Anda di halaman 1dari 32

REFERAT

[The Establishment of Identity of Human Remains]

Samuel Hobarto Sampe/182011101045

Pembimbing:
dr. M. Afiful Jauhani, M.H., SpFM.
Kenapa?

1. Etik dan kemanusiaan


2. Administrasi, legalitas dan statistik
3. Seremonial
4. Finansial dan insuransi
5. Investigasi
Kapan dibutuhkan?

 Penemuan mayat utuh, segar tanpa identitas


 Penemuan mayat yang membusuk
 Penemuan mayat yang termutilasi
 Penemuan kerangka tulang belulang
2 tahapan identifikasi

Pengelompokan umum: Studi Komparasi


jenis kelamin, perawakan, ras, usia dengan informasi antemortem
Karakteristik yang berguna dalam identifikasi
Wajah Warna Mata Warna Kulit Warna Rambut

Tato Scar Sidik jari, kaki, bibir


Identifikasi dengan DNA
Identifikasi DNA saat ini sudah menjadi prosedur standar.
Ekstraksi bisa dilakukan dari hampir semua bagian tubuh
manusia, dan identifikasi yang dilakukan bisa sampai 100%
akurat.
Masalah yang dijumpai:
 Degradasi sampel dan masalah ekstraksi DNA.
 Minimnya data DNA antemortem untuk perbandingan.
Identifikasi pada sisa tulang belulang
Identifikasi tulang dibagi menjadi dua tahapan:

Pengelompokan umum: Studi Komparasi


Spesies, Ras, Jenis kelamin, Tinggi dengan informasi antemortem
Badan, Usia dan Penanggalan kemungkinan korban
Identifikasi pada sisa tulang belulang
1. Apakah itu memang tulang? 5. Ras?
2. Apakah tulang itu tulang manusia? 6. Usia?
3. Jenis kelamin? 7. Sudah berapa lama mati?
4. Perawakan? 8. Penyebab kematian?
Not all “bones” are bones
not all bones are human

Struktur tulang hewan dan animal Homo sapiens


harus dapat dibedakan.
Baik secara makroskopis maupun
histologis.

Osteon pada manusia tersusun ireguler


sedangkan pada binatang tersusun
regular.

Bos taurus
Penentuan Jenis Kelamin

Mempersempit identifikasi dengan


Akurasi (Krogman):
eksklusi setengah populasi sekaligus!
100% bila kerangka lengkap

98% melalui tulang Panjang dan pelvis


Karakteristik sex berkaitan dengan:
98% melalui pelvis dan tengkorak
 Usia
95% melalui pelvis saja
 Tinggi bedan
92% melalui tengkorak saja
 Ras.
80% melalui tulang Panjang sajaa
The Skull
The Skull
Pelvis dan Sacrum
Pelvis dan Sacrum
Pelvis dan Sacrum
Perkiraan postur dan tinggi dari tulang
Bila kerangka lengkap tersedia dan disusun dengan benar, perkiraan tinggi nya bisa cukup akurat.

Bila kerangka tidak lengkap, perhitungan harus dibuat berdasarkan satu atau lebih tulang. Yang paling akurat
berdasarkan femurtibia humerus radius.
Perkiraan tinggi dan berat badan dari tulang
TROTTER GLESSER FORMULA
Perkiraan usia berdasarkan tulang
Usia dari subjek termasuk salah satu identifikasi yang penting
selain jenis kelamin.

Bayi dan balita Anak-anak dan Bayi dan balita Bayi dan balita
Perkiraan usia berdasarkan tulang
Usia dari subjek termasuk salah satu identifikasi yang penting
selain jenis kelamin.
Perkiraan usia berdasarkan tulang
Perkiraan usia berdasarkan tulang
Penentuan Ras dari tulang

Yang tersulit
Main Racial Group: Mongoloid,
Negroid and Caucasian

Ras saat ini semakin sulit dibedakan.

Subgrup sangat banyak..

Tengkorak adalah tulang terpenting


dalam menentukan ras dengan akurasi
90-95%
Rekonstruksi wajah dari struktur tengkorak

Salah satu metode utama


identifikasi ketika tengkorak
ditemukan.

Hasil rekonstruksi bisa langsung


dikonfirmasi kepada kerabat,
teman maupun dicocokan
berdasarkan foto.

Tekniknya bisa konvensional dari


tanah liat, dengan gambar dan
dengan bantuan computer.
Identitas personal dari kerangka tulang
Proses selanjutnya setelah penggolongan umum seperti ras, jenis kelamin, tinggi badan, dan umur sudah ditentukan.

Tulang harus diperiksa untuk menemukan karakteristik individual unik yang mungkin dapat membantu identifikasi.

Karakteristik individual bisa dibagi menjadi 2


tipe:
1. Bentuk anatomis tulang yang dapat
dicocokan melalui pemeriksaan
radiologis, pengukuran dll

2. Kelainan unik misalnya bekas fraktur,


bekas operasi, prostase, kelaianan
kongenital dll.
Identitas personal dari kerangka tulang
Karakteristik individual bisa dibagi menjadi 2 tipe:

Bentuk anatomis tulang yang dapat Kelainan unik misalnya bekas fraktur, bekas
dicocokan melalui pemeriksaan radiologis, operasi, prostase, kelaianan kongenital dll.
pengukuran dll
Photosuperimposition Thecniques
Visual Matching dari tengkorak dan foto korban.
Photosuperimposition Thecniques
Visual Matching dari tengkorak dan foto korban.
Photosuperimposition Thecniques
Penanggalan tulang

Sistem scoring AAD  dekomposisi tulang dengan


pengaruh temperature lingkungan sekitar.

1. Penampakan fisik:

Soft tissue, periosteum, tulang rawan adalah tanda


tulang tersebut adalah tulang baru. Dilihat juga densitas
dan permukaan tulang. Pemeriksaan juga dapat secara
mikroskopis

2. Physical Test

3. Tes Serologis dan Kimia, C14


REFERENSI
1. Kolesnikov, L. L., Pashinyan, G. A., & Abramov, S. S. (2001). Anatomical appraisal of the skulls
and teeth associated with the family of Tsar Nicolay Romanov. The Anatomical Record, 265(1),
15–32. doi:10.1002/ar.1037

2. Bertino, A., Bertino, P. 2016. Forensic Science: Fundamentals and Investigation 2 nd edition.
Jakarta: South-Western Cengage learning

3. Saukko, P. dan B. Knight. 2016. Knight’s Forensic Pathology. Edisi Keempat. Philadelphia: CRC
Press.

Anda mungkin juga menyukai