• RUANG LINGKUP
WILAYAH
PENELITIAN
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Usaha Mikro Kecil Menengah memiliki peranan penting dan strategis dalam pertumbuhan
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Perananan UMKM yang begitu penting dalam
pertumbuhan ekonomi, sehingga perlu dipastikan bahwa kinerjanya berjalan dengan baik agar
UMKM dapat terus berkembang (Hutama, Puspasari & Wijaya, 2020).
UMKM di Kota Bandar Lampung yang tersebar, menurut data dari dinas koperasi dan UKM
Kota Bandar Lampung Tahun 2018 memiliki jumlah sebesar 46.324 unit. Hal ini membuat
UMKM di Kota Bandar Lampung memiliki potensi ekonomi yang dapat menyerap tenaga kerja
dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Bandar Lampung.
Dalam mengembangkan potensi UMKM di Kota Bandar Lampung yang jumlahnya cukup
banyak, maka dibutuhkan pendekatan sistem klaster, Sehingga dalam klaster tersebut dapat
terciptanya kolaborasi, sinergitas, persatuan yang akan menjadi kekuatan dalam mendukung
pengembangan UMKM di Kota Bandar Lampung secara maksimal
Dalam mengembangkan UMKM perlu dipastikan bahwa kinerja
RUMUSAN UMKM dapat optimal baik dalam tahap penyediaan bahan baku,
proses produksi ataupun pemasarannya (Hutama, Puspasari &
MASALAH & Wijaya, 2020). Namun dalam mengembangkan UMKM terdapat
PERTANYAAN beberapa permasalahan utama seperti permodalan dan
PENELITIAN pengetahuan pasar yang menjadi hambatan bagi para pelaku
UMKM tersebut. Pembentukan sistem klaster digunakan dalam
upaya mengembangkan UMKM di Kota Bandar Lampung agar
proses produksinya berjalan dengan efektif dan efesien (Haris,
2016). Didalam klaster UMKM tersebut diharapkan dapat
memunculkan sebuah interaksi antar pelaku UMKM sehingga
dapat saling membantu dalam menyelesaikan masalah-masalah
Bagaimanyang
Interaksi
ada Antar Klaster UMKM di Kota
Bandar Lampung?
TUJUAN
Mengidentifikasi Interaksi Klaster UMKM di
Kota Bandar Lampung.
SASARAN
Lampung.
Lampung.
IAN
Kota Bandar Lampung, Provinsi
Lampung. Kota Bandar Lampung
memiliki luas wilayah 169,21
Km2, terbagi ke dalam 20
kecamatan dan 126 kelurahan.
Wilayahtersebut diambil sebagai
objek penelitian karena ini
merupakan wilayah administrasi
dari studentifikasi kawasan
KAJIAN PUSTAKA
USAHA MIKRO, KECIL DAN
MENENGAH (UMKM)
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah, UMKM didefinisikan sebagai berikut:
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, dilakukan oleh
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang bediri sendiri, dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, ataupun menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar denga
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan.
REGIONAL KLASTER
Konsentrasi dari suatu kelompok kerjasama bisnis atau unit-unit usaha dan lembaga-
lembaga, yang bersaing, bekerjasama, dan saling tergantung satu sama lain,
terkonsentrasi dalam satu wilayah tertentu, dalam bidang aspek unggulan tertentu
adalah maksud dari konsep klaster (Setiyanto dan Irawan, 2015).
Pengembangan wilayah berbasis klaster dapat memberikan fokus pada keterkaitan dan
ketergantungan antara pelaku-pelaku dalam suatu jaringan kerja produksi, sampai
kepada jasa pelayanan, dan upayaupaya dalam inovasi pengembangannya. Konsep ini
terfokus pada keterkaitan dan ketergantungan antara pelaku dalam jaringan kerja
produksi sampai jasa pelayanan, dan upaya-upaya inovasi pengembangannya.
Local Economic Development
Local Economic Development adalah proses di mana pemerintah lokal dan organsisasi
masyarakat terlibat untuk mendorong, merangsang, memelihara, aktivitas usaha untuk
menciptakan lapangan pekerjaan (Blakely and Bradshaw, 1994 dalam Susanti, 2013).
Menurut Munir (2007) dalam Susanti (2013), Pengembangan ekonomi lokal atau local
economic development adalah suatu proses yang mencoba merumuskan kelembagaan-
kelembagaan pembangunan di daerah, peningkatan kemampuan SDM untuk
menciptakan produk-produk yang lebih baik serta pembinaan industri dan kegiatan
usaha pada skala lokal.
GAMBARAN UMUM
KONDISI ADMINIST
BATAS-BATAS WILAYAH BANDAR
LAMPUNG ADALAH SEBAGAI
BERIKUT :
1. SEBELAH UTARA : KECAMATAN
NATAR KABUPATEN LAMPUNG
SELATAN
2. SEBELAH SELATAN :
KECAMATAN PADANG CERMIN,
KETIBUNG DAN TELUK
BETUNG KABUPATEN
LAMPUNG SELATAN
3. SEBELAH TIMUR : KECAMATAN
TANJUNG BINTANG
KABUPATEN LAMPUNG
SELATAN
4. SEBELAH BARAT: KACAMATAN
GEDONG TATAAN DAN PADANG
CERMIN KABUPATEN LAMPUNG
SELATAN.
Kecamatan Penduduk (jiwa)
Kepadatan Penduduk
Sex Ratio
KONDISI KEPENDUDUKAN
(jiwa/km2)
A U D I O D A N M AT E R I A L
Audio dan material dapat menjadi data
pelengkap yang didapatkan dalam proses
peneliti an yang dilakukan. Bentuk data
tersebut dapat berupa foto, rekaman gambar
atau video serta rekaman suara yang
didapatkan dari proses wawancara dan
mendapatkan izin dalam penggunaannya
PESEBARAN UMKM
Dengan Analisis Spasial
S Lampung
PENUTUP
TERIMA KASIH