Anda di halaman 1dari 61

Identifikasi Bahaya/Risiko

Ratih Fitriani, ST, MT

Mata Kuliah: Pengantar SMK3L


LATAR
BELAKANG 1
LATAR BELAKANG KESELAMATAN KONSTRUKSI

ACCIDENT FREE
01 Keinginan untuk selamat dan terhindar dari bahaya

BUSSINESS INTERUPTION
02 Keinginan untuk terhindar dari kerugian materi akibat kecelakaan

COMPLIANCE WITH LAW


03 Memenuhi ketentuan hukum

COSTUMER SATISFACTION
04 Desakan dari pihak luar dan tuntutan masyarakat
KONSEP
KESELAMATAN 2
KONSTRUKSI
“SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI”

Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan

Keselamatan Keselamatan & Keselamatan


Keselamatan Publik
Keteknikan Konstruksi Kesehatan Kerja Lingkungan
Menjamin
K3
 Tenaga kerja  Lingkungan Alam
 Bangunan/aset konstruksi  Masyarakat Terpapar  Lingkungan
Objek yang  Pemasok, Tamu,
konstruksi  Masyarakat sekitar Terbangun
Diselamatkan  Peralatan, material Subpenyedia
 Pemilik proyek Proyek  Lingkungan terdampak
proyek
 Pengguna Jasa

Pencegahan Kecelakaan Kecelakaan Kerja & Pencemaran Lingkungan dan Kecelakaan


Terhadap Konstruksi Penyakit akibat Kerja Masyarakat

Metode Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Peluang (HIRAO), Prosedur Kerja Aman, Analisis
Pencegahan Keselamatan Konstruksi (AKK), RKK, RMPK, RKPPL, dan RMLLP.
KECELAKAAN KONSTRUKSI
adalah suatu kejadian akibat kelalaian pada
tahap pekerjaan konstruksi karena tidak
terpenuhinya Standar Keamanan,
Keselamatan,Kesehatan dan Keberlanjutan
yang mengakibatkan hilangnya harta
benda, waktu kerja, kematian, cacat
tetap dan/atau kerusakan lingkungan.
APAKAH DEFINISI BAHAYA?

APAKAH DEFINISI RISIKO?


DEFINISI BAHAYA 3
dan RISIKO
4 PENGERTIAN BAHAYA & RISIKO
A Definisi Bahaya CONTOH SUMBER:
 Orang
 Material, Benda
 Alat
• Bahaya adalah segala kondisi yang
 Lokasi
dapat merugikan baik cidera atau  Metode Kerja
kerugian lainnya;
CONTOH KONDISI:
• Bahaya adalah segala sesuatu berupa  lubang lantai tanpa railing
sumber, kondisi atau tindakan tidak  lantai licin
 jalan berlubang
selamat yang berpotensi mengakibatkan  kabel listrik terkelupas,
kerugian  tepian lantai tanpa railing

Kerugian dapat berupa : CONTOH TINDAKAN:


Cedera (fatalitas, luka berat, cacat, luka ringan)  mengemudi terlalu cepat
Kerusakan harta benda (alat, material, mesin dsb)  naik tanpa tangga
Kerusakan lingkungan (tanah, udara, dan air)  bekerja tanpa APD
Terganggunya proses  bekerja tanpa kompetensi
Kombinasi dari semuanya.
Modul Ahli Muda K3 Konstruksi - A2K4-I 9
4 PENGERTIAN BAHAYA & RISIKO
B Definisi Risiko dan Tingkat Risiko
Risiko adalah kemungkinan akibat atau
kemungkinan terjadinya kerugian, yang
disebabkan karena terpapar oleh suatu
bahaya.

