Tes merupakan salah satu alat penyeleksian yang populer. Sebuah tes pada dasarnya
contoh dari perilaku seseorang. Dengan menggunakan tes atau alat seleksi mengasumsikan
bahwa alat ini baik, handal dan valid atau sah. Beberapa hal digambarkan berdasarkan bukti
yang mana menggunakan bukti yang terbaik yang tersedia dalam membuat keputusan tentang
praktik manajemen sumber daya manusia. Konsep pengujian dasar terdiri dari :
1. Realibilitas/Keandalan
Realibilitas (keandalan) adalah konsitensi nilai yang diperoleh oleh orang yang sama saat
diuji kembali dengan ujian yang sejenis atau setara. Seperti apabila seseorang mendapat
nilai 90 pada sebuah tes IQ pada hari Senin, kemudian mendapat nilai 130 saat diuji
kembali pada hari Selasa. Sehingga barangkali orang tersebut tidak terlalu yakin dengan
ujian tersebut.
2. Validitas
Dengan memperhatikan ujian seleksi karyawan, validitas sering kali mengacu kepada
bukti bahwa ujian itu berhubungan dengan pekerjaan, dengan kata lain bahwa prestasi
dari ujian itu dapat menjadi alat prediksi yang sah dari prestasi pada pekerjaan.
Validitas Ujian yaitu Akurasi dimana ujian, wawancara dan yang lainnya dapat mengukur
yang seharusnya diukur atau sesuai dengan fungsi yang telah dirancang.
Dalam pengujian pekerjaan, ada tiga cara untuk membuktikan validasi ujian :
a) Validitas Kriteria.
Validitas Kriteria yaitu validitas yang memperlihatkan bahwa nilai pada ujian
(alat prediksi) berhubungan dengan prestasi pekerjaan kriteria.
Hal ini membuktikan bahwa mereka yang berhasil dalam ujian juga berhasil
dalam pekerjaan dan mereka yang buruk saat ujuan melakukan pekerjaan yang buruk.
Jadi ujian itu memiliki validitas sehingga nilai ujian yang tinggi akan dapat melakukan
pekerjaan dengan baik.
b) Validitas Isi
Ujian yang sah isinya adalah berisi sampel dari tugas dan keterampilan yang
benar-benar dibutuhkn untuk pekerjaan tersebut.Pengusaha memperlihatkan validitas
isi pada ujian yang memperlihatkan bahwa ujian itu merupakan sampel yang wajar dari
isi pekerjaan.
Prosedur dasarnya adalah untuk mengetahui tugas-tugas pekerjaan dn perilaku
yang penting untuk prestasi dan kemudian secara acak memilih sampel tugas dan
perilaku yang akan diuji. Validitas isi terdengar lebih mudah dari pada prakteknya. Untuk
banyak pekerjaan, pengusaha harus menunukkan bukti lain dari validitas seperti validitas
kriteria.
c) Validitas muka
Face Validity (Validitas Muka) adalah tipe validitas yang paling rendah
sihnifikannya, karena hanya didasarkan pada penilaian selintas mengenai alat ukur.
Apabila isi alat ukur telah tampak sesuai dengan apa yang ingin diukur maka dapat
dikatakan validitas muka telah terpenuhi.
3. Bagaimana mensahkan ujian?
Agar ujian seleksi dapat berguna, anda harus cukup yakin bahwa nilai ujian
berhubungan dengan cara memprediksi prestasi pekerjaan. Dengan kata lain, anda
memfalidasi ujian itu sebelum menggunakannya dengan memastikan bahwa nilai ujian
itu dapat memprediksi kreteria seperti prestasi kerja. Proses validasi ini biasanya di
lakukan oleh psikolog industri. Proses validasi terdiri dari lima langkah: menganalisis
pekerjaan, memilih ujian anda, melakukan ujian itu,menghubungkan nilai ujian dan
kreteria , validasi silang dan validasi ulang.
Menganalisi pekerjaan
Langkah pertama adalah mengalisis pekerjaan dengan membuat dan menuliskan
deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaa. Di sisni , anda harus menyebutkan cirio dan
kterampilan manusia yang di butuhkan untuk memenuhi syarat prestasi pekerjaa. Dalam
langkah pertama ini anda juga harus mendefinisikan apa yang harus anda maksudkan
dengan “ keberhasilan kerja” karena keberhasilan inilah yang ingin anda jadikan alat
predeksi. Standar keberhasilan itu adalah kriteria.
Memilih Ujian
Pilihlah ujian yang menurut anda dapat mengukur atribut ( alat prediksi ) yang penting
untuk keberhasilan pekerjaan. Biasanya pengusaha mendasari pilihan ini pada
pengalaman, riset sebelumnya, dan “dugaan terbaik”. Biasanya mereka tidak memulai
hanya dengan satu ujian. Malahan, mereka memiliki beberapa ujian dan
mengombinasikannya menjadi deretan ujian.
Melakukan Ujian
Berikutnya adalah melukan ujian yang di pilih. Di sisni anda memiliki 2 pilhan.pilhan
pertama adalah melakukan ujian itu kepada karyawan yang saat ini melakukan
pekerjaan tersebut. Kemudian, anda bandingkan nilai ujian mereka dengan prestasi
mereka saat ini; ini adalah validasi bersama. Le untungan utamanya adalah data prestasi
telah tersedia, kerugiaanya adalah karyawan tersebut mungkin bukan dari pelamar baru.
Validasi prediktif adalah cara kedua dan yang lebih dapat di andalkan untuk memvalidasi
ujian. Di sini anda melakukan ujian kepda pelamar sebelum mereka di pekerjakan.
Kemudian, mempekerjakan pelamar ini hanya dengan menggunakan teknik sleksi yang
ada.
Hubungkan Nilai Ujian Anda dengan Kriteria
Langkah berikutnya adalah menentukan apakah ada hubungan antara nilai ( alat prediksi
) dan prestasi (kreteria). Biasanya di gunakan penentuan hubungan statistik antara 1 nilai
ujian dan 2 prestasi kerja melalui analisis korelasi, yang memperlihatka derajat
hubungan statistik.
Validasi silang-Validasi ulang
Sebelum menggunakan ujian tersebut, mungkin anda ingin memeriksanya denga validasi
silang, derngan sekali lagi melakukan langkah 3 dan 4 pada sempel karyawan baru.
Paling tidak seorang ahli harus memvalidasi ulang ujian itu secara preodik. Prosedur
yang akan anda gunakan untuk memperlihatkan validasi isi berbeda dari yang digunakan
untuk memperlihatkan validasi kreteria (seperti yang di jelaskan dalam langkah 1 hingga
5) validasi isi cenderung untuk menekankan penilaian.
4. Ujian Keberhasilan
Ujian keberhasilan mengukur apa yang telah dipelajari seseorang. Kebanyakan
dari ujian yang dilaksanakan disekolah adalah ujian keberhasilan. Ujian ini mengukur
pengetahuan dalam bidang pekerjaan seperti ekonomi, pemasaran, atau personalia.
Sebagai tambahan untuk pengetahuan dalam bidang pekerjaan, ujian keberhasilan
mengukur kemampuan pelamar itu.
5. Pengujian Berbasis Web
Perusahaan makin banyak yang menggunakan Web untuk menguji dan
menyaring pelamar. Sebagai contoh perusahaan keuangan Capital One menggunakan
tiga lembar kertas ujian dan pensil untuj penyaringan prapekerjaan. Ujiaannya berupa
ujian ketrampilan kognitf, ujian matematika dan ujian sejarah biodata pekerjaan. Proses
itu memakan waktu dan tidak efisisen. Sistem online membantu perusahaan dalam
menghilangkan kebutuhan kertas dan pensil. Ujian ini juga menambah efektifitas dan
efesiensi dalam melakukan penyeleksian karyawan.
1. Menurut Henry Simamora (1997:212) dalam buku koleksi digital Universitas Kristen
Petra menyatakan bahwa:
Rekrutmen adalah serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja
dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna
menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.
2. Menurut Randall S. Schuler dan Susan E. Jackson (1997:227) dalam Nanang Nuryanta
(2008)
Rekrutmen antara lain meliputi upaya pencarian sejumlah calon karyawan yang
memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga dari mereka perusahaan dapat
menyeleksi orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada.
3. Menurut Schermerhorn, 1997
Rekrutmen (Recruitment) adalah “proses penarikan sekelompok kandidat untuk
mengisi posisi yang lowong. Perekrutan yang efektif akan membawa peluang pekerjaan
kepada perhatian dari orang-orang yang berkemampuan dan keterampilannya
memenuhi spesifikasi pekerjaan.
Mutu karyawan yang direkrut harus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Melakui
analisis pekerjaan, deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
Jumlah karyawan yang diperlukan harus sesuai dengan job yang tersedia; melalui
peramalan kebutuhan tenaga kerja dan analisis terhadap kebutuhan tenaga kerja
Meminimalkan biaya yang diperlakukan
Perencanaan dan keputusan-keputusan strategis tentang perekrutan
Fleksibilitas
Pertimbangan-pertimbangan hukum
Menurut Veitzhal Rivai (2008, hal 161) dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Mutu karyawan yang akan direkrut harus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan
untuk mendapatkan mutu yang sesuai. Untuk itu sebelumnya perlu dibuat :
- Analisi pekerjaan
- Deskripsi pekerjaan
- Spesiikasi pekerjaan
b) Jumlah karyawan yang diperlukan harus sesuai dengan job yang tersedia untuk
mendapatkan hal tersebut perlu dilakukan :
- Peramalan kebutuhan tenaga keja
- Analisis terhadap kebutun tenaga kerja (work force analysis)
- Biaya yang diperlukan diminimalkan
- Fleksibilitas
- Pertimbangan-pertimbangan hukum
a) Sourcing Process
Proses pengadaan adalah proses menarik pelamar yang memenuhi kebutuhan yang ada
melaluis umber yang tersedia. Metode yang umum digunakan adalah sumberdaya
internal dan eksternal. Untuk menarik pelamar, ada berbagai pilihan: surat langsung,
bursa kerja, head hunter.
b) Selection Process
Proses seleksi adalah proses penyaringan pelamar untuk kandidat yang memenuhi
kebutuhan perusahaan. Berikut ini beberapa opsi untuk proses seleksi :
c) User Process
Memahami proses pengguna adalah proses menemukan orang yang tepat untuk posisi
yang dibutuhkan atau tersedia, yang diperoleh dari kandidat yang ada yang lulus proses
seleksi. Secara umumnya, fase proses dilakukans ebagai berikut:
1. Sumber Internal
Sumber internal menurut Hasibuan (2008) adalah karyawan yang akan mengisi
lowongan kerja yang diambil dari dalam perusahaan tersebut. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara melakukan mutasi atau memindahkan karyawan yang memenuhi spesifikasi
jabatan atau pekerjaan tersebut. Pemindahan karyawan bersifat vertikal (promosi atau
demosi) maupun bersifat horizontal. Jika masih ada karyawan yang memenuhi spesifikasi
pekerjaan, sebaiknya perusahaan mengambil dari dalam perusahaan khususnya untuk
jabatan manajerial. Hal ini sangat penting untuk memberikan kesempatan promosi bagi
karyawan yang ada.
Karyawan terbaik untuk mengisi posisi lowong bisa didapatkan dari internal
perusahaan. Kekosongan posisi tersebut dapat diberikan kepada karyawan yang dinilai
cocok sehingga dapat memotivasi karyawan yang bersangkutan maupun karywawan
lainnya untuk bekerja lebih baik. Pengisian posisi secara internal ini dapat dilakukan
dengan Promosi, Rotasi atau bahkan Demosi. Promosi adalah kenaikan jabatan. Rotasi
atau Transfer adalah perpindahan jabatan pada level yang sama sedangkan Demosi
adalah penurunan jabatan.
Terdapat dua metode yang dapat digunakan dalam Internal Rekrutmen yaitu
Metode tertutup yang meminta manajer untuk mengajukan karyawan yang akan
dipromosi atau dirotasi dan Metode terbuka yang mengumumkan jabatan yang lowong
lewat iklan internal perusahaan. Demosi atau penurunan jabatan memang jarang
dilakukan oleh perusahaan, terkecuali karyawan tersebut sudah benar-benar tidak
mampu mengerjakan beban tugas yang diberikan saat ini ataupun telah melanggar
peraturan perusahaan yang mengakibatkan hukuman penurunan jabatan.
1. Meningkatkansemangatkerja.
2. Jarangterjadikesalahandalampenyeleksian.
3. MendorongKesetiaankaryawanterhadapperusahaan.
4. Tidakterburu-buru/gegabahdalampengambilankeputusan.
5. Biayapelatihanlebihhemat.
6. Mendorongpengembangandiri pada karyawan.
1. Ada kemungkinan tidak cukupnya jumlah orang yang memiliki kualifikasi dalam
perusahaan.
2. Umumnya, Senioritas merupakan salah satu pertimbangan dalam promosi sehingga
karyawan yang benar-bena rmampu tidak memiliki kesempatan untuk mengisiposisi
yang lowong.
3. Orang-orang yang lebih mampu dari eksternal tidak diberikan kesempatan untuk
bergabung dengan perusahaan.
4. Untuk posisi yang memerlukan kreatif dan inovatif, sumber rekrutmen internal ini sulit
untuk mendapatkan karyawan yang sesuai.
Personal Reference
Merupakan referensi tentang karakterpelamar, biasanya diberikan oleh keluarga, teman
terdekat baik yang ditunjuk oleh pelamar sendiri maupun dimintaperusahaan.
Employment References
Referensi ini mencakup tentang latar belakang atau pengalaman pekerja pelamar.
Tentunya background checking harus sesuai dan proporsional denganposisi yang dituju
calon karyawan serta tida kboleh mendiskriminasikan.
Berikut ini adalah beberapa tips dalam melakukan background check :
2. Tes Narkoba
Berdasarkan survei BNN tahun 2017, potensi penyalahgunaan narkoba terbesar di
Indonesia adalah karyawan. Karyawan yang mengkonsumsi narkoba akan membawa
pengaruh buruk bagi karyawan yang lain dan menurunkan produktivitas perusahaan. Tes
narkoba menjadi salah satu langkah penting untuk mengantisipasi hal yang tidak
diinginkan tersebut.Selain itu juga bias meminta surat keterangan bebas narkoba sebagai
salah satu syarat administrative penerimaan karyawan.
5. Jangan Diskirminatif
Jangan pernah mendiskriminasikan pelamar Anda. Hanya karena pelamar Anda terlihat
atau terdengar berbeda bukan berarti mereka harus mendapat perlakuan yang tidak
menyenangkan dan kaku. Sebagai perekrut yang baik, Anda harus memperlakukan setiap
pelamar dengan rasa hormat yang sama dan proses yang sama.
6. Selalu Klarifikasi
Jangan ragu untuk melakukan komunikasi dengan pelamar. Jika Anda menemukan
adanya masalah atau kekhawatiran yang membuat Anda ragu, segera beritahu pelamar
Anda. Anda hanya bias melakukan penilaian setelah mengklarifikasi hal-hal tersebut
dengan pelamar.
8. Pemeriksaan Referensi
Gunakan semua informasi yang Anda miliki saat memeriksa setiap aspek dari aplikasi
atau resume pelamar Anda, termasuk pemerikasaan refensensi. Pemeriksaan referensi
berguna untuk mengevaluasi kinerja seorang pelamars ecarao bjektif berdasarkan
informasi yang dikumpulkan dari orang-orang yang pernah mengenal dan bekerja
dengan pelamar tersebut. Perekrutan yang buruk akan menjadi salah satu kesalahan
paling mahal yang dapat dilakukan oleh HR. Mempekerjakans eseorang tanpa melakukan
background check dalam rekrutmen harus dihindari terlepas dari apa jabatan atau posisi
yang harus di isi atau kecocokan dengan pelamar Anda. Kinisaatnya Anda mengambil
langkah lebih jauhlagi untuk melindungi usaha Anda dari kerugian finansial dan
mempertaruhkan reputasi perusahaan dengan melakukan background check karyawan
dalamre krutmen yang tepat.
VII. Pertimbangan Hukum dalam Rekrutmen
Kontrak Federal. Sebuah perusahaan yang memiliki nilai kontrak lebih besar dari $50.000
dan memiliki 50 karyawan atau lebih, disebut sebagai kontrator federal dan diharuskan
mengikuti Office Federal Contrat Compliance (OFCC), sebuah program tertulis yang
menjabarkan langkah-langkah yang harus diambil untuk mengkoreksi kurang
maksimalnya pemanfaatan tenga kerja (underutilization) di tempat-tempat yang telah
diketahui.
Diskriminasi di Masa Lampau. Pengadilan federal mungkin memerlukan AAPs jika
pihaknya menemukan bukti adanya diskiminasi masa lampau dalam suatu gugusan
terhadap perusahaan lewat Equal Employment Opportunity Commission. Di bawah
kondisi seperti ini AAPs umumnya merupakan bagian dari suatu keputusan persetujuan
suatu pernyataan yang menunjukan langkah tindakan afirmatif sepesifik yang akan
diambil perusahaan. Pada bulan April 1992, Statet Farm mencapai peneyelesaian kasus
dengan kaum wanita yang menuntut kerugian ata sdiskriminasi masa lalau. Penyelesaian
yang menelan biaya $157 juta ini menjadi penyelesaian termahal yang pernah dilakukan
di bawah UU Hak Sipil tahun 1964.
Tindak Sukarela. Perusahaan seperti Weyerhauser dan Levi Strauss memungkinkan
secara sukarela menetapkan sasaran merekrut dan mempromosikan kaum wanita,
anggota kelompok monoritas, dan para panyandang cacat. Kandungan AAPs yang
sesungguhnya tergantung pada perusahaan dan sejauh mana tidak terwakilnya berbagai
kelompok.
Perusahaan yang menetapkan program tindakan alternative sukarelanya sendiri
mungkin memperoleh manfaat dari penggunaan panduan EOC yang mendukung
program semacam itu. Pertimbangan kunci dalam legal voluntary AAPs adalah bahwa hal
itu merupakan perbaikan atas tujuan tersebut, terbatas pada durasinya, terbatas pada
efek dari diskriminasi baliknya(yakni bukan suatu larangan mutlak pada anggota
kelompok mayoritas), dan secara fleksibel dalam implementasinya. Jika suatu APPs
sukarela perusahaan memiliki karakteristik ini, resiko kehilangan tuntutan diskriminasi
balik mungkin bias diperkecil, sekalipun tidak bias hilang sama sekali( Martin vs. Wilks,
1989).
STUDI KASUS
Tidak hanya sampai di situ, nilai-nilai yang dimiliki perusahaan pun tergambar
jelas pada video yang berdurasi hanya satu setengah menit ini. Bagaimana nilai
kekeluargaan, kebersamaan, kreatifitas, kecerdasan telah menjadi bagiandari
perusahaan sepatu ini. Namun secar agamblang dituliskan juga bagaimana perusahaan
memiliki nilai-nilai seperti fresh ideas, energy, smiles, hard work, dan love. Selain itu
tergambar jelas bagaimana keanekaragaman bukanlah menjadi sesuatu kendala di sini.
Pada video singkat ini juga tetap mencantumkan informas iposisi-posisi apa yang saat ini
tersedia juga kapasitas produksi dari perusahaan serta apa yang kemudian menjadi visi
perusahan. Durasi yang sangat singkat namun dapat menggambarkan perusahaan
seperti apakah perusahaan tersebut dan dalam waktu yang singkatsi candidate pun akan
dapat memutuskan apakah ia tertarik untuk bergabung atau tidak.
2. GOOGLE
Bagaimanacara Google menyaring orang-orang untuk dipekerjakan di
perusahaannya? Ternyata apa yang merekalakukan sama sekali tidak adahubungannya
dengan pertanyaan-pertanyaan wawancara yang terkenal rumit.
Dikutip The New York Times, VP Senior Google, Lazlo Bock berbagi tentang bagaimana
cara mempekerjakan orang yang efektif:
3. McDonald’s
McDonald’s merupakan restoran fast food terbesar di dunia yang diawali pada
tahun 1955 di California, Amerika Serikat. Dengan produk unggulan berupa Burger
bernama Bigmac, McDonald’s hingga saat ini telah memiliki ribuan restoran yang
tersebar di lebih dari 100 negara, salah satunya Indonesia. McDonald’s pertama kali
masuk ke Indonesia pada tahun 1991 dengan membuka restoran pertamanya di Sarinah,
Thamrin.Pada tahun 2009 PT. Rekso Nasional Food (RNF) yang merupakan salah satu
anak perusahaan dari Rekso Group menandatangani Master Franchise Agreement
dengan McDonald’s International Property Company (MIPCO) yang memberikan izin
untuk mengoperasikan semua restoran dengan brand McDonald’s dan membuka
restoran baru di seluruh Indonesia. Hingga saat ini PT.RNF telah membuka sekiranya
lebih dari 200 gerai McDonald’s tersebar di berbagai kota di Indonesia yang didukung
dengan lebih dari 14.000 karyawan di seluruh Indonesia. PT. RNF melalui McDonald’s
Indonesia selalu berkomitmen penuh menyuguhkan pelayanan yang terbaik bagi
pelanggan, menghadirkan kualitas makanan terdepan, serta memberikan manfaat yang
besar bagi masyarakat Indonesia.
Visi
Visi McDonald’s adalah menjadi restoran cepat saji dengan pelayanan terbaik di dunia.
Untuk mencapai visi ini, McDonald’s selalu menjamin mutu produk-produknya,
memberikan pelayanan yang memuaskan, menawarkan kebersihan dan keamanan
produk pangan serta nilai-nilai tambah lainnya. Senyum konsumen adalah hal penting
untuk McDonald's.
Misi
Menjadi perusahaan terbaik bagi semua karyawan kami di setiap komunitas di seluruh
dunia.
Menghadirkan pelayanan dengan sistem operasional yang unggul bagi setiap konsumen
kami di setiap restoran cabang McDonald’s.
Terus mengalami perkembangan ke arah yang menguntungkan sebagai sebuah brand,
serta terus mengembangkan sistem operasional McDonald’s ke arah yang lebih baik lagi
lewat inovasi dan teknologi.