Anda di halaman 1dari 27

ASKEP KLIEN DENGAN

FRAKTUR DAN DISLOKASI


DEFENISI
Fraktur adalah : hilangnya kontinuitas tulang,
tulang rawan sendi, tulang rawan epifisis, baik
yang bersifat total maupun yang parsial
(chairudin R, 1998).
Fraktur adalah : terputusnya kontuinitas tulang
dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya.
Dislokasi atau Luksasio adalah kehilangan
hubungan yg normal antara kedua permukaan
sendi secara komplet/lengkap (Jeffrey et al,
1999).
Fraktur dislokasi diartikan dengan kehilangan
hubungan yg normal antara kedua permukaan
sendi disertai fraktur tulang persendian tsb
(Jeffrey et al, 1999).
Etiologi
Pukulan langsung
Gaya meremuk
Gerakan puntir mendadak
Kontraksi otot ekstrem (Smeltzer & Bare,
2002)
Fraktur >laki-laki atau umur dibawah 45
tahun olahraga, pekerjaan, atau
kecelakaan
Pada Perempuan atau Lansia osteoporosis.
KLASIFIKASI
Klasifikasi Etiologi
1. Fraktur Traumatik : terjadi kerena
trauma yang tuba-tiba.
2. Fraktur patologis : terjadi karena
kelemahan tulang sebelumnya akibat
kelainan patologis di dlm tulang
3. Fraktur Stres : terjadi karena adanya
trauma yang terus menerus pada suatu
tempat tertentu.
Klasifikasi Klinis
1.Fraktur Tertutup (Simple Fracture):
Fraktur yang tidak mempunyai hubungan
dengan dunia luar.
2.Fraktur Terbuka (Compound Fracture) :
fraktur yang mempunyai hubungan
dengan dunia luar melaui luka pada kulit
dan jaringan lunak, dapat berbentuk from
within dan from without
3.Fraktur dengan komplikasi (Complicate
Fracture) : fraktur yang disertai dengan
komplikasi mis : malunion, delayed
union, nonunion, infeksi tulang
Klasifikasi Radiologis
1. Lokalisasi 2. Konfigurasi
 Diafisial  F. Transversal
 Metafisial  F. Oblik
 Intra- artikuler  F. Spiral
 Fraktur dgn  F. Z
dislokasi  F. Segmental
 F. Komunitif
 F. Depresi
 F. impaksi
 F. Avulsi
 F. Burst
Menurut Ekstensi :
Fraktur total
Fraktur tdk total (fractur crack)
Fraktur Buckle atau torus
Fraktur garis rambut
Fraktur greenstick
Fraktur Avulsi
Fraktur Sendi
Fraktur terbuka
Derajat fraktur terbuka :
1.Derajat I : laserasi < 2
cm, laserasi < 1 cm,
dengan luka bersih
2.Derajat II : laserasi > 2
cm, kontusi otot di
sekitarnya
3.Derajat III : Luka lebar,
rusak hebat atau
hilangnya jaringan di
sekitarnya, terkontaminasi
GAMBARAN KLINIS
Nyeri
Hilangnya Fungsi
Deformitas
Pemendekan Ekstremitas
Krepitus
Pembengkakan lokal
Perubahan warna
PROSES TERJADINYA FRAKTUR
Trauma langsung : menyebabkan
tekanan langsung pada tulang dan terjadi
fraktur pada daerah tekanan.
Trauma tdk langsung : trauma diantarkan
ke daerah yang lebih jauh dari daerah
fraktur, mis : jatuh dengan tangan
ekstensi dapat menyebabkan fraktur
klavicula.
Tekanan pada tulang dapat berupa :
1. Tek. Berputar : fraktur spiral/oblik
2. Tek. Membengkok : fraktur Transfersal
3. Tarikan ligamen
4. Kompressi Vertikal : Fraktur Komunitif
PENYEMBUHAN FRAKTUR
Fase Hematom
Robekan pada daerah fraktur membentuk hematom di
antara kedua sisi fraktur
Fase Proliferasi Seluler Subperiosteal dan Endosteal
Sel-sel Osteogenik berfoliferasi dari periosteum untuk
membentuk kalus eksterna dan interna.
Fase Pembentukan Kalus
Tempat osteoblas diduduki oleh matriks intraseluler
kolagen dan perlekatan garam-garam kalsium
membentuk tulang yang imatur
Fase Konsolidasi
Woven Bone membentuk kalus primer dan secara
bertahap diubah menjadi tulang yang lebih matang
Fase Remodeling
kalus intermediat berubah menjadi tulang yang
kompak, dan kalus bagian dalam akan mengalami
peronggaan untuk membnetuk ruang sumsum.
KOMPLIKASI
Komplikasi Awal
1.Syok : hipovolemik atau traumatik femur dan
pelvis  observasi
2.Fat Embolism Syndrom : globula lemak dapat
masuk ke sirkulasi darah dan bergabung
dengan trombosit emboli
3.Syndrom Kompartemen :penurunan ukuran
kompartemen otot karena fasia yg
membungkus otot ketat, peningkatan isi
kompartemen otot kerena edema, perdarahan.
4.Infeksi : fraktur terbuka mengalami
kontaminasi
5.Nekrosis avaskuler
Komplikasi ...
Komplikasi Lama
1. Delayed union : Fraktur yg tdk
sembuh setelah 3-5 bulan
2. Non union : Fraktur yg tdk sembuh
antara 6-8 bulan dan tdk didptkan
konsolidasi sehingga terjadi pseudoartrosis.
Jenisnya: Hipertrofik dan atrofik
3.Mal union : fraktur sembuh pada saatnya
tetapi terdapat deformitas angulasi,
varus/valgus, rotasi, pemendekan, atau
union menyilang.
PENANGANAN

Sasaran Tindakan Fraktur


- mengembalikan fragmen tulang dalam
posisi anatomis normal.
- mempertahankan reduksi sampai
terjadi penyembuhan.
- mempercepat pengembalian fungsi
kekuatan normal ( rehabilitasi )
Penanganan..
Recognition
Reduction
Retention
Rehabilitation
Metode mempertahankan
imobilisasi
Alat eksterna Alat Interna
1. Bebat 1. Nail
2. Brace 2. Plat
3. Case 3. Sekrup
4. Pin dan Gips 4. Kawat
5. Fiksator Eksterna 5. Batang
6. Traksi
7. Balutan
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Tahap ini perlu di ketahui pola-pola fungsi
kesehatan:
1. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
2. Pola nutrisi dan metabolisme
3. Pola eliminasi
4. Pola tidur dan istirahat
5. Pola aktivitas
6. Pola hubungan dan peran
7. Pola persepsi dan konsep diri
8. Pola sensori dan kognitif
9. Pola reproduksi seksual
10.Pola penanggulangan stres
11.Pola tata nilai dan keyakinan
Pemeriksaan fisik
Gambaran umum
 Keadaan umum: kesadaran, kesakitan
(keadaan penyakit; akut, kronis,
ringan,sedang, berat) dan TTV
 Head toe toe
Keadaan lokal
 Look : Sikatrik, fistula, hiperpigmentasi,
pembengkakan, deformitas, posisi jalan.
 Feel : perubahan suhu, nyeri tekan,
krepitasi, kelaianan letak (1/3 proksimal,
tengah, atau distal), tonus otot,
 Move : pergerakan aktif & pasif
Pem. Fisik...
Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan laboratorium (kalsium
dan fosfor serum, fosfatase alkali,
kretinin kinase, LDH-5, AST, aldolase
meningkat).
Pemeriksaan lain : Biopsi tulang dan
otot, elektromiografi, artroskopi,
MRI.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nyeri b/d spasme otot,gerakan fragmen


tulang, cedera jaringan lunak, stres,
ansietas, alat traksi/imobilisasi
Risiko disfungsi neurovaskuler perifer
Risiko kerusakan pertukaran gas
Hambatan mobilitas fisik b/d kerusakan
rangka neuromuskuler, nyeri
Risiko trauma tambahan
Diagnosa kep..

Kurang perawatan diri b/d hilangnya


kemampuan menjalankan aktivitas
kehidupan sehari-hari
Kerusakan integritas kulit/jaringan b/d
cedera tusuk, fraktur terbuka,
pemasangan pen traksi, perubahan
sensasi, imobilisasi fisik
Risiko infeksi
Kurang pengetahuan tentang kondisi,
prognosis, dan kebutuhan pengobatan
Terima kasih ...!!!!

Anda mungkin juga menyukai