Kelompok :
M Fikri H
Nabila Eka F
Nadhifa Cantika A
Putri Kurniawati
Putri Rahayu
• PENGERTIAN
• Kesetimbangan Homogen
• Kesetimbangan homogen yaitu jenis kesetimbangan yang terjadi pada suatu sistem
dengan reaktan dan produk yang berasal dari fase yang sama, sehingga campuran yang
dihasilkan akan menjadi homogen.
• kesetimbangan kimia yang di dalamnya terdapat satu macam wujud zat, misalnya gas
atau larutan.
• Contoh:
• H2(g) + I2(g) ⇔ 2HI(g)
2SO2(g) +O2(g) ⇔ 2SO3(g)
Na+(aq) + CI–(aq) ⇔ NaCI(aq)
• Kesetimbangan heterogen
• Kesetimbangan heterogen merupakan jenis kesetimbangan yang terjadi
pada satu sistem dimana reaktan dan produk berasal dari fase yang
berbeda.
• Kesetimbangan heterogen yaitu kesetimbangan kimia yang di
dalamnya terdapat berbagai macam wujud zat, misalnya gas, padat,
cair, dan larutan.
• Contoh:
• C(s) + H2O(g) ⇔ CO(g) + H2(g)
2CaHCO3(s) ⇔ Ca2C03(s) + H2O(ℓ) + C02(g)
HCO3-(aq) + H2O(ℓ) ⇔ CO2-3(aq) + H30+(aq)
Ag+(aq) + Fe2+(aq) ⇔ Ag(s) + Fe3+(aq)
• Tetapan Kesetimbangan
• Guldberg dan Waage mengemukakan hukum kesetimbangan dalam reaksi
kesetimbangan kimia sebagai berikut.
• ”Dalam keadaan setimbang pada suhu tertentu, hasil kali konsentrasi hasil
reaksi dibagi hasil kali konsentrasi pereaksi yang ada dalam sistem
kesetimbangan yang masing-masing dipangkatkan dengan koefisiennya
mempunyai harga tetap.” Hasil bagi tersebut dinamakan tetapan
kesetimbangan dilambangkan dengan K.
• Persamaan tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (Kc) tergantung
pada jenis reaksinya.
• Secara umum dapat dikatakan tetapan kesetimbangan merupakan perbandingan hasil kali molaritas
reaktan dengan hasil kali molaritas produk yang masing-masing dipangkatkan dengan
koefisiennya.
• Keterangan
• K = tetapan kesetimbangan
• [A] = molaritas zat A .................................. (M)
• [B] = molaritas zat B .................................. (M)
• [C] = molaritas zat C ...................................(M)
• [D] = molaritas zat D .................................. (M)
• Tetapan kesetimbangan (K), sering juga dituliskan KC . Pada buku ini digunakan simbol
KC untuk harga tetapan kesetimbangan.
• Simbol = KC
• Contoh soal
• Satu liter campuran gas pada suhu 100°C pada keadaan setimbang mengandung 0,0045 mol dinitrogen
tetraoksida dan 0,03 mol nitrogen dioksida.
• Tuliskan rumus tetapan kesetimbangan gas tersebut.
• Hitung tetapan kesetimbangannya.
• Jawab:
• N204(g) ⇄ NO2(g)
• Persamaan di atas harus disetarakan dulu menjadi
• N204(g) ⇄ 2NO2(g)
• a. Tetapan kesetimbangan dituliskan sebagai perbandingan molaritas produk (nitrogen dioksida) dengan
molaritas reaktan (dinitrogen tetraoksida) yang masing-masing dipangkatkan dengan koefisiennya, sehingga
dapat dituliskan sebagai berikut.
• Proses Haber-Bosch
• Fritz Haber
• (1868–1934) dari Jerman adalah orang yang mula-mula berhasil mensintesis amonia dari gas-gas nitrogen
dan hidrogen, sehingga ia mendapat hadiah Nobel tahun 1918. Proses pembuatan amonia ini lalu
disempurnakan oleh rekan senegaranya, Karl Bosch (1874–1940), yang juga meraih hadiah Nobel tahun
1931. Itulah sebabnya proses pembuatan amonia dikenal sebagai proses Haber-Bosch. Reaksi yang
berlangsung sebagai berikut.
• Proses Haber-Bosch merupakan proses yang cukup penting dalam dunia industri,
sebab amonia merupakan bahan utama dalam pembuatan berbagai barang, misalnya
pupuk urea, asam nitrat, dan senyawa-senyawa nitrogen lainnya. Amonia juga
sering dipakai sebagai pelarut, karena kepolaran amonia cair hampir menyamai
kepolaran air.
P EM B U ATA N A S A M S U L FAT M E N U R U T P RO S ES
K O N TA K
• Pada pembuatan asam sulfat menurut proses kontak, bahan yang dipakai adalah belerang murni yang dibakar di udara
reaksinya sebagai berikut.
• S(s) + O2(g) ↔ SO2(g)
• SO2 yang terbentuk dioksidasi di udara dengan memakai katalisator. Reaksinya berbentuk kesetimbangan:
• Menurut kesetimbangan di atas, makin rendah suhunya makin banyak SO3 yang dihasilkan. Sama seperti pembuatan
amonia, pada suhu rendah reaksi berjalan lambat. Dengan memperhitungkan faktor-faktor waktu dan hasil, dipilih
suhu 400 °C karena hasil yang diperoleh pada suhu ini kira-kira 98%. Itulah sebabnya reaksi ini tidak perlu
dilaksanakan pada tekanan tinggi. Oleh karena gas SO3 agak sukar larut dalam air, maka SO3 dilarutkan dalam
H2SO4 pekat. Jadi, pada pembuatan H2SO4, bahan yang ikut digunakan juga H2SO4.
• dan didapatlah asam sulfat dalam rasio hasil reaksi yang mencapai 99,5 %.