Anda di halaman 1dari 30

Jenis dan Macam Wisatawan

Cohen (1972) mengklasifikasikan wisatawan atas dasar tingkat familiarisasi dari


daerah yang akan dikunjungi, serta tingkat pengorganisasian dari perjalanan
wisatanya menjadi empat yaitu seperti :

1. Drifter, yaitu wisatawan yang ingin mengunjungi


daerah yang sama sekali belum diketahuinya, dan
bepergian dalam jumlah kecil.
2. Explorer, yaitu wisatawan yang melakukan
perjalanan dengan mengatur perjalanannya sendiri,
dan tidak mau mengikuti jalan-jalan wisata yang
sudah umum melainkan mencari hal yang tidak
umum. Wisatawan seperti ini bersedia
memanfaatkan fasilitas dengan standar lokal dan
tingkat interaksinya dengan masyarakat lokal juga
tinggi.
3. Individual mass tourists, yaitu wisatawan yang
menyerahkan pengetahuan perjalanannya kepada agen
perjalanan, dan mengunjungi daerah tujuan wisata yang
sudah terkenal.

4. Organized mass tourists, yaitu wisatawan yang hanya


mau mengunjungi daerah tujuan wisata yang sudah
dikenal, dengan fasilitas seperti yang dapat ditemuinya
ditempat tinggalnya, dengan perjalanannya selalu
dipandu oleh pemandu wisata.
Smith (1977) juga melakukan klasifikasi terhadap wisatawan, dengan
membedakan wisatawan atas tujuh kelompok, yaitu :

1. Explorer, yaitu wisatawan yang mencari perjalanan


baru dan berinteraksi secara intensif dengan masyarakat
lokal, dan bersedia menerima fasilitas seadanya, serta
menghargai norma dan nilai-nilai lokal.
2. Elite, yaitu wisatawan yang mengunjungi daerah tujuan
wisata yang belum dikenal, tetapi dengan pengaturan
lebih dahulu, dan bepergian dalam jumlah yang kecil.
3. Off beat, yaitu wisatawan yang mencari atraksi sendiri,
tidak mau ikut ke tempat-tempat yang sudah ramai
dikunjungi. Biasanya wisatawan seperti ini siap
menerima fasilitas seadanya di tempat lokal.
4. Unusual, yaitu wisatawan yang dalam perjalanannya sekali
waktu juga mengambil aktifitas tambahan, untuk mengunjungi
tempat-tempat yang baru, atau melakukan aktivitas yang agak
berisiko. Meskipun dalam aktivitas tambahannya bersedia
menerima fasilitas apa adanya, tetapi program pokoknya tetap
harus mendapatkan fasilitas yang standar.

5. Incipient mass, yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan


secara individual atau kelompok kecil, dan mencari daerah
tujuan wisata yang mempunyai fasilitas standar tetapi masih
menawarkan keaslian.
6. Mass, yaitu wisatawan yang bepergian ke daerah
tujuan wisata dengan fasilitas yang sama seperti di
daerahnya.

7. Charter, yaitu wisatawan yang mengunjungi daerah


tujuan wisata dengan lingkungan yang mirip dengan
daerah asalnya, dan biasanya hanya untuk
bersantai/bersenang-senang. Mereka bepergian dalam
kelompok besar, dan meminta fasilitas yang berstandar
internasional.
Melihat sifat perjalanan dan ruang lingkup dimana perjalanan wisata itu
dilakukan, maka kita juga dapat mengklasifikasikan wisatawan sebagai
berikut :
1. Wisatawan asing (foreign tourist) Adalah orang asing yang
melakukan perjalanan wisata, yang datang memasuki suatu
negara lain yang bukan merupakan negara dimana ia biasanya
tinggal. (biasanya bisa dilihat dari status kewarganegaraannya,
dokumen perjalanannya, dan jenis uang yang dibelanjakan)
2. Domestic Foreign Tourist, Orang asing yang berdiam atau
bertempat tinggal pada suatu negara, yang melakukan
perjalanan wisata di wilayah negara dimana ia tinggal (seperti
orang yang bekerja di kedutaan besar).
3. Domestic tourist, Seseorang warga negara suatu negara yang
melakukan perjalanan wisata dalam batas wilayah negaranya
sendiri tanpa melewati perbatasan negaranya.
4. Indigenous Foreign Tourist , Warga negara suatu negara
tertentu, yang karena tugasnya atau jabatannya di luar negeri,
pulang ke negara asalnya dan melakukan perjalanan wisata di
wilayah negaranya sendiri.

5. Transit tourist, Wisatawan yang sedang melakukan perjalanan


wisata ke suatu negara tertentu, yang menumpang kapal udara atau
kapal laut ataupun kereta api, yang terpaksa mampir atau singgah
pada suatu pelabuhan/airport/stasiun bukan atas kemauannya
sendiri.

6. Bussiness tourist, Orang yang melakukan perjalanan (apakah


orang asing atau warga negara sendiri) yang mengadakan
perjalanan untuk tujuan lain bukan wisata, tetapi perjalanan wisata
akan dilakukannya setelah tujuannya yang utama selesai.
Memahami Karakter & Budaya
Wisatawan Mancanegara.
Karakter: Cina/Taiwan

•Pentingkan nilai dan prinsip.


•Menyukai harga murah dan tidak terlalu mementingkan fasilitas dan
pelayanan.
•Banyak bicara/cerewet/ramah sekali dan perbincangan perlu ada timbal
balik.
•Sembarang tindakan lebih dikedepankan.
•Menonjolkan peran dan kesan budaya cina.
•Orang cina tergolong tidak sabaran dan gampang marah bila  tidak cepat
bertindak.
•Lebih menyukai bahasa sendiri daripada Bahasa inggris.
•Suka bergerombol dalam satu kelompok ramai-ramai.
•Selalu berpikir ekonomis.
•Orang cina sifatnya tertutup, kecuali kepada yang sudah dikenal dan
dipercaya.
Karakter: Perancis

•Tertarik pada kebudayaan tradisional, pranata sosial, tarian drama, musik,


seni, upacara adat dan keagamaan serta nuansa pedesaan.
•Tertarik belajar dan berkunjung ke atraksi wisata yang spesifik khususnya
tempat-tempat arkeologi, candi-candi kuno dan tempat-tempat yang
dikomersilkan.
•Suka mencoba pengalaman dan aktivitas baru serat cenderung berpetualang.
•Suka belanja kerajinan tangan dan barang-barang antik.
•Tidak mau tergesa-gesa atau ceroboh,selalu berpikir panjang, dan teliti.
•Bersahabat, disiplin, memiliki tingkah laku yang baik, sopan dan patuh pada
peraturan tetapi mudah kecewa apabila tidak menyukai sesuatu.
•Suka berbicara dengan bahasa Perancis walaupun dapat berbahasa inggris.
•Cenderung berpakaian sesuai dengan situasinya, bisa rapi sekali/modis,
berparfum dan juga terkadang cara berpakaian sangat ekstrim saat dipantai.
•Sangat romantis, kalem, walaupun tradisional tetapi intelektualnya kuat.
•Saat makan ingin menikmati dengan berlama-lama dalam suasana romantis.
Karakter: Jerman

•Sopan, terbuka, memiliki tingkah laku yang baik, mengomentari


langsung setiap pengalaman mereka.
•Suka belanja souvenir dari batu dan kayu.
•Toleransi pada fasilitas dan pelayanan yang berbeda.
•Keingintahuannya tinggi terhadap sesuatu, bahkan sampai mendetail.
•Suka daerah yang apa adanya, murni dan ingin mengetahui atraksi
hingga tuntas.
•Tertarik pada kebudayaan tradisional, upacara keagamaan, tarian,
tempat sejarah, pemandangan yang indah dan suka membandingkan
kebudayaan tradisional satu dengan yang lainnya.
•Menyukai perjalanan sesama bangsanya, terkadang kurang bisa
bergabung dengan bangsa lain.
•Disiplin, teliti, mempunyai organisasi yang baik, komitmen, dan
intelek.
• Karakter: Inggris

• Disiplin, egois, menjaga prestigious atau citra, secara


psikologis melayani orang dengan bersahabat tetapi juga
mempunyai kepribadian ingin dilayani dengan baik.
• Teliti dalam pengeluaran uang, rapi dan komitmennya
tinggi.
• Individualistis dan mandiri, tidak menyukai perjalanan
berkelompok atau grup,lebih menyukai perjalanan sendiri.
• Hangat, Sopan, mempunyai tingkah laku yang baik dan
menjaga hubungan persahabatan.
• Kurang terbuka seperti orang eropa lainnya dan mempunyai
kepribadian yang kuat.
• Tertarik budaya tradisional dan karakteristiknya menyukai
pantai serta alam yang indah.
• Tidak suka privasinya diganggu.
• Karakter: Italia

• Terbuka, komunikatif, romantis, ekspresif, agak cerewet


khususnya jika sudah kenal.
• Kurang disiplin dan sulit ditangani tetapi mereka mudah
beradaptasi dengan keadaan setempat artinya terbuka dan
bersahabat.
• Menyukai tempat-tempat mewah tetapi sedapat mungkin
harganya murah, bisa ditawar untuk hemat.
• Menyukai kebudayaan tradisional dan seni serta
pemandangan alam yang romantis.
Karakter: Belanda

