Anda di halaman 1dari 13

TOKSIKOLOGI INDUSTRI

PENGENDALIAN B3 DI INDUSTRI

RAHMADANI 14120190069 C61


Pendahuluan
Pada saat ini, industri berkembang pesat dalam hal ragam maupun jumlahnya di
Indonesia. Akibat industri yang meningkat maka akan menghasilkan limbah yang
diperoleh dari hasil proses produksi. Limbah yang dihasilkan diantaranya ada
yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang disebut dengan limbah B3.
Limbah B3 tersebut apabila dibuang langsung ke lingkungan maka akan dapat
membahayakan kesehatan manusia, makhluk hidup serta lingkungan

Penanganan limbah merupakan suatu keharusan guna terjaganya kesehatan


manusia serta lingkungan pada umumnya. Namun pengadaan dan pengoperasian
sarana pengolah limbah ternyata masih dianggap memberatkan bagi industri.
Masih terdapat industri yang membuang langsung limbah ke badan air sehingga
menyebabkan pencemaran air.
DEFINISI B3
Bahan Berbahaya dan Beracun atau
sering disingkat dengan B3 adalah zat,
energi, dan/atau komponen lain yang
karena sifat, konsentrasi dan/atau
jumlahnya baik secara langsung maupun
tidak langsung dapat mencemarkan
dan/atau merusak lingkungan hidup,
membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan serta kelangsungan hidup
manusia dan makhluk hidup lain.
JENIS B3
Dalam rangkaian kegiatan tersebut terkait
beberapa pihak yang masing-masing merupakan
mata rantai dalam pengelolaan limbah B3, yaitu:
penghasil Limbah B3, pengumpul Limbah B3,
pengangkut Limbah B3, pemanfaat Limbah B3;
pengolah Limbah B3, penimbun Limbah B3.
Efek B3 Industri
Efek akut menimbulkan kerusakan susunan syaraf, sistem
pencernaan, kardiovaskuler, dan pernafasan, serta penyakit kulit
bahkan kematian. Sedangkan efek kronis menimbulkan efek pemicu
kanker, mutasi sel tubuh, cacat bawaan, serta kerusakan sistem
reproduksi.

B3 tersebut juga dapat merusak atau mengganggu sistem pernafasan


dan pencernaan. Jaringan paru-paru akan mengalami kerusakan
berat, dan makanan yang terkontaminasi limbah menyebabkan
kerusakan hati.
Pengendalian B3 Di Industri Saat Pembelian

kesalahan pembelian bahan


hal yang paling esensi bahan kimia dapat mrp sumber
kimia yang diterima sama kecelakaan (mis bahan kimia
dengan bahan yang di beli yang imkomtaible dengan bahan
kimia yang biasanya digunakan)
Penyimpanan
Penyimpanan bahan kimia tergantung pada
beberapa factor bukan pada biaya dan ruang
yang ada dan rekomendasi yang umum
adalah bahan kimia harus diletakkan di
tempat :
 yang dingin
 Kering
 ventilasi yang baik
 dan bangunannya memiliki system
drainase yang baik
Suplai
Jenis perlakuan terhadap limbah B3 tergantung dari karakteristik dan kandungan
limbah. Perlakuan limbah B3 untuk pengolahan dapat dilakukan dengan proses sbb:

proses secara kimia proses stabilisas/solidifikasi

01 redoks, elektrolisa, netralisasi,


pengendapan, stabilisasi,
02 pembersihan gas, pemisahan
cairan deng2an metode
danadsorpsi,. kristalisasi, dialisa,

proses secara fisika proses insinerasi


03 untuk mengurangi potensi
racun dan kandungan
04 melakukan pembakaran materi
limbah menggunakan alat
limbah B3 . khusus insinerator
Proses Produksi Pengelolaan Limbah B3 di
Industri

Inherently Safer Alternative (ISA)


01
ISA adalah strategi pengendalian bahaya dengan cara
mengganti bahan baku atau proses berbahaya dengan bahan
baku atau proses yang tingkat bahayanya lebih rendah. Saat
yang paling tepat melakukan ISA adalah pada saat awal
pengembangan produk atau proses (development stage).
lanjutan…
Ada empat strategi yang dapat dilakukan dalam ISA, yaitu:

SUBTITUT MODERAT
Minimize DILUTION
E E
menggunakan mengganti bahan penyimpanan pada melarutkan untuk
bahan kimia kimia yang kondisi yang lebih mengurangi
berbahaya dalam berbahaya dengan aman, misalnya tingkat bahaya
jumlah kecil, bahan kimia yang pengenceran reaktifitas
kurang berbahaya
lanjutan…

Passive Control
02
Passive control adalah mengurangi bahaya atau resiko
dengan merancang proses dan peralatan yang lebih aman.
Passive control dapat mengurangi frekuensi atau
konsekuensi dari bahaya tersebut tanpa fungsi aktif
peralatan apapun, misalnya tempat penampungan
(contaiment), dinding tahan api, pipa atau tangki yang tahan
terhadap tekanan tinggi.
LANJUTAN…
Passive control terbagi atas dua, yaitu:

Active Control
Active control menggunakan sistem engineering control,
misalnya safety interlock, emergency shutdown system,
smoke detector dan lain sebagainya.

Procedural Control
Procedural control disebut juga administrative control, yaitu
proses pengendalian dengan cara membuat prosedur
administratif menggurangi bahaya dan resiko dari bahaya
kimia. Misalnya work instruction, safe operating limit, work
permit dan sebagainya.
THANK YOU!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai