Anda di halaman 1dari 17

UNIVERSITAS INTERNASIONAL

BATAM
MEKANISME ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA BISNIS

Oleh : Stefanus Haryanto,SH,LL.M


Konsultan Hukum Firma Adnan Kelana Haryanto & Hermanto (AKHH)
Dekan Fakultas Hukum Universitas Internasional Batam

1
SENGKETA BISNIS

 1. Terjadi akibat adanya pelanggaran


kontrak (breach of contract);

 2. Terjadi akibat adanya perbuatan


melawan hukum (tort).

2
ALTERNATIF PENYELESAIAN
SENGKETA BISNIS

 1. NEGOSIASI PARA PIHAK;


 2. MEDIASI;
 3. ARBITRASE;
 4. LITIGASI.

3
NEGOSIASI

 1. Mengandaikan adanya rasa saling


percaya para pihak (trust);
2. Para Pihak masih menginginkan
adanya hubungan baik atau kelanjutan
hubungan bisnis;
 3. Biasanya belum melibatkan
Pengacara.

4
TIPE NEGOSIATOR

 1. HARD NEGOTIATOR (WIN-LOSE


SITUATION);

 2. SOFT NEGOTIATOR (LOSE-WIN


SITUATION).

5
PRINCIPLED NEGOTIATION

 1. SEPARATE THE PEOPLE FROM


THE PROBLEM (PISAHKAN
ORANG DARI MASALAH).

 *). SETIAP ORANG ADALAH UNIK;


 *). HUBUNGAN BAIK LEBIH PENTING
DARIPADA ‘KEMENANGAN’ SESAAT.

6
FOCUS ON INTEREST, NOT POSITION

 2. PUSATKAN UPAYA PADA


PENCAPAIAN KEPENTINGAN,
BUKAN PADA POSISI.

 GUNAKAN METODA:
 *). WHY?
 *). WHY NOT?

7
INVENT OPTIONS FOR MUTUAL GAIN

 Carilah alternatif-alternatif untuk


menemukan opsi yang menguntungkan
kedua belah pihak.

 Hindari:
 Fixed-Pie Assumption.

8
ALWAYS USING OBJECTIVE
CRITRIA

 Dalam bernegosiasi, gunakan selalu


kriteria obyektif untuk membuat sulit pihak
lawan menolak argumen kita.
 Contoh:
 -aturan hukum, harga pasar, penilaian
ahli, dsb.

9
MEDIASI
 Penyelesaian sengketa lewat jasa pihak
ketiga yang netral (mediator).

 Mediator BUKAN pemutus sengketa,


perannya hanya MEMBANTU para pihak
menemukan solusi yang dapat diterima
oleh para pihak.

10
DILEMA MEDIASI

 Jika Mediator mengetahui bahwa


penyelesaian yang disepakati para pihak
merugikan salah satu pihak (win-lose),
haruskah mediator mencegah
ditandatanganinya perjanjian perdamaian?

11
PERATURAN MAHKAMAH AGUNG
NO.2/2003

 Mengatur hal yang disebut dengan


COURT-ANNEXED MEDIATION.
 Berdasarkan Perma No.2/2003:
 1. Dalam perkara perdata hakim WAJIB
meminta para pihak untuk ikut proses mediasi.
 2. Hasil mediasi dapat dituangkan dalam
putusan perdamaian (akta van dading).

12
ARBITRASE
 Penyelesaian sengketa lewat pihak ketiga
(arbiter) yang memiliki kewenangan quasi-
judicial untuk memutus perkara.
 Dasar Hukum di Indonesia:
 Undang-undang No.30/1999 tentang
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian
Sengketa.

13
KOMPETENSI ABSOLUT
 Berdasarkan UU No.30/1999, setiap
Hakim harus menyatakan dirinya tidak
berwenang untuk mengadili suatu perkara
jika para pihak telah sepakat untuk
mengakhiri sengketa lewat jalur arbitrase
baik lewat arbitration clause atau
arbitration agreement.

14
FIAT EXECUTIE
 Putusan badan arbitrase (arbitration
award) harus didaftarkan (deponir) di
kepaniteraan pengadilan negeri yang
memiliki yurisdiksi atas pihak yang
dikalahkan.

 Setelah didaftarkan, putusan itu dapat


dimintakan eksekusi (fiat executie).

15
PEMBATALAN PUTUSAN ARBITRASE

 Pengadilan hanya dapat membatalkan


putusan arbitrase bila dapat dibuktikan:
 1. Ada dokumen palsu;
 2. Ada dokumen yang disembunyikan;
 3. Ada tipu muslihat.
 Pembatalan harus dimintakan dalam 30
hari setelah pendaftaran putusan.

16
LITIGASI
Penyelesaian perkara secara formal
lewat badan peradilan.
Proses :
1. Pengadilan Negeri (tingkat pertama);
2. Pengadilan Tinggi (tingkat banding);
3. Mahkamah Agung (tingkat kasasi dan
peninjauan kembali).

17

Anda mungkin juga menyukai