Anda di halaman 1dari 66

Radiologi Hidung ,

Tenggorokan dan Dada

Dr Rochmawati Istutiningrum , Sp Rad


Tr.Respiratorius
Hidung
Nasopharynx
Larynx
Trachea
Bronchus
Broncheolus
Alveolus
Pemeriksaan Radiologi Sistem Respirasi
Foto Polos
CT Scan
MRI
Foto Polos
Sinus Pranasalis:
Cranium Lateral View
Water’s
Foto Sinus Paranasalis
Untuk menilai :
Cavum nasi
Sinus Paranasalis:
- Sinus frontalis
- Sinus Maxillaris
- Sinus Ethmoidalis
- Sinus Sphenoidalis
POSISI WATERS
CRANIUM POSISI LATERAL
Ekspertise X Foto Cranium AP/ Lateral/
Water’s
YTH TS TELAH KAMI LAKUKAN PEMERIKSAAN X FOTO CRANIUM AP/ LATERAL
VIEW, KONDISI KERAS.
KLINIS:....
HASIL:
Tak tampak soft tissue swelling
Tabula externa et interna intact, tak tampak gambaran impresiones digitatae
Sinus maxillaris dextra et sinistra, Sinus ethmoidales dextra et sinistra, Sinus sphenoidalis,
Sinus frontalis normolusen, dinding intact
Sella tursica tak melebar, dorsum sellae baik
Orbital rim, petrosis ridge, Os.mandibula, Os.maxilla intact
Septum nasi tak terdeviasi
Tak tampak hypertrophy concha nasalis dextra
Kesan :
Tak tampak kelainan pada kelainan pada kepala
Sistema tulang intact
Tak tampak tanda-tanda peningkatan tekanan intracranial
Ekspertise Foto Water’s
Tampak/ tak tampak perselubungan pada :
Sinus maxillaries
Sinus frontalis
Sinus ethmoidalis
Sinus sphenoidalis
Dinding sinus intact/ tidak
THORAX
Akan dapat menampilkan orang :
Trachea
Bronchus
Pulmo
Pleura
Jantung
Aorta
Oesophagus
Limfonodi
POSISI FOTO THORAX
Antero posterior
Postero anterior
Lateral
Top Lordotik
SYARAT SUATU FOTO THORAX
1. Identitas
2. Marker R atau L
3. Nomer film.
4. Nama penderita, umur, jenis kelamin.
5. Tanggal pemotretan.
6. RS / klinik tempat foto itu dibuat.
PARAMETER FOTO THORAX YANG BAIK
1. Foto thorax simetris, dapat dilihat dari garis median dan yang dipakai sebagai parameter adalah
ujung medial clavicula.
2. Foto thorax ketajamannya cukup, yang dipakai sebagai parameter adalah vertebrae yang
terlihat sampai vertebrae thoracalis 4-5.
3. Semua bagian thorax masuk dalam film dan ukuran film harus sesuai dengan besarnya thorax.
4. Tidak adanya artefact, yaitu bayangan tambahan yang disebabkan kesalahan waktu pembuatan
foto.
5. Tidak goyang dikarenakan penderita tidak tahan nafas, sehingga bayangan film menjadi kabur.

6. Inspirasi maksimal, dimana terlihat diafragma kanan setinggi costae 6 depan atau costae 9

belakang.
CARA MEMBUAT FOTO THORAX TEGAK PA
 Lepas dan ganti baju pasien
 Kaset di depan ( di dada) diberi marker & identitas
 Sinar dari belakang (PA)
 Sentrasi di pertengahan angulus scapula, di garis
median.
 Kolimator putar sehingga procc. Spinosus VC 7, crista
illiaca,dinding dada lateral tampak (sbg batas).
 Jarak FFD = 150 cm
 KV  50 – 60 Dewasa Mas 6 – 8
40 – 50 Anak-anak Mas 5 – 6
 Dada & dagu menempel kaset (fixasi)
 Tarik nafas dalam & tahan nafas.
 FOTO
Yang dibaca pada foto thorax PA:
1. Jaringan lunak dari thorax ( soft tissue ), apakah ada
emphysema subcutis atau tumor soft tissue.
2. Struktur tulang ( tulang iga dan clavicula, scapula )
apakah ada tanda-tanda fraktur, metastase.
3. Trachea, posisinya ditengah atau tidak, apakah ada
desakan atau tarikan oleh suatu proses.
4. Besar, bentuk, posisi jantung ( ukur CTR ).
5. Paru, karena terdiri dari udara yang merupakan kontras
negatif akan terlihat sebagai bayangan radiolusen dan
berwarna hitam. Bandingkan paru kiri & kanan.
Perhatikan hilus, corakan bronkovaskuler, ke-2 sinus
costophrenicus dan cardiophrenicus, & diafragma kanan
dan kiri.
YANG DIBACA PADA FOTO THORAX LATERAL
1. Bayangan trachea & cabang broncus utama yang
tampak sebagai bayangan radiolusen dengan batas
tegas.
2. Bayangan jantung;dengan ventrikel kanan didepan,
ventrikel kiri dibelakang, arcus aorta dan aorta
ascendens.
3. Paru kanan & kiri overlapping, corakan paru yang
merupakan bayangan garis keatas, bawah, depan &
belakang.
4. Perhatikan retrosternal space, retrocardiac space &
mediastinum.
5. Perhatikan sinus costophrenicus dan cardiophrenicus.
PA VIEW
1. Trachea
2. Right Ventricle
3. Left Ventricle
4. Left Atrium
5. Right
Pulmonary
Artery
1. Carina
2. Left Main Stem
Bronchus
3. Descending Aorta
4. Main Pulmonary
Artery
5.Aorticopulmonary
Window
6. Arch of Aorta
1. Trachea
2. Right Ventricle
3. Left Ventricle
6
4. Region of left Atrium
5. Right Pulmonary
Artery
6. Left Pulmonary
Artery
RUL
RML
RLL
FOTO THORAX NORMAL
1. Clavicula
Symetris membentuk huruf S.
Ujung medial caput clavicula berjarak sama, kanan = kiri
dari procc. Spinosus.
2. Scapula
Berbentuk segitiga.
membentuk gelang bahu dengan clavicula & sternum.
3. Sternum
Pada posisi PA tak tampak karena super posisi vertebra.
FOTO THORAX NORMAL
4. Jantung
Berbentuk seperti buah pear. Terletak di tengah agak
ke kiri. Ujung atas terdapat arcus aorta. Besarnya di.
CTR ≤ 50 %. Berbatas tegas. OPAQUE.
5. Paru
Kanan & Kiri hampir simetris.
Berisis corakan Bronchovasculer yang berjalan radier
dari Hylus selalu dikotomi, makin ke perifer makin
kecil.
Hylus : Terdiri dari kel. Lymphe yang bergerombol
FOTO THORAX NORMAL
6. Diafragma
Terletak setinggi costa 9 – 10 belakang.
Berbentuk Copula (seperti kubah)
Merupakan sekat, sebagai batas thorax dengan rongga
abdomen.
7. Sinus Costo frenikus :
Ada 2, Kanan dan Kiri. Dibentuk oleh Diafragma dan Costa
berbentuk lancip.
Sinus frenico Cardialis :
Kanan dan Kiri, Lancip. Dibentuk oleh Diafragma dan
Jantung.
FOTO THORAX NORMAL
8. Trachea
Terlihat sebagai bayangan lucens dari
bayangan udara dalam trachea yang
terletak di tengah, dengan garis tepi pada
para-vertebra.
TULANG-TULANG THORAX.
OS Sternum :
1.Biasanya tidak dapat dilihat jelas pada foto PA, karena
adanya superposisi dengan vertebrae thorakalis, tetapi
pinggir manubrium sternum dapat terlihat dengan
baik.
2.Untuk menyelidiki sternum, lebih baik dibuat foto
lateral dengan tehnik khusus.
TULANG-TULANG THORAX
Os Costae:
1. Costae anterior adalah lebih tinggi disebelah lateral daripada
disebelah medial, sehingga costae dextra et sinistra yang nomernya
sama membentuk “V shape “.
2. Costae posterior lebih tinggi disebelah medial daripada disebelah
lateral, sehingga costae dextra et sinistra yang nomernya sama
membentuk “A shape “.
3. Bagian –bagian iga yang terletak anterior dan berhubungan dengan
sternum pada orang muda masih merupakan kartilago, sehinnga
tidak terlihat pada foto Roentgen.
4. Sela-sela interkostal diberi angka menurut angka diatasnya.
TULANG-TULANG THORAX.
Skapula :
1. Sering menyebabkan superposisi atas dinding toraks
sehingga margo vertebralis dan inferior menutup bagial
lateral paru-paru atas.
2. Superposisi ini dapat dihindarkan dengan menyuruh pasien
melakukan endorotasi maksimal dipersendian bahu.
Vertebrae:
3. Pada foto yang dibuat untuk menyelidiki paru, sebagian
besar vertebrae thorakalis tidak dapat dilihat , dikarenakan
tertutup bayangan mediastinum yang sangat dens.
4. Pada skoliosis , vertebrae keluar dari bayangan mediastinum.
Corakan Vaskular Paru
Disebabkan oleh pembuluh darah,
yaitu : arteri pulmonalis.
Sifat : mengecil ke arah perifer.
Bronkus, pembuluh limfe, arteri
bronkial tidak nampak pada foto
yang normal.
PEMBULUH DARAH PARU

-Vena Pulmonalis
-ArteriPulmonalis
-Aorta  Aorta
Descendens
-Vena Cava Inverior
PLEURA
Pleura visceral Cavum
Pleura parietal pleura

Terdiri atas lapisan sel endothelial


dimana
Terdapat, jar. Ikat fibrous,
pembuluh darah,
limfe dan syaraf

Pleuritis
Tumor
Robekan
KELAINAN PADA FOTO THORAX

1. KONGENITAL
2. TRAUMA
3. INFEKSI
4. TUMOR
5. DEGENERASI
1. KONGENITAL ANOMALIES
a. Abnormalitas Tracheobronchial :
Agenesis Trachea
Stenosis Trachea
Tracheomalacia
Fistula Tracheo- Oesophageal
Atresia bronchus
b. Gagal Tumbuh Pulmo :
Agenesis Pulmo
Scimitar Syndrome ( Congenital pulmonary venolobar
syndroma)
1. KONGENITAL ANOMALIES
c. Abnormalits Diafraghma :
Hernia Diafraghmatika
Eventrasio Diafraghma
d. Situs Inversus
Atresia Oesophagus
Agenesis Pulmo
Hernia Diafragmatika
Hernia Diafragmatika
 Kongenital
Melalui hiatus esofagus ( Hiatal hernia)
 Trauma
Melalui lubang akibat trauma
 Melalui foramen Morgagni
 Melalui Foramen Bochdalec
Eventrasio Diafragma
Eventrasio Diafragma
Penyebab:
Defisiensi atau atrofi otot
Situs Inversus
2. TRAUMA
a. Emfisema sub cutis
b. Fraktura dan dislokasi clavicula, costae, sternum,
vertebra
c. Pneumothorax
d. Hematothorax
Pneumothorax
Pneumothorak
Area lusen tanpa corakan vaskuler paru
Terdapat loss of volume paru ( kolaps)
Terdapat bayangan pleural menebal secara bertahap
(tappering) dan membentuk gambaran “ellis de
mouse”
Sinus costofrenikus berselubung
Hidrothorax
Hidrothorax
Opasitas homogen di latero / basal pulmo
Garis diafragma yang menghilang
Tak tampak gambaran corakan vaskuler pulmo
Batas atas cekung dengan level tertinggi pada aksila
Jika sinus costofrenicus tumpul  vol 200-300 ml
100 – 200 ml - foto lateral tegak
< 100 ml - posisi dekubitus dan arah sinar horisontal
Kadang cairan terkumpul setempat di pleura atau fissura
interlobar ( loculated / encapsulated ) o/k perlekatan
pleura.
ATELEKTASIS
ATELEKTASIS
• Loss of volume

• Trachea tertarik ke segmen yang kolaps

• Bisa 1 Lobus, Lobulus, Segmen, Lobularis

• Bayangan Opaque, Padat, Homogen

• Berbentuk Segitiga, Dengan Sudut ke Hylus

• Batas Tegas, Konkav

• Terdorong Oleh Paru Sekitar Yang Sehat


3 . INFEKSI
a. Pneumonia  disebabkan o/ organisme

b. Abses  TB, jamur, kista terinfeksi

c. TB  Mycobacterium TB
Pneumonia
Pneumonia
Bayangan paru yang terinfeksi menunjukkan suatu

perselubungan semiopaq inhomogen


Disebabkan oleh peningkatan densitas oleh karena

adanya eksudat dan cairan inflamasi yang menempati


ruang alveolus
Abses Paru

Radiopaedia.org
Abses Paru
Suatu cavitas yang dikelilingi oleh jaringan granulasi
Gambaran radiologis:
Lusensi dengan densitas yang meningkat dikelilingi
oleh opasitas ( dinding yang tebal dan ireguler)
Terdapat air fluid level
Single/ multiple
TB Paru
TB Paru
Daerah konsolidasi pneumonik perifer ( fokus Ghon)
Daerah konsolidasi dapat berukuran kecil, lobaris
atau menyeluruh
Milier : Nodul diskret berukuran 1 – 2 mm yang
tersebar secara homogen di kedua lapang paru
TB Paru
• Infiltrat di Apex

Opaque, Kasar, Tak Homogen, Berbatas tak tegas


• Cavernae

Rongga Lucens, Tanpa Corakan Bronchovasculer, Disekitar


Infiltrat, Berrbatas Tegas
• Perkejuan

Perlunakan, Mencair, Akibat Nekrosis, Di Tengah Infiltrat


4. TUMOR
a. Berasal dari Bronkus (paling sering )
b. Berasal dari Pleura
c. Berasal dari Mediastinum
d. Berasal dari Nasofaring
Ca Nasopharynx
Tumor ganas ke-4 setelah Ca Mamae, Cervix Uteri, darah

Tumornya kecil di nasopharynx tak terdeteksi dengan X –

Ray atau CT-Scan


Pembesaran LN leher sebagai manifestasi klinis

Ca dapat meluas ke intracranial, destruksi tulang maxilla

Tx Utama : Radiasi dan Kemoterapi


TUMOR PARU (primer)
• Ca. Bronchogenik

• Sangat Ganas

• Bulat, Opaque, Berbatas Tegas

• Bila di Apex Kanan = Pancoast Tumor

•  Menyebabkan V. Cava Sup. Sempit

• Tak Bersimpai
TUMOR PLEURA

MESOTHELIOMA
 Opaque, Fusiform, Batas Tegas.
 Metastase ke Tulang Costa
 Destruksi Ganas
TUMOR METASTASE
 Merupakan Penyebaran dari Tumor Primer
 Bisa dari Organ Paru / yang lain
 Bayangan Opaque Bulat seperti Coin
 Berbatas tegas, Multiple
 Berukuran Sama
 Tersebar di seluruh Paru
 Kadang – kadang disertai Meta tempat lain
(Destruksi tulang – tulang, Efusi Pleura)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai