Anda di halaman 1dari 31

STROKE INFARK

 
“Lapkas ini dibuat untuk melengkapi persyaratan mengikuti kepaniteraan klinik senior
di bagian SMF Ilmu Kesehatan Neurologi RSU dr. Pirngadi Medan”
Disusun Oleh :
 
Rahmat Hidayat SK
71210891007

Pembimbing :
dr. Anyta Prisca Dormida Pardede, M.Ked, Neu, Sp.S

S.M.F ILMU KESEHATAN NEUROLOGI


RSUD Dr. PIRNGADI
MEDAN
2021
Anatomi

Dua pertiga depan dari kedua belahan otak dan struktur subkortikal
mendapat darah dari sepasang a.karotis interna, sedangkan 1/3 bagian
belakang yang meliputi serebelum, korteks oksipital bagian posterior
dan batang otak, memperoleh darah dari sepasang a.vertebralis
(a.basilaris).
Stroke

Definisi
Stroke menurut World Health Organization (WHO) adalah tanda-tanda klinis
yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global), dengan
gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih, dapat menyebabkan
kematian, tanpa adanya penyebab lain selain vaskuler.
Stroke iskemik disebabkan oleh sumbatan pada pembuluh darah, dibagi dua,
akibat trombotik dan embolik.
Epidemiologi

Amerika  kegemukan & junk food


 kasus stroke 750.000 orang (150.000 kasus baru)
Indonesia  usia produktif (16-64 tahun)
 nomor 3 mematikan (jantung & kanker)
 penyebab kematian no.1 di RSP, 500.000 penduduk (survei 2004)
Etiologi
Vaskuler: arterosklerosis

Kelainan jantung: aritmia jtg

Kelainan darah: trombositosis

Hipoperfusion sistemik : ↓ darah,<djtng

Vaskulitis

Lokuner (oklusi arteri perforans)


Patofisiologi
-

Aterotrombotik insitu ateroma (endapan lemak), a.karotis

Tromboemboli emboli serebral pembedahan jantung & fibrilasi


atrium emboli lemak dari sumsum tulang belakang pecah
vaskularisasi
Manifestasi Klinis
– Tia (Transient Ischemic attack)
– RIND (Reversible ischemic neurologic deficit)
– Stroke in evolution
– Complete stroke

Berdasarkan lokasi lesi


 Arteri serebri anterior hemiparesis kontra lateral (tungkai)
 Arteri serebri media  gangguan fungsi luhur (afasia)
 Arteri serebri posterior  gangguan motorik dan sensorik
 Korteks  stereognosis (mengenal jenis & bentuk dengan raba)
 Kapsula  bicara & penglihatan terganggu
 Batang otak -> disatria, diplopia & vertigoa
 Innfark lakunar
Diagnosis
– Anamnesis
Seperti kelumpuhan anggota gerak, mulut menggot atau bicara pelo, saat
istirahat, (-) muntah.
– Pemeriksaan Fisik
Hipertensi, wajah asiemtris, himiplegia sinistra, mening sign (-)
– Pemeriksaan Penunjang
Seperti MRI Kepala atau CT-Scan.
Terapi

1. Terapi MedikaMentosa
Iskemik akut, Fibrinolitik altlepase, onset < 3 jam, efek samping pendarahan intrakranial. 
Antikoagulan, heparin dosis awal 1.000 u/jam cek APTT (lab faktor darah koagulan VII) 6jam kemudian,
kontrol hari ke 3, diganti koagulan oral. Aspirin dosis awal 325 mg dalam24-48 jam jangan digabung dengan
trombolitik
Vitamin B1, B6 dan B12 dalam dosis tinggi dan vasodilatasi peros dengan ACTH im 40-60 satuan selama 2
minggu dapat dipercepat penyembuhan.2
2. Terapi Operatif
Pemberian nutrisi pada gangguan menelan
Rehabilitas Mental
3. Rehabilitasi Medik
– Fisioterapi
Laporan Kasus

Anamnesis pribadi
Tanggal : 30 Agustus 2019
Nama : Muller Aritonang
Jenis kelamin : Laki – laki
Bangsa/suku : Indonesia / batak
Agama : Protestan
Pekerjaan : Wiraswasta
Hobi :-
Alamat : jl. Dusun VIII Mawar Laut Dendang
Anamnesis penyakit

Keluhan utama : Lemah pada anggota gerak sebelah kiri

Riwayat perjalanan penyakit : Hal ini dialami oleh OS ± 2 bulan


yang lalu, yang dirasakan semakin memberat 2 hari sebelum masuk
rumah sakit. Nyeri dada kiri. Keluhan disertai nyeri kepala yang
dialami ± 1 hari terakhir. Penurunan kesadaran tidak dijumpai.
Muntah tidak dijumpai. Dari anamnesa didapatkan bahwa ± 2 bulan
yang lalu os masuk rumah sakit dengan keluhan yang sama dan
didiagnosa stroke oleh dokter spesialis saraf
Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada
Riwayat penyakit terdahulu : Tidak ada
Riwayat pemakaian obat : Tidak ada

Anamnesa Traktus

Traktus Sirkulatorius : DBN

Traktus Respiratorius : Tekanan darah tinggi (+)

Traktus Digetivus : DBN

Traktus Urogenitalis : DBN

Penyakit Terdahulu : Stroke

Kecelakaan : Tidak Ada

Intoksikasi Obat-Obatan : Tidak Ada


Anamnesa Keluarga
Faktor Herediter :-
Faktor Keluarga : Ibu Hipertensi

Anamnesa Sosial

Kelahiran dan Pertumbuhan : Normal

Imunisasi : Tidak jelas

Pendidikan : Pendidikan SLTA

Pekerjaan : Wiraswasta

Perkawinan dan Anak : Menikah


Pemeriksaan Jasmani

Tekanan Darah : 160/80 mmHg

Frekuensi Nadi : 112 x/i

Frekuensi Nafas : 20 x/i

Temperatur : 36,6

Kulit dan Selaput Lendir: DBN

Kelenjar Getah Bening : DBN

Persendian : DBN
Kepala dan Leher

Bentuk dan Posisi : Bulat & Medial

Pergerakan : DBN

Panca Indra :-

Rongga Mulut dan Gigi : DBN

Kelenjar Parotis : DBN


Rongga Dada dan Abdomen

Inspeksi : Rongga Dada simetris

Palpasi : Stemfremitus Kanan dan Kiri, soepel

Perkusi : Sonor , timpani

Auskultasi : Sp ( Vesikuler ), Suara Tambahan (-), peristalti (+)

Genitalia

Toucher : Tidak dilakukan


Status Neurologi

Sensorium : Compos Mentis

Kranium : Pulsasi a.temporalis, a.carotis reguler

Bentuk : Normachepali

Fontanella : Tertutup
Rangsangan Meningeal

Kaku Kuduk : Tidak dijumpai

Tanda Kernig : (-/-)

Tanda Lasque : (-/-)

Tanda Burzinski I : (-/-)

Tanda Burzinski II : (-/-)


– PENINGKATAN TEKANAN INTRAKRANIAL

– Muntah : -

– Sakit kepala : Dijumpai

– Kejang : -
I Dalam batas normal
Visus: 6/6 DS
II Lapang pandang: normal
Reflek ancaman (+) DS
Pupil: refleks cahaya langsung +/+,
III, IV,
refleks cahaya tidak langsung +/+, nistagmus -/-
VI
Gerak bola mata: Dalam batas normal

Motorik: Dalam batas normal Pemeriksaan Neurologis


V Sensorik: Dalam batas normal
Refleks kornea: +/+

Angkat alis, kerut dahi: Simetris


Tutup mata : Simetris
VII Kembung pipi: Tdp
Menyeringai: Tdp
Rasa 2/3 anterior lidah: -
Tes berbisik: Dalam batas normal
Rinne, Webber, Schwabach: Dalam batas normal
VIII
Nistagmus: (-)
Tes Romberg: Dalam batas normal

Arkus faring: simetris


Uvula: terletak di tengah. Simetris
IX, X
Disatria: (-)
Disfagia: (-)

Menoleh kanan-kiri: dbn


XI
Angkat bahu: dbn

Lidah di dalam mulut: tidak ada deviasi, fasikulasi (-),


XII atrofi (-),tremor (-)

Menjulurkan lidah: Dalam batas normal


Tanda Peningkatan TIK : Tidak Dijumpai

Sensibilitas : Dalam Batas Normal

Refleks Fisiologis : Dalam Batas Normal

Refleks Patologis : Tidak Dijumpai

Gejala Ekstrapiramidal : Tidak Dijumpai

Fungsi Luhur : Dalam Batas Normal


– SISTEM MOTORIK
– Tropi : Eutropi
– Tonus otot : Normal
– Kekuatan otot :
– ESD : 55555 ESS : 44444 55555 44444
– EID : 55555 EIS : 44444 55555 44444
– Sikap
– Duduk : Dalam batas normal
– Berdiri : Ditopang
– Berbaring : Dalam batas normal
REFLEKS FISIOLOGIS
Kanan Kiri
– Biceps :(+) (-)
– Triceps :(+) (-)
– APR :(+) (-)
– KPR :(+) (-)
– Skor Siriraj
– Skor : (2,5 x Sensorium) + (2 x Muntah) + (2 x Nyeri Kepala) + (0,1 x Diastole) – (3 x
Atheroma) – 12
– : (2,5 x 0) + (2 x 0) + (2 x 1) + (0,1 x 100) – (3 x 0) – 12
– : 0 + 0 + 2 + 10 − 0 – 12
– : 0  (Stroke Iskemik)
Diagnosis

Diagnosis Fungsional : Hemiparese Sinistra

Diagnosis Etiologi : Trombus

Diagnosis Anatomik : Infark Serebri

Diagnosis Banding : Stroke hemoragik

Diagnosis Kerja : Stroke infark


Penatalaksanaan :

Farmakologi
– Paracetamol 500mg 3x1 tab
– -Ranitidin 150mg 2x1
– -Amlodipine 10mg 1x1 tab
– -Aptor 100mg 1x1 tab
– -Vitamin B 12 100mg 1x1 tab
Daftar Pustaka

1. Fuller G, Manford M. Neurology : An Illustrated Colour Text. 3rb edition. London :


Elsevier. 2010.
2. Hauser, S L. Harrison’s Neurology in Clinical Medicine. 2nd edition. New York : Mc Graw
Hill. 2010.
3. Ropper, A H. Adam’s and Victor Principle of Neurology. 9th edition. New York : Mc Graw
Hill. 2014.
4. Aminoff, M J. Clinical Neurology. 9th edition. New York : Mc Graw Hill. 2015.
5. Tanto, C. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Ed 4th. Jakarta : Media Aesculapius. 2014.
6. Ropper, A H. Adam’s and Victor Principle of Neurology. 10th edition. New York : Mc
Graw Hill. 2014.
7. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Panduan Praktik Klinis Neurologi. 2016.
8. Peschillo, S. Frontiers in Neurosurgery : Brain Ischemic Stroke – From Diagnosis to
Treatment. 3rd volume. New York : Bentham Books. 2015.
9. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. 2014.
10.Schwab, S. Critical Care of the Stroke Patient. 1st edition. London : Cambrige University
Press. 2014.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai