Anda di halaman 1dari 18

KESETIMBANGAN KIMIA

Kelompok :
M Fikri H
Nabila Eka F
Nadhifa Cantika A
Putri Kurniawati
Putri Rahayu
• PENGERTIAN

• Kesetimbangan kimia adalah keadaan dimana seiring


dengan berjalannya waktu, tidak terjadi perubahan
konsentrasi baik pada reaktan maupun produk meskipun
reaksi masih tetap berlangsung. Keadaan ini hanya dapat
terjadi pada reaksi yang reversible, dimana senyawa dapat
berperan sebagai reaktan maupun produk sehingga
menghasilkan konsentrasi yang konstan.
•Berdasarkan sifat berlangsungnya reaksi, reaksi kimia dapat
dibedakan menjadi dua yaitu reaksi searah dan reaksi dua arah.
•a. Reaksi Searah/Tidak Dapat Balik/lrreversibel
•Reaksi searah yaitu reaksi yang berlangsung dari arah reaktan ke
produk atau ke kanan. Pada reaksi ini, produk tidak dapat bereaksi
kembali menjadi zat-zat asalnya. Ciri-ciri reaksi searah yaitu:
•persamaan reaksi ditulis dengan satu anak panah ke arah
produk/kanan (→)
•reaksi akan berhenti setelah salah satu atau semua reaktan habis;
•produk tidak dapat terurai menjadi zat-zat reaktan;
•reaksi berlangsung tuntas/berkesudahan.
•Contoh reaksi searah:
•NaOH(aq)+ HCI(aq) →NaCI (aq) + H2O(ℓ)
• b. Reaksi Dua Arah/Dapat Balik/Reversibel
• Reaksi reversibel adalah reaksi yang di mana produk reaksi dapat bereaksi balik
membentuk reaktan. Kesetimbangan kimia tercapai ketika laju reaksi maju sama
dengan laju reaksi balik dan konsentrasi dari reaktan-reaktan dan produk-produk
tidak berubah lagi.
Ciri-ciri reaksi dua arah yaitu:
 persamaan reaksi ditulis dengan dua anak panah dengan arah berlawanan ( ⇔);
 reaksi ke arah produk disebut reaksi maju, reaksi ke arah reaktan disebut reaksi balik.
• Untuk persamaan reaksi reversibel yang berada dalam kesetimbangan pada temperatur
tertentu berikut,aA + bB ⇌ cC +dD
• Contoh reaksi dua arah:
• 1. N2(g) + 3H2(g) ⇔ 2NH3(g)
• 2. H2O(ℓ) ⇔ H2O(g)
• Pada reaksi reversibel dapat terjadi keadaan setimbang. Perhatikan reaksi berikut!

• N2(g + 3H2(g) ⇔ 2HN3(g)


• Berdasarkan wujud zat-zat dalam keadaan setimbang, kesetimbangan kimia
dibedakan menjadi dua, yaitu kesetimbangan homogen dan heterogen.

• Kesetimbangan Homogen
• Kesetimbangan homogen yaitu jenis kesetimbangan yang terjadi pada suatu sistem
dengan reaktan dan produk yang berasal dari fase yang sama, sehingga campuran yang
dihasilkan akan menjadi homogen.
• kesetimbangan kimia yang di dalamnya terdapat satu macam wujud zat, misalnya gas
atau larutan.
• Contoh:
• H2(g) + I2(g)  ⇔  2HI(g)
2SO2(g) +O2(g)  ⇔ 2SO3(g)
Na+(aq) + CI–(aq)   ⇔ NaCI(aq)
• Kesetimbangan heterogen
• Kesetimbangan heterogen merupakan jenis kesetimbangan yang terjadi
pada satu sistem dimana reaktan dan produk berasal dari fase yang
berbeda.
• Kesetimbangan heterogen yaitu kesetimbangan kimia yang di
dalamnya terdapat berbagai macam wujud zat, misalnya gas, padat,
cair, dan larutan.
• Contoh:
• C(s) + H2O(g)  ⇔ CO(g) + H2(g)
2CaHCO3(s)     ⇔   Ca2C03(s) + H2O(ℓ)  + C02(g)
HCO3-(aq) + H2O(ℓ)    ⇔      CO2-3(aq) + H30+(aq)
Ag+(aq) + Fe2+(aq)    ⇔     Ag(s) + Fe3+(aq)
• Tetapan Kesetimbangan
• Guldberg dan Waage mengemukakan hukum kesetimbangan dalam reaksi
kesetimbangan kimia sebagai berikut.
• ”Dalam keadaan setimbang pada suhu tertentu, hasil kali konsentrasi hasil
reaksi dibagi hasil kali konsentrasi pereaksi yang ada dalam sistem
kesetimbangan yang masing-masing dipangkatkan dengan koefisiennya
mempunyai harga tetap.” Hasil bagi tersebut dinamakan tetapan
kesetimbangan dilambangkan dengan K.
• Persamaan tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (Kc) tergantung
pada jenis reaksinya.

• Secara umum dapat dikatakan tetapan kesetimbangan merupakan perbandingan hasil kali molaritas
reaktan dengan hasil kali molaritas produk yang masing-masing dipangkatkan dengan
koefisiennya.
• Keterangan
• K = tetapan kesetimbangan
• [A] = molaritas zat A .................................. (M)
• [B] = molaritas zat B .................................. (M)
• [C] = molaritas zat C ...................................(M)
• [D] = molaritas zat D .................................. (M)
• Tetapan kesetimbangan (K), sering juga dituliskan KC . Pada buku ini digunakan simbol
KC untuk harga tetapan kesetimbangan.
• Simbol = KC
• Contoh soal
• Satu liter campuran gas pada suhu 100°C pada keadaan setimbang mengandung 0,0045 mol dinitrogen
tetraoksida dan 0,03 mol nitrogen dioksida.
• Tuliskan rumus tetapan kesetimbangan gas tersebut.
• Hitung tetapan kesetimbangannya.
• Jawab:
• N204(g) ⇄ NO2(g)
• Persamaan di atas harus disetarakan dulu menjadi
• N204(g) ⇄ 2NO2(g)
• a. Tetapan kesetimbangan dituliskan sebagai perbandingan molaritas produk (nitrogen dioksida) dengan
molaritas reaktan (dinitrogen tetraoksida) yang masing-masing dipangkatkan dengan koefisiennya, sehingga
dapat dituliskan sebagai berikut.

Jadi, tetapan kesetimbangannya sebesar 0,2.


• Besarnya tetapan kesetimbangan tergantung pada suhu dan
konsentrasi zat. Tetapan kesetimbangan kimia dapat dinyatakan
dalam Kc dan Kp.
• Tetapan kesetimbangan yang dilambangkan dengan Kc
menyatakan tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi
(C=concentration). Tetapan kesetimbangan berdasarkan
konsentrasi zat ini hanya berlaku untuk zat – zat dengan fasa gas
dan larutan (aqueous), sedangkan zat yang berfasa padat (solid)
dan liquid (cair) tidak disertakan dalam persamaan tetapan
kesetimbangannya.
Menurut asas Le Chatelier, jika dalam suatu sistem kesetimbangan dilakukan suatu tindakan (aksi), sistem kesetimbangan akan mengalami perubahan
(pergeseran) yang cenderung mengurangi pengaruh aksi tersebut. Faktor-faktor yang memengaruhi kesetimbangan dan arah pergeseran
kesetimbangannya dapat dilihat pada tabel berikut.
Faktor Aksi Arah Pergeseran

Konsentrasi reaktan diperbesar Pembentukan produk

Konsentrasi produk diperbesar Pembentukan reaktan


Konsentrasi
Konsentrasi reaktan diperkecil Pembentukan reaktan

Konsentrasi produk diperkecil Pembentukan produk

Volume diperkecil Reaksi dengan jumlah


koefisien kecil
Volume Volume diperbesar Reaksi dengan jumlah
koefisien besar
Tekanan Tekanan diperkecil Reaksi dengan jumlah
koefisien besar
Tekanan diperbesar Reaksi dengan jumlah
koefisien kecil
Suhu Suhu diperkecil Reaksi eksoterm
Suhu diperbesar Reaksi Endoterm
• Penjelasan

• Faktor Yang Mempengaruhi Kesetimbangan kimia


• Seorang Ilmuan yang bernama Henri Louis Le Chatelier pada tahun 1884 mengemukakan tentang faktor
yang dapat mempengaruhi kesetimbangan kimia yang selanjutnya sering disebut sebagai Asas Le Chatelier.
• Menurut penelitian yang dilakukan oleh Chatelier, kesimpulan yang didapatkan adalah jika dilakukan suatu
Tindakan atau aksi pada suatu kesetimbangan maka sistem yang diberikan Tindakan tersebut akan
memberikan reaksi yang mengurangi pengaruh dari aksi tersebut. Jika dijabarkan menggunakan kata – kata
yang mudah dipahami, ini berarti melakukan pergeseran reaksi baik ke arah kiri atau ke arah kanan.
• Asas Le Chatelier ini kemudian digunakan untuk dapat memanipulasi kesetimbangan kimia dari reaksi
bolak – balik dengan tujuan untuk memperbanyak produk yang diinginkan. Adapun faktor yang
mempengaruhi kesetimbangan kimia di antaranya adalah:
• 1. Perubahan konsentrasi
• Jika kamu menggunakan asas Le Chatelier, penambahan reaktan yang akan berdampak terhadap perubahan
konsentrasi reaktan menjadi lebih tinggi akan menggeser reaksi ke arah kanan (arah produk) dan begitu juga
sebaliknya.
• Faktor ini menjadi pilihan yang sering diambil pada sektor industri untuk memperbanyak produk dan
meningkatkan efisiensi dari proses pembentukkan produk tersebut.
• 2. Perubahan suhu
• Jika suhu suatu sistem meningkat, kesetimbangan kemudian akan bergeser ke arah reaksi
yang menyerap atau menggunakan panas (reaksi endotermis) karena mempengaruhi panas
reaksi. Perubahan atau pergeseran arah reaksi akan terjadi ke arah reaksi eksotermis
(melepaskan atau memproduksi) panas jika suhu pada sistem menurun.
• 3. Perubahan tekanan
• Pada kesetimbangan kimia, saat perubahan tekanan sistem terjadi maka reaksi akan
bergerak ke arah reaksi dengan jumlah mol yang sedikit, hal itu terjadi karena pada senyawa
berfase gas perubahan tekanan diikuti dengan perubahan volume.
• Dalam penentuan ini, reaksi harus berada dalam keadaan stoikiometris, dimana koefisien
senyawa pada reaksi sama dengan jumlah mol yang terlibat.
• Aplikasi Kesetimbangan Kimia dalam Industri
• Dalam kesetimbangan kimia, suatu zat akan dihasilkan sebanyak mungkin, suatu reaksi kimia harus
diusahakan supaya berlangsung ke arah hasil reaksi (ke arah kanan). Jika reaksinya merupakan reaksi
kesetimbangan, maka faktor-faktor konsentrasi, suhu, tekanan gas, dan katalis harus diperhitungkan agar
reaksi itu berlangsung cepat dan ekonomis. Dalam hal ini, kita mencoba meninjau dua proses yang sangat
penting di bidang industri kimia, yaitu pembuatan amonia menurut proses Haber-Bosch dan pembuatan
asam sulfat menurut proses kontak.

• Proses Haber-Bosch
• Fritz Haber

• (1868–1934) dari Jerman adalah orang yang mula-mula berhasil mensintesis amonia dari gas-gas nitrogen
dan hidrogen, sehingga ia mendapat hadiah Nobel tahun 1918. Proses pembuatan amonia ini lalu
disempurnakan oleh rekan senegaranya, Karl Bosch (1874–1940), yang juga meraih hadiah Nobel tahun
1931. Itulah sebabnya proses pembuatan amonia dikenal sebagai proses Haber-Bosch. Reaksi yang
berlangsung sebagai berikut.

• N2(g) + 3 H2(g) ↔ 2 NH3 (g) + 22 kkal


• Pada suhu biasa, reaksi ini berjalan lambat sekali. Jika suhu dinaikkan, maka reaksi
akan berlangsung jauh lebih cepat. Akan tetapi, kenaikkan suhu menyebabkan
reaksi bergeser ke kiri (mengapa?), sehingga mengurangi hasil NH3. Dengan
memperhitungkan faktor-faktor waktu dan hasil, maka suhu yang digunakan adalah
500 °C. Untuk mempercepat tercapainya kesetimbangan, dipakai katalis oksida-
oksida besi. Agar reaksi bergeser ke kanan, tekanan yang digunakan haruslah tinggi.
Tekanan 200 atm akan memberikan hasil NH3 15%, tekanan 350 atm menghasilkan
NH3 30%, dan tekanan 1.000 atm akan mendapatkan NH3 40%. Selama proses
berlangsung, gas-gas nitrogen dan hidrogen terus-menerus ditambahkan ke dalam
campuran. Sedangkan NH3 yang terbentuk harus segera dipisahkan dari campuran
dengan cara mengembunkannya, sebab titik didih NH3 jauh lebih tinggi daripada
titik didih N2 dan H2.

• Proses Haber-Bosch merupakan proses yang cukup penting dalam dunia industri,
sebab amonia merupakan bahan utama dalam pembuatan berbagai barang, misalnya
pupuk urea, asam nitrat, dan senyawa-senyawa nitrogen lainnya. Amonia juga
sering dipakai sebagai pelarut, karena kepolaran amonia cair hampir menyamai
kepolaran air.
P EM B U ATA N A S A M S U L FAT M E N U R U T P RO S ES
K O N TA K

• Pada pembuatan asam sulfat menurut proses kontak, bahan yang dipakai adalah belerang murni yang dibakar di udara
reaksinya sebagai berikut.
• S(s) + O2(g) ↔ SO2(g)  

• SO2 yang terbentuk dioksidasi di udara dengan memakai katalisator. Reaksinya berbentuk kesetimbangan:

• 2 SO2(g) + O2(g) ↔ 2 SO3(g) + 45 kkal

• Menurut kesetimbangan di atas, makin rendah suhunya makin banyak SO3 yang dihasilkan. Sama seperti pembuatan
amonia, pada suhu rendah reaksi berjalan lambat. Dengan memperhitungkan faktor-faktor waktu dan hasil, dipilih
suhu 400 °C karena hasil yang diperoleh pada suhu ini kira-kira 98%. Itulah sebabnya reaksi ini tidak perlu
dilaksanakan pada tekanan tinggi. Oleh karena gas SO3 agak sukar larut dalam air, maka SO3 dilarutkan dalam
H2SO4 pekat. Jadi, pada pembuatan H2SO4, bahan yang ikut digunakan juga H2SO4.

• SO3 + H2SO4 ↔ H2S2O7 (asam pirosulfat )

• Asam pirosulfat kemudian disirami air menurut reaksi:


• H2S2O7 + H2O ↔  2 H2SO4

• dan didapatlah asam sulfat dalam rasio hasil reaksi yang mencapai 99,5 %.

Anda mungkin juga menyukai