Anda di halaman 1dari 39

dr.

Asrawati Azis, Sp F
LOADING
Antropologi Forensik adalah bidang ilmu yang
berkaitan dengan analisis kerangka manusia yang
dihasilkan dari kematian yang tidak dapat dijelaskan.
LOADING
IDENTIFIKASI SEORANG INDIVIDU

Adalah pengenalan individu berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat


yang membedakannya dari yang lain. Identifikasi disini mencakup
baik korban hidup dan korban mati atau kerangka.

❑ Mula-mula dikerjakan oleh Bertillon (1880).

❑ Pada sistem bartilon yang dijadikan patokan antara lain :

• Tinggi badan
• Tinggi waktu duduk
• Panjang tulang-tulang tertentu
• Ukuran tengkorak
• Ditambah dengan sidik jari.
Untuk identifikasi korban mati atau
kerangka manusia, peranan kedokteran forensik
sangatlah penting dalam hal :

• kemanusiaan,
• perceraian,
• keturunan,
• asuransi,
• kasus-kasus kematian karena tindak pidana
IDENTIFIKASI KERANGKA

A. Menentukan manusia atau bukan

E. Menentukan umur
B. Menentukan jumlah

C. Menentukan jenis kelamin


F. Menentukan ras
D. Menentukan tinggi badan

G. Menentukan kelainan yang didapat pada tulang


a. Menentukan kerangka manusia atau bukan

❖Bila korban masih utuh, biasanya tidaklah sulit untuk


menentukan apakah itu manusia atau bukan.

❖Kesulitan timbul bila korban tidak utuh

❖Diperlukan pengetahuan anatomi


Pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan :

Pemeriksaan Anatomi
Bila ditemukan tulang tengkorak, maka tulang tengkorak hewan
dapat disingkirkan dengan mengenal anatomi tulang tengkorak
manusia, hal tersebut antara lain :

➢ Pemeriksaan volume otak / rongga tengkorak manusia pada umumnya


> 1500 cc ( golongan primata jauh lebih kecil )

➢ Pada manusia os. Frontalis lebih menonjol. Foramen magnum lebih


besar, tengkorak lebih tipis, cephalic index lebih besar.

➢ Gigi, khususnya gigi taring pada hewan primata lain lebih menonjol
dan lebih panjang dibanding gigi taring manusia.
B. Jumlahnya

❑ Mengamankan semua sisa-sisa jaringan atau


kerangka yang ditemukan di tempat kejadian.

❑ Salah satu petunjuk yang paling mudah untuk


menentukan dua atau lebih kerangka adalah
ditemukannya duplikasi kerangka.

❑ Ada perbedaan ukuran atau perbedaan umur


kerangka tersebut

❑ Perlu diingat beberapa kondisi seperti penyakit atau


masalah perkembangan dapat menyebabkan
terjadinya perbedaan pada tulang yang satu dengan
tulang sisi yang lainnya.
C. Jenis Kelamin
✓ Tanda-tanda sex sekunder

✓ Perbedaan secara global antara pria dan wanita yaitu:

• Tubuh pria lebih besar dari wanita


• Bahu pria lebih lebar dari pinggul
• Pinggul wanita lebih lebar dari bahu
• Pinggang pria tidak nyata seperti pada wanita
• Gluteus pria lebih datar, pada wanita lebih berisi
• Tungkai wanita lebih bulat, pergelangan tangan, pergelangan kaki
dan kuku lebih halus/kecil
• Wanita rambut hanya di mons pubis, sedang pada pria sampai ke
pubis, bahkan kadang-kadang sampai ke