫نَا ِمْن َهار‬pَ‫ أ‬pُ‫لل َو َس ِم ْعتُه‬pp‫ا‬
َّ ‫ل َعبْد ه‬pp‫ َا‬pp‫ َق‬pُ‫ل ِمنَا َحقهه‬pp‫ا‬ ِ‫ ِر ْ ل‬p‫يرنَا َويَ ْع‬
ِ p‫ َع‬p‫ف‬ َ p‫َويَرْ َح ْم‬
َ ‫ ِغ‬p ‫ص‬

Artinya :”Ubadah ibn Shamit meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: Tidaklah termasuk umatku
orang yang tidak memuliakan orang-orang dewasa, tidak menyayangi yang kecil dan tidak mengenal hak-
hak orang alim (guru).”

Dalam hadis di atas jelaslah bahwa peserta didik harus menghormati pendidiknya, sehingga
Rasulullah mengatakan bahwa peserta didik yang tidak menghargai dan menghormati pendididknya
bukanlah umatnya.
G. Karakteristik Peserta Didik
1. Memiliki Potensi
Semua manusia di lahirkan dalam keadaan fitrah yaitu suci, sebagian ulama mengatakan bahwa fitrah tersebut adalah potensi beragama. Sebagaimana hadis Rasulullah Saw yang berbunyi:

ْ ‫لف‬pp‫ا‬
‫ط َر ِة‬ َُّ ‫لهىه‬p ‫ص‬
ِ ْ ‫ولَ ُد عَ لَى‬pp‫ ُّل َموْ لُو ٍد ُي‬p‫ ُك‬p‫ َوسَله َم‬p‫للعَ لَ ْي ِه‬pp‫ا‬ َُّ ‫عَنأَبِيهُ َر ْي َرة َ رَضِ َيه‬
َ ‫لنهبِ ُّي‬pp‫لا‬pَp‫ا‬pp‫لَق‬ppَ ‫ا‬pp‫ َق‬pُ‫للعَ ْنه‬pp‫ا‬ ْ
.‫َا َج ْدعَا َء‬p‫ ْيه‬ppp‫ ْهَلت َر ى ِف‬، ‫لبَ ِهيْ َم َة‬pp‫ا‬ ْ ‫ ْنتَ ُج‬ppp‫لبَهِ ْي َم ِة ُت‬pp‫ا‬
ْ ‫ َمثَ ِل‬p‫ َك‬p‫ َم ِِّجسَانِ ِه‬pp‫ أَوْ ُي‬p‫َصرَانِ ِه‬ ِِّ ‫ن‬pp‫ أَوْ ُي‬p‫ ِ ِّودَانِ ِه‬pَ‫ه‬pp‫ ُي‬p‫اه‬
ُ ‫أبَ َو‬ppp‫َف‬
p‫لك وغيره‬pp‫لنسائىوما‬pp‫لترمذىوا‬pp‫ وأبوداود وا‬p‫لبخارىومسلم‬pp‫ ا‬p‫رواه‬

Artinya :”Abi Hurairah RA meriwayatkan bahwa Nabi SAW. bersabda “Setiap anak dilahirkan menurut fitrah (potensi beragama Islam). Selanjutnya, kedua orang tuanyalah yang membelokkannya menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi bagaikan binatang melahirkan binatang, apakah kamu melihat kekurangan
padanya?.”
Dari hadis di atas ada dua hal yang dapat di pahami yaitu, pertama: setiap mannusia yang lahir memiliki potensi, baik potensi beragama potensi menjadi orang baik, potensi menjadi orang jahat dan potensi yang lainya. Kedua: potensi tersebut dapat dipengaruhi oleh lingkungan terutama orang tua karena
merekalah yang pertama yang sangat berperan dalam menjadikan anaknya menjadi yahudi,nasrani dan majusi.
2. Memiliki Kemuliaan (Martabat)
Memiliki Kesamaan Derajat
Adapun kesamaan derajat yang di maksud di sini adalah tidak adanya perbedaan antara jenis kelamin, perbedaan suku, warna kulit dll dalam menuntut ilmu. Setiap manusia sama hanya saja perbedaannya pada tingkat ketakwaannya. Sebagaimana hadis Rasulullah saw, yaitu:

‫ل‬pp‫ق ََا‬ppp‫لته ْش ِر ِيق َف‬pp‫ ا‬p‫ا ِم‬p‫يه‬pَ‫ى َو َس ِط أ‬ppp‫ ِف‬-p‫ وسلم‬p‫ عليه‬ppp‫لىهللا‬pp‫ص‬-‫لل‬ppp‫ا‬ َِّ ‫ُوله‬ُ ‫ خطبنا َرس‬ppp‫ابر ابنعبد هللا‬p‫عَنج‬ ْ « ‫ا‬pp‫َي‬
‫ َع َج ِم ٍِّىعَ لَى‬p ‫ ْع َج ِم ٍِّى َو َال ِل‬pَ‫ىأ‬p َ‫رَ ِب ٍِّى َع ل‬p‫ َع‬p ‫ضْ َل ِل‬ppp‫َ َف‬p‫ َالال‬pp‫ْم َوا ِح ٌد َأ‬p ‫بَا ُك‬pَ‫ْم َوا ِح ٌد َوإِ ه ن أ‬p ‫ َالإِ ه ن َربه ُك‬pp‫اس َأ‬pُ ‫لنه‬pp‫َا ا‬p‫أَيُّه‬
‫لبيهقى‬pp‫ أحمد وا‬p‫ه‬p‫ روا‬....‫بَله ْغ ُت‬pَ‫لتهقْ َوىأ‬pp‫ا‬ppp‫ ِب‬p‫اله‬pp‫ ْس َو َد َو َال أ َ ْس َو َد عَ لَىأَحْ َم َر ِإ‬pَ‫حْ َم َر عَ لَىأ‬p‫أل‬ َ ‫ع َر ِب ٍِّى َو َال‬
َ

Artinya :”Jabir ibn Abdullah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. berkhutbah di depan kami pada pertengahan hari tasyri', beliau bersabda: Wahai manusia! Ketahuilah sesungguhynya Tuhanmu Esa, nenek moyangmu satu. Ketehauilah bahwa tidak ada kelebihan bagi orang
Arab dari orang non Arab, tidak pula ada kelebihan orang non Arab dari orang Arab, tidk ada kelebihan orang yang berkulit merah dari yang berkulit hitam dan tidak pula sebaliknya, kecuali karena takwanya. Bukankah telah saya sampaikan ?.”
3. Memiliki Perbedaan Kecerdasaan

«‫ل‬pp‫ َا‬pp‫ – َق‬p‫ وسلم‬p‫ عليه‬ppp‫لىهللا‬pp‫ ص‬-‫لنهبِ ِِّى‬pp‫عَنا‬ ِ ‫عَنأَبِى ُموسَى‬ ْ


p‫ل ِع ْل ِم‬pp‫ا‬
ْ ‫دَى َو‬pُ‫له‬pp‫ا‬ َُّ ‫ َعثَنِىه‬ppp‫ َمث َ ُل َما َب‬، ‫ل َكثِي َر‬pp‫ا‬
ْ ‫ ِم َن‬p‫ ِه‬ppp‫لل ِب‬pp‫ا‬ ْ َ‫لع ُْشب‬pp‫ا‬ ْ ‫أ ْنَبَت َِت‬ppp‫ َف‬، ‫ل َما َء‬pp‫ا‬
ْ ‫لك ََأل َو‬pp‫ا‬ ْ ‫بِلَ ِت‬pp‫ ٌة َق‬p‫قِيه‬p َ‫َا ن‬p‫ك ََان ِم ْنه‬ppp‫ َف‬، ‫صَابرْ ضًا‬
َ‫ير أ َ َ أ‬ ْ ‫ل َغي ِْث‬pp‫ا‬
ِ ِ‫ل َكث‬pp‫ا‬ ْ ‫ َمثَ ِل‬p‫َك‬
ْ ْ َ َ َ
‫َا‬p‫ َوأصَابَتمِ نه‬، ‫ش َِربُوا َو َسقوْ ا َوز َرعُوا‬ppp‫ ف‬،‫اس‬p َ َ ‫لنه‬pp‫َا ا‬p‫ه‬ppp‫لل ِب‬pp‫ا‬َُّ ‫َع ه‬p َ ‫نَف‬ppp‫ َف‬، ‫ل َما َء‬pp‫ا‬
ْ ‫ِبَ ْم َسك َِت‬‫َا أَجَاد ُ أ‬p‫َوكَان َْتمِ ْنه‬
ُp‫لل َونَفَ َعه‬pp‫ا‬َِّ ‫ى ِد ِينه‬ppp‫ ِف‬pَ‫قِه‬ppp‫ َذلِ َك َمثَ ُل َمْن َف‬ppp‫ َف‬، ‫ ًأل‬p‫ ْنبِ ُت َك‬ppp‫ َوالَ ُت‬، ‫ْس ُك َما ًء‬
ِ ‫م‬ppp‫َ ُت‬p‫َ ٌانال‬p‫يع‬pp‫ إِنه َما ِه َى ِق‬،‫طَائِف َ ًة أ ُ ْخرَى‬
.p‫ ِه‬ppp‫ذِىأُرْ سِ ْل ُتِب‬p‫له‬pp‫للا‬pp‫ا‬َِّ ‫ ْقب َْلهُدَىه‬pp‫ْم َي‬p َ‫ َول‬، ‫سًا‬p‫ َذل َِك َر ْأ‬ppp‫ْع ِب‬p َ‫رْ ف‬pp‫ْم َي‬p pp‫ َو َمثَ ُل َمْن َل‬، p‫ َوعَله َم‬p‫ َعلِ َم‬ppp‫ َف‬، p‫ ِه‬ppp‫لل ِب‬pp‫ا‬
َُّ ‫ َعثَنِىه‬ppp‫َما َب‬
‫لبخارى‬pp‫ ا‬p‫رواه‬

Artinya :”Diriwayatkan dari Abu Musa RA bahwa Rasulullah SAW pernah berkata: “Sesungguhnya perumpamaan hidayah (petunjuk) dan ilmu Allah SWT yang menjadikan aku sebagai utusan itu seperti hujan yang turun ke Bumi. Di antara Bumi itu terdapat sebidang tanah subur yang menyerap air dan sebidang
tanah itu rumput hijau tumbuh subur. Ada juga sebidang tanah yang tidak menumbuhkan apa-apa, walaupun tanah itu penuh dengan air Padahal, AlIah SWT menurunkan air itu agar manusia dapat meminumnya, menghilangkan rasa haus, dan menanam. Ada juga sekelompok orang yang mempunyai tanah gersang
yang tidak ada air dan tidak tumbuh apa pun di tanah itu. Gambaran tersebut seperti orang yang mempunjai ilmu agama Allah SWT dan mau memanfaatkan sesuatu yang telah menyebabkan aku diutus oleh Allab SWT kemudian orang itu mempelajari dan mengerjakannya. Dan seperti orang yang sedikitpun tidak
tertarik dengan apa yang telah menjebabkan aku diutus oleh Allah SWT. Ia tidak mendapat petunjuik dari Allah SWT yang karenanya aku utusan –NYA.”
4. Memiliki Perbedaan Emosional

‫َضَب‬
ِ ‫لغ‬ppp‫ا‬ْ ‫ىء‬ ْ p‫ َال َوإِ ه ن مِ ْنه ُ ُم‬pp‫ َأ‬... p‫ وسلم‬p‫ عليه‬ppp‫لىهللا‬pp‫للص‬pp‫ا‬
َ ‫لبَ ِط‬ppp‫ا‬ َِّ ‫ُوله‬ُ ‫ل َرس‬pp‫ا‬pp‫ْر ِِّىق‬ ْ ‫ ِعي ٍد‬p ‫عَنأ َ ِبى َس‬
ِ ‫ل ُخد‬ppp‫ا‬ ْ
‫ىء‬
َ ‫ ِط‬ppp‫َضَب َب‬
ِ ‫لغ‬pp‫ا‬ ْ ‫َع‬p ‫ ِري‬p ‫ْم َس‬p ُ ‫ َال َوإِ ه ن مِ ْنه‬pp‫ت ِْل َك َأ‬ppp‫ت ِْل َك ِب‬ppp‫لف َْى ِء َف‬pp‫ا‬
ْ ‫ُع‬p ‫ ِري‬p ‫َضَب َس‬ ْ ‫ُع‬p ‫ ِري‬p ‫ْم َس‬p ُ ‫َىء َو ِم ْنه‬
ِ ‫لغ‬pp‫ا‬ ْ ‫َع‬p ‫ ِري‬p ‫َس‬
ِ ْ ‫لف‬pp‫ا‬
p‫ رواه‬.... ‫َىء‬ ْ ‫ىء‬
ِ ْ ‫لف‬pp‫ا‬ ُ ‫ ِط‬ppp‫َضَب َب‬
ِ ‫لغ‬ppp‫ا‬ ْ ‫ُع‬p ‫ ِري‬p ‫ْم َس‬p ‫ َال َو َش ُّر ُه‬pp‫َىء َأ‬ ْ ‫ُع‬p ‫ ِري‬p ‫َضَب َس‬
ِ ْ ‫لف‬pp‫ا‬ ْ ‫ىء‬
ِ ‫لغ‬ppp‫ا‬ ُ ِ‫ط‬ppp‫ْم َب‬p ‫ َال َو َخ ْي ُر ُه‬pp‫َىء َأ‬ ْ
ِ ْ ‫لف‬pp‫ا‬
‫لترمذى‬pp‫ا‬

Artinya :”Dari Abi Sa'id al-Khudriy, ia berkata, Rasulullah SAW. bersabda: Ingatlah, di antara anak Nabi Adam AS itu ada yang lambat marah dan cepat terkendali. Ada pula yang cepat marah dan cepat pula terkendali. Ingatlah, di antara anak Nabi Adam AS itu ada yang cepat marah dan lambat terkendali. Ingatlah, sebaik-baik
mereka ialah yang lambat marahnya dan cepat terkendalinya. Ingatlah, seburuk-buruk anak Nabi Adam ialah cepat mrahnya dan lambat terkendalinya.”
Berdasarkan hadis di atas, Muhammad Utsman Najasi mengelompokkan tingkat emosi kemarahan manusia kedalam tiga tingkatan. Pertama, orang yang emosi kemarahannya lambat, jarang mengepresikan kemarahannya, kalaupun ia marah ia akan cepat mengendalikan emosinya kemarahannya. Orang semacam ini
dikategorikan sebagai manusia yang sangat mulia. Kedua,orang yang emosi kemarahannya terlalu cepat tetapi ia juga cepat mengendalikannya. Ketiga, orang yang emosi kemarahannya terlalu cepat muncul, dia sulit mengendalikannya kecuali dalam waktu yang lama. Orang semacam inilah dikategorikan sebagai manusia yang
paling buruk.
Perbedaan pada peserta didik perlu dipahami oleh seorang pendidik agar jangan terlalu gegabah dalam merespon aksi peserta didiknya. Pendidik tidak boleh mengatasi gejolak emosi peserta didik dengan luapan emosi pula. Ia harus dapat memperlihatkan kesabaran, ketulusan dan kasih sayangnya tampa menyimpan rasa
dendam. Hal ini agar peserta didik bisa menghargai dan menghormati pendidiknya.
Semoga Bermanfaat
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai