Anda di halaman 1dari 30

Media Pembelajaran

PPKN
untuk SMA/MA Kelas X

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


BAB 3
FUNGSI DAN KEWENANGAN
LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA

Tujuan Pembelajaran

• Menghargai nilai-nilai terkait fungsi dan


kewenangan lembaga-lembaga negara menurut
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 sebagai bentuk sikap
beriman dan bertaqwa.
• Bersikap peduli terhadap lembaga-lembaga di
sekolah sebagai cerminan dari lembaga-
lembaga negara.
• Menganalisis fungsi dan kewenangan lembaga-
lembaga Negara menurut Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
• Mendemonstrasikan hasil analisis tentang
fungsi dan kewenangan lembagalembaga
Negara menurut Undang-Undang Dasar Negara
Republik IndonesiaTahun 1945.

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. Suprastruktur dan Infrastruktur Sistem
Politik Indonesia

1. Suprastruktur Sistem Politik Indonesiada

Sistem politik Indonesia adalah sebuah


sistem politik demokratis yang
bersendikan nilai-nilai lokal bangsa
Indonesia yaitu Pancasila

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. Suprastruktur dan Infrastruktur Sistem
Politik Indonesia

1. Suprastruktur Sistem Politik Indonesiada

Suprastruktur politik di Indonesia:


a. kekuasaan eksekutif,
b. kekuasaan legislatif, dan
c. kekuasaan yudikatif.

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. Suprastruktur dan Infrastruktur Sistem
Politik Indonesia

1. Suprastruktur Sistem Politik Indonesiada

Infrastruktur politik di
Indonesia:

Alat
Kelompok Kelompok
Partai Politik Komunikasi Tokoh Politik
Kepentingan Penekan
Politik

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. Lembaga-Lembaga Negara menurut
UUD NRI Tahun 1945

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri


atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan
anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih
melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut
dengan undang-undang.” UUD 1945 Pasal 2 Ayat (1)

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. Lembaga-Lembaga Negara menurut
UUD NRI Tahun 1945

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

Undang-undang yang mengatur


susunan dan kedudukan MPR adalah
UU No. 17 Tahun 2014

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. Lembaga-Lembaga Negara menurut
UUD NRI Tahun 1945

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

Tugas MPR adalah sebagai berikut:

3.
4. mengkaji
2. menyerapsistem
memasyarakatkan ketatanegaraan,
aspirasi Pancasila, UUD
masyarakat UUD
NRI
berkaitan
1. NRI
memasyarakatkan
Tahun
Tahun
dengan1945, 1945,
Negara
pelaksanaan ketetapan
serta
Kesatuan
UUD MPR;
pelaksanaannya;
NRI Republik
Tahun
dan
Indonesia,
1945. dan Bhinneka Tunggal Ika;

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. Lembaga-Lembaga Negara menurut
UUD NRI Tahun 1945

2. Presiden

Berdasarkan UUD NRI Tahun 1945 Pasal 4


Ayat (1), Presiden Republik Indonesia
merupakan pemegang kekuasaan
pemerintahan menurut Undang-Undang
Dasar.

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. Lembaga-Lembaga Negara menurut
UUD NRI Tahun 1945

2. Presiden

Prinsip Republik Indonesia menganut


sistem presidensial dari UUD NRI
Tahun 1945 Pasal:

4 Ayat (1) 17 Ayat (1) 17 Ayat (1) 17 Ayat (1) 17 Ayat (1)

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. Lembaga-Lembaga Negara menurut
UUD NRI Tahun 1945

3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Susunan dan keanggotaan DPR diatur dalam


Undang-Undang No. 17 Tahun 2014 tentang
Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,
dan D ewan Perwakilan Rakyat Daerah.

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. Lembaga-Lembaga Negara menurut
UUD NRI Tahun 1945

3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Fungsi DPR berdasarkan UU No. 17


Tahun 2014

Legislasi Anggaran Pengawasan

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. Lembaga-Lembaga Negara menurut
UUD NRI Tahun 1945

3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Dewan Perwakilan Rakyat


memiliki hak:

Menyatakan
Interpelasi Angket
pendapat

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. Lembaga-Lembaga Negara menurut
UUD NRI Tahun 1945

4. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Badan Pemeriksa Keuangan


merupakan lembaga negara yang bebas
dan mandiri serta berwenang untuk
memeriksa pengelolaan dan tanggung
jawab tentang keuangan negara.

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. Lembaga-Lembaga Negara menurut
UUD NRI Tahun 1945

4. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Untuk menunjang tugasnya, BPK RI


didukung dengan seperangkat Undang-
Undang di bidang keuangan
negara,yaitu
• UU No. 17 Tahun 2003,
• UU No. 1 Tahun 2004,
• UU No. 15 Tahun 2004, dan
• UU No. 15 Tahun 2006

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. Lembaga-Lembaga Negara menurut
UUD NRI Tahun 1945

5. Mahkamah Agung (MA)

Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah


Mahkamah Agung dan badan peradilan yang
berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan
umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan
peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha
negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.
SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
B. Lembaga-Lembaga Negara menurut
UUD NRI Tahun 1945

5. Mahkamah Agung (MA)

Mahkamah Agung berwenang:

2. menguji peraturan perundang-undangan


3. wewenang
1. mengadili lainnya
pada yang diberikan
tingkat kasasi, oleh
di bawah undang-undang terhadap
undangundang
undang-undang, dan

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. Lembaga-Lembaga Negara menurut
UUD NRI Tahun 1945

6. Mahkamah Konstitusi (MK)

Mahkamah Konstitusi adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman


sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. Lembaga-Lembaga Negara menurut
UUD NRI Tahun 1945

7. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

Dewan Perwakilan Daerah (DPD)


merupakan salah satu lembaga
perwakilan rakyat dan bagian
keanggotaan MPR, yang dipilih melalui
pemilu dari setiap provinsi.

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. Lembaga-Lembaga Negara menurut
UUD NRI Tahun 1945

8. Komisi Yudisial (KY)

Komisi Yudisial (KY) merupakan


lembaga yang berperan dalam proses
seleksi hakim agung dan melakukan
pengawasan para hakim.

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

Penerapan good governance di


Indonesia dilatarbelakangi oleh
dua hal mendasar yaitu:
• Adanya tuntutan eksternal
• Adanya tuntutan internal

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

Prinsip-prinsip good governance


yaitu:
a. partisipasi,
b. beorientasi konsensus,
c. visi strategis,
d. tanggap,
e. efektif dan efi sien,
f. akuntabilitas,
g. transparansi,
h. berkeadilan, dan
i. aturan hukum.

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

Asas-asas umum yang harus dipegang dalam


penyelenggaraan negara, yaitu sebagai berikut:
1. Asas Kepastian Hukum.
2. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara.
3. Asas Kepentingan Umum.
4. Asas Keterbukaan.
5. Asas Proporsionalitas.
6. Asas Profesionalitas.
7. Asas Akuntabilitas.

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


D. Partisipasi Warga Negara dalam Sistem Politik
di Indonesia
1. Pengertian dan Ciri-Ciri Partisipasi Politik

Menurut Ramlan Surbakti (2010), partisipasi politik adalah kegiatan warga


negara biasa dalam memengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan
kebijaksanaan umum serta menentukan pemimpin pemerintahan.

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


D. Partisipasi Warga Negara dalam Sistem Politik
di Indonesia
1. Pengertian dan Ciri-Ciri Partisipasi Politik

Surbakti menyatakan bahwa ciri-ciri partisipasi


politik adalah sebagai berikut.

2. Kegiatan yang dilakukan dan diarahkan


3.
5. Kegiatan memengaruhi
4. yang berhasil ataupun
memengaruhi pemerintah
pemerintah tidak
dapat
dapat
1. untuk
Kegiatanmemengaruhi
memengaruhi atau pemerintah
perilaku individu selaku
warga
dilakukan baikpemerintah
dilakukan secara melalui termasuk
prosedur
langsung ataupunwajar
pembuat
negara dan pelaksana
biasa yang dapatkeputusan
diamati
dalam
dan tidak
secara konsep partisipasi
berupa
tidak politik.
kekerasan.
langsung.
politik.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


D. Partisipasi Warga Negara dalam Sistem Politik
di Indonesia
2. Bentuk dan Jenis Partisipasi Politik

Bentuk-bentuk partisipasi politik dapat


dibedakan atas kegiatan politik
berbentuk konvensional dan
nonkonvensional.

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


D. Partisipasi Warga Negara dalam Sistem Politik
di Indonesia
2. Bentuk dan Jenis Partisipasi Politik

Bentuk partisipasi politik berdasarkan


tipe masyarakat adalah sebagai
berikut (Tur Wahyudin, 2008).

Masyarakat Masyarakat Masyarakat


primitif berkembang totaliter

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


D. Partisipasi Warga Negara dalam Sistem Politik
di Indonesia
3. Tujuan Partisipasi Politik

Partisipasi politik dapat terjadi dengan


berbagai tujuan sebagai berikut.

2.
1. Partisipasi
Memberikan politik juga menjadi
rakyat/warga alat
negara
4. Partisipasi
3. untuk
Partisipasi digunakan
di sisi lain untuk
juga membantu
mengontrol
kesempatan untuk rakyat dan
memengaruhiwarga
melegitimasi
meringankan rezim
beban dan kebijakan
pemerintah
negara,
proses terutama di negaranegara
pembuatan kebijakan
rezim tersebut.
otoritarian.

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


D. Partisipasi Warga Negara dalam Sistem Politik
di Indonesia
4. Tingkatan Partisipasi Politik

Semakin luas ruang lingkup partisipasi


politik maka semakin rendah atau semakin
kecil intensitasnya. Sebaliknya,
semakinkecil ruang lingkup maka partisipasi
politik intensitasnya semakin tinggi.

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


D. Partisipasi Warga Negara dalam Sistem Politik
di Indonesia
5. Perwujudan Partisipasi Politik

Contoh konkret perwujudan partisipasi


politik dapat dilihat dari:

Bidang Bidang Bidang


Politik Ekonomi Sosial Budaya

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Anda mungkin juga menyukai