Anda di halaman 1dari 16

SEJARAH PENDIDIKAN

BIDAN DI INDONESIA
Di Susun Oleh:
FAISA SRI MULIA.
M
214110269
Pengertian Bidan

Bidan adalah seorang yang mengikuti


program pendidikan bidan yang
Sejarah Perkembangan
berlaku di negaranya dan telah kebidanan di Indonesia
menyelesaikan pendidikannya
dengan baik dan telah memperoleh Kebidanan di Indonesia tidak
atas pengakuan atas kualitasnya dan terlepas dari masa penjajahan
terdaftar, disahkan dan memperoleh Belanda, era kemerdekaan,
izin melaksanakan praktek kebidanan. politik/kebijakan pemerintah dalam
pelayanan dan pendidikan tenaga
kesehatan, kebutuhan masyrakat
serta kemajuan ilmu teknologi.
Perkembangan Kebidanan Di Indonesia

• Pendidikan bidan (formal/informal masuk di Indonesia berjalan


seiring dengan perkembangan pelayanan kebidanan sesuai tuntutan
kebutuhan masy.
• Sejak 158 tahun yang lalu hingga tahun 1996 masih belum
merupakan perguruan tinggi
• Mengalami pasang surut
• Dimulai tahun 1851 bersama pendidikan Dokter Indonesia (dokter
jawa) oleh dr. Willem Bosch dibuka pendidikan bidan bagi wanita
muda pribumi di Batavia
• Berlangsung singkat, 2 tahun kemudian tutup karena kurang peminat
dan pembatasan/larangan wanita keluar rumah.
• Tahun 1891 persiapan dibuka pendidikan bidan kembali, baru tahun
1902 dibuka kembali pendidikan bidan untuk pribumi di RS Militer
Batavia
Perkembangan Kebidanan Di Indonesia

• Pendidikan bidan untuk wanita keturunan Belanda- Indo di RS swasta


di Makasar pada tahun 1904, Lulusannya harus siap ditempatkan
dimana saja, melayani masyarakat secara Cuma-Cuma & mendapat
tunjangan pemerintah ± 15-25 Gulden/bulan lalu naik menjadi 40
Gulden/bulan (tahun 1922)
• Tahun 1911/1912 dimulai pendidikan tenaga perawatan secara
terencana di CBZ (RSUP) Semarang dan Batavia
• Calon diterima dari HIS (SD 7 tahun), ditempuh dalam 4 tahun, mula-
mula terbatas pada pria, baru tahun 1914 diterima bagi wanita dan
lulusannya dapat terus ke kebidanan selama 2 tahun. Untuk pria ke
keperawatan lanjutan selama 2 tahun
• Tahun 1918 Budi Kemuliaan membuka RS Bersalin dan pendidikan
bidan. Murid-murid dari juru rawat wanita, ditempuh 2 tahun.
Perkembangan Kebidanan Di Indonesia

• Tahun 1935/1938 pemerintah Belanda mulai mendidik bidan lulusan MULO


(setingkat SLP bagian B)
• Hampir secara bersamaan dibuka dibeberapa kota besar lain seperti: RSB Budi
Kemuliaan, RSB Palang Dua di Jakarta dan RSB Mardi Waluyo Semarang
• Pada tahun yang sama keluar peraturan untuk bedakan lulusan bidan
berdasarkan latar belakang pendidikan
• Bidan dengan dasar pendidikan MULO dan kebidanan 3 tahun disebut bidan
kelas satu (Vroedvrouweerste class)
Perkembangan selanjutnya
1849
• di buka pendidikan Dokter Jawa di Batavia (Di Rumah Sakit Belanda Sekarang
RSPAD Gatot Subroto)
Perkembangan Kebidanan Di Indonesia

1851
• dibuka Pendidikan bidan bagi wnita pribumi di Batavia oleh seorang dokter militer
Belanda (Dr.W.Bosch) lulusan ini kemudian bekerja di Rumah sakit juga di
masyarakat. Mulai saat itu pelayanan kesehatan ibu dan anak dilakukan oleh dukun
dan bidan.
1952
• mulai diadakan pelatihan bidan secara pormal agar dapat meningkatkan kualitas
pertolongan persalinan. Khususnya untuk dukun masih berlangsung sampai dengan
sekarang yang memberi kursus adalah bidan. Perubahan pengetahuan dan
keterampilan tentang pelayanan kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh
1953
• pengetahuan dan keterampilan tentang pelayanan kesehatan ibu dan anak secara
menyeluruh dimasyarakat dilakukan melalui kursus tambahan yang dikenal dengan
istilah Kursus Tambahan Bidan (KTB) di Yogyakarta yang akhirnya dilakukan pula di
kota-kota besar lain di nusantara ini
Perkembangan Kebidanan Di Indonesia

Perkembangan Selanjutnya
Perub Seiring dengan pelatihan tersebut didirikanlah Balai Kesehatan Ibu
dan Anak (BKIA) dimana bidan sebagai penanggung jawab pelayanan
kepada masyarakat. Pelayanan yang diberikan mencakup pelayanan
antenatal, post natal dan pemeriksaan bayi dan anak termasuk imunisasi
dan penyuluhan gizi. Sedangkan diluar BKIA, bidan memberi pertolongan
persalinan di rumah keluarga dan pukesmas. Dari BKIA inilah yang akhirnya
menjadi suatu pelayanan terintegrasi kepada masyarakat yang di namakan
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) pada tahun pergi melakukan
kunjungan rumah sebagai upaya tindak lanjut dari pasca persalinan.
Pelayanan di posyandu mencakup empat kegiatan yaitu : pemeriksaan
kehamilan, pelayanan keluarga berencana, imunisasi, gizi dan kesehatan
lingkungan.
Perkembangan Kebidanan Di Indonesia

1990
• tahun pelayanan kebidanan diberikan secara merata dan dekat
dengan masyarakat, sesuai dengan kebutuhan masya
1992
• pelayanan kebidanan diberikan secara merata dan dekat dengan
masyarakat, sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kebijakan ini
melalui Instruksi Presiden secara lisan pada Sidang Kabinet Tahun
1992 tentang perlunya medidikan bidan untuk penempatan didesa.
Adapun tugas pokok bidan di desa adalah sebagai pelaksanaan
kesehatan KIA. Khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu hamil,
bersalin dan nifas serta pelayanan bayi baru lahir, termasuk
pembinaan dukun bayikarat.
Perkembangan Kebidanan Di Indonesia

• Titik tolak dari Konferensi Kepandudukan Dunia di Kairo


pada tahun 1994 yang menekankan pada reproductive
(kesehatan reproduksi), memperluas area garapan
pelayanan bidan. Area tersebut meliputi :
1. Safe Motherhood. Termasuk bayi baru lahir dan
perawatan abortus.
2. Family Planning
3. Penyakit menular seksual termasuk infeksi saluran alat
reproduksi.
4. Kesehatan reproduksi remaja.
5. Kesehatan reproduksi orang tua.
Perkembangan Kebidanan Di Indonesia

• Tahun 1994-1995 pemerintah juga menyelenggarakan uji


coba Pendidikan Bidan Jarak Jauh (distance learning) di 3
propinsi (Jabar, Jateng dan Jatim). Diselenggarakan untuk
memperluas cakupan upaya peningkatan mutu pelayanan
kesehatan.
• Pengaturan penyelenggaraan ini diatur SK Menkes No.
1247/Menkes/SK/XII/1994.
• DJJ ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap
dan ketrampilan bidan untuk menurunkan AKI dan AKB.
Perkembangan Kebidanan Di Indonesia

• Sebetulnya tahun 1994 RS St. Carolus sudah melaksanakan


pend. Bidan dari lulusan SMA, lamanya 3½ tahun, tidak
berlangsung lama.
• Pada tahun 1994 juga dilaksanakan pelatihan pelayanan
kegawatdaruratan maternal dan neonatal
• Pada tahun 1996 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) bekerja sama
dengan Departemen Kesehatan dan American College of Nurse
Midwife (ANCM) serta rumah sakit swasta mengadakan Training
of Trainer (TOT) LSS yang pesertanya adalah anggota IBI
berjumlah 8 orang yang kemudian menjadi tim pelatih LSS inti
di Pengurusan Pusat IBI
Perkembangan Kebidanan Di Indonesia

• Tahun 1995-1998 IBI bekerja sama langsung dengan mather care


melakukan pelatihan bidan RS dan bidan Puskesmas serta bidan di
Desa di prop. Kalimantan selatan.
• Tahun 2000 telah ada tim pelatihan Asuhan Persalinan Normal
yang dikoordinasikan dengan Maternal Neonatal Health (MNH).
Pelatihan life skill S (LSS) dan Asuhan Persalinan Normal (APN) tidak
hanya untuk pelayanan tetapi juga guru, dosen-dosen dari akbid
• Selain pendidikan formal dan pelatihan, untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kebidanan diadakan seminar dan lokakarya
organisasi. Dilaksanakan tiap tahun selama 2 kali tahun 1996-2000
dengan biaya dari UNICEF.
Perkembangan Kebidanan Di Indonesia

• Jumlah institusi banyak + jumlah guru kompeten


terbatas, tahun 2000 dibuka Program Pend. Diploma
IV Bidan Pendidik yang diselenggarakan di FKUGM,
lamanya 2 smt, telah hasilkan 7 angkatan dengan
gelar S.SiT
• Institusi lain penyelenggara D IV seperti UNPAD
(2002), USU (2004), Stikes Ngudi Waluyo Semarang,
Stikim Jakarta (2003), Poltekkes Kalsel dan Kaltim
(2009) dan tempat lain
Perkembangan Kebidanan Di Indonesia

• Awalnya program dirancang hasilkan bidan pendidik 1000


lulusan.
• Hanya dilaksanakan sebagai masa transisi dalam upaya
pemenuhan kebutuhan dosen
• S1 Kebidanan tahn 2008 di UNAIR, Brawijaya dan Unhas
juga buka.
• Bulan Mei 2006 UNPAD membuka S2 kebidanan,
menerima dari DIV bidan
• Pendidikan bidan di Indonesia dapat dikatakan tragis,
dibandingkan profesi kesehatan lain, pernah tutup selama 9
tahun (1975-1984).
Kesimpulan
• Perkembangan kebidanan telah mengalami kemajuan
dan mendapatkan pengakuan di setiap negara serta
mendapat dukungan dari masyarakat.
• Perkembangan pendidikan dan pelayanan kebidanan di
Indonesia tidak terlepas dari masa penjajahan Belanda,
masa kemerdekaan, politik/kebijakan pemerintah dalam
pelayanan dan pendidikan tenaga kesehatan, kebutuhan
masyarakat serta kemajuan ilmu teknolgi.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai