Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN POLITIK DAN EKONOMI

PADA MASA PEMERINTAHAN PRESIDEN


ABDURRAHMAN WAHID

KELOMPOK 3
NAMA ANGGOTA :
1. Deca Syahrul Neza (14)
2. Dinda Putri Aksani (15)
3. Dita Ayu Putri Andika (16)
4. Firman Nur Assydhiq (17)
5. Hafidhotun Nisa' (18)
6. Hesti Putri Romadhoni (19)
Pada tanggal 20 Oktober 1999
Abdurrahman Wahid atau Gus Dur terpilih
menjadi presiden Republik Indonesia. Gus Dur
menjabat mulai dari tahun 1999 sampai 2001.
Terpilihnya Gus Dur sebagai presiden tidak
terlepas dari peran MPR yang pada saat itu
menolak laporan pertanggungjawaban Presiden
Habibie. Gus Dur terpilih jadi presiden melalui
dukungan partai-partai islam yang menjadi
poros tengah. Sedangkan wakilnya,
dimenangkan oleh Megawati Soekarnoputri
yang berhasil mengalahkan Hamzah Haz.
Kemudian dilantik pada 21 Oktober 1999.
BIDANG POLITIK
setelah menjabat, Presiden Abdurrahman Wahid mengeluarkan beberapa kebijakan politik, yaitu :
1. Departemen penerangan dibubarkan, dikarenakan dianggap menganggu kebebasan pers
2. Masyarakat etsnis tionghoa diperbolehkan beribadah dan merayakan tahun baru imlek
3. Pembekuan MPR dan DPR
4. Menyetujui penggantian nama Irian Jaya menjadi Papua pada akhir Desember 1999.
5. Diumumkannya nama-nama menteri Kabinet Persatuan Nasional yang terlibat KKN
6. Departemen Sosial dibubarkan, dianggap sebagai sarang korupsi.
7. Memisahkan TNI dan POLRI
8. Menerapkan Otonomi daerah
BIDANG EKONOMI
Perkembangan ekonomi masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid :
1. Kondisi perekonomian Indonesia yang membaik daripada sebelumnya (laju pertumbuhan
ekonomi hampir mencapai 5%)
2. Politik dan sosial yang tidak stabil semakin parah yang membuat investor asing menjadi
enggan untuk menanamkan modal di Indonesia
3. Hubungan pemerintah dibawah pimpinan Abdurahman Wahid dengan IMF juga kurang baik,
yang dikarenakan masalah, seperti Amandemen UU No.23 tahun 1999 mengenai bank
Indonesia, penerapan otonomi daerah (kebebasan daerah untuk pinjam uang dari luar negeri)
dan revisi APBN 2001 yang terus tertunda.
KEBIJAKAN YANG DIANGGAP
KONTROVERSIAL
1. Sambangi Soeharto pasca lengser
Gusdur juga memilih menyambangi mantan Presiden Soekarno setelah penguasa Orde Baru itu
dilengserkan pada 1998. Padahal, waktu itu Soeharto dan keluarga Cendana sedang menjadi
sorotan publik
2. Memecat Jusuf Kalla dan Laksmana Sukardi
Pada April 2002, Gusdur memecat mentri perindustrian dan perdagangan Jusuf Kalla serta
mentri BUMN Laksmana Sukardi karena dianggap telah korupsi meskipun Gus Dur tidak
pernah memberikan bukti yang kuat
3. Ancam keluarkan dekrit pembubaran Parlemen
Namun dekrit tersebut tidak memperoleh dukungan
4. Usul TAP MPR tentang PKI dihapus
Usul Gus Dur menuai kontroversi, yakni pencabutan Tap MPRS Nomor XXV Tahun 1966
tentang pelarangan PKI dan pelarangan penyebaran ajaran komunisme dan Marxisme/
Leninisme di Indonesia
5. Mengubah keangkeran istana
Gusdur mengubah keangkeran istana dengan cara menerima tamu dari berbagai kalangan, mulai
dari masyarakat umum, pejabat, hingga kiai NU yang hanya memakai sarung dan sandal
6. Membubarkan Departemen sosial dan penerangan
Saat menjelaskan perihal pembubaran kedua pos kementerian itu di hadapan DPR, Gus Dur
melontarkan komentar bahwa DPR tak ubahnya taman kanak-kanak
Namun kebijakan yang dikeluarkan Gus Dur menuai beberapa kontoversi. Oleh
sebab itu, kepemimpinan Gus Dur tidak berlangsung lama. Ia harus mundur dari
jabatannya pada 23 Juli 2001. Puncak jatuhnya itu ketika MPR yang saat itu
dipimpin oleh Amin Rais, atas usulan DPR mempercepat sidang istimewa MPR.
MPR menilai Presiden Gus Dur melanggar Tap. No. VII/MPR/2000 dan atas
kebijakan-kebijakannya yang kontroversial. Setelah Gus Dur lengser, kemudian
jabatan presiden digantikan oleh wakilnya, yaitu Megawati Soekarnoputri.
IMPLEMENTASI DESENTRALISASI
FISKAL
Untuk membiayai pemerintah daerah sebagai tindaklanjut dari otonomi daerah
dan desentralisasi fiskal, sejumlah kebijakan diterbitkan :
1. Implementasi pembagian dana perimbangan antara pusat dan daerah
2. Pemerintah daerah diizinkan untuk mengajukan pinjaman daerah
3. Penerapan pajak daerah dan retribusi daerah
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kekurangan masa pemerintahan Gus Dur, Adapun kelebihan dari masa pemerintahan
diantaranya adalah : Gus Dur, seperti :
• Dianggap menghamburkan dana APBN • Memberikan kebebasan seluruh suku baik
karena sering melakukan perjalanan luar Tionghoa di bidang ekonomi
negeri • Pada sektor-sektor ekonomi bertindak
• Sosok yang kontroversial dengan berani dan tegas
pernyataan-pernyataan yang memanaskan
politik tanah air sehingga banyak pihak
yang simpati berubah menjadi antipati.
TERIMAKASIH
KELOMPOK 3/MIPA 8

Anda mungkin juga menyukai