ACCIDENT FREE
01 Keinginan untuk selamat dan terhindar dari bahaya
BUSSINESS INTERUPTION
02 Keinginan untuk terhindar dari kerugian materi akibat kecelakaan
COSTUMER SATISFACTION
04 Desakan dari pihak luar dan tuntutan masyarakat
KONSEP
KESELAMATAN 2
KONSTRUKSI
“SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI”
Metode Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Peluang (HIRAO), Prosedur Kerja Aman, Analisis
Pencegahan Keselamatan Konstruksi (AKK), RKK, RMPK, RKPPL, dan RMLLP.
KECELAKAAN KONSTRUKSI
adalah suatu kejadian akibat kelalaian pada
tahap pekerjaan konstruksi karena tidak
terpenuhinya Standar Keamanan,
Keselamatan,Kesehatan dan Keberlanjutan
yang mengakibatkan hilangnya harta
benda, waktu kerja, kematian, cacat
tetap dan/atau kerusakan lingkungan.
APAKAH DEFINISI BAHAYA?
Accident
Kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak
diduga/tiba-tiba yang dapat menimbulkan
korban manusia, harta benda, dan
lingkungan
Incident
Suatu keadaan/kondisi apabila pada saat
itu sedikit saja ada perubahan maka dapat
mengakibatkan terjadinya kecelakaan
(accident)
PENYEBAB KECELAKAAN DAN
AKIBAT KERUGIANNYA
KECELAKAAN
KECELAKAAN
ADALAH
ADALAHAKIBAT
AKIBATDARI
DARIRANGKAIAN
RANGKAIANSEBAB-
SEBAB-
AKIBAT
AKIBAT (DOMINO
(DOMINOEFFECTS)
EFFECTS)
SASARAN
TUJUAN
RISIKO
BAHAYA
termasuk dalam kategori bahaya fisik. BAHAYA • Stress beban kerja Intensitas Gangguan mental
• Pelecehan, kekerasan Imunitas Depresi, Gelisah
PSIKOLOGI
• Intoleran, dll Sensitivitas Tidak konsentrasi
JENIS BAHAYA KONSTRUKSI
Technological
01 Hazard 05 Lifting Hazard
0
06
03 Temporary Works
Hazard
07
7
Mechanical Hazard
Moving and
04 Vehicles Hazard
08 Electrical Hazard
SUMBER BAHAYA KONSTRUKSI
ORANG/ TENAGA KERJA
01
02 PERALATAN
03 BAHAN
METODE KERJA
04
05 LOKASI / LINGKUNGAN
APA PENYEBAB UMUM
KECELAKAAN?
Unsafe Condition & Unsafe Action
Unsafe Condition
adalah kondisi pekerjaan yang belum
terlindung dari bahaya, risiko dan
kerugian
Keselamatan
adalah kondisi terlindung dari
bahaya, risiko, atau cedera atau
kerugian
Unsafe Action
adalah perilaku atau sikap dari pekerja atau orang di
tempat kerja yang tidak mematuhi/ tidak sesuai
dengan persyaratan, prosedur standar keselamatan
dan kesehatan kerja
Ketidakcukupan Jumlah
A. Risiko Internal Ketidakcukupan Pengetahuan
Ketidakcukupan Keterampilan
Ketidaksesuaian Kualitas Kelemahan Motivasi
Pengelola, Ketidaktaatan terhadap ketentuan/Disiplin
Tenaga Kerja Pengawas & Ketiadaan Integritas & Nilai
Pelaksana
Ketidaksesuaian Biaya
Pemogokan
Kecelakaan Kerja & Penyakit
Ketidaksesuaian Pengorganisasian
Ketidaksesuaian Kordinasi/Komunikasi
Ketidaksesuaian Mekanisme Teknis
Yang Dilakukan Sendiri Kelemahan Perencanaan & Ketidakjelasan Target
Kegiatan Inti
Cara Kerja (Utama) & Kegiatan Kelemahan Mekanisme Teknis Pelaksanaan
Penunjang Kelemahan Monitoring
Kelemahan Supervisi
Ketidakcukupan Jumlah
Kekuranghandalan
Alat Kerja Utama Ketidaksesuaian Biaya Pemeliharaan/
Pengoperasiannya
Kurangnya Pengamanan Aset
Alat Kerja
Ketidakcukupan Jumlah
Kekuranghandalan
Alat Kerja Penunjang Ketidaksesuaian Biaya Pemeliharaan/
Sarana & Pengoperasiannya
Prasarana Kurangnya Pengamanan Aset
Ketidakcukupan Jumlah Ruang
Kekuranghandalan
Tempat Kerja
Ketidaksesuaian Biaya Pemeliharaan/
Tempat Kerja & Pengoperasiannya
Fasilitasinya Ketidakcukupan Jumlah
Fasilitas/Utilitas Terkait di Tempat Kekuranghandalan
Kerja (Listrik, Air, Telefon, AC, dll) Ketidaksesuaian Biaya Pemeliharaan/
Pengoperasiannya
24
ASPEK-UMUM RISIKO YANG DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK IDENTIFIKASI RISIKO
Ketidaksesuaian Biaya
Ketidaksesuaian Mutu
Bahan Utama
Ketidaktepatan Waktu (Ketidaktersediaan)
Ketidaksesuaian Jumlah
Dari Intern &
Dana Ketidaktepatan Waktu (Ketidaktersediaan)
Ekstern
Kurangnya Pengamanan Aset
Ketidaksesuaian Biaya
Data Intern &
Data & Informasi Kekuranghandalan atau Ketidakakuratan & Ketidaklengkapan
Ekstern
Ketidaktepatan Waktu
25
ASPEK-UMUM RISIKO YANG DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK IDENTIFIKASI RISIKO
Ketidaksesuaian Biaya
Ketidaksesuaian Mutu
Produk Akhir
Ketidaktepatan Waktu (Ketidaktersediaan)
Kurangnya Pengamanan Aset
Produk & Hasil
Produk Ketidaksesuaian Biaya
Kerja
Ketidaksesuaian Mutu
Produk Setengah Jadi Ketidaktepatan Waktu (Ketidaktersediaan)
Kurangnya Pengamanan Aset
26
ASPEK-UMUM RISIKO YANG DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK IDENTIFIKASI RISIKO
Wabah Penyakit
B. Risiko Eksternal
Perubahan Gaya Hidup dan atau Perubahan Kebiasaan
Kerusuhan Massal
Sosial, Terorisme
Politik, Tindak Kriminal
Budaya & Gangguan Masyarakat Sekitar
Keamanan
Ketidakpastian Politik
28
Identifikasi risiko
bahaya pada safety 4
plan (RKK)
1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan
FORMAT Pengendalian Risiko, dan Peluang (IBPRP)
RKK • Jadwal pelaksanaan pekerjaan
PELAKSANA • Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan Pengendalian
AN Risiko, dan Peluang (IBPRP)
KONSTRUKS
2 Rencana Tindakan Keteknikan, Manajemen, dan Tenaga
I
Kerja (Sasaran dan Program)
Bagian B • Sasaran Umum dan Program Umum
• Sasaran Khusus dan Program Khusus
Perencanaan
Keselamatan
3 Standar dan Peraturan Perundang-undangan
Konstruksi
Keselamatan Konstruksi
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Perencanaan Keselamatan Konstruksi
Minggu Ke-
No. Uraian Pekerjaan Bobot
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Mobilisasi
2 Persiapan
3 Galian/urugan
4 Pondasi
5
6 dst. 100%
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Perencanaan Keselamatan Konstruksi
B.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan Pengendalian Risiko, dan Peluang (IBPRP)
Penjelasan
Tabel Format
IBPRP
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Perencanaan Keselamatan Konstruksi
Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan
B.1 Contoh Format Tabel IBPRP
Pengendalian Risiko, dan Peluang (IBPRP)
RUNTUHNYA GIRDER LAUNCHER
DOUBLE DOUBLE TRACK (JATINEGARA) – 4 FEBRUARI 2018
Waktu kejadian : Minggu (4/2/2018), sekitar
pukul 05.00 WIB
Lokasi Kejadian : Jalan Matraman Raya,
Jatinegara, Jakarta Timur
Kontraktor : PT. Hutama Karya (Persero), Tbk
Korban : 4 orang meninggal, 1 orang luka
Penyebab : Ketika bantalan rel sudah di atas,
dudukannya tidak pas sehingga bantalan rel
jatuh menimpa korban.
PENGANTAR SMK3L
MINGGU 10: PENILAIAN TINGKAT
RISIKO
Keparahan
Kekerapan 1 2 3 4 5
Keterangan
1 1 2 3 4 5 1-4 Tingkat risiko kecil
2 2 4 6 8 10 5-12 Tingkat risiko sedang
3 3 6 9 12 15 15-25 Tingkat risiko besar
4 4 8 12 16 20
5 5 10 15 20 25
*Lihat lampiran J kriteria TK Risiko
Assessing the risk
1. Estimate the probability of each hazard causing harm
according to its likelihood of occurrence
2. Estimate the severity of each hazard according to the potential
degree of the harm caused
3. Multiply the two factors to obtain a risk rating (low, medium,
high risk)
51
Risk matrix
SEVERITY
Slightly Moderately
Very harmful
harmful harmful
PROBABILITY
52
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Perencanaan Keselamatan Konstruksi
B.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan Pengendalian Risiko, dan Peluang (IBPRP)
Penjelasan
Tabel Format
IBPRP
PENGANTAR SMK3L
MINGGU 11: PENGENDALIAN RISIKO
ELIMINASI
Eliminasi:
• menghilangkan bahaya;
• berhenti menggunakan bahan kimia berbahaya;
• menerapkan pendekatan ergonomi ketika merencanakan tempat kerja baru;
• menghilangkan pekerjaan atau pekerjaan monoton yang menyebabkan stres negatif;
• memindahkan fork-lift dari suatu area.
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Perencanaan Keselamatan Konstruksi
SUBSTITUSI
Substitusi:
• mengganti bahan berbahaya dengan kurang berbahaya;
• mengganti jawaban keluhan pelanggan dengan bimbingan online;
• menangani sumber risiko K3;
• beradaptasi dengan kemajuan teknologi (misalnya mengganti cat berbasis pelarut
dengan cat berbasis air; mengubah material lantai yang licin; menurunkan
kebutuhan tegangan peralatan).
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Perencanaan Keselamatan Konstruksi
REKAYASA TEKNIS
APD