Kuliah VII (Desain-Lapisan-Tambahan)
Kuliah VII (Desain-Lapisan-Tambahan)
(OVER LAY)
Metoda analisa komponen
BINA MARGA
Prinsip Dasar
Pada akhir masa layan struktur perkerasan diperkuat
dengan memperbesar nilai ITP sehingga mampu
memikul perkiraan beban lalu lintas tambah yang
diinginkan.
Nilai ITP yang dimaksud diperoleh dari sisa nilai ITP
perkerasan lama ditambah dengan nilai ITP tambahan
dari lapis tambahan yang diberikan.
Untuk menentukan nilai ITP sisa dari perkerasan lama,
dilakukan penilaian kondisi struktur pekerasan lama.
Lapisan tambahan akan memadai jika struktur
perkerasan lama masih daalam kondisi keritis, belum
mencaaapai kondisi runtuh
Ada tiga parameter input yang diperlukan dalam
penentuan tebal lapis tambahan, yaitu:
Rehabilitasi
Masa Layan
N (log)
Penentuan Nilai IP menurut AASHTO
1972
Nilai Kondisi Struktur Perkerasan Lentur Jalan
Gambaran Kondisi Perkerasan Nilai Kondisi
1. Lapis Permukaan
- Umumnya tidak retak, hanya sedikit deformasi pada jalur roda 90 – 100 %
- Terlihat retak halus, sedikit deformasi pada jalur roda, namun masih tetap stabil 70 – 90 %
- Retak sedang, beberapa deformasi pada jalur roda, pada dasarnya masih stabil 50 – 70 %
- Retak banyak dan juga deformasi pada jalur roda, terlihat gejala ketidakstabilan 30 – 50 %
2. Lapis Pondasi
a). Aspal beton atau penetrasi macadam
- Umumnya tidak retak 90 – 100 %
- Terlihat retak halus, namun tetap stabil 70 – 90 %
- Retak sedang, pada dasarnya masih menunjukkan kestabilan 50 – 70 %
- Retak banya, terlihat gejala ketidak stabilan 30 – 50 %
Perencanaan Tebal
Y (0.019 0.009 Z ) (10) ( 0.722 0.056Z ) X (0.48 0.03 Z ) 0.001 X 3
Pd .Cam
T 0.001(9 RCI ) 4.5
T min
4
TebalLapis Tambahan (t T )
Keterangan :
D = Lendutan Balik segmen atau lendutan balik
yang digunakan untuk perencaanaan
L = Lintas ekivalen komulatif selama umur
rencana (dalam 106)
Pd = lebar perkerasan (m)
Cam = perubahan kemiringan melintang yg
dibutuhkan untuk menghasilkan
kemiringan melintang yang
direncanakan.
Tmin = tebal minimum berdasarkan ukuran
agregat minimum yang dipergunakan
t = Tebal lapis tambahan untuk mengurangai
lendutan selama umur rencanan
T = Tebal yang dibutuhkan untuk membentuk
permukaan perkerasaan ke nbentuk yang
dikehendaki
RCI Kondisi permukaan jalan secara visuil
8 – 10 Sangat rata dan teratur
7–8 Sangat baik, umumnya rata
6–7 Baik
5–6 Cukup, sedikit sekali atau tidak ada lubang, tetapi
permukaan jalan tidak rata
4–5 Jelek, kadang-kadang ada lubang, permukaan jalan
tidak rata
3–4 Rusak, bergelombang, banyak lubang
2–3 Rusak berat, banyak lubang dan seluruh daerah
perkerasan hancur
≤2 Tidak dapat dilalui, kecuali dengan 4 WD jeep