Anda di halaman 1dari 40

GIZI BURUK

Riyandi Ardi Putra Fernandes


Gizi buruk/ Severe acute malnutrition
■ Didefinisikan sebagai:
o Severe wasting
 WHO weight-for-length/height <-3 SD
 Lingkar lengan atas <115 mm  Usia 6-59 bulan
o Edema bilateral
 Pit (dent) yang menetap sesaat setelah penekanan 10
detik
 Perlu dibedakan antara gizi buruk dengan stunted
o Stunted tidak dapat dikoreksi dalam waktu singkat
Gizi buruk/ Severe acute malnutrition
■ Terminologi yang sering dipakai:
o Marasmus (Severe wasting)
o Kwarshiorkor (di karakteristikan dengan adanya edema)
o Marasmic-kwashiorkor (Severe wasting + edema)  Campuran
 Tingkat keparahannya bergantung pada:
1. Durasi dari nutrisi yang tidak cukup/ inadequacy
2. Kuantitas serta varietas makanan
3. Keterlibatan antinutrient
4. Adanya infeksi serta lama infeksi
5. Heterogeneity pada extent dan natur dari deficit dan imbalance
Manifestasi Klinis Gizi Buruk (Severe
■ wasting)
Terlihat jelas pada paha, bokong, lengan atas, sela-sela iga dan scapula
(kehilangan lemak dan otot skeletal dapat terlihat jelas)  Prominent
bones
■ Berat badan tidak bertambah serta penurunan berat badan
■ Turgor kulit menghilang
■ Hilangnya lemak subkutan  Baggy pants
■ Muka terlihat wasted dan wizened
■ Mata cekung
■ Air mata sedikit serta mulut kering
■ Otot perut melemah  Menjadi distensi
■ Fretful
■ Irritable
Manifestasi Klinis Gizi Buruk
(Edematous Malnutrition)
■ Edema kaki  tungkai bawah  generalized edema lengan, tangan dan
muka (Moon-face)
■ Perubahan warna kulit  Flaky paint dermatosis  Mudah terinfeksi
■ Rambut sparse serta mudah ditarik, mungkin kehilangan lekukannya
■ Rambut jagung
■ Liver membesar
■ Miserable
■ Apatis
■ Menolak makan
Marasmik-kwashiorkor
Patofisiologi
■ Kekurangan intak  Fisiologis dan metabolik tubuh tetap berjalan
untuk konservasi energi & bertahan hidup  reductive adaptation
■ Sumber energi  Lemak & protein otot, kulit dan GI tract
■ Konservasi energi dengan:
• Mengurangi aktifitas dan pertumbuhan
• Mengurangi basal metabolisme
• Fungsi organ menurun
• Mengurangi respon imun dan inflamasi
Patofisiologi
Proses tersebut mempengaruhi:

■ Liver  Otot
■ Produksi panas  Mikronutrisi

■ Ginjal
 Saluran cerna
 Replikasi sel serta
■ Jantung perbaikannya
■ Elektrolit (Natrium & Potassium)  Respons Imun
 Sel darah merah
Prinsip tatalaksana

■ 10 Steps
■ Dibagi menjadi:
o Stabilisasi
o Rehabilitasi
 Perlu di jalankan secara perlahan sesuai progress 
Mencegah refeeding syndrome
10 tahap tatalaksana gizi buruk
Terapi Terapeutik untuk Stabilisasi (Hari
1-7)
Hipoglisemia (gula darah <3mmol/L)

Pencegahan Penanganan
1. Beri makan secepatnya 1. Sadar  10% glukosa (50mL), beri
2. Beri makan 3 jam sekali setiap siang nutrisi, atau 1 sdt gula di bawah lidah,
dan malam (2 jam apabila sedang beri makan tiap 2 jam atau ¼ sendok
sakit) tiap 30 menit, sesuaikan suhu hangat,
3. Beri makan tepat waktu dan mulai broad-spectrum antibiotik.
4. Sesuaikan suhu tetap hangat 2. Tidak sadar  10% glukosa IV
5. Tangani infeksi (5mL/kg) STERIL
Hipotermia (axila <35oC, rektal <35.5oC)

Pencegahan Penanganan
1. Sesuaikan suhu hangat dan kering, Berikan kehangatan aktif
sering berikan makan 1. Beri makan
2. Tangani Infeksi 2. Kontak fisik, pakaian hangat, topi,
selimuti, sediakan heater/warmer
3. Monitor temperatur tiap jam (30
menit apabila pakai heater)
4. Temperatur rektal >36.5oC  stop
rewarming
Dehidrasi

Pencegahan Penanganan
1. Setiap BAB  berikan ReSoMal 1. IV fluid HANYA diberikan
(37.5 mmol Na/L) apabila ada tanda-tanda shock
2. ReSoMal 5 mL/kg selama 30
menit selama 2 jam pertama
secara oral/NG tube kemudian
lanjutkan 5-10 mL/kg sampai 10
jam tergantung banyaknya BAB
3. Monitor setiap jam
4. Apabila sudah ada tanda-tanda
rehidrasi, berhenti.
■ Pada gizi buruk
– Dehidrasi sulit dinilai  monitor rehidrasi agar tidak terjadi
kelebihan cairan
– Level serum elektrolit sulit di deteksi  terjadi kebocoran Na dari
darah ke dalam sel, K keluar dari dalam sel.
■ Rehidrasi  ReSoMal

Bahan Jumlah
H2O 2L
WHO-ORS 1 saset 1-L
Sukrosa 50 g
Elektrolit/solusi mineral 20 mL
Ketidak seimbangan elektrolit – kurang K
dan Mg, Na berlebih
■ Berikan K dan Mg selama 2 minggu  mineral solution
■ Nutriset F75 & F100  sudah mengandung K dan Mg
Infeksi
Pencegahan Penanganan
1. Hindari keramaian Infeksi biasanya tidak
(penyebaran infeksi lebih menimbulkan gejala, mulai
mudah) dengan broad-spectrum
2. Cuci tangan sebelum dan antibiotik pada anak. (mulai
sesudah penanganan hari pertama)
3. Vaksin measles pada anak
yang belum diimunisasi >6
bulan
Rekomendasi antibiotik untuk infeksi

■ Tidak ada komplikasi:


– Amoxicillin PO 2x25 mg/kg selama 5 hari
■ Ada komplikasi
– Gentamicin 1x7.5mg/kg IV/IM selama 7 hari
– Ampicillin 50mg/kg IV/IM selama 6 jam sekali untuk 2
hari, lanjutkan dengan amoxicillin PO tiap 8 jam 25-40
mg/kg selama 5 hari
Defisiensi mikronutrisi
■ Jangan berikan zat besi
■ Prevensi: Nutriset F75 & F100  sudah mengandung asam
folat, multivitamin, Zn, Cu, dan mineral lainnya
■ Vit A
■ Asam folat 1 mg (5 mg day 1)
■ Zinc & Copper  Ada di electrolyte/mineral solution dan
Combined Mineral Vitamin Mix (CMV)  Bisa ditambah ke
ReSoMal
■ Sirup multivitamin
Beri makan (Kandungan F-75 – F-100)
Beri makanan
■ Berikan F75
■ Apabila ada edema  kurangi cairan sampai 100 ml/kg/hari
■ Gunakan 24-jam intake chart.
■ Apabila nafsu makan buruk  bujuk untuk habiskan makanan 
gunakan NGT apabila hanya makan <80% dari porsi yang
direkomendasikan
■ Lanjutkan ASI apabila masih menyusui + F75
■ Apabila nafsu makan kembali (biasanya 1 minggu) dan edema
hilang/berkurang  F100
■ Timbang berat badan & plotting
■ F-75 (low-lactose milk, 75 kcal dan 0,9 g protein/100 mL +
Potassium, magnesium, mikronutrien)
o Mengembalikan keadaan metabolic
o Mengobati edema
o Mengembalikan nafsu makan
 Kurang nafsu makan  harus diberikan dengen nasogastric
tube
 2 resep F75:
 Yang tidak membutuhkan masakan
 Yang cereal-based dan memiliki osmolalitas lebih rendah
 menguntungkan untuk anak dengan diare persisten
Rehabilitasi (Minggu 2-6)
■ Rehabilitasi dimulai pada saat nafsu makan sudah meningkat dan edema
sudah berkurang/minimal
■ Transisi dari stabilisasi ke rehabilitasi dibutuhkan untuk mencegah
“Refeeding Syndrome”  Selama 3 hari
■ Pada masa transisi, selama 2 hari ganti F75 dengan volume F100 yang
setara dan tingkatkan volume F100 sebanyak 10mL
■ Setelah masa transisi, berikan 150-220 kcal/kg/hari dan 4-6 g
protein/kg/hari dan lanjutkan pemberian K, Mg, dan mikronutrisi + Besi
3 mg/kg/hari  F100 atau ready-to-use therapeutic food (RUTF) atau
makanan keluarga termodifikasi energi dan proteinnya
■ Jika menyusui  Lanjutkan
Loving care, structured play dan stimulasi

Berguna karena banyak anak anak dengan gizi


buruk memiliki developmental delays
Emergency Treatment

■ Terapeutik pada gizi buruk dengan shok dan kondisi


emergency lainnya
■ Berbeda  Less rapid, Volume lebih sedikit, cairan
yang berbeda)
Shock
■ Letargi atau tidak Action
sadar 1. Berikan oksigen
■ Tangan dingin 2. 10% glucose (5 mL/kg) IV
Ditambah: 3. IV fluid 15 mL/kg selama 1
■ CRT <3 detik jam
ATAU 4. Ukur, record denyut nadi dan
■ Nadi cepat namun respirasi pada awal dan tiap
lemah 10 menit
■ Jika ada tanda perbaikan (nadi & laju nafas berkurang) 
Ulangi IV 15 mL/kg selama 1 jam  Ganti ke oral atau NGT
rehydration (ReSoMal) 5-10 mL/kg/hr

■ Jika tidak ada tanda perbaikan  Asumsikan shok septik


1. Cairan maintenance fluid IV (4mL/kg/hr) selama
menunggu darah
2. 10 mL/kg fresh whole blood transfusikan selama 3 jam.
Jika tanda gagal jantung  5-7 mL/kg packed cells
3. Berikan furosemide 1 mL/kg IV
Hipoglikemia (Gula darah <3 mmol/L)

■ Sama sesuai tatalaksana stabilisasi


Dehidrasi Berat

■ Berikan terapi dehidrasi sesuai stabilisasi


■ Jangan beri cairan IV kecuali pada shok
Severe Anemia (Hb< 4 g/dL)
Hb 4-6 g/dL & Respiratory distress
■ Berikan whole blood 10 mL/kg perlahan selama 3 jam
■ Jika gagal jantung  Berikan 5-7 mL/kg packed cells
■ Furosemide 1 mL/kgIV
Emergency eye care corneal ulceration

■ Beri Vit A segera


■ Teteskan 1 tetes atropine (1%)  Relax mata
dan mencegah lensa keluar
Kriteria Rawat pasien gizi buruk

■ Dengan Komplikasi
■ Severe edema (+++)
ATAU
■ MUAC (Mid Upper Arm Circumference) <115 ditambah:
o Mual
o Buruk secara klinis
o Not alert
Kriteria rawat jalan gizi buruk

■ Tanpa komplikasi
■ Edema (+/++)
ATAU
■ MUAC (Mid Upper Arm Circumference) >115 mm dan:
o Good appetite
o Baik secara klinis
o Alert
Refeeding syndrome
■ Komplikasi dari acute nutritional rehabilitation yang undernourished akibat segala penyebab
■ Jarang
■ Hallmark:
1. Hipofosfatemia berat setelah cellular uptake fosfat pada awal dari minggu pertama ketika memulai
reefed  Perlu di monitor saat refeed
 Serum level fosfat ≤0,5 mmol/L dapat menyebabkan:
1. Kelemahan
2. Rhabdomyolysis
3. Disfungsi neutrofik
4. Gagal jantung dan nafas
5. Aritmia
6. Kejang
7. Gangguan kesadaran
8. Kematian
Tanda dan gejala Refeeding Syndrome
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai