Anda di halaman 1dari 14

TIPE – TIPE ORGANISASI

Dosen pengampu:
Pertiwi Awilda,S.Tr.Keb.,M.Farm

Oleh:
Halimah
Farmasi
“1911102103001”
Secara garis besar organisasi sosial dapat dibedakan atas dua macam/tipe,
yaitu organisasi formal dan organisasi informal.
Organisasi formal
Organisasi formal adalah organisasi, di mana para anggotanya dalam usaha mencapai tujuannya dilakukan menurut ketentuan resmi
(formal). Organisasi-organisasi formal pada umumnya ditandai oleh adanya pembatasan kewenangan dan tanggung jawab secara tegas sesuai
dengan peraturan- peraturan sebagai program kerjanya.
Dasar nilai kedisiplinan dari anggota organisasi ini diukur dengan kepatuhannya terhadap peraturan-peraturan resmi. Pihak atasan
yang mempunyai kekuasaan untuk menerapkan peraturan organisasi senantiasa disesuaikan dengan batas kewenangan berdasarkan status
yang dimiliki.
Status tersebut dapat dibedakan atas dua macam, yaitu status fungsional dan status struktural. Yang dimaksud dengan status
fungsional, yaitu status yang diberikan dan dilaksanakan atas dasar keahlian (teknis) yang dimiliki seseorang.
Misalnya, seorang sarjana hukum akan diragukan keahliannya dibidang medis; kita akan meragukan nasihat tentang astronomi yang
diberikan oleh seorang juru masak.
Sedangkan yang dimaksud dengan status struktural adalah status yang berkaitan erat dengan posisi seseorang dalam lapisan
organisasi, dan atas dasar posisinya itu maka perintah-perintah yang diberikan kepada para bawahannya harus dipatuhi.
Lapisan dalam struktur organisasi formal pada umumnya tergantung pada kompleksitas atau keragaman dari fungsi dan tujuan yang
hendak dicapai. Di dalam organisasi yang tergolong mempunyai keragaman tujuan tinggi, biasanya diimbangi pula oleh adanya kekuasaan
yang bersifat rasional; segala kebijaksanaan dilakukan berdasarkan peraturan-peraturan resmi.
Secara sederhana dapat disebutkan beberapa ciri pokok dari organisasi formal, yaitu:
1. Pola komunitas relatif mapan
2. Disiplin kerja diatur secara formal
3. Pengorganisasian jelas
4. Ada kekhususan keahlian
5. Tujuan terencana dengan jelas
Kendatipun demikian, masih ada kelemahan dari tipe organisasi ini, antara lain sedikitnya kesempatan bagi bawahan untuk
memberikan jawaban atas pesan dan instruksi dari atasan, lantaran kompleksnya jaringan hubungan sosial. Kecuali itu, kecenderungan
keterlibatan bawahan sedikit untuk turut campur dalam proses musyawarah dan pembuatan keputusan.
Organisasi informal

Organisasi informal adalah organisasi, di mana para anggotanya dalam usaha mencapai
tujuannya dilakukan atas dasar hubungan pribadi dengan struktur informal dan tidak
ditentukan menurut ketentuan resmi (formal).

Organisasi-organisasi informal pada umumnya ditandai oleh adanya pelaksanaan


kewenangan dan tanggung jawab tidak tergantung dan tidak terpengaruh oleh jabatan
struktural.
Rapat atau musyawarah dalam pemecahan masalah tidak harus dilakukan di kantor,
melainkan sedang istirahat pun dapat dilakukan dengan bebas, akrab, dan terbuka tanpa ada
aturan yang tegas.

Dasar nilai kedisiplinan dari anggota organisasi ini diukur dari kesadaran pribadi terhadap
usaha pencapaian tujuan organisasi. Adapun ciri-ciri umum dari organisasi informal, adalah
sebagai berikut:

1. Proses pembentukan didasarkan pada kepentingan bersama


2. Hubungan informal
3. Jumlah anggota relatif kecil
4. Adanya kegemaran yang relatif sama di luar organisasi
5. Disiplin kerja didasarkan pada kesadaran pribadi

Kelemahan dari tipe organisasi ini, antara lain adalah, banyak kesulitan untuk mengambil
keputusan karena keterlibatan bawahan tidak terbatas; kapasitas hasil kerja relatif rendah
karena anggotanya terbatas; dan banyak waktu luang yang dipergunakan di luar lingkup
organisasinya.
Dalam organisasi di Indonesia saat bermacam -macam bentuk organisasi baik bersifat organisasi
kemasyarakatan ,atau organisasi partai politik.Bahkan dalam pemerintahan di katakan organisasi beskala
nasional.karena organisasi itu terdiri dari anggota dan pengurus. Di dalam bentuk organisasi dapat kita bedakan
sebagai berikut:

1. Piramida Mendatar(flat)
Mempunyai ciri-ciri diantaranya :
a. Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hararki kewenangan sedikit.
b. jumlah pekerja(bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
c. Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil,di negara kita
bisa kita lihat misal nya organisasi kemiliteran.

2. Piramida Terbalik.
Organisasi piramida terbalik adalah kebalikan dari tipe piramida terbalik adalah jumlah jabatan
pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi
yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/
lembaga-lembaga penelitian, lembaga-lembaga pendidikan.

3. Type Kerucut
Type organisasi kerucut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a.Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
b.Rentang kendali sempit.
c.Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada penjabat/pimpinan yang bawah/rendah
d.Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
e.Jumlah informasi jabatan cukup besar.
Bentuk Organisasi:

Dalan berorganisasi tentu mempunyai bentuk bentuk organisasi


1. Bentuk organisasi staff
2. Bentuk organisasi lini
3.Bentuk organisasi fungsional
4. Bentuk organisasi fungsional dan lini
5. Bentuk organisasi fungsional dan staff
6. Bentuk organisasi lini dan staff

Struktur atau skema organisasi

Struktur atau skema organisasi yaitu satuan organisasi yang mempunyai hubungan dan saluran wewenang dan
tanggung jawab yang ada dalam organisasi.jadi arti organisasi dan tipe organisasi sering disamakan, padahal
keduanya berbeda. Menurut tipenya organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi dengan tipe
piramid dan organisasi dengan tipe kerucut. Bentuk organisasi memandan dari segi tata hubungan , wewenang ,
dan tanggung jawab yang ada dalam suatu organisasi..
TIPE ATAU BENTUK ORGANISASI MENURUT
BEBERAPA AHLI 
ORGANISASI LINI/GARIS (LINE
ORGANIZATION)

Organisasi Lini/Garis diciptakan oleh Henry Fayol,


Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang
menghubungkan langsung secara vertical antara
atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi
sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara
eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing
dihubungkan dengan garis wewenang atau komando.
Organisasi ini sering disebut dengan organisasi
militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam
organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai
Nasi, Warteg, Rukun tetangga.

Memiliki Ciri-ciri Organisasi Lini adalah :


Hubungan antara atasan dan bawahan masih
bersifat langsung dan memilikiJumlah karyawan
yang sedikit
Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
Belum terdapat spesialisasi Masing-masing kepala
unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh
atas segala bidang pekerjaan
Struktur organisasi sederhana dan stabil Organisasi
tipe garis ini biasanya diterapkan kepada organisasi
kecil yang disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)
ORGANISASI LINI DAN STAF (LINE AND STAFF ORGANIZATION)

Organisasi Garis dan Staf diciptakan oleh


Harrington Emerson. Organisasi Garis dan Staf Contoh bagan organisasi garis dan staf :
Merupakan bentuk organisasi yang mengambil
kelebihan-kelebihan dari organisasi garis seperti adanya
pengawasan secara langsung, serta mengambil
kelebihan-kelebihan dari organisasi staf seperti adanya
spesialisasi kerja. Organisasi Garis dan Staf merupakan
kombinasi dari organisasi lini dan azas komando
dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin
dibantu oleh para staff, dimana staff berperan untuk
memberi masukan, bantuan pikiran, saran-saran, dan
data informasi yang dibutuhkan.

Memiliki Ciri-ciri:

 Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung


 Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
 Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff
 Jumlah karyawan banyak Organisasi besar,
bersifat komplek Adanya spesialisasi
ORGANISASI FUNGSIONAL
(FUNCTIONAL
ORGANIZATION)

Organisasi Fungsional diciptakan oleh


Frederick W. Taylor, Organisasi ini
disusun berdasarkan pada sifat dan
macam-macam pekerjaan yang harus
dilakukan. masalah pembagian kerja
merupakan masalah yang menjadi
perhatian yang sungguh-sungguh.

Memiliki Ciri-ciri:

Pembidangan tugas secara tegas dan


jelas dapat dibedakan
Bawahan akan menerima perintah
dari beberapa atasan
Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis
Target-target jelas dan pasti
Pengawasan ketat
Penempatan jabatan berdasarkan
spesialisasi
ORGANISASI LINI DAN FUNGSIONAL (LINE AND FUNCTIONAL ORGANIZATION)

Suatu bentuk organisasi dimana wewenang


dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada
perkepala unit (Kepala Bagian) untuk
mengambil keputusan dalam bidang
pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan
tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang
kepada pejabat fungsional yang
melaksanakan bidang pekerjaan operasional
dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala
unit terdahulu tanpa memandang eselon atau
tingkatan.

Memiliki Ciri-ciri:
 Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas
pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.
 Terdapat spesialisasi yang maksimal dan
tidak menonjolkan perbedaan tingkatan
dalam pembagian kerja
ORGANISASI LINI, FUNGSIONAL DAN STAF (LINE,
FUNCTIONAL AND STAFF ORGANIZATION)

Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut


atau merupakan gabungan dari organisasi yang
berbentuk lini fungsional dan staf.

Memiliki Ciri-ciri:
Organisasi besar dan kadang sangat ruwet
Jumlah karyawan banyak.
Mempunyaiunsur karyawan pokok: Karyawan dengan
tugas pokok (line personal), Karyawan dengan tugas
bantuan (staff personal), Karyawan dengan tugas
operasional fungsional (functional group)
ORGANISASI KOMITE (COMMITE ORGANIZATION)

Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya


dilaksanakan secara kolektif.

Organisasi komite terdiri dari :


 Executive Committee ( Pimpinan Komite), yaitu para anggotanya
mempunyai wewenang lini
 Staff Committee, yaitu orang – orang yang hanya mempunyai wewenang staf

Memiliki ciri-ciri :
 Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektif
 Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing
anggota dewan.
 Asas musyawarah sangat ditonjolkan
 Organisasinya besar & Struktur tidak sederhana
 Biasanya bergerak dibidang perbankan, asuransi, niaga.
Adapun hal-hal penting yang perlu dipenuhi dalam membentuk suatu organisasi agar
suatu organisasi dapat berjalan dengan efektif.
 Waktu. Untuk dapat berpatisipasi diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan disini adalah
untuk memahamami pesan yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan tersebut mengandung
informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa diperlukan peran serta.
 Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan dana perangsang, hendaknya dibatasi
seperlunya agar tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan menimbulkan efek
negatif. · Subyek partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan dengan organisasi dimana
individu yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau yang menjadi perhatiannnya.
 Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang
bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama dengan
komunikator, dan kalupun belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh komunikator.
 Komunikator harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik,
misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta
pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil.
 Para pihak yang bersangkutan bebas di dlam melaksanakan peran serta tersebut sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan.
 Bila partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan kepada
kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau penekanan yang dapat
menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau jiwa pihak-pihak yang
bersangkutan. Hal ini didasarkan kepada prisnsip bahwa partisipasi adalah bersifat persuasif.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai