6. Teknik Pemecahan
Pemecahan yang paling banyak digunakan adalah : a. metode
iterasi Gauss-Seidel dan Newton – Raphson dengan menggunakan
bentuk admitansi bus. Dalam metode ini tegangan-tegangan pada
bus-bus, kecuali slack bus, diberi harga sembarang dan biasanya 1,0
pu, sesudah itu arus dihitung untuk semua bus.
Dari persamaan (2)
Pp jQp
Ip
Vp *
p = 1, 2, 3,…, n
p≠q
dimana : n = jumlah bus dalam sistem
misal sebuah sistem yang terdiri dari 4 bus, jadi n = 4. Bus no. 1
dipilih sebagai slack bus, maka persamaan arus-arus adalah :
I 1 Y11V1 Y12V2 Y13V3 Y14V4
I 2 Y21V1 Y22V2 Y23V3 Y24V4
7
I 3 Y31V1 Y32V2 Y33V3 Y34V4
I 4 Y41V1 Y42V2 Y43V3 Y44V4
dengan :
Y pq = admitansi total pada bus p
Y pq y pq y p
Y pq y pq = admitansi kawat p - q
Karena bus I dipilh sebagai slack bus, maka I1 tidak perlu dihitung,
jadi perhitungan dimulai dari I2 dstnya, karena Ip arus total pada bus
p, maka :
Pp jQp
Ip
Vp *
atau :
P2 jQ2
I2 Y21V1 Y22V2 Y23V3 Y24V4
V2 *
jadi
1 P2 jQ 2
V2 Y V
21 1 Y V
23 3 Y V
24 4
Y22 V2 *
1 Pp jQ p n
Vp Y pqV
Y pp V p * q 1 8
2
Vp p Y pp
q 1 11
Karena semua bus PV-bus, harga-harga Vp diberikan, maka
persamaan (10) memberikan satu set persamaan aljabar linier dalam
δp yang terdiri dari (n-1) jumlah persamaan, karena δ1 untuk slack
bus diberikan. Persamaan (10) dapat dipecahkan langsung untuk δ2,
δ3, …, δn, dan dengan memasukan harga-harga δ2, δ3, …, δn dalam
persamaan (11) diperoleh harga-harga Qp.