Anda di halaman 1dari 37

 

REFERAT
MENIERE’S DISEASE

Rediana Murti Novia


122011101039

Pembimbing:
Dr. Komang Yunita W. Putri, Sp.S

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER


KSM SARAF
RSD dr. SOEBANDI JEMBER
2017
PENDAHULUAN
ANATOMI TELINGA
Telinga Luar

Ellis H. The Special Senses : The Ear. In : Clinical Anatomy, Applied Anatomi for Students and Junior Doctor. 6th Ed.
Massachussetts. Blackwell Publishing. 20-6. 384-387.
Telinga Tengah

Lateral: membran timpani

Anterior: tuba eustachius

Inferior : bulbus jugularis

Posterior : aditus ad antrum,


kanalis fasialis pars verikalis

Superior: lantai fossa kranii


media

Medial: kanalis semisirkularis


horizontalis, kanalis fasialis,
fenestra ovale, fenestra rotundum
dan promontorium

Ellis H. The Special Senses : The Ear. In : Clinical Anatomy, Applied Anatomi for Students and Junior Doctor. 6th Ed.
Massachussetts. Blackwell Publishing. 20-6. 384-387.
Telinga Tengah

Ellis H. The Special Senses : The Ear. In : Clinical Anatomy, Applied Anatomi for Students and Junior Doctor. 6th Ed.
Massachussetts. Blackwell Publishing. 20-6. 384-387.
Telinga Dalam

Labirin bagian tulang:


kanalis semisirkularis
vestibulum
kokhlea

Labirin bagian membran (di


dalam labirin bagian tulang):
kanalis semisirkularis
utrikulus
sakulus
sakus
duktus endolimfatikus
kokhlea

Ellis H. The Special Senses : The Ear. In : Clinical Anatomy, Applied Anatomi for Students and Junior Doctor. 6th Ed.
Massachussetts. Blackwell Publishing. 20-6. 384-387.
• Skala vestibuli dan skala timpani
berisi perilimfe sedangkan skala
media berisi endolimfe
• Dasar skala vestibuli disebut
membran reissner
• Dasar skala media disebut membran
basilaris yang terletak organ korti di
dalamnya. Membran basilaris sempit
pada basisnya (nada tinggi) dan
melebar pada apeksnya (nada
rendah).
• Organ korti  organel-organel penting untuk mekanisme
saraf perifer pendengaran
• Organ korti  satu baris sel rambut dalam (3.000) dan tiga
baris sel rambut luar (12.000)
• Ujung saraf aferen dan eferen menempel pada ujung bawah
sel rambut.

Ellis H. The Special Senses : The Ear. In : Clinical Anatomy, Applied Anatomi for Students and Junior Doctor. 6th Ed.
Massachussetts. Blackwell Publishing. 20-6. 384-387.
Telinga Dalam

• Bagian vestibulum telinga dalam dibentuk oleh


utrikulus, sakulus, dan kanalis semisirkularis.
• Utrikulus dan sakulus mengandung makula yang
diliputi oleh sel-sel rambut. Sel-sel rambut ditutupi
oleh suatu lapisan gelatinosa yang ditembus oleh silia
 terdapat otolit yang mengandung kalsium dan
akan menimbulkan rangsangan pada reseptor.
• Kanalis semisirkularis  ujung lebar (ampula) dengan
sel rambut krista dilapisi gelatinosa  kupula

Ellis H. The Special Senses : The Ear. In : Clinical Anatomy, Applied Anatomi for Students and Junior Doctor. 6th Ed.
Massachussetts. Blackwell Publishing. 20-6. 384-387.
Ellis H. The Special Senses : The Ear. In : Clinical Anatomy, Applied Anatomi for Students and Junior Doctor. 6th Ed.
Massachussetts. Blackwell Publishing. 20-6. 384-387.
FISIOLOGI PENDENGARAN DAN
KESEIMBANGAN
Fisiologi Pendengaran
Fisiologi Keseimbangan

Sherwood L. Telinga : Pendengaran dan Keseimbangan. Dalam : Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2. Jakarta : EGC. 2006.
176-189.
Sherwood L. Telinga : Pendengaran dan Keseimbangan. Dalam : Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2. Jakarta : EGC. 2006.
176-189.
MENIERE’S DISEASE
Definisi

SINDROMA
Epidemiologi

• Laki-laki = Perempuan, 20-50 tahun


• 21%  riwayat Meniere pada keluarga
• Resiko ≫ pada orang-orang yang memiliki
riwayat alergi, merokok, stress, kelelahan,
alkoholisme, dan pasien yang rutin
mengkonsumi aspirin
Etiologi

Hadjar E, Bashiruddin J. Penyakit Meniere. Dalam : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidunng, Tenggorok, Kepala dan Leher.
Edisi ke-6. Editor : Soepardi EA, Iskandar N. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007. 102-103.
Patofisiologi

Hadjar E, Bashiruddin J. Penyakit Meniere. Dalam : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidunng, Tenggorok, Kepala dan Leher.
Edisi ke-6. Editor : Soepardi EA, Iskandar N. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007. 102-103.
Patofisiologi

Penyakit Meniere dapat menimbulkan:


•Kematian Sel Rambut Organ Korti
Dalam setahun dapat menimbulkan tuli
sensorineural unilateral. Sel rambut vestibuler masih
dapat berfungsi, namun dengan tes kalori
menunjukkan kemunduran fungsi.
•Perubahan Mekanisme Telinga
Adanya periode pembesaran  penyusutan utrikulus
dan sakulus yang kronik.
Penonjolan ke dalam skala vestibuli terutama di apeks
kokhlea (helikoterma)
Hadjar E, Bashiruddin J. Penyakit Meniere. Dalam : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidunng, Tenggorok, Kepala dan Leher.*
Edisi ke-6. Editor : Soepardi EA, Iskandar N. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007. 102-103.
Paparella MM. Pathogenesis and Pathophysiology of Meniere Disease. Acta Otolaryngol (Stockh). 2006 ; (suppl 485)26.**
Gejala Klinis

• Dimulai 1 gejala  progresif bertambah gejala yang lain


• Trias Meniere :Vertigo, Tinnitus, Tuli Saraf Sensorineural
Fluktuatif
• Serangan pertama dirasakan sangat berat; hari – minggu ;
kemudian berangsur membaik
• Serangan kedua dirasakan lebih ringan; dengan gejala
vertigo periodik (mereda pada serangan selanjutnya)

Levine SC. Penyakit Telinga Dalam. Dalam : BOEIS Buku Ajar THT Edisi ke 6. Editor : Efendi H, Santosa K. Jakarta : EGC. 1997.
136-137.
Gejala Klinis

• Setiap serangan biasanya disertai dengan gangguan


pendengaran (keadaan tidak ada serangan pendengaran
dirasakan baik kembali)
• Tinnitus (kadang menetap diluar serangan) diceritakan
pasien debagai suara motor, mesin, gemuruh, berdenging,
berdengung dalam telinga
• Perasaan penuh pada telinga
• Melibatkan semua kerusakan saraf di semua frekuensi suara.
Namun paling umum pada frekuensi yang rendah.
Suara yang keras mungkin menjadi tidak nyaman dan sangat
mengganggu pada telinga yang terpengaruh.

Levine SC. Penyakit Telinga Dalam. Dalam : BOEIS Buku Ajar THT Edisi ke 6. Editor : Efendi H, Santosa K. Jakarta : EGC. 1997. 136-137.*
Bashiruddin J, Hadjar E, Alviandi W. Gangguan Keseimbangan. Dalam : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan
Leher. Edisi ke-6. Editor : Soepardi EA, Iskandar N. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007. **
Gejala Klinis
• Vertigo periodik dirasakan dalam 20 menit – 2 jam/lebih
dalam periode serangan seminggu atau sebulan yang
diselingi periode remisi
• Menyebabkan nistagmus, mual, muntah.
Tumor N. VIII Sklerosis Multipel Neuritis Vestibuler BPPV

• Serangan vertigo Vertigo periodik • Vertigo tidak Keluhan vertigo


periodik Intensitas sama periodik muncul akibat
• Mula-mula lemah pada tiap • Makin lama makin perubahan posisi
 semakin lama serangan menghilang kepala dirasakan
semakin kuat sangat berat,
namun tidak lama

Levine SC. Penyakit Telinga Dalam. Dalam : BOEIS Buku Ajar THT Edisi ke 6. Editor : Efendi H, Santosa K. Jakarta : EGC. 1997.
136-137.
Diagnosis
• Anamnesis
– Vertigo yang hilang timbul disertai dengan tinnitus dan
rasa penuh pada telinga
– Fluktuasi gangguan pendengaran berupa tuli sensorineural
– Menyingkirkan kemungkinan penyebab sentral, misalnya
tumor N.VIII
• Pemeriksaan Fisik
– Untuk menguatkan anamnesis
– Fungsi keseimbangan  Tes Romberg, Stepping test, Past PointingTest
– Fungsi pendengaran  Uji Rinne, Uji Weber
– Tes kalori
– Tes Gliserin

Levine SC. Penyakit Telinga Dalam. Dalam : BOEIS Buku Ajar THT Edisi ke 6. Editor : Efendi H, Santosa K. Jakarta : EGC. 1997.
136-137.
Diagnosis
• Pemeriksaan Penunjang
– Audiometri
– Elektronistagmografi
– Elektrokokleografi
– Brain Evoked Response Audiometri
– MRI

Levine SC. Penyakit Telinga Dalam. Dalam : BOEIS Buku Ajar THT Edisi ke 6. Editor : Efendi H, Santosa K. Jakarta : EGC. 1997.
136-137.
Audiometri
• Audiogram Tuli Sensorineural Pada
Penyakit Meniere
Tatalaksana

• Pengobatan simptomatik awal dapat


diberikan, seperti sedatif dan bila perlu
anti emetik
• Pengobatan sesuai penyebab
– Diet dan Gaya Hidup
– Farmakologi
– Latihan
– Bedah

Bashiruddin J, Hadjar E, Alviandi W. Gangguan Keseimbangan. Dalam : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan
Leher. Edisi ke-6. Editor : Soepardi EA, Iskandar N. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007.
Tatalaksana
1. Diet dan gaya hidup
• Diet rendah garam
• Hentikan konsumsi alkohol, rokok, kurangi
konsumsi kafein (teh, kopi)
• Hindari konsumsi aspirin
• Olahraga rutin

Bashiruddin J, Hadjar E, Alviandi W. Gangguan Keseimbangan. Dalam : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan
Leher. Edisi ke-6. Editor : Soepardi EA, Iskandar N. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007.
Tatalaksana
2. Farmakologi
• Mengurangi tekanan endolimfe : vasodilator
perifer, antihistamin, steroid, diuretik
• Antiemetik (prometazin) dapat mengurangi mual
dan muntah dan mengurangi gejala vertigo
• Diuretik (tiazide) membantu menurunkan
tekanan dalam sistem endolimfe
• Kortikosteroid Prednison 80mg selama 7 hari
(tappering off)

Bashiruddin J, Hadjar E, Alviandi W. Gangguan Keseimbangan. Dalam : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan
Leher. Edisi ke-6. Editor : Soepardi EA, Iskandar N. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007.
Tatalaksana
3. Latihan
• Penting untuk melakukan latihan sistem
vestibuler
• Latihan intensif dapat membantu penderita
vertigo terkait profesi

Bashiruddin J, Hadjar E, Alviandi W. Gangguan Keseimbangan. Dalam : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan
Leher. Edisi ke-6. Editor : Soepardi EA, Iskandar N. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007.
Tatalaksana
3. Latihan
• Canalit Reposition Treatment

Bashiruddin J, Hadjar E, Alviandi W. Gangguan Keseimbangan. Dalam : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan
Leher. Edisi ke-6. Editor : Soepardi EA, Iskandar N. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007.
• Brand-Darroff Exercise

Bashiruddin J, Hadjar E, Alviandi W. Gangguan Keseimbangan. Dalam : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan
Leher. Edisi ke-6. Editor : Soepardi EA, Iskandar N. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007.
Tatalaksana
4. Pembedahan (apabila serangan vertigo tidak
terkontrol)
• Dekompresi Sakus Endolimfatikus
• Labirinektomi
• Neurektomi vestibuler
• Labirinektomi dengan zat kimia
• Endolimfe Shunt

Rutka JA. Evaluation of Vertigo. Blitzer A, Pillsbury HC, Jahn AF, Binder WJ, editors. Office based surgery in otolaryngology. New York :
Thieme; 1998. p.71-78.
Prognosis
• Penyakit Meniere belum dapat disembuhkan dan
bersifat progresif, tapi tidak fatal dan banyak
pilihan terapi untuk mengobati gejalanya.
• Penyakit ini berbeda untuk tiap pasien. Beberapa
pasien mengalami remisi spontan dalam jangka
waktu hari hingga tahun. Pasien lain mengalami
perburukan gejala secara cepat. Namun ada juga
pasien yang perkembangan penyakitnya lambat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai