0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan17 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang definisi bidan dan sejarah perkembangan kebidanan di Indonesia, mulai dari pelatihan bidan pada abad ke-19 hingga perkembangan pendidikan bidan dan regulasi yang mengatur praktik kebidanan saat ini."
Dokumen tersebut membahas tentang definisi bidan dan sejarah perkembangan kebidanan di Indonesia, mulai dari pelatihan bidan pada abad ke-19 hingga perkembangan pendidikan bidan dan regulasi yang mengatur praktik kebidanan saat ini."
Dokumen tersebut membahas tentang definisi bidan dan sejarah perkembangan kebidanan di Indonesia, mulai dari pelatihan bidan pada abad ke-19 hingga perkembangan pendidikan bidan dan regulasi yang mengatur praktik kebidanan saat ini."
lulus dari pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan. Bidan adalah tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memfasilitasidan memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat- daruratan. Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak. Bidan dapat praktik diberbagai tatanan pelayanan: termasuk di rumah, masyarakat, Rumah Sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya. Sejarah Dalam Kebidanan
Berawal pada tahun 1807, Angka Kematian Ibu
dan Angka Kematian Bayi tinggi saat pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia. Karena proses persalinan yang dibantu oleh dukun beranak saat itu masih minim pengetahuan tentang persalinan bersih dan aman. Maka Gubernur Jendral Hendrik William Deandels melatih para dukun dalam pertolongan persalinan. Tetapi pada saat itu pelayanan kesehatan hanya diberikan kepada orang-orang Belanda yang berada di Indonesia. Lalu pada tahun 1849, mulai dibuka sekolah kedokteran, Pendidikan Dokter Jawa di Batavia (yang sekarang menjadi RSAD Gatot Soebroto). Dan pada tahun 1851 dibuka pendidikan Bidan bagi wanita pribumi di Batavia oleh dokter militer Belanda (Dr. W Bosch), yang lulusannya bekerja di RS dan masyarakat. Dan dari saat itu pelayanan kesehatan ibu dan anak dilakukan oleh dukun dan bidan. Namun Pendidikan ini tidak berlangsung lama karena kurangnya peserta didik. Setahun kemudian diadakan pelatihan secara formal untuk Bidan agar dapat meningkatkan kualitas pertolongan persalinan. Dilanjutkan dengan diadakannya kursus tambahan bidan (KTB) di Yogyakarta tahun 1953, lalu berdirilah BKIA yang memiliki kegiatan antara lain, pelayanan antenatal, post natal, pemeriksaan bayi dan anak termasuk imunisasi dan penyuluhan tentang gizi. Dan tahun 1957, BKIA berubah menjadi Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat). Puskesmas memiliki kegiatan pelayanan kesehatan untuk masyarakat tidak hanya di dalam gedung melainkan di luar gedung. Tahun 1990, pelayanan kebidanan mulai merata dan dekat dengan masyarakat. Presiden memberikan instruksi pada tahun 1992 secara lisan pada sidang kabinet tentang perlunya mendidik bidan untuk penempatannya di Desa (Bidan Desa). Dengan tugas yaitu pelaksanaan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) diantaranya, Bumil, Bulin, Bufas, dan Bayi baru lahir; termasuk bidan juga melakukan pembinaan dukun bayi (yang sekarang dikenal dengan bermitra dengan dukun), serta memberikan pelayanan KB. 1993, dibuka PPB B, lulusan Akper, lamanya 1 thn, sbg tenaga pengajar pada PPB A, hanya 2 angkatan. 1993, dibuka juga PPB C, lulusan SMP, lama pendidikan 6 semester, di 11 propinsi : Aceh, bengkulu, Lampung, Riau, Kalbar, Kaltim, Kalsel, Sulsel, NTT, Maluku, Irian Jaya. Dalam Konferensi Kependudukan Dunia di Kairo, tahun 1994 membahas perluasan area garapan bidan yaitu Safe Motherhood termasuk bayi baru lahir dan perawatan post abortus, Family Planning, PMS termasuk infeksi saluran alat reproduksi, Kespro Remaja dan Kespro Orang tua. Perkembangan Pendidikan Bidan : 1994-1995, pendidikan bidan jarak jauh (distance learning), di Jabar, Jateng, Jatim, 22 modul, koordinator Pusdiklat. 1996, pelatihan LSS (life saving skill), koordinator direktorat kesehatan keluarga ditjen binkesmas 1996, ACNM mengadakan training of trainer u/ pelatih LSS. 1995-1998, IBI bekerjasama dg mother care melakukan pelatihan dan peer review bagi bidan RS, PKM dan bides di provinsi kalsel. 1996, dibuka AKBID 2000, dibuka program Diploma IV kebidanan 2000, ada tim pelatih APN,koordinator MNH 2000,dibuka Prog DIV kebidanan di UGM, 2 smt 2002, DIV kebidanan Unpad 2004, DIV kebidanan di USU 2003, D IV kebidanan di Stikes NWU Semarang 2003, DIV Kebidanan di STIKIM Jakarta 2004, S1 kebidanan di Unair 2006, S2 Kebidanan di Unpad Dalam wewenangnya adapun peraturan- peraturan yang mengatur tentang Bidan:
Undang-undang tentang Kesehatan no. 4 Tahun 2019
PMK nomor 28 Tahun 2017 tentang izin dan penyelenggaraan prakitk Bidan Kepmenkes 320 tahun2020 tentang standar profesi bidan Pelayanan kebidanan
Pelayanan Kebidanan (Midwifery Services) adalah
setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan berupa asuhan kebidanan yang merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan secara mandiri, kolaborasi, dan/atau rujukan.
Pelayanan Kebidanan adalah suatu bentuk
pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan secara mandiri, kolaborasi, dan/atau rujukan. Pelayanan Kebidanan
Area Pelayanan Bidan Bidan dalam
menjalankan praktik, berwenang untuk memberikan pelayanan yg meliputi: a. Pelayanan kesehatan ibu b. Pelayanan kesehatan anak c. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan KB Praktik Kebidanan Asuhan yang diberikan oleh bidan secara mandiri baik pada perempuan yang menyangkut proses reproduksi, kesejahteraan ibu dan janin/ bayinya, Masa antara dalam lingkup praktik kebidanan juga termasuk Pendidikan Kesehatan dalam hal proses reproduksi untuk keluarga dan komunitasnya.
Praktik kebidanan berdasarkan prinsip kemitraan dengan
perempuan, bersifat holistik dan menyatukannya dengan pemahaman akan pengaruh social, emosional, budaya, spiritual, psikologi dan fisik dari pengalaman reproduksinya. Asuhan Kebidanan
MenurutKemenkes RI (2016), asuhan
kebidanan merupakan kegiatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada klien yang memiliki masalah atau kebutuhan pada masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis