Anda di halaman 1dari 25

forensic breakthrough

forensic breakthrough forensic breakthrough forensic breakthrough forensic breakthrough forensic breakthrough

RANGKUMAN
MATERI PSIKOLOGI

forensic breakthrough
SOSIAL
Rahma Nurhardini 43040200067/ 3C

forensic breakthroug
Table of contents

forensic breakthrough
01 02 03
Hubungan
Sikap Pengaruh Sosial
Interpersonal

forensic breakthrough
04 05 06
Agresi

forensic breakthroug
Pengambilan Stereotype,
Keputusan Prasangka, dan
Diskriminasi
I. HUBUNGAN INTERPERSONAL

Hubungan interpersonal adalah hubungan yang terdiri atas dua orang atau
lebih, yang memiliki krtrgantungan satu sama lain dan menggunakan pola
interaksi yang konsisten. Ketika akan menjalin hubungan interpersonal, akan
terdapat suatu proses dan biasanya dimulai dengan interpersonal attraction.
Interpersonal attraction adalah penilaian seseorang terhadap sikap orang lain,
di mana penilaian ini dapat diekspresikan melalui suatu dimensi, dari strong
liking sampai dengan strong dislike. Ketika kita berkenalan dengan orang lain,
sebenarnya kita menilai orang tersebut, apakah sesuai untuk dijadikan teman atau
kurang sesuai, sehingga kita lebih memilih untuk tidak melakukan interaksi sama
sekali.
forensic breakthrough
forensic breakthrough forensic breakthrough forensic breakthrough forensic breakthrough forensic breakthrough

3 Faktor Interpersonal Attraction

forensic breakthrough
a) Faktor internal, yaitu kebutuhan untuk
berinteraksi dan pengaruh perasaan.
b) Faktor external, kedekatan dan daya
tarik.
c) Faktor interaksi, persamaan-perbedaan
dan reprocal liking.

forensic breakthroug
Cinta
Cinta dapat mendatangkan segala jenis emosi, baik yang menyenangkan
maupun yang menyakitkan. Dalam teorinya Stenberg mengemukakan bahwa
cinta memiliki tiga dimensi yaitu hasrat (passion), keintiman (intimacy), dan
komitmen/keputusan (decision/commitment).
II. PENGARUH SOSIAL

Pengaruh sosial adalah usaha untuk mengubah sikap, kepercayaan, persepsi, ataupun
tingkah laku satu atau beberapa orang lainnya. Konformitas adalah suatu bentuk pengaruh sosial
di mana individu mengubah sikap dan tingkah laku agar sesuai dengan norma sosial.
forensic breakthrough
forensic breakthrough forensic breakthrough forensic breakthrough forensic breakthrough forensic breakthrough

Compliance
a) Pertemanan atau rasa suka
b) Komitmen atau konsistensi

forensic breakthrough
c) Kelangkaan
d) Timbal balik
e) Validasi sosial
f) Otoritas

forensic breakthroug
Obedience
Obedience merupakan salah satu jenis dari pengaruh sosial, di
mana seseorang menaati dan mematuhi permintaan orang lain karena
adaya unsur power. Individu cenderung patuh pada perintah orang
lain meskipun orang itu relatif tidak memiliki power yang kuat.
Individu dapat menuruti perintah yang membahayakan jiwa orang
lain (destructive obedience). Destructive obedience merupakan
bentuk extreme dari pengaruh sosial.
III. SIKAP

Sikap merupakan kesiapan mental, yaitu suatu proses yang


berlangsung dalam diri seseorang, bersama dengan pengalaman
individual masing-masing, mengarahkan dan menentukan respons
terhadap berbagai object. Sikap adalah konsep yang dibentuk oleh
tiga komponen yaitu kognitif, afektif, dan perilaku.
Pembentukan Sikap

Pengondisian klasik (learning based on association), pengondisian


instrumental (apabila suatu perilaku mendatangkan hasi yang
menggembirakan kemudian akan diulang), belajar melalui pengamatan
(mengamati perilaku orang lain), perbandingan sosial (membandingkan
dengan orang lain)
Fungsi Sikap
1. Fungsi pengetahuan
2. Fungsi identitas
3. Fungsi pertahanan diri
4. Fungsi harga diri
5. Fungsi memotivasi kesan
IV. AGRESI

Agresi merupakan tindakan melukai yang disengaja oleh seseorang/


institusi terhadap orang/ institusi lain yang disengaja (Berkowitz, 1993,
2001 dalam Feldman 2008). Pemicu umum dari agresi adalah ketika
seseorang mengalami satu kondisi emosi tertentu, yang sering terlihat
adalah emosi marah. Perasaan marah berlanjut pada keinginan untuk
nelampiaskannya dalam bentuk tertentu pada object tertentu. Faktor-
faktor yang mempengaruhi agresi adalah hormon, dan otak.
Penyebab Agresi pada Manusia
a. Sosial (frustrasi, profokasi verbal, alcohol)
b. Personal (tipe A lebih agresif dari tipe B)
c. Kebudayaan
d. Situasional
e. Sumber daya
f. Media massa
Mengatasi Agresi
a. Pengamatan tingkah laku yang baik
b. Hukuman
c. Katarsis
d. Kognitif
V. PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pengambilan keputusan adalah proses membuat pilihan.


Pengambilan keputusan memiliki tujuan dan makna yang berbeda
terhadap keputusan yang diambil. Ada orang memilih berdasarkan
pertimbangan ekonomi, ada yang dikarenakan pertimbangan
kekerabatan, kedekatan, pertimbangan rasional, ikut orang lain, dsb.
Hal tersebut tergantung kebutuhan masing-masing individu. Manusia
memiliki perbedaan tujuan bahkan di dalam situasi yang sama.
Gaya Pengambilan Keputusan

1. Analitis
2. Konseptual
3. Behavioral
4. Direktif
Persepsi Pengambilan Keputusan

Persepsi merupakan unsur yang penting sebagai gerbang awal


masuknya informasi dari lingkungan atau situasi dari luar. Persepsi
berlaku sebagai filter atau tanda-tanda yang dianggapnya penting.
forensic breakthrough forensic breakthrough forensic breakthrough forensic breakthrough forensic breakthrough

forensic breakthrough
Pengambilan Keputusan dalam Kelompok

Aturan dalam pengambilan kepusan kelompok:


1. Unaimity

forensic breakthrough
2. Majirity wins
3. Truth wins
4. Two-third majority
5. First shift

forensic breakthro
VI. STEREOTYPE, PRASANGKA dan
DISKRIMINASI

Prasangka adalah sebuah sikap (biasanya negatif) yang ditujukan


bagi anggota-anggota beberapa kelompok, yang didasarkan pada
keanggotaannya dalam kelompok. Diskriminasi adalah perilaku negatif
terhadap orang lain yang menjadi target prasangka. Stereotype adalah
belief tentang karakteristik dari anggota kelompok tertentu., bisa positif,
bisa juga negatif.
Asal Muasal Prasangka

1. Konflik langsung antar kelompok (teori belajar sosial,


teori kategorisasi sosial)
2. Stereotype
Target dari Prasangka dan Diskriminasi
1. Seksisme
2. Rasisme
3. Ageism
4. Diskriminasi terhadap kelompok
homoseksual
5. Diskriminasi berdasarkan keterbatasan
fisik
Bentuk Diskriminasi
1. Menolak untuk menolong
2. Tokenisme
3. Reverse discrimination
Stigma dan Dampak Lain dari Korban
Prasangka

Efek prasangka pada korban sangat bervariasi , mulai dari


ketidaknyamanan ringan hingga penderitaan yang mendalam. Secara
umum, prasangka sangat merusak karena memberikan stigma kepada
semua anggota kelompok yang ada di dalamnya. Konsekuensi negatif
dari korban prasangka adalah stigma sosial, rendahnya self esteem,
turunnya kesejahteraan psikologis, kegagalan, dan
kekuranganberuntungan. Karakteristik korban prasangka yaitu
visibilitas dan kontrolabilitas.
Mengendalikan Tingkat Prasangka dan
Diskriminasi
1. Belajar untuk tidak membenci
2. Direct intergroup contat
3. Rekategorisasi
4. Intervensi kognitif
5. Social influence sebagai cara mengurangi
prasangka
6. Coping terhadap prasangka
forensic breakthrough
forensic breakthrough
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,

forensic breakthroug
including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

forensic breakthrough forensic breakthrough forensic breakthrough forensic breakthrough forensic breakthrough

Anda mungkin juga menyukai