Tingkat Risiko Keparahan


Tingkat Risiko adalah perpaduan antara tingkat
kekerapan (frekuensi, probability) dan tingkat Kekerapan 1 2 3 4 5
keparahan (besarnya akibat, severity) yang 1 1 2 3 4 5
merupakan besaran dari kemungkinan kerugian 2 2 4 6 8 10
dari suatu kecelakaan atau penyakit akibat kerja 3 3 6 9 12 15
4 4 8 12 16 20
Tingkat Risiko = Tingkat Kekerapan x Tingkat Keparahan 5 5 10 15 20 25
ACCIDENT DAN INCIDENT

Accident
Kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak
diduga/tiba-tiba yang dapat menimbulkan
korban manusia, harta benda, dan
lingkungan

Incident
Suatu keadaan/kondisi apabila pada saat
itu sedikit saja ada perubahan maka dapat
mengakibatkan terjadinya kecelakaan
(accident)
PENYEBAB KECELAKAAN DAN
AKIBAT KERUGIANNYA
KECELAKAAN
KECELAKAAN
ADALAH
ADALAHAKIBAT
AKIBATDARI
DARIRANGKAIAN
RANGKAIANSEBAB-
SEBAB-
AKIBAT
AKIBAT (DOMINO
(DOMINOEFFECTS)
EFFECTS)

LACK OF BASIC IMMEDIATE


INCIDENT LOSS
CONTROL CAUSES CAUSES

LEMAH PENGENDALIAN/ SEBAB-SEBAB DASAR SEBAB LANGSUNG KONTAK DENGAN KERUGIAN


PENGAWASAN 1. FAKTOR PERSONAL 1. TINDAKAN TAK ENERGI ATAU BAHAN 1. MANUSIA
1. PROGRAM TAK SESUAI 2. FAKTOR PEKERJAAN AMAN 2. HARTA BENDA
2. STANDAR TAK COCOK 2. KONDISI TAK AMAN 3. PROSES KERJA
3. TAK PATUH STANDAR 4. LINGKUNGAN
5. MASYARAKAT
Cause-Effect Diagram
EFFECT CAUSE

MAN METHOD MATERIAL

SASARAN
TUJUAN

MACHINE MONEY ENVIRONMENT


Cause-Effect Diagram
EFFECT CAUSE

MAN METHOD MATERIAL

RISIKO
BAHAYA

MACHINE MONEY ENVIRONMENT


JENIS JENIS BAHAYA

JENIS JENIS BAHAYA KESELAMATAN JENIS JENIS BAHAYA KESEHATAN


Meliputi semua bahaya yang menciptakan
• Kebisingan  Tuli
kondisi kerja yang tidak selamat, karena
• Pencahayaan  Tingkat Paparan  Buta
terjadi kontak dengan energi tertentu. • Tekanan  Dosis – respon  Depresi
Misal: BAHAYA • Radiasi  Konsentrasi  Kanker
1. Bahaya ketinggian (energi gravitasi) FISIK • Suhu ekstrim K  Intensitas  Kelelahan Fisik
• Getaran A  Lama paparan  Jaringan otot rusak
2. Bahaya struktur ambruk (energi
• Partikulat D  Silikosis, asbestosis
mekanika) A
3. Bahaya kesetrum, meledak (energi  Flamable, eksplosif R  Tingkat Paparan R  Iritasi Kulit
BAHAYA •G  I
listrik) •P
 Beracun

Dosis – respon  Keracunan
KIMIA  Iritan, Korosif
Konsentrasi
S  Cacat Pance Indera
4. Bahaya benda bergerak (energi kinetik) •C
 Karsinogen, Alergen X  Intensitas  Kanker, Alergi
 Lama paparan I
5. Bahaya tabrakan (energi kinetik)
• Virus W  Intensitas K  DB, HIV, Malaria
6. Bahaya longsor (energi BAHAYA • Serangga  Lama Paparan O  Inifeksi
mekanik/gravitasi) •
A  
BIOLOGI Bakteri Imunitas Bisa/Racun
7. Bahaya kebakaran (energi panas) • Jamur, dll K  Sensitivitas  Alergi
• T 
8. Bahaya tersandung (enegi kinetik) BAHAYA
Salah posisi Sakit punggung
• Gerakan janggal U  Terkilir
9. Bahaya radiasi (energi radiasi)  Lama Paparan
ERGONOMI • Gerak monoton  Carpal Syndrome
• 
10. Bahaya lainnya yang umumnya Letak tidak sesuai Cacat permanen

termasuk dalam kategori bahaya fisik. BAHAYA • Stress beban kerja  Intensitas  Gangguan mental
• Pelecehan, kekerasan  Imunitas  Depresi, Gelisah
PSIKOLOGI
• Intoleran, dll  Sensitivitas  Tidak konsentrasi
JENIS BAHAYA KONSTRUKSI

Technological
01 Hazard 05 Lifting Hazard

02 Structure Hazard 06 Traffic Hazard

0
06
03 Temporary Works
Hazard
07
7
Mechanical Hazard

Moving and
04 Vehicles Hazard
08 Electrical Hazard
SUMBER BAHAYA KONSTRUKSI
ORANG/ TENAGA KERJA
01

02 PERALATAN

03 BAHAN

METODE KERJA
04

05 LOKASI / LINGKUNGAN
APA PENYEBAB UMUM
KECELAKAAN?
Unsafe Condition & Unsafe Action
Unsafe Condition
adalah kondisi pekerjaan yang belum
terlindung dari bahaya, risiko dan
kerugian
Keselamatan
adalah kondisi terlindung dari
bahaya, risiko, atau cedera atau
kerugian

Unsafe Action
adalah perilaku atau sikap dari pekerja atau orang di
tempat kerja yang tidak mematuhi/ tidak sesuai
dengan persyaratan, prosedur standar keselamatan
dan kesehatan kerja

Kesehatan adalah kondisi fisik, mental, dan


sosial yang lengkap dan bukan sekadar tidak adanya
penyakit atau kelemahan.
KONDISI YANG BERBAHAYA
SK Dirjen Binawas Ketenagakerjaan NOMOR : KEP. 84/BW/1998 • D7 : Iklim kerja yang tidak aman (suhu udara yang
TANGGAL : 8 APRIL 1998
Sebagai lampiran dari Permenaker No: 03/MEN/1998, tentang terlalu tinggi, kelembaban udara yang berbahaya,
Tatacara Pelaporan Kecelakaan Kerja faktor biologi, dan lain-lain).
• Pengamanan tidak sempurna pada alat (tidak • D8 : Tekanan udara yang tidak aman (tekanan udara
terdapat safety ) yang tinggi dll).
• D1 : Peralatan • D9 : Getaran yang berbahaya (getaran frekuensi
• D2 : Peralatan/bahan yang tidak sesuai peruntukan rendah, dan lain-lain).
• D3 : Kecacatan, ketidaksempurnaan (kondisi tidak • D10 : Bising (suara yang intensitasnya melebihi nilai
semestinya, misalnya: kasar, licin, tajam, timpang, ambang batas).
aus, retak, rapuh, dan lain-lain). • D11 : Pakaian, kelengkapan yang tidak aman (APD
• D4 : Pengaturan prosedur yang tidak aman tidak sesuai standar).
(misalnya: penyimpanan, peletakan yang tidak • D12 : Kejadian berbahaya lainnya (bergerak atau
aman, di luar batas kemampuan, pembebanan lebih, berputar terlalu lambat, peluncuran benda,
faktor psikososial, dan lain-lain). ketel/tangki melendung, konstruksi retak, korosi,
• D5 : Penerapan tidak sempurna (kurang cahaya, dan lain-lain).
silau, dan lain-lain).
• D6 : Ventilasi tidak sempurna (pergantian udara
segar yang kurang,).
21
TINDAKAN YANG BERBAHAYA
SK Dirjen Binawas Ketenagakerjaan NOMOR : KEP. 84/BW/1998
TANGGAL : 8 APRIL 1998
Sebagai lampiran dari Permenaker No: 03/MEN/1998, tentang • E8 : Mengalihkan perhatian, mengganggu,
Tatacara Pelaporan Kecelakaan Kerja sembrono/dakar, mengagetkan, dan lain-lain).
• E9 : Melalaikan penggunaan alat pelindung diri yang
• E1 : Melakukan pekerjaan tanpa wewenang, lupa ditentukan.
mengamankan, lupa memberi tanda/peringatan. • E10 : Lain-lain.
• E2 : Bekerja dengan kecepatan berbahaya.
• E3 : Membuat alat pengaman tidak berfungsi
(melepaskan, mengubah, dan lain-lain).
• E4 : Memakai peralatan yang tidak aman, tanpa
peralatan.
• E5 : Memuat, membongkar, menempatkan,
mencampur, menggabungkan dan sebagainya dengan
tidak aman (proses produksi).
• E6 : Mengambil posisi atau sikap tubuh tidak aman
(ergonomi).
• E7 : Bekerja pada objek yang berputar atau berbahaya
( misalnya membersihkan, mengatur, memberi
pelumas, dan lain-lain).
22
ASPEK-UMUM RISIKO YANG DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK IDENTIFIKASI RISIKO

Ketidakcukupan Jumlah
A. Risiko Internal Ketidakcukupan Pengetahuan
Ketidakcukupan Keterampilan
Ketidaksesuaian Kualitas Kelemahan Motivasi
Pengelola, Ketidaktaatan terhadap ketentuan/Disiplin
Tenaga Kerja Pengawas & Ketiadaan Integritas & Nilai
Pelaksana
Ketidaksesuaian Biaya
Pemogokan
Kecelakaan Kerja & Penyakit

Ketidaksesuaian Pengorganisasian
Ketidaksesuaian Kordinasi/Komunikasi
Ketidaksesuaian Mekanisme Teknis
Yang Dilakukan Sendiri Kelemahan Perencanaan & Ketidakjelasan Target
Kegiatan Inti
Cara Kerja (Utama) & Kegiatan Kelemahan Mekanisme Teknis Pelaksanaan
Penunjang Kelemahan Monitoring
Kelemahan Supervisi

Perjanjian dengan Pihak Lain Ketidakabsahan/Kelemahan Perjanjian


(Sub-Kontraktor) Ketidakmampuan Sub-Kontraktor 23
ASPEK-UMUM RISIKO YANG DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK IDENTIFIKASI RISIKO

Ketidakcukupan Jumlah
Kekuranghandalan
Alat Kerja Utama Ketidaksesuaian Biaya Pemeliharaan/
Pengoperasiannya
Kurangnya Pengamanan Aset
Alat Kerja
Ketidakcukupan Jumlah
Kekuranghandalan
Alat Kerja Penunjang Ketidaksesuaian Biaya Pemeliharaan/
Sarana & Pengoperasiannya
Prasarana Kurangnya Pengamanan Aset
Ketidakcukupan Jumlah Ruang
Kekuranghandalan
Tempat Kerja
Ketidaksesuaian Biaya Pemeliharaan/
Tempat Kerja & Pengoperasiannya
Fasilitasinya Ketidakcukupan Jumlah
Fasilitas/Utilitas Terkait di Tempat Kekuranghandalan
Kerja (Listrik, Air, Telefon, AC, dll) Ketidaksesuaian Biaya Pemeliharaan/
Pengoperasiannya

24
ASPEK-UMUM RISIKO YANG DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK IDENTIFIKASI RISIKO

Ketidaksesuaian Biaya

Ketidaksesuaian Mutu
Bahan Utama
Ketidaktepatan Waktu (Ketidaktersediaan)

Kurangnya Pengamanan Aset


Bahan untuk
Bahan dari Internal Ketidaksesuaian Biaya
Masukan
& Eksternal
Kegiatan Ketidaksesuaian Mutu

Bahan Penunjang Ketidaktepatan Waktu (Ketidaktersediaan)

Kurangnya Pengamanan Aset

Ketidaksesuaian Jumlah
Dari Intern &
Dana Ketidaktepatan Waktu (Ketidaktersediaan)
Ekstern
Kurangnya Pengamanan Aset
Ketidaksesuaian Biaya
Data Intern &
Data & Informasi Kekuranghandalan atau Ketidakakuratan & Ketidaklengkapan
Ekstern
Ketidaktepatan Waktu

25
ASPEK-UMUM RISIKO YANG DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK IDENTIFIKASI RISIKO

Ketidaksesuaian Biaya
Ketidaksesuaian Mutu
Produk Akhir
Ketidaktepatan Waktu (Ketidaktersediaan)
Kurangnya Pengamanan Aset
Produk & Hasil
Produk Ketidaksesuaian Biaya
Kerja
Ketidaksesuaian Mutu
Produk Setengah Jadi Ketidaktepatan Waktu (Ketidaktersediaan)
Kurangnya Pengamanan Aset

Kebakaran dari Sumber Intern

26
ASPEK-UMUM RISIKO YANG DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK IDENTIFIKASI RISIKO

Wabah Penyakit
B. Risiko Eksternal
Perubahan Gaya Hidup dan atau Perubahan Kebiasaan
Kerusuhan Massal
Sosial, Terorisme
Politik, Tindak Kriminal
Budaya & Gangguan Masyarakat Sekitar
Keamanan

Ketidakpastian Politik

Perubahan Kurs Mata Uang


Kenaikan Suku Bunga Uang
Inflasi/Kenaikan Harga dan Penurunan Daya Beli Masyarakat
Kelambatan Pertumbuhan Ekonomi
Kendala Perpajakan
Ekonomi & Pasar
Meningkatnya Persaingan
Tertundanya Permintaan
Berkurangnya Kebutuhan Pengguna
27
Perubahan Demografis
ASPEK-UMUM RISIKO YANG DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK IDENTIFIKASI RISIKO

Kendala Standar/Ketentuan Internasional/Negara Lain


Kendala Hukum di Tingkat Nasional
Hukum Kendala Hukum di Tingkat Provinsi
Kendala Hukum di Tingkat Kota/Kabupaten
Adanya Tuntutan Hukum
Gempa Bumi
Banjir
Badai
Peristiwa Alam
Tanah Longsor
Kemarau Panjang
Hujan
Teknologi Usangnya Teknologi yang Dimiliki
Kebakaran dari Sumber Ekstern

28
Identifikasi risiko
bahaya pada safety 4
plan (RKK)
1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan
FORMAT Pengendalian Risiko, dan Peluang (IBPRP)
RKK • Jadwal pelaksanaan pekerjaan
PELAKSANA • Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan Pengendalian
AN Risiko, dan Peluang (IBPRP)
KONSTRUKS
2 Rencana Tindakan Keteknikan, Manajemen, dan Tenaga
I
Kerja (Sasaran dan Program)
Bagian B • Sasaran Umum dan Program Umum
• Sasaran Khusus dan Program Khusus
Perencanaan
Keselamatan
3 Standar dan Peraturan Perundang-undangan
Konstruksi
Keselamatan Konstruksi
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Perencanaan Keselamatan Konstruksi

Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan


B.1
Pengendalian Risiko, dan Peluang (IBPRP)
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan memuat uraian seluruh item pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan
kontrak dan menampilkan jangka waktu yang dibutuhkan setiap pekerjaanya.

Contoh Jadwal Pekerjaan

Minggu Ke-
No. Uraian Pekerjaan Bobot
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Mobilisasi              

2 Persiapan              

3 Galian/urugan              

4 Pondasi              

5                

6 dst. 100%            
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Perencanaan Keselamatan Konstruksi

Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan


B.1
Pengendalian Risiko, dan Peluang (IBPRP)

IBPRP memuat hal-hal terkait pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang


dibuat oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan disetujui oleh
Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi.

Tahapan aktivitas dalam IBPRP sesuai dengan:


a. Pekerjaan rutin (sesuai dengan Work Breakdown Structure); dan
b. Pekerjaan non-rutin (pekerjaan yang tidak terdapat pada Work Breakdown
Structure).

Uraian pekerjaan dalam IBPRP diintegrasikan dengan jadwal dan tahapan


pekerjaan sebagaimana dalam dokumen RMPK
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Perencanaan Keselamatan Konstruksi

B.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan Pengendalian Risiko, dan Peluang (IBPRP)

Format Tabel IBPRP

Penjelasan
Tabel Format
IBPRP
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Perencanaan Keselamatan Konstruksi
Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan
B.1 Contoh Format Tabel IBPRP
Pengendalian Risiko, dan Peluang (IBPRP)
RUNTUHNYA GIRDER LAUNCHER
DOUBLE DOUBLE TRACK (JATINEGARA) – 4 FEBRUARI 2018
 Waktu kejadian : Minggu (4/2/2018), sekitar
pukul 05.00 WIB
 Lokasi Kejadian : Jalan Matraman Raya,
Jatinegara, Jakarta Timur
 Kontraktor : PT. Hutama Karya (Persero), Tbk
 Korban : 4 orang meninggal, 1 orang luka
 Penyebab : Ketika bantalan rel sudah di atas,
dudukannya tidak pas sehingga bantalan rel
jatuh menimpa korban.
PENGANTAR SMK3L
MINGGU 10: PENILAIAN TINGKAT
RISIKO

Direktorat Keberlanjutan Konstruksi


Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
konsekuensi
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Perencanaan Keselamatan Konstruksi

Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan


B.1
Pengendalian Risiko, dan Peluang (IBPRP)
Tabel Penetapan Tingkat Keparahan
Skala Konsekuensi Keselamatan
Tingkat
Manusia Lingkungan/ Fasilitas Publik
Keparahan Peralatan Material
(Pekerja & Masyarakat)
5 Timbulnya fatality lebih Terdapat peralatan Material rusak dan perlu Menimbulkan pencemaran
dari 1 orang meninggal utama yang rusak total mendatangkan material udara/air/tanah /suara yang mengakibatkan
dunia; lebih dari satu dan baru yang membutuhkan keluhan dari pihak masyarakat;atau
mengakibatkan waktu lebih dari 1 minggu
atau
pekerjaan berhenti dan mengakibatkan Terjadi kerusakan lingkungan di Taman
Lebih dari 1 orang cacat selama lebih dari 1 pekerjaan berhenti Nasional yang berhubungan dengan flora dan
tetap minggu fauna;atau

Rusaknya aset masyarakat sekitar secara


keseluruhan
Terjadi kerusakan yang parah terhadap akses
jalan masyarakat.
Terjadi kemacetan lalu lintas selama lebih
dari 2 jam
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Perencanaan Keselamatan Konstruksi

Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan


B.1
Pengendalian Risiko, dan Peluang (IBPRP)
Tabel Penetapan Tingkat Keparahan
Skala Konsekuensi Keselamatan
Tingkat
Manusia Lingkungan/ Fasilitas Publik
Keparahan Peralatan Material
(Pekerja & Masyarakat)
4 Timbulnya fatality 1 Terdapat satu Material rusak dan Menimbulkan pencemaran
orang meninggal dunia; peralatan utama yang perlu mendatangkan udara/air/tanah /suara namun tidak
atau rusak total dan material baru yang adanya keluhan dari pihak
mengakibatkan membutuhkan waktu masyarakat;atau
 
pekerjaan berhenti 1 minggu dan
Terjadi kerusakan lingkungan yang
1 orang cacat tetap selama 1 minggu mengakibatkan
berhubungan dengan flora dan
pekerjaan berhenti
fauna;atau
Rusaknya sebagian aset masyarakat
sekitar
Terjadi kerusakan sebagian akses jalan
masyarakat
Terjadi kemacetan lalu lintas selama 1-2
jam
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Perencanaan Keselamatan Konstruksi

Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan


B.1
Pengendalian Risiko, dan Peluang (IBPRP)
Tabel Penetapan Tingkat Keparahan
Skala Konsekuensi Keselamatan
Tingkat
Manusia Lingkungan/ Fasilitas Publik
Keparahan Peralatan Material
(Pekerja & Masyarakat)
3 Terdapat insiden yang Terdapat lebih dari Material rusak dan Menimbulkan pencemaran
mengakibatkan lebih dari satu peralatan yang perlu mendatangkan udara/air/tanah /suara yang
1 pekerja dengan rusak dan material baru yang mempengaruhi lingkungan kerja;atau
penanganan perawatan memerlukan membutuhkan
Terjadi kerusakan lingkungan yang
medis rawat inap, perbaikan dan waktu lebih dari 1
berhubungan dengan tumbuhan di
kehilangan waktu kerja mengakibatkan minggu dan tidak
lingkungan kerja;atau
pekerjaan berhenti mengakibatkan
selama kurang dari pekerjaan berhenti Terjadi kerusakan akses jalan di
tujuh hari lingkungan kerja
Terjadi kemacetan lalu lintas selama 30
menit – 1 jam
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Perencanaan Keselamatan Konstruksi

Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan


B.1
Pengendalian Risiko, dan Peluang (IBPRP)
Tabel Penetapan Tingkat Keparahan
Skala Konsekuensi Keselamatan
Tingkat
Manusia Lingkungan/ Fasilitas Publik
Keparahan Peralatan Material
(Pekerja & Masyarakat)
2 Terdapat insiden yang Terdapat satu Material rusak dan  Menimbulkan pencemaran
mengakibatkan 1 pekerja peralatan yang perlu mendatangkan udara/air/tanah /suara yang
dengan penanganan rusak, memerlukan material baru yang mempengaruhi sebagian lingkungan
perawatan medis rawat perbaikan dan membutuhkan kerja;atau
inap, kehilangan waktu mengakibatkan waktu kurang dari
 
kerja pekerjaan berhenti 1 minggu, namun
selama lebih dari 1 tidak Terjadi kerusakan sebagian akses jalan
hari mengakibatkan di lingkungan kerja
pekerjaan berhenti  
Terjadi kemacetan lalu lintas kurang
dari 30 menit
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Perencanaan Keselamatan Konstruksi

Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan


B.1
Pengendalian Risiko, dan Peluang (IBPRP)
Tabel Penetapan Tingkat Keparahan
Skala Konsekuensi Keselamatan
Tingkat
Manusia Lingkungan/ Fasilitas Publik
Keparahan Peralatan Material
(Pekerja & Masyarakat)
1 Terdapat insiden yang Terdapat satu Tidak Tidak mengakibatkan gangguan
penanganannya hanya peralatan yang mengakibatkan lingkungan
melalui P3K, tidak rusak, memerlukan kerusakan material
kehilangan waktu kerja perbaikan dan
mengakibatkan
pekerjaan berhenti
selama kurang dari
1 hari
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Perencanaan Keselamatan Konstruksi
Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan Pengendalian Risiko, dan Peluang
B.1
(IBPRP)
Tabel Penetapan Tingkat Kekerapan
Tingkat
Kekerapa Deskripsi Definisi
n

Hampir pasti  Besar kemungkinan terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan


5
terjadi  Kemungkinan terjadinya kecelakaan lebih dari 2 kali dalam 1 tahun

 Kemungkinan akan terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan pada


Sangat mungkin
4 hampir semua kondisi
terjadi
 Kemungkinan terjadinya kecelakaan 1 kali dalam 1 tahun terakhir

 Kemungkinan akan terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan pada


3 Mungkin terjadi beberapa kondisi tertentu
 Kemungkinan terjadinya kecelakaan 2 kali dalam 3 tahun terakhir

Kecil  Kecil kemungkinan terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan pada


2 kemungkinan beberapa kondisi tertentu
terjadi  Kemungkinan terjadinya kecelakaan 1 kali dalam 3 tahun terakhir

 Dapat terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan pada beberapa kondisi


Hampir tidak
1 tertentu
pernah terjadi
 Kemungkinan terjadinya kecelakaan lebih dari 3 tahun terakhir
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Perencanaan Keselamatan Konstruksi
Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan Pengendalian Risiko, dan Peluang
B.1
(IBPRP)
Tabel Penetapan Tingkat Risiko

Keparahan

Kekerapan 1 2 3 4 5
Keterangan
1 1 2 3 4 5 1-4 Tingkat risiko kecil
2 2 4 6 8 10 5-12 Tingkat risiko sedang
3 3 6 9 12 15 15-25 Tingkat risiko besar
4 4 8 12 16 20
5 5 10 15 20 25
*Lihat lampiran J kriteria TK Risiko
Assessing the risk
1. Estimate the probability of each hazard causing harm
according to its likelihood of occurrence
2. Estimate the severity of each hazard according to the potential
degree of the harm caused
3. Multiply the two factors to obtain a risk rating (low, medium,
high risk)

51
Risk matrix
SEVERITY
Slightly Moderately
Very harmful
harmful harmful
PROBABILITY

Low Low risk Low risk Medium risk

Medium Low risk Medium risk High risk

High Medium risk High risk High risk

52
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Perencanaan Keselamatan Konstruksi

B.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan Pengendalian Risiko, dan Peluang (IBPRP)

Format Tabel IBPRP

Penjelasan
Tabel Format
IBPRP
PENGANTAR SMK3L
MINGGU 11: PENGENDALIAN RISIKO

Direktorat Keberlanjutan Konstruksi


Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PENGENDALIAN BAHAYA DAN MENGURANGI RISIKO
ISO 45001-2018
Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan
B.1
Pengendalian Risiko, dan Peluang (IBPRP)

HIERARKI PENGENDALIAN BAHAYA

Hierarki pengendalian dimaksudkan untuk memberikan pendekatan secara sistematis


dalam meningkatkan K3, menghilangkan bahaya, dan mengurangi atau mengendalikan
risiko K3. Pengendalian di level yang bawahnya dianggap kurang efektif daripada
pengendalian di level sebelumnya. Merupakan hal yang umum untuk menggabungkan
beberapa pengendalian agar berhasil mengurangi risiko K3 ke tingkat yang serendah
mungkin.
PENGENDALIAN BAHAYA ISO 45001-2018
Perencanaan Keselamatan Konstruksi

Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan


B.1
Pengendalian Risiko, dan Peluang (IBPRP)

ELIMINASI

Eliminasi:
• menghilangkan bahaya;
• berhenti menggunakan bahan kimia berbahaya;
• menerapkan pendekatan ergonomi ketika merencanakan tempat kerja baru;
• menghilangkan pekerjaan atau pekerjaan monoton yang menyebabkan stres negatif;
• memindahkan fork-lift dari suatu area.
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Perencanaan Keselamatan Konstruksi

Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan


B.1
Pengendalian Risiko, dan Peluang (IBPRP)

SUBSTITUSI

Substitusi:
• mengganti bahan berbahaya dengan kurang berbahaya;
• mengganti jawaban keluhan pelanggan dengan bimbingan online;
• menangani sumber risiko K3;
• beradaptasi dengan kemajuan teknologi (misalnya mengganti cat berbasis pelarut
dengan cat berbasis air; mengubah material lantai yang licin; menurunkan
kebutuhan tegangan peralatan).
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Perencanaan Keselamatan Konstruksi

Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan


B.1
Pengendalian Risiko, dan Peluang (IBPRP)

REKAYASA TEKNIS

Pengendalian Teknik, pengaturan kembali pekerjaan, atau keduanya:


• mengisolasi orang dari bahaya;
• menerapkan tindakan perlindungan secara kolektif (misalnya isolasi, pelindung
mesin, sistem ventilasi);
• mengatasi penanganan mekanis;
• mengurangi kebisingan;
• menghindari jatuh dari ketinggian dengan menggunakan rel penjaga;
• reorganisasi pekerjaan untuk menghindari orang bekerja sendirian, jam kerja dan
beban kerja yang tidak sehat, atau untuk mencegah victimization (timbulnya
korban kejahatan).
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Perencanaan Keselamatan Konstruksi

Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan


B.1
Pengendalian Risiko, dan Peluang (IBPRP)
PENGENDALIAN ADMINISTRATIF
Pengendalian administratif termasuk pelatihan:
• melakukan inspeksi peralatan keamanan secara berkala;
• melakukan pelatihan untuk mencegah olok-olok dan pelecehan;
• koordinasi kesehatan dan keselamatan dengan kegiatan subkontraktor;
• melakukan pelatihan induksi;
• administrasi lisensi pengemudi forklift;
• memberikan instruksi tentang bagaimana melaporkan insiden, ketidaksesuaian dan viktimisasi
tanpa takut akan pembalasan;
• mengubah pola kerja (misalnya shift) pekerja;
• mengelola program pengawasan kesehatan atau medis untuk pekerja yang telah diidentifikasi
berisiko (mis. terkait dengan pendengaran, getaran tangan, gangguan pernapasan, gangguan kulit
atau paparan);
• memberikan instruksi yang tepat kepada pekerja (misalnya proses pengendalian masuk ke suatu
area kerja).
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Perencanaan Keselamatan Konstruksi

Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penentuan


B.1
Pengendalian Risiko, dan Peluang (IBPRP)

APD

Alat pelindung diri (APD):


• menyediakan APD yang cukup, termasuk pakaian dan instruksi
penggunaannya dan pemeliharaan APD (mis. sepatu keselamatan,
kacamata pengaman, pelindung telinga, sarung tangan).
TERIMA KASIH

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Anda mungkin juga menyukai