•Perhatian sekali terhadap kesehatan dan sanitasi, khususnya


makanan dan minuman.
•Hubungan sejarah yang kuat, suka mengunjungi tempat-tempat
bernostalgia seperti keluarga yang dahulu tinggal dan bekerja di
perkebunan ataupun makam nenek moyangnya. Semua ini
informasinya didapat dari sejarah yang dia pelajari dari sekolahnya.
•Suka informasi yang spesifik dan akurat, tapi kecewa apabila
informasi tersebut tidak benar.
•Disiplin, taat peraturan, bersahabat, suka humor tetapi tidak selalu
terbuka, terus terang dalam memberikan komentar dan reaksi.
•Sangat tertarik dengan bentuk-bentuk kebudayaan dan
pemandangan alam yang indah serta perkembangan-perkembangan
yang terjadi.
•Suka melihat bangunan-bangunan bersejarah tentang masa lalu
Belanda di Indonesia.
Karakter: Amerika

•Menyukai fasilitas dan pelayanan standar kualitas tinggi


•Menyukai aspek kebudayaan tradisional seperti tarian, upacara adat dan
upacara keagamaan
•Menyukai pemandangan alam yang indah, termasuk pantai dan tertarik
dengan bentuk perkembangan yang terjadi
•Tidak menyukai perjalanan kaki jauh suka perjalanan dekat dan berpindah-
pindah
•Bersahabat, sopan, bertingkah laku baik, sedikit formal, jujur, terbuka
langsung dalam mengekspresikan pendapat dan reaksi tentang apa saja tanpa
memandang perbedaan status
•Suka pengalaman baru, bentuk informasi terbaru dan akurat, bersahabat,
toleran, mudah beradaptasi, humoris, terbuka sedikit kasar, serta suka
bersosialisasi dengan penduduk setempat walaupun terkadang juga banyak
yang egois maupun individualistis
•Menerima dan menyukai fasilitas dan pelayanan yang sederhana, murah
meriah, seadanya dan sering pindah-pindah dengan melakukan perjalanan
sendiri
•Menyukai kebudayaan desa dan aktivitas pantai yang tradisional serta
aktivitas dunia malam seperti diskotik
Karakter: Australia

•Terbuka, arogan, egois, dan terkadang sulit ditangani tetapi


terkadang mereka juga bersahabat
•Tidak terlalu suka dengan banyak aturan  (lebih menyukai
kebebasan)
•Menyukai harga murah meriah dan tidak terlalu mementingkan
kemewahan fasilitas dan pelayanan
•Ceroboh dan sembarang tindakan lebih dikedepankan dan cara
berpakaian terkadang sangat ekstrim
•Menyukai pantai dan kebudayaan tradisional
•Menyukai perjalanan secara individu (backpacker) dan kurang
menyukai berkelompok
•Pemuda Australia sangat menyukai kehidupan malam seperti
club.
Karakter: Jepang

•Melakukan perjalanan kelompok dan sangat takut kalau lepas dari


grupnya.
•Disiplin, komitment terhadap janji dan jadwal, orang Jepang tertutup
dia tidak mudah percaya dengan orang yang belum dia pahami, bila
sekali saja tidak dapat kepercayaan maka susah untuk percaya lagi.
•Menyukai masakan Jepang dan Eropa.
•Suka belanja kerajinan tangan, barang tradisional.
•Tertarik pada sesuatu yang unik dan suka difoto serta suka kehidupan
malam.
•Suka fasilitas dan pelayanan standar tinggi yang ditangani langsung
oleh orang-orang Jepang sendiri, atau paling tidak ada karyawan yang
mau menggunakan bahasa Jepang.
•Tidak pernah langsung mengemukakan kekecewaan atau kemarahan
selalu mengikuti saja, namun kekecawaan dilampiaskan lewat tulisan
setelah kembali ke negaranya.
Karakter: Singapura

•Karakter orang Singapura seperti karakter orang Cina modern.


•Disiplin, walaupun orangnya kecil tetapi tegas dan
berkomitment tinggi.
•Suka judi, club, dan suka belanja.
•Menyukai fasilitas dan pelayanan sederhana, sangat tertarik
dengan atraksi alam, dan keunikan modernisasi.
Karakter: Malasya

•Daya belinya termasuk rendah dan tidak terlalu tertarik untuk


belanja.
•Mudah ditangani dalam perjalanan, tetapi harus disiplin, lebih
banyak persamaanya dengan orang Indonesia sesama Melayu
dan kedekatan kesamaan agamanya.
•Fasilitas dan akomodasi cukup sederhana, makanan padang
termasuk favoritnya.
•Sangat tertarik akan keindahan alam, termasuk pantai.
Karakter: Orang Bali

•Jika kamu pergi ke BALI (Tambahan)


•Kebanyakan orang Bali mempunyai bakat seni yang tinggi.
•Perempuan Bali rajin, giat bekerja dan ramah.
•Orang Bali tidak bisa berjalan melewati hal-hal yang diatasnya ada pakaian dalaman
seperti celana dalam, kalau melanggar dia akan pusing dan sakit-sakitan.
•Persatuan orang Bali tergolong sangat kuat karena adat dan agama yang mengikatnya.
•Masih melekat atas tradisi awig-awig (gotong royong).
•Orang Bali tidak suka dipegang kepalanya.
•Orang Bali sangat mencintai budayanya, mereka selalu mengedepankan kearifan lokal
meski penetraasi nilai-nilai modern sulit dibendung.
•Orang Bali dengan wisatawan lebih disiplin, lebih ramah, dan bersahabat. Tempat
persembahan dan peletakan sesajen selain di Pura juga di tempat-tempat keramat seperti
pohon-pohon besar yang diyakini sebagai tempat sembahyang. Untuk itu, Anda dilarang
kencing atau meludah sembarangan, hormati dan hargai sesama umat beragama.
•Bila naik kendaraan melewati jembatan, belokan, atau pura harus membunyikan klakson
yang diyakini sebagai tanda permisi melewati makluk halus yang menunggu tempat
tersebut.
•Jangan terlalu sering mengosongkan pikiran (bengong) karena Bali nilai mistisnya sangat
tinggi, diyakini hal ini akan memudahkan orang dirasuki roh halus.
•Semua bangunan di Bali maksimal empat lantai, yaitu tingginya tidak boleh melebihi Pura
Besakih atau sekitar setinggi pohon kelapa, kecuali Hotel Grand Bali Beach di Sanur.
Untuk karakter-karakter tempat-tempat wisata lainnya
di Indonesia, dirasakan hampir sama dengan kita
semua dan mirip di Bali secara umum. Yang perlu
diperhatikan adalah, di mana bumi itu diinjak, di situ
langit dijunjung.
Karakter Wisatawan dan Tempat
Favorit Mereka
• Mencari tahu, tipe wisatawan seperti apakah Anda
dalam memenuhi kebutuhan liburan? Apakah tipe
yang suka berpetualang, suka ketenangan, atau
mencari keunikan lokal?
• Dengan begitu, kita bisa mencari paket wisata yang
cocok untuk wisatawan.
Karakter Wisatawan Yang
Disesuaikan Dengan Pilihan
• Setelah itu, cek jawaban Anda untuk mengetahui tipe
wisatawan seperti apa dan lokasi mana yang kiranya sesuai
bagi Anda.

• Mayoritas Jawaban A: Penjelajah Kota


Wisatawan yang menyukai lingkungan sekitar sebagai tujuan
wisata ini ingin menjadi bagian dari kehidupan penduduk
lokal. Mereka adalah pribadi yang spontan, berjiwa
petualang, dan suka mencoba berbagai pengalaman baru
yang eksotis untuk diceritakan.
Mayoritas Jawaban B: Pecinta Kebudayaan
Sangat penting untuk merasakan keramahan penduduk lokal,
sejarah, serta tren penduduk yang ada. Tipe ini juga selalu
mencari makna dari tiap pengalaman liburan. Modernitas,
kreativitas, dan seni sering menginspirasi mereka pata pribadi
individualis namun elegan.
Mayoritas Jawaban C: Butuh Ketenangan
Memiliki segudang aktivitas yang sulit ditinggalkan, membuat
mereka menginginkan suasana yang dapat melepas lelah.
Mereka butuh sebuah tempat yang dapat memanjakan tubuh
namun tetap dapat terhubung kepada kehidupan.
Mayoritas D: Penuh Gaya dan Keren
Liburan merupakan waktu untuk memanjakan diri dengan
pengalaman menarik dan bergaya. Tipe ini senang berpergian
ke tempat-tempat bergengsi, di mana mereka dapat melihat
sekaligus terlihat oleh orang-orang sekitar.
Mayoritas E: Sayang Keluarga
Tipe wisatawan yang senang pergi secara berkelompok, baik itu
dengan keluarga maupun teman dekat untuk menghabiskan
waktu berkualitas bersama-sama.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai