Anda di halaman 1dari 8

PRESENTASI

Komponen Tes Kebugaran Jasmani Menggunakan Adult Fitness Test


Dosen Pengampu: Aji Setiawan, M.Pd.
Disusun Oleh:
Linda Yuliana/201221006
Lulu Nihayah Febriyanti/201221007
Putri Wahyuni/201221010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA AL GHAZALI
CILACAP
2021
Pengertian dan Fungsi Adult Fitness Test

Adult fitness test merupakan instrumen dalam rangka menguji tingkat kebugaran aerobik, kekuatandan daya
tahan otot, fleksibilitas, dan komposisi tubuh manusia. Yang mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Hasilnya bisa digunakan sebagai acuan seseorang untuk meningkatkan kebugaran jasmani nya.
2. Berguna untuk menilai kemampuan fisik seseorang.
3. Untuk mengukur kemampuan seseorang dalam jasmani nya.
4. Untuk mengetahui sejauh mana kondisi atau perkembangan kebugaran jasmani seseorang tersebut.
5. Bahan untuk memberikan bimbingan dalam meningkatkan kebugaran jasmani.
Komponen adult fitness test

1) Aerobic Fitness

Aerobic fitness juga dikenal sebagai cardiovaskular fitness. Ini berkaitan dengan jantung,
pembuluh darah, dan paru-paru yang bekerja bersama untuk mengantarkan darah yang kayaoksigen
ke otot selama latihan.
Untuk mengukur Aerobic fitness, lakukan tes berjalan satu mil atau lari 1,5 mil
Lanjutan

2) Ketahanan dan daya tahan otot

Kekuatan dan daya tahan otot sangat penting untuk kesehatan dan kemampuan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari, seperti melakukan tugas-tugas rumah tangga (pekerjaan di
pekarangan, membawa bahan makanan) atau tugas-tugas yang berhubungan dengan pekerjaan
(mengangkat atau memindahkan benda berat).
Ada banyak cara untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot, seringkali dengan fokus pada
kelompok otot tertentu. Bagian ini menjelaskan dua tes kebugaran untuk kekuatan dan daya tahan
otot: sit-up dan push-up.
Lanjutan
3) Fleksibilitas
Mampu menggerakkan semua sendi melalui rentang gerak penuh penting untuk fungsi sendi
yang baik, serta mampu berjalan, mengangkat, dan melangkah secara normal.
Kemampuan untuk menggerakkan sendi melalui rentang gerak normalnya dipengaruhi oleh
kondisi sendi itu sendiri (misalnya, jika Anda menderita radang sendi) dan otot serta jaringan ikat
yang mengelilingi sendi. Otot yang pendek (ketat) membatasi kemampuan sendi untuk bergerak
secara normal. Jika paha belakang (otot di sisi belakang kaki bagian atas) terlalu pendek, mereka
membatasi kemampuan panggul untuk dimiringkan, yang secara langsung mempengaruhi tulang
belakang bagian bawah (lumbal) dan dapat menyebabkan nyeri punggung bawah.
Salah satu tes kebugaran yang paling umum digunakan untuk mengukur fleksibilitas adalah tes Sit
and Reach.
LANJUTAN
4) Komposisi tubuh (body composition)
Indeks massa tubuh (BMI): BMI adalah angka yang didasarkan pada berat dan tinggi badan seseorang. Ini
dapat digunakan untuk mengidentifikasi orang-orang yang berisiko mengalami beberapa masalah kesehatan.
Nilai BMI yang lebih tinggi menunjukkan berat yang lebih besar per satuan tinggi. BMI berhubungan
dengan risiko penyakit dan kematian. Skor tersebut berlaku untuk pria dan wanita, tetapi memiliki beberapa
keterbatasan:
1) ini mungkin melebih-lebihkan lemak tubuh pada atlet dan orang lain yang memiliki otot
2) ini mungkin meremehkan lemak tubuh pada orang tua dan orang lain yang kehilangan massa otot.
Lingkar Pinggang dapat berfungsi sebagai indikator lain untuk beberapa risiko kesehatan bagi individu
yang mungkin memiliki klasifikasi BMI normal atau kelebihan berat badan (skor BMI antara 18,5 dan
29,9). Lingkar pinggang yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2, peningkatan lipid
darah (lemak seperti kolesterol dan trigliserida), hipertensi, dan penyakit kardiovaskular pada pasien dengan
BMI antara 25 dan 34,9. Mencatat perubahan lingkar pinggang dari waktu ke waktu penting karena dapat
berubah bahkan ketika berat badan tetap sama.
KESIMPULAN

Dari pemaparan di atas, bisa kita simpulkan dua manfaat atau maksud mengapa kita mengukur
kesegaran atau kebugaran jasmani seseorang.
1. Untuk mengetahui kondisi/status kesegaran jasmani seseorang, sekaligus menentukkan
program latihan yang sesuai untuk memelihara atau meningkatkan kebugaran jasmani.
2. Untuk mengevaluasi keberhasilan maupun kegagalan program latihann fisik.
Beberapa bentuk tes dan pengukuran dapat digunakan untuk mengukur atau mengetes kebugaran
jasmani seseorang secara sederhana dan dapat dipakai sebagai penentu bagi siapa saja yang
menginginkannya.
Thanks for watching

Anda mungkin juga menyukai