Anda di halaman 1dari 11

PENYUSUTAN

AMORTISASI
PENYUSUTAN
KLASIFIKASI ASET TETAP
ASET TETAP BERWUJUD HARTA BERWUJUD
BUKAN BANGUNAN BANGUNAN
I Harta Berwujud Masa II Harta Berwujud Masa
Bukan Bangunan Manfaat Bangunan Manfaat

1 Kelompok 1 4 Tahun 1 Permanen 20 Tahun


2 Tidak Permanen 10 Tahun
2 Kelompok 2 8 Tahun

3 Kelompok 3 16 Tahun

4 Kelompok 4 20 Tahun
METODE DAN TARIF PENYUSUTAN

GARIS LURUS SALDO MENURUN


Metode garis lurus Metode Saldo Menurun
diperkenankan diterapkan hanya diperkenankan untuk
untuk semua kelompok kelompok harta berwujud
harta berwujud bukan bangunan

SAAT DIMULAI PENYUSUTAN


1. Bulan dilakukannya pengeluaran
2. Untuk yang masih dalam pengerjaan, penyusutannya dimulai pada bulan
pengerjaan harta tersebut selesai.
3. Dengan ijin dari Direktur Jenderal Pajak, penyusutan dapat dimulai pada bulan
harta berwujud mulai digunakan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara
penghasilan atau harta pada bulan harta tersebut mulai menghasilkan
Contoh 1
PT LADA BERA mengeluarkan dana sebesar Rp 2.000.000.000 untuk
pembangunan sebuah gedung. Pembangunan dimulai tanggal 2
Januari 2016. Gedung tersebut selesai dibangun dan langsung
digunakan pada tanggal 1 Februari 2017. Maka penyusutan atas
bangunan tersebut dimulai sejak bulan Februari 2017
Contoh 2
PT FARONO WIKHO bergerak dalam bidang perkebunan tebu membeli
traktor pada bulan Juni 2016. Perusahaan tersebut mulai memanen
hasilnya pada bulan Agustus 2017. Dengan persetujuan dirjen pajak,
penyusutan traktor dapat dilakukan pada bulan Agustus 2017

Contoh 3
PT MOYO PUTIH pada bulan Juni 2016 membeli sebuah mesin
produksi yang mempunyai manfaat selama 5 tahun seharga Rp
2.000.000.000.
AMORTISASI
Amortisasi adalah istilah yang digunakan
untuk harta tak berwujud (intangible asset)
seperti hak guna bangunan, hak guna usaha,
hak pakai dan muhibah (googwill) yang
mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu)
tahun.
METODE DAN TARIF AMORTISASI

N TARIF AMORTISASI
O KELOMPOK MASA Garis Lurus Saldo Menurun
AKTIVA MANFAAT (%) (%)

1 Kelompok 1 4 Tahun 25 50
2 Kelompok 2 8 Tahun 12, 5 25
3 Kelompok 3 16 Tahun 6,25 12,5
4 Kelompok 4 20 Tahun 5 10
AMORTISASI BERDASAR METODE SATUAN PRODUKSI

I. Hak/Pengeluaran dibidang penambangan Minyak dan Gas Bumi

Amortisasi dengan metode satuan produksi diterapkan pada


amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan
pengeluaran laian yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu)
tahun di bidang penambangan minyak dan gas bumi. Dalam hal ini,
metode satuan produksi dilakukan dengan menerapkan persentase
tarif amortisasi yang besarnya setiap tahun sama dengan persentase
tarif amortisasi yang besarnya setiap tahun sama dengan
perbandingan antara realisasi penambangan minyak dan gas bumi
pada tahun yang besangkutan dengan taksiran jumlah seluruh
kandungan minyak dan gas bumi di lokasi tersebut yang dapat
diproduksi
CONTOH

PT SAM OIL mengeluarkan biaya sebesar Rp


500.000.000 untuk memperoleh hak penambangan
biji timah. Biji Timah ditaksir sebanyak 3.000.000
Ton. Produksi timah tahun 2016 telah mencapai
1.200.000
Beban Amortisasi tahun 2016
= (realisasi : taksiran kandungan) x100%
= (1.200.000 : 3.000.000)x100%
= 40% x Rp 500.000.000
= 200.000.000
LATIHAN
PT KECE-KECE Melakukan pembelian berbagai aktiva tetap
sebagai berikut :
1. Mesin produksi seharga Rp 1.000.000.000 , mulai
dioperasikan pada awal bulan juli tahun 2019. umur
ekonomis mesin tersebut diperkirakan 8 tahun
2. Kendaraan seharga 300.000.000 dibeli pada tanggal 15
April 2019, penyusutannya mulai diperhitungkan pada
bulan mei tahun 2019.
Diminta ;
Buat penghitungan beban penyusutan fiskal dengan
menggunkana metode Garis Lurus dan Metode saldo
Menurun

Anda mungkin juga menyukai