0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
25 tayangan32 halaman
Tes dan seleksi karyawan membahas cara memilih kandidat terbaik untuk pekerjaan dengan menggunakan berbagai alat seleksi. Metode ini penting untuk memastikan kecocokan antara karyawan dan pekerjaan serta mengurangi biaya rekrutmen dan risiko penggunaan karyawan tidak tepat. Alat uji seleksi harus andal dan valid untuk mengukur keterampilan yang sesuai dengan pekerjaan.
Tes dan seleksi karyawan membahas cara memilih kandidat terbaik untuk pekerjaan dengan menggunakan berbagai alat seleksi. Metode ini penting untuk memastikan kecocokan antara karyawan dan pekerjaan serta mengurangi biaya rekrutmen dan risiko penggunaan karyawan tidak tepat. Alat uji seleksi harus andal dan valid untuk mengukur keterampilan yang sesuai dengan pekerjaan.
Tes dan seleksi karyawan membahas cara memilih kandidat terbaik untuk pekerjaan dengan menggunakan berbagai alat seleksi. Metode ini penting untuk memastikan kecocokan antara karyawan dan pekerjaan serta mengurangi biaya rekrutmen dan risiko penggunaan karyawan tidak tepat. Alat uji seleksi harus andal dan valid untuk mengukur keterampilan yang sesuai dengan pekerjaan.
• Tes dan seleksi karyawan menjelaskan cara menggunakan berbagai alat untuk memilih kandidat terbaik untuk pekerjaan tersebut. • Topik utama yang akan kita bahas adalah • 1. mengapa seleksi karyawan penting. • 2. dasar-dasar pengetesan dan penyeleksian karyawan. • 3. jenis-jenis tes. • 4. sampel kerja dan simulasi. • 5. investigasi latar belakang dan metode seleksi. • Tujuan Pembelajaran • 1. menjawab pertanyaan: mengapa penting bagi kita untuk melakukan tes dan menyeleksi karyawan. • 2. menjelaskan apa yang dimasud dengan reliabilitas dan validitas. • 3. menyebutkan dan mendekripsikan kategori dasar seleksi, berikut contohnya. • 4. menjelaskan cara menggunakan dua simulasi kerja untuk seleksi. • 5. mendeskripsikan emap cara untuk meningkatkan proses pengecekan latar belakang oleh pemberi kerja. • Mengapa seleksi karyawan itu penting? • Menyeleksi karyawan terbaik berarti mengurangi kelompok pelamar dengan menggunakan alat-alat penyaringan tes, pusat penilaian, dan pengecekan latar belakang dan referensi. • Tujuan dari seleksi karyawan adalah untuk mencapai kesesuaian orang dengan pekerjaan. Ini berarti menyesuakan pengetahuan/knowledge, ketrampilan/skils, kemampuan/abilities dan kompetensi/competencies (KSAC) yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut. • Menyeleksi karyawan yang tepat adalah penting untuk tiga alasan: • 1. karyawan dengan ketrampilan yang tepat akan berkinerja lebih baik untuk anda dan perusahaan. • 2. seleksi yang efektif adalah penting karena merekrut dan mempekerjakan karyawan biayanya besar. • 3. penting karena perekrutan yang buruk mempunyai konsekuensi hukum dan ekonomi. Ini merupakan perekrutan yang lalai berarti mempekerjakan karyawan dengan catatan criminal, kemudian menggunakan akses kerumah pelanggan untuk melakakuan tindakan kriminal. Disini perusahaan mempekerjakan karyawan dengan latar belakang yang masih dipertanyakan tanpa jaminan yang kuat. • Dasar-dasar melakukan tes dan seleksi • Tes pada dasarnya adalah sampel dari perilaku seseorang. Alat-alat yang digunakan dengan asumsi bahwa alat tersebut dapat diandalkan/reliabilitas dan valid. • Reliabilitas (reliability) adalah persyaratan pertama dari alat seleksi dan merujuk pada konsistensinya. Tes yang reliabel adalah tes yang menghasilkan nilai yang konsisten ketika seorang mengikuti dua bentuk yang berlainan dari tes tersebut atau ketika ia mengikuti tes yang sama pada dua atau lebih kesempatan yang berbeda. • Jika seseorang mendapatkan nila 90 pada sebuah tes inteligensi pada senin dan 130 ketika dites ulang pada hari selasa, anda mengatakan reliabel. • Cara-cara mengukur reliabilitas: • 1. dengan memberi suatu tes kepada sekelompok orang pada suatu hari, memberikan kembali tes yang sama beberapa hari kemudian kepada kelompok yang sama, dan kemudian menghubungkan set nilai pertama dengan yang kedua disebut tes perkiraan reliabilitas tes ulang. • 2. anda dapat memberikan suatu tes dan kemudian memberikan tes yang diyakini para ahli sebagai tes yang ekuivalen kemudian, disebut perkiraan bentuk ekuivalen atau alternatif. Contohnya tes penilaian skolastika (scholastic assessment test – SAT) • Contoh tes penilaian skolastik dengan membandingkan jawaban peserta tes terhadap pertanyaan tertentu pada tes tersebut dengan jawabannya pertanyaan terpisah pada tes yang sama yang bertujuan untuk mengukur hal yang sama, disebut perkiraan perbandingan internal. • Mengukur reliabilitas umumnya melibatkan perbandingan dua ukuran yang menilai hal yang sama, biasanya kita menilai reliabilitas dengan koefisien reliabilitas . Ini pada dasarnya memperlihatkan derajat yang mana kedua ukuran (katakanlah nilai tes suatu hari dan nilai tes hari berikutnya) berkorelasi. • Hal-hal yang menyebabkan tes tidak reliabel, a.l.: • 1. kondisi fisik missal kondisi tes yang tenang pada suatu hari, bising pada hari berikutnya. • 2. perbedaan pada peserta (sehat pada suatu hari, sakit pada hari berikutnya). • 3. perbedaan pda orang yang memberikan tes tersebut (sopan pada suatu hari, kasar pada hari berikutnya). • 4. pertanyaan-pertanyaannya mungkin mengambil sampel yang tidak merata terhadap materalnya, missal tes satu berfokus pada bab 1., 3., dan 7., sementara tes dua lebih berfolus pada bab 2., 4., dan 8. • Karena mengukur reliabilitas umumnya melibatkan pembadingan dua ukuran yang menilai hal yang sama, biasanya kita menilai reliabilitas suatu tes dengan koefisien reliabilitas. Ini pada dasarnya memperlihatkan derajat yang sama kedua ukuran (katakanlah nilai tes suatu hari dan nilai tes hari berikutnya berkorelasi. • Diagram sebar dapat digunakan untuk mengilustrasikan korelasi yang membandingkan nilai tes wakti 1 pelamar (pada sumbu x) dengan nilai tes berikutnya (pada sumbu y). Apablatitik-titik diagram sebar (setiap titik memperlihatkan nilai tes seorang pelamar dan kinerja tes berikutnya tersebar, tidak tampak adanya korelasi antara nilai tes berikutnya yang didapatkan pada waktu 1 dan pada waktu 2. apabila titik-titik hasilnya jatuh dalam pola yang dapat diperkirakan, ini menyatakan bahwa tes pelamar berkorelasi dekat dengan nilai tes mereka sebelumnya • Reliabilitas, meskipun sangat penting, hanya memberi tahu anda bahwa tes tersebut mengukur sesuatu yang konsisten. • Validitas memberi tahu anda apakah tes tersebut mengukur apa yang menurut anda harus diukurnya. Validitas tes (tes validity) menjawab pertanyaan “apakah tes ini mengukur apa yang seharusnya diukurnya”? • Dalam tes tenaga kerja, terdapat beberapa cara untuk menunjukan validitas suatu tes, sebagai berikut: • 1. validitas kriteria adalah ditunjukannya secara statistik hubungan antara nilai pada suatu prosedur seleksi dan kinerja dari sutu sampel pekerja. Misal mendemontrasikan bahwa mereka yang berhasil baik pada tes juga berhasil baik pada pekerjaan, dan mereka yang berhasil beruk pada pada tes juga berhasil buruk pada pekerjaan. • Tes memiliki validitas apabila orang dengan nilai tes tinggi berkinerja lebih baik pada pekerjaan. • 2. validitas isi adalah demontrasi bahwa isi dari suatu prosedur seleksi merupakan representasi aspek penting kinerja atas pekerjaan itu. Misal pemberi kerja dapat mendemonstrasikan validitas isi dari suatu tes dengan memperlihatkan bahwa tes tersebut mewakili sampel yang layak dari sisi pekerjaan. Prosedur dasarnya adalah dengan mengidentifikasi tugas pekerjaan yang penting bagi kinerja dan kemudian secara acak memilih sampel dari tugas tersebut untuk dites. • 3. validitas gagasan adalah mendemontrasikan bahwa suatu prosedur seleksi mengukur suatu gagasan dan gagasan tersebut penting bagi kinerja yang berhasil. • Proses validasi meliputi: • Langkah 1. menganalisis pekerjaan.. Menulis deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Tujuannya adalah untuk menentukan ciri-ciri manusia dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk kinerja. • Langkah 2. memilih tes, atas dasar pengalaman atau riset sebelumnya. • Langkah 3. mmemberikan tes. • Langkah 4. menghubungkan nilai tes dan kriteria yang ditetapkan. • Langkah . Validasi silang dan revalidasi. • Generalisasi Validitas. Yaitu merujuk pada sejauh mana bukti dari validitas suatu ukuran yang didapatkan dalam satu situasi dapat digeneralisasi ke situasi lainnya tanpa studi lebih jauh. Faktor-factor yang harus diperhatikan meliputi bukti validasi yang ada mengenai penggunaan tes tersebut, untuk berbagai tujuan spesifik, kemiripan subyek dengan mereka yang ada dalam organisasi dan kemiripan pekerjaan-pekerjaan. • Tes dipergunakan untuk mengukur kemampuan kognitif (mental), kemampuan motorik dan fisik, kepribadian dan minat, atau pencapaian. • Jenis-jenis Tes. • 1. tes kemampuan kognitif (mental) meliputi tes kemampuan logika umum(inteligensi) dan tes kemampuan mental spesifik seperti daya ingat dan pemikiran induktif. • Tes inteligensi (IQ) atau tes kecerdasan (intelegence test) merupakan tes kemampuan intelektual umum. Tes ini mengukur serangkaian kemampuan a.l. daya ingat, perbendaharaan kata, kevasihan verbal dan kemampuan numerik. Nilai IQ seorang dewasa merupakan nilai yang “diperoleh dari”; nilai ini mencerminkan sejauh mana orang tersebut berada diatas atau di bawah “rata-rata” nilai intelegensi orang dewasa. • • Kemampuan kognitif khusus atau tes bakat (aptitude test). Tes bakat ditujukan untuk mengukur bakat untuk pekerjaan terkait. Tes ini memberikan wawasan ke dalam kemampuan special. Misal mengetes pemahaman pelamar mengenai prinsip mekanis dasar, untuk mengetahui bakat seseorang untuk pekerjaan, seperti ahli mesin dan teknisi. • Tes kemampuan motorik untuk mengukur kecepatan dan akurasi dari penilaian sederhana serta kecepatan gerak jari, tangan, dan lengan. • Tes kemampuan fisik meliputi kekuatan statis, kekuatan dinamis, dan stamina. Misal kekuatan statis a.l. mengangkat beban, kekuatan dinamis a.l. menarik tubuh keatas, koordinasi tubuh a.l. lompat tali. • Tes kepribadian dan minat. • Tes kepribadian (personality test) adalah tes yang mengukur aspek – aspek dasar dari kepribadian pelamar seperti introversi, stabilitas dan motivasi. • Tes minat (interest test) adalah tes yang membandingkat minat seseoorang dengan minat orang-orang dalam berbagai pekerjaan. Atau tes minat untuk mengukur antusiasme pelamar terhadap suatu jenis pekerjaan. • Tes pencapaian/tes prestasi (achievement test) mengukur apa yang telah dipelajari seseorang. Misal tes telah diikuti disekolah merupakan tes pencapaian. Tes pencapaian digunakan untuk mengukur pengetahuan mengenai pekerjaan. • Sampel dan Simulasi Kerja. • Sampel kerja adalah tugas pekerjan yang sebenarnya yang digunakan untuk menguji kinerja pelamar. • Teknik pengambilan sampel kerja adalah metode pemberian tes berdasarkan pengukuran kinerja pada tugas pekerjaan dasar aktual. • Tes penilaian situasional adalah tes yang dibuat untuk melihat bagaimana pelamar menilai situasi yang nantinya akan ditemui di tempat kerja. • Pusat penilaian manajemen adalah sebuah simulasi 2 hingga 3 hari yang mana 10 hingga 12 kandidat melakukan tugas manajemen realistis di bawah pengamatan para ahli yang menilai potensi kepemimpinan setiap kandidat. • Tugas yang biasanya disimulasikan meliputi: • In – basket. Kandidat mendapatkan laporan, memo, catatan mengenai panggilan telepon, dan materi lainnya yang dikumpulkan dari simulasi pekerjaan yang ia akan mulai di in – basket aktual. Kandidat harus mengambil tindakan yang tepat untuk setiap materi. Pengevaluasi terlatih akan meninjau usaha kandidat tersebut. • Diskusi kelompok tanpa pemimpin. Pelatih memberikan pertanyaan diskusi kepada kelompok tanpa pemimpin dan mengatakan kepada para anggotanya untuk mencapai keputusan kelompok. • Permainan manajemen. Peserta diaharuskan untuk memecahkan permasalahan realistis sebagai anggota dari perusahaan simulasi yang bersaing di pasar. • Presentasi lisan individual. Disini pelatih akan mengevaluasi ketampilan komunikasi setiap peserta. • Melakukan tes. Tes meliputi tes kepribadian/personality test, tes minat/interest test. • Wawancara. Wawancara dilakukan dengan seorang pelatih untuk menilai minat, kinerja di masa lalu dan motivasi. • Tes situasional/situational test mengharuskan peserta untuk merespons situai yang mempresentasikan pekerjaan. • Simulasi berbasis video/video based simulation adalah tes yang memberi kandidat beberapa situasi video computer atau secara daring, yang masing-masing dikuti oleh satu atau pertanyaan pilihan ganda. • Pendekatan miniatur pelatihan dan evaluasi kerja berarti melatih kandidat untuk melakukan beberapa tugas dari pekerjaan dan kemudian mengevaluasi kinerja kandidat tersebut sebelum dipekerjakan. Asumsi pendekatan ini adalah seorang kandidat yang mendemonstrasikan, ia dapat mempelajari dan melakukan sampel tugas tersebut akan mampu mempelajari dan melakukan pekerjaan itu sendiri. • Investigasi latar belakang adalah memerikasa berkas kelengkapan kandidat, untuk memverivikasi informasi pelamar dan untuk mengungkapkan informasi yang merugikan. • Tes poligrafi dan kejujuran. • Poligrafi adalah alat yang mengukur perubahan fisiologis seperti pernafasan yang meningkat. Asumsinya adalah bahwa perubahan sepeti itu mencerminkan perubahan dalam emosional yang menyertai kebohongan. • Tes kejujuran tertulis/paper and pencil test adalah tes psikologis yang dirancang untuk memprediksi kerentanan pelamar kerja terhadap ketidakjujuran dan bentuk kontraproduktivitas lainnya. • Grafologi adalah penggunaan analisis tulisan untuk menemukan ciri- ciri kepribadian dasar penulisnya. • Detektor kebohongan manusia adalah ahli yang mungkin mampu mengetahui kebohongan dengan hanya melihat kandidat. Tanda- tanda kebohongan kandidat meliputi ketakutan, pernapasan yang tidak teratur, kegelisahan, kaki yang disilangkan.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti