Anda di halaman 1dari 12

STUDI ALIRAN DAYA

LOAD FLOW STUDY


AST I
STUDI ALIRAN DAYA
1. Tujuan dan kegunaan
 Untuk memeriksa tegangan-tegangan pada setiap bus yang ada
dalam sistem yang dipelajari
 Memeriksa kapasitas semua peralatan yang ada dalam sistem apakah
cukup besar untuk menyalurkan daya yang diinginkan
 Untuk memperoleh kondisi mula untuk studi hubung singkat, studi
stabilitas dan juga rugi-rugi transmisi
2. Representasi sistem tenaga
 Generator sinkron
direpresentasikan dengan suatu sumber daya, dan tegangan yang
diperoleh adalah tegangan bus pada mana generator itu tersambung.
 Trafo
direpresentasikan sebagai reaktansi X saja
Con’t
 Kawat transmisi
direpresentasikan sesuai dengan kelas transmisi (pendek, menengah atau
panjang)
 Beban
dibagi dalam 2 golongan, statis atau dinamis : motor sinkron atau motor
asinkron. Biasanya direpresentasikan sebagai impedansi konstan, atau daya
konstan atau arus konstan
3. Macam bus dan besaran-besaran
a. Slack bus atau bus referensi
b. Voltage controlled bus atau bus generator
c. Load bus atau bus beban
Tiap-tiap bus terdapat 4 besaran, yaitu :
d. Daya riil P
e. Daya reaktif Q
f. Harga skalar │V│
g. Sudut fasa tegangan θ
Con’t
pada tiap bus hanya dua macam besaran ditentukan
sedangkan kedua besaran yang lain merupakan hasil
akhir dari perhitungan. Besaran yang ditentukan adalah :
a. Slack bus : harga skalar │V│dan sudut fasanya θ.
b. Voltage controlled bus: daya riil P dan harga skalar
tegangan│V│
c. Load bus : daya P dan Q
4. Persamaan pembebanan
Daya riil dan daya reaktif pada salah satu bus p :
Pp  jQp  Vp * I p 1
dan arus
Pp  jQp
Ip 
Vp * 2
Ip bertanda positif bila arus mengalir ke bus dan bertanda negatif bila
arus mengalir dari bus. Bila elemen shunt tidak termasuk dalam
matriks parameter maka arus total pada bus p adalah :
Pp  jQ p
Ip   y pV p
Vp * 3
dimana :
y p = admitansi shunt total pada bus p
y pVp = arus shunt yang mengalir dari bus p ketanah
5. Persamaan Aliran Kawat
Setelah tegangan-tegangan bus diketahui maka aliran daya
dapat diketahui. Arus yang mengalir dari bus p ke bus q
adalah :
y pq '
i pq  (V p  Vq ) y pq  V p 4
2
dimana :
y pq = admitansi kawat p ke q
y pq = admitansi shunt kawat p – q
Vp y pq ' / 2 = kontribusi arus pada bus p oleh arus shunt
 Persamaan daya
Daya yang mengalir dari bus p ke bus q :
Ppq  jQpq  Vp *i pq
atau :
y pq '
Ppq  jQ pq  V p * (V p  Vq ) y pq  V p * V p 5
2
Sedang daya yang mengalir dari bus q ke bus p :
y pq '
Pqp  jQqp  Vq * (Vq  V p ) y pq  Vq * Vq
2 6
Jumlah aljabar persamaan (5) dan (6) adalah rugi-rugi pada
transmisi

6. Teknik Pemecahan
Pemecahan yang paling banyak digunakan adalah : a. metode
iterasi Gauss-Seidel dan Newton – Raphson dengan menggunakan
bentuk admitansi bus. Dalam metode ini tegangan-tegangan pada
bus-bus, kecuali slack bus, diberi harga sembarang dan biasanya 1,0
pu, sesudah itu arus dihitung untuk semua bus.
Dari persamaan (2)
Pp  jQp
Ip 
Vp *

p = 1, 2, 3,…, n
p≠q
dimana : n = jumlah bus dalam sistem
misal sebuah sistem yang terdiri dari 4 bus, jadi n = 4. Bus no. 1
dipilih sebagai slack bus, maka persamaan arus-arus adalah :
I 1  Y11V1  Y12V2  Y13V3  Y14V4
I 2  Y21V1  Y22V2  Y23V3  Y24V4
7
I 3  Y31V1  Y32V2  Y33V3  Y34V4
I 4  Y41V1  Y42V2  Y43V3  Y44V4
dengan :
Y pq = admitansi total pada bus p
Y pq  y pq  y p
Y pq   y pq = admitansi kawat p - q
Karena bus I dipilh sebagai slack bus, maka I1 tidak perlu dihitung,
jadi perhitungan dimulai dari I2 dstnya, karena Ip arus total pada bus
p, maka :
Pp  jQp
Ip 
Vp *
atau :
P2  jQ2
I2   Y21V1  Y22V2  Y23V3  Y24V4
V2 *

jadi
1  P2  jQ 2 
V2    Y V
21 1  Y V
23 3  Y V
24 4 
Y22  V2 * 
1  Pp  jQ p n 
Vp     Y pqV 
Y pp  V p * q 1  8

Untuk menghemat waktu perhitungan misalkan :


1
 Lp
Y pp
dan
1
( Pp  jQ p )  KL p dan Y pq L p  YL pq
Y pp

Maka persamaan (8) menjadi


KL p n
Vp    YL pqVq
Vp * q 1 9
6. Pemecahan Aliran Daya Secara Pendekatan
Dalam teknik pemecahan aliran daya secara pendekatan ini
dibagi asumsi-asumsi sebagai berikut :
a. Tahanan dibaikan , jadi rugi-rugi = 0
b.  p   q kecil (  6) sehingga
sin ( p   q )   p   q
c. Semua bus, kecuali slack bus, diladeni sebagai PV bus
Jadi :
V q Y pq cos  
n
Pp  V p 
q 1
pq q  p  pp  900
 pq  900
V q Y pq  
n
 Vp  p q
q 1 10
V q Y pq sin  
n
Q p  Vp 
q 1
pq q  p
V q Y pq cos  q Vp
n


2
 Vp p Y pp
q 1 11
Karena semua bus PV-bus, harga-harga Vp diberikan, maka
persamaan (10) memberikan satu set persamaan aljabar linier dalam
δp yang terdiri dari (n-1) jumlah persamaan, karena δ1 untuk slack
bus diberikan. Persamaan (10) dapat dipecahkan langsung untuk δ2,
δ3, …, δn, dan dengan memasukan harga-harga δ2, δ3, …, δn dalam
persamaan (11) diperoleh harga-harga Qp.

Anda mungkin juga menyukai