02 Kait
02 Kait
t = kisar ulir.
C. Tegangan pada dudukan kait
- Tegangan tarik maksimum (pada bagian I)
Q 1 2.1
I t
F x a
- Tegangan tekan maksimum (pada bagian II)
Q 1 2
II
F x 0,5 a h
P1 1 2.1
I
F x a
-Tegangan tekan maksimum (penamp.II pada A-A)
P1 1 2
1200.
II
F x 0,5.a 1 2
2.Q sin ( )
P1
3 cos
Penampang III dan IV (pada B-B) diperiksa kekuatannya pada sudut maksimum
yang diijinkan 2α = 1200.
Seperti pada kait tunggal penghitungan dilakukan untuk gaya normal 2/3 Q tan α
dan mengabaikan gaya geser 2/3 Q
a. Pemberat kait.
Untuk mengatasi gesekan pada waktu
mekanisme pengangkat diturunkan.
b. Bantalan kait.
Bantalan peluru aksial memungkinkan kait
dapat berputar dengan mudah ketika
menangani beban diatas 3 ton.
C. BATANG LINTANG UNTUK KAIT.
Batang lintang kait dapat berputar pada plat sisi rumahnya yang
terbuat dari baja, sehingga memungkinkan kait bergerak pada dua arah.
Momen lentur maksimum :
Q L Q d1 Q
M1 max (L 0,5 d1 )
2 2 2 4 4
d1 = diameter luar cincin dudukan bantalan
Momen tahanan lentur :
1
W (b - d1 ).h2
6
Q
M2 s 0 s
2 2
A3
p 2R d2
2
→p
Q
2R 2 d2 2ds
Tegangan pada permukaan luar,
2
p2d
B3
2R 2
d2
Tegangan maksimumnya akan terjadi pada permukaan dalam yaitu,
Q(4R 2 d 2 )
A3
2ds(4R 2 d 2 )
Maka tebal plat penyangga :
Q 4R 2 d2
s
2d1 4R 2 d2
Contoh: Perhitungan kekuatan batang lintang.
a. Perhitungan kekuatan batang lintang.
Momen lentur maksimum,
Q 6000
M1max (L 0,5 d1 ) (22 0,5.11)
4 4
= 24750 kg-cm