IDENTIFIKASI
TULANG BELULANG
Pembimbing:
dr. H. Mistar Ritonga, M.H (Kes),Sp. FM(K)
PENDAHULUAN
• Antropologi forensik bermanfaat untuk membantu penyidik dan penegak hukum untuk
mengidentifikasi temuan rangka tak dikenal. Korban yang tidak dikubur secara layak ini
biasanya menjadi salah satu indikasi adanya tindak pidana terhadap korban kejahatan.
• Upaya identifikasi pada kerangka (antropologi forensik) bertujuan untuk membuktikan
bahwa kerangka tersebut adalah kerangka manusia, ras, jenis kelamin, perkiraan umur,
tinggi badan, ciri-ciri khusus, deformitas dan bila memungkinkan dapat dilakukan
rekonstruksi wajah.Pemeriksaan dapat juga memperkirakan waktu kematian, penyebab
kematian dan riwayat penyakit dahulu atau luka yang saat hidup menimbulkan jejas
pada struktur tulang.
Identifikasi Forensik
• Metode identifikasi dengan cara merekonstruksi data hasil pemeriksaan post mortem ke
dalam perkiraan-perkiraan mengenai jenis kelamin, umur, ras, tinggi dan bentuk serta ciri-ciri
spesifik tubuh.
• Metode identifikasi forensik lainnya adalah identifikasi secara komparatif, yaitu identifikasi
yang dilakukan dengan cara membandingkan antara data ciri hasil pemeriksaan hasil orang
tak dikenal dengan data ciri orang yang hilang yang diperkirakan yang pernah dibuat
sebelumnya.
Indetifikasi Tulang
• Adultus : M3 sudah tumbuh, tanda pertama keausan gigi (+). Obliterasi satura mulai. vossifikasi epiphysis
selesai = 30 tahun
• Senilis : obliterasi sutura sempurna, kehilangan gigi, tertautnya lobang gigi, processus alveolaris mulai
susut/memendek.
• Menurut derajat obliterasi sutura pada cranium.
0 = obliterasi belum mulai
1 = obliterasi sudah mulai
2 = obliterasi sudah mulai separuh
3 = obliterasi sudah mulai lebih separuh
4 = obliterasi sudah sempurna
Umur menurut tumbuhnya gigi
Gigi Susu
• Gigi seri I bawah : 6 – 8 tahun
• Gigi seri I atas : 7 – 9 tahun
• Gigi seri II bawah : 10 -12 bulan
• Gigi seri II atas : 7 -9 bulan
• Gigi geraham I : 12 -14- bulan
• Gigi taring : 17 – 18 bulan
• Gigi geraham II : 20 30 bulan
Permanen
• M1 gerahan 1 : 6 -7 tahun
• I1 seri 1 : 6 – 8 tahun
• I2 seri : 7 -9 tahun
• P1 premolar 1 : 9 – 11 tahun
• P 2 premolar 2 : 10 12 tahun
• C. Taring : 11 -12 tahun
• M2 geraham 2 : 12 -14 tahun
• M3 geraham 3 : 17 – 25 tahun
Umur menurut derajat keausan gigi
• 0 tidak terlihat keuasan apa-apa
• 1 enamel aus sedikit, tapi benjolan kunyah positif
• 2 pada beberapa tempat telah terlihat dentin berwarna kuning
• 3 seluruh permukaan enamel telah aus / kuning
• 4 sebagian besar mahkota gigi aus sampai ke leher gigi.
Perkiraan umur dari tulang panjang
Epiphysis dari os femur, tibia, fibula Distal epiphysis dari os radius dan ulna
• Diaphysis masih terpisah dari • Terpisah seluruhnya : 18 – 19 tahun
tulang : < 18 tahun
• Sebagian terpisah, sebagian bersatu :
• Diaphysis masih terlihat seperti garis 18 -19 tahun
: 17 -18 tahun • Bersatu membentuk garis : 19 -20
• Diaphysis sudah bersatu sempurna : tahun
> 18 tahun • Bersatu sempurna : > 20 tahun
head of humerus
• Diaphysis terpisah seluruhnya : < 20 tahun
• Sebagian terpisah, sebagian bersatu : 19 – 20 tahun
• Bersatu membentuk garis : 20 -21 tahun
• Bersatu sempurna : > 21 tahun
Penentuan Jenis kelamin
• Menurut KROGMAN :
• Dari tulang pelvis : 95 %
• Dari tulang tengkorak : 92 %
• Dari tulang pelvis dan tengkorak : 98 %
• Dari tulang panjang : 80-85 %
• Dari tulang panjang dan pelvis : 98 %
Bila tulang – tulang kecil dengan sidik jari DNA
Penentuan jenis kelamin dari tulang tengkorak
• Tengkorak pria: Lebih besar, lebih berat, • Menurut Acsadi dan Nemeskeri
tulang lebih tebal, tonjolan tonjolan lebih Penilaian : Nilai 2 s/d + 2
jelas.
o Hiper Feminim – 2
• Tulang dahi: Pria lebih miring, wanita
tegak lurus
o Feminim -1
o Netral 0
• Cavum Orbita : laki laki petak,
perempuan oval. o Hiper masculin +2
• Rahang bawah: Angulus mandibula pd o Masculin +1
pria < 90°, Angulus mandibula pd wanita o Netral 0
> 90°.
Penentuan jenis kelamin dari tulang tulang panjang
• Radio grafik
Agak sulit ditentukan, namun bila dijmpai adanya fraktur pada cranium dapat diarahkan
penyebab kematian, serta bneda yang dimakan , mis :
• Dipukul dengan benda tumpul ( fraktur kompresi )
• Kasus KLL ( fraktur linier)
• Berbentuk corong : akibat peluru
• Benda tajam ( infraktur bercelah )
Pada kasus – kasus keracunan logam berat
Mis : arsen : dengan GUTZEIT TEST
Kesimpulan
Antropologi forensik berguna dalam menentukan identifikasi temuaan. Upaya
identifikasi pada kerangka (antropologi forensik) bertujuan untuk membuktikan
bahwa kerangka tersebut adalah kerangka manusia, ras, jenis kelamin, perkiraan
umur, tinggi badan, ciri-ciri khusus, deformitas dan bila memungkinkan dapat
dilakukan rekonstruksi wajah.Pemeriksaan dapat juga memperkirakan waktu
kematian, penyebab kematian dan riwayat penyakit dahulu atau luka yang saat
hidup menimbulkan jejas pada struktur tulang.
Kesimpulan
Ada begitu banyak hal yang dapat diungkap dari pemeriksaan terhadap tulang/
kerangka, dan kenyataannya bahwa tinggi badan memiliki peranan penting
dalam sebuah proses identifikasi. Pengetahuan indetifikasi terhadap tulang
sangat berperan tidak hanya pada saat organ tubuh hanya tinggal tulang
-belulang saja, tetapi banyak hal yang dapat diungkap dari tulang / kerangka
tersebut pada saat masih dibaluti oleh jaringan otot, tendon dan kulit.
Terima Kasih ☺