Anda di halaman 1dari 15

PERHITUNGAN DIMENSI KAIT

A. Tangkai Kait bagian yg berulir


4.Q
t  2
  t 
. d1

B. Tinggi minimum bagian yg berulir


4.Q.t
H 2 2
 (d0  d1 ) p

p = Tegangan tekan aman (baja dengan baja)


= (300 – 350) kg/cm2

t = kisar ulir.
C. Tegangan pada dudukan kait
- Tegangan tarik maksimum (pada bagian I)

Q 1 2.1
I    t 
F x a
- Tegangan tekan maksimum (pada bagian II)
Q 1 2
 II   
F x 0,5 a  h

F = luas penampang kritis (penampang trapisium pada gambar).


x = faktor yg tergantung pada bentuk penampang dan kelengkungan kait.
h b
Untuk  1 dan 1  n, maka x dpt dicari sbb :
a b2
5n7 n2 h
x 1,5 n - 0,5  1,09861  (n - 1)  1 dan 1 
3 (n  1) 2 n1 3
Penampang III dan IV, diperiksa kekuatannya pada sudut maksimum
yang diijinkan (2α = 1200) dng cara yg sama seperti penampang I & II  Q/2 tan α
Luas penampang trapisium (F) :

Untuk bidang I-II :


h = 2,4.d1 ; b1 = 2,2.d1 ; b2 = 0,9.d1 ; a = 2,5.d1
Luas penampang bidang I-II :
FI-II = 1,2 . d1 (2,2 . d1 + 0,9 . d1 ) = 3,72 . d12
Untuk bidang III-IV :
h = 2.d1 ; b1 = 1,9.d1 ; b2 = 0,9.d1
Luas penampang bidang III-IV :
FIII-IV = d1 (1,9 . d1 + 0,9 . d1 ) = 2,8 . d12
D.Tegangan pada dudukan kait
- Tegangan tarik maksimum (penamp.I pada A-A),

P1 1 2.1
I   
F x a
-Tegangan tekan maksimum (penamp.II pada A-A)

P1 1 2
  1200.
 II   
F x 0,5.a  1  2

2.Q sin (  )
P1 
3 cos 
Penampang III dan IV (pada B-B) diperiksa kekuatannya pada sudut maksimum
yang diijinkan 2α = 1200.
Seperti pada kait tunggal penghitungan dilakukan untuk gaya normal 2/3 Q tan α
dan mengabaikan gaya geser 2/3 Q
a. Pemberat kait.
Untuk mengatasi gesekan pada waktu
mekanisme pengangkat diturunkan.
b. Bantalan kait.
Bantalan peluru aksial memungkinkan kait
dapat berputar dengan mudah ketika
menangani beban diatas 3 ton.
C. BATANG LINTANG UNTUK KAIT.
Batang lintang kait dapat berputar pada plat sisi rumahnya yang
terbuat dari baja, sehingga memungkinkan kait bergerak pada dua arah.
Momen lentur maksimum :
Q L Q d1 Q
M1 max      (L  0,5 d1 )
2 2 2 4 4
d1 = diameter luar cincin dudukan bantalan
Momen tahanan lentur :
1
W (b - d1 ).h2
6

Momen lentur pada trunion :


Q s  s1
M2   Momen tahanan lentur trunion :
2 2

Tegangan lentur aman 600 – 1000 kg/cm2 (tergantung bahan)


Gambar berikut adalah batang lintang dengan trunion yang
menumpu dua roda penuntun tali. Dalam perhitungan, gaya tali yang
bekerja pada roda penumpu dianggap sebagai beban merata yang
bekerja pada trunion.
Momen lentur pada bagian tengah batang lintang :
Q L0 D 
M1 max    s 0  s   
2 2 2 2
Momen lentur pada trunion :

Q 
M2    s 0  s 
2 2 

Momen tahanan lentur :


1
W  (b - d1 ).h2
6
Plat baja penyangga batang lintang juga perlu diperiksa kekuatannya.
Pada penampang A1B1,
Q
t 
2b s
Pada penampang A2B2 ,
Q
1 
2(b - d) s
Tegangan pada permukaan dalam,

 A3 

p 2R   d2
2
 →p
Q
2R 2  d2 2ds
Tegangan pada permukaan luar,
2
p2d
B3 
2R  2
 d2
Tegangan maksimumnya akan terjadi pada permukaan dalam yaitu,

Q(4R 2  d 2 )
 A3 
2ds(4R 2  d 2 )
Maka tebal plat penyangga :

Q 4R 2  d2
s 
2d1 4R 2  d2
Contoh: Perhitungan kekuatan batang lintang.
a. Perhitungan kekuatan batang lintang.
Momen lentur maksimum,
Q 6000
M1max  (L  0,5 d1 )  (22  0,5.11)
4 4

= 24750 kg-cm

Momen tahanan lentur,


1 1
W  (b - d1 ) h  (14  5) 6 2  54 cm3
2
6 6
Tegangan lentur pada batang lintang,
 lentur  24750  460 kg/cm2  masih diijinkan
54
b. Pemeriksaan trunion batang lintang.
Momen lentur pada trunion,
Q s  s1 1 4,8
M2   6000  7200 kg - cm
2 2 2 2
Tegangan pada trunion,
M2 7200 2
 lentur    576 kg/cm  masih diijinkan
Wtr 0,1  52
Tekanan antara trunion dan rumah,
Q 6000
p   125 kg/cm2
2d(s  s1 ) 2  5  4,8
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai