Anda di halaman 1dari 12

MATEMATIKA

TEKNIK
Pertemuan ke-3
“FUNGSI”

By : Minulya Eska Nugraha, M. Pd


Pengertian Fungsi
Fungsi atau pemetaan adalah suatu relasi dari himpunan A
ke himpunan B dalam hal ini setiap 𝒙 ∈ 𝑨 dipasangkan
dengan tepat satu 𝒚 ∈ 𝑩. Suatu fungsi
biasanya dinyatakan dengan huruf kecil, seperti f, g, dan h.
suatu fungsi f dari A ke B ditulis dengan :
𝒇∶𝑨→𝑩
Fungsi di atas menghubungkan himpunan A ke himpunan B
dengan setiap 𝒙 ∈ 𝑨 dipasangkan dengan tepat satu 𝒚 ∈ 𝑩.
Himpunan 𝒙 ∈ 𝑨 disebut daerah asal (domain), pasangan 𝒚
∈ 𝑩 dari 𝒙 ∈ 𝑨, maka y disebut peta atau bayangan dari x
dan 𝒚 ∈ 𝑩 yang merupakan peta dari 𝒙 ∈ 𝑨 disebut range
atau daerah hasil fungsi, dan semua anggota himpunan B
disebut kodomain (daerah kawan) dari fungsi f.
Selain ditulis dalam bentuk 𝒇: 𝑨 → 𝑩, fungsi dapat juga
dituliskan dalam bentuk pemetaan atau rumus fungsi
tersebut. Jika 𝒙 ∈ 𝑨, 𝒚 ∈ 𝑩, dan y adalah peta (bayangan)
dari x, maka fungsi f dapat juga ditulis sebagai berikut.
𝒇 ∶ 𝒙 → 𝒚, 𝐝𝐢𝐛𝐚𝐜𝐚 "𝐟𝐮𝐧𝐠𝐬𝐢 𝒇 𝐦𝐞𝐦𝐞𝐭𝐚𝐤𝐚𝐧 𝒙 𝐤𝐞 𝒚"
atau dalam notasi rumus :
𝒇 ∶ 𝒙 → 𝒚 ⇔ 𝒚 = 𝒇(𝒙)
Berdasarkan penulisan 𝒚 = 𝒇(𝒙), x disebut variable bebas
dan y disebut variabel terikat. Variabel bebas adalah
variabel yang nilainya ditentuka atau dipilih dari sembarang
bilangan pada domain fungsi f, sedangkan variabel terikat
merupakan nilai fungsi dari nilai variable bebas tersebut.
Sifat-Sifat Fungsi
1.Fungsi Surjektif
Fungsi 𝒇: 𝑨 → 𝑩 disebut fungsi surjektif jika hanya daerah
hasil fungsi sama dengan himpunan B atau 𝑹𝒇 = 𝑩.

Gambar (a) merupakan fungsi surjektif karena setiap kodomain


mempunyai
pasangan atau 𝑹𝒇 = 𝑩.
Gambar (b) bukan merupakan fungsi surjektif karena ada anggota
kodomain, yaitu 3 yang tidak mempunyai pasangan dari A.
2. Fungsi Injektif
Fungsi 𝒇: 𝑨 → 𝑩 disebut fungsi injektif jika dan hanya
jika untuk setiap 𝒂𝟏 , 𝒂𝟐 ∈ 𝑨 𝐝𝐚𝐧 𝒂𝟏 ≠ 𝒂𝟐, maka
berlaku 𝒇(𝒂𝟏) ≠ 𝒇(𝒂𝟐)

Gambar (a) tersebut menunjukkan fungsi injektif karena


setiap anggota domain fungsi f yang berbeda mempunyai
peta yang berbeda pula.
Gambar (b) bukan merupakan fungsi injektif karena ada dua
anggota domain fungsi 𝒇, yaitu -1 dan 1 yang mempunyai
peta sama, yaitu 1.
3. Fungsi Bijektif
Misalkan 𝒇: 𝑨 → 𝑩 dengan 𝑨 = {𝟑, 𝟒, 𝟓} dan 𝑩 = {𝒂, 𝒃, 𝒄}
dinyatakan dengan pasangan berurutan 𝒇 ={(𝟑, 𝒂), (𝟒, 𝒃),
(𝟓, 𝒄)}.

Pada gambar tersebut tampak bahwa fungsi f adalah fungsi surjektif


karena range fungsi f sama dengan kodomain fungsi f atau 𝑹𝟏 = 𝑩. Di
samping itu, fungsi f juga fungsi injektif karena untuk setiap anggota
domain yang berbeda mempumyai peta yang berbeda. Fungsi yang
surjektif sekaligus injektif seperti ini disebut fungsi bijektif
Secara matematis, hal ini dapat didefinisikan sebagai
berikut.
Fungsi 𝒇: 𝑨 → 𝑩 disebut fungsi bijektif jika dan hanya jika fungsi f
sekaligus merupakan fungsi surjektif dan injektif.
Jenis-Jenis Fungsi
1. Fungsi Komposisi
Misalkan fungsi 𝒇: 𝑨 → 𝑩, dengan 𝒇(𝒂) = 𝒃 dan fungsi 𝒈: 𝑩
→ 𝑪 dengan 𝒈(𝒃) = 𝒄. Komposisi fungsi 𝒇 dan 𝒈, ditulis 𝒈 ∘ 𝒇
( dibaca : 𝒈 bundaran 𝒇) adalah suatu fungsi yang ditentukan
dengan aturan (𝒈 ∘ 𝒇)(𝒂) = 𝒈(𝒇(𝒂)).
Contoh :
Diketahui fungsi 𝒇 dan 𝒈 yang dinyatakan dengan himpunan
pasangan sebagai berikut.
𝒇 = {(𝟔, −𝟐), (𝟖, −𝟏), (𝟏𝟎, 𝟎), (𝟏𝟐, 𝟏)}
𝒈 = {(−𝟐, 𝟖), (−𝟏, 𝟏𝟎), (𝟎, 𝟏𝟐), (𝟏, 𝟔)}
Tentukan 𝒇 ∘ 𝒈, 𝒈 ∘ 𝒇, (𝒇 ∘ 𝒈)(𝟏)
𝒈 ∘ 𝒇 = {(𝟔, 𝟖), (𝟖, 𝟏𝟎), (𝟏𝟎, 𝟏𝟐), (𝟏𝟐, 𝟔)}
𝒇 ∘ 𝒈 = {(−𝟐, −𝟏), (−𝟏, 𝟎), (𝟎, 𝟏), (𝟏, −𝟐)}
(𝒇 ∘ 𝒈)(𝟏) = 𝒇(𝒈(𝟏)) = 𝒇(𝟔) = −𝟐
2. Fungsi
Invers
 
Misalkan 𝒇: 𝑨 → 𝑩adalah suatu fungsi, maka relasi invers dari
fungsi 𝒇 dinyatakan : 𝑩 → 𝑨. Apabila relasi invers tersebut
merupakan fungsi, maka ia disebut fungsi invers. Yang perlu
diperhatikan bahwa tidak semua fungsi mempunyai fungsi invers,
tetapi semua fungsi mempunyai relasi invers. Untuk memahami
fungsi invers, perhatikan berikut ini. Misalkan 𝒇 = {(𝟑, 𝒂), (𝟓, 𝒃),
(𝟕, 𝒄), (𝟗, 𝒅)} maka invers dari 𝒇 adalah {(𝒂, 𝟑), (𝒃, 𝟓), (𝒄, 𝟕), (𝒅,
𝟗)}.
Invers fungsi 𝒇 dinotasikan dengan. Balikan (invers) dari
 

fungsi 𝒇: 𝑨 → 𝑩 adalah : 𝑩 → 𝑨. Fungsi 𝒇 memetakan anggota


himpunan 𝑨 ke himpunan 𝑩 yang dinyatakan dengan
himpunan pasangan berurutan { (𝒙, 𝒚) ∣∣ 𝒙 ∈ 𝑨, 𝒚 ∈ 𝑩 },
sedangkan fungsi memetakan anggota himpunan 𝑩 ke
himpunan 𝑨 yang dinyatakan dengan {(𝒚, 𝒙) ∣ 𝒚 ∈ 𝑩, 𝒙 ∈ 𝑨.
Secara umum, definisi invers suatu fungsi 𝒇 adalah sebagai
berikut. Jika fungsi 𝒇: 𝑨 → 𝑩 dinyatakan dengan himpunan
pasangan berurutan 𝒇 = {(𝒙, 𝒚) ∣ 𝒙 ∈ 𝑨, 𝒚 ∈ 𝑩} maka invers dari
fungsi 𝒇 adalah : 𝑩 → 𝑨 yang dinyatakan dengan = {(𝒚, 𝒙) ∣ 𝒚
∈ 𝑩, 𝒙 ∈ 𝑨}.
Cara Menentukan Rumus Fungsi
Invers
 
Suatu fungsi 𝒇 akan mempunyai fungsi invers, yaitu jika
dan hanya jika fungsi 𝒇 bijektif atau dalam korespondensi
satu-satu. Misalkan, 𝒇 merupakan fungsi dari 𝑨 ke 𝑩, maka
merupakan fungsi invers 𝒇 jika berlaku(∘ 𝒇)(𝒙) = 𝒙 dan (𝒇
∘ )(𝒙) = 𝒙.

Contoh
Tentukan
 
Soal (𝒙) dari 𝒇(𝒙) = 𝟐𝒙 − 𝟔
𝑓 ( 𝑥 )= 𝑦
 

 
𝑓 ( 𝑥 )= 2 𝑥 − 6
 
y =2 𝑥 − 6
 
2 𝑥 = 𝑦+ 6
  𝑦+6
𝑥=
2
 
− 𝐼 𝑥 +6
𝑓 ( 𝑥 )=
2
Setelah memahami materi, kerjakan soal
berikut ini!
1. Buatlah contoh fungsi surjektif, injektif, dan bijektif
(masing-masing satu)!
 
2. Diketahui 𝒇(𝒙) = 𝟑𝒙 + 𝟐 dan 𝒈(𝒙) = .
Tentukan
a. (𝒈 ∘ 𝒇)(𝒙);
b. (𝒇 ∘ 𝒈)(𝒙);
 
3. Tentukan rumus invers fungsi dari fungsi 𝒇(𝒙) =

Nb: tugas dikerjakan dilembaran kertas dan dikumpulkan


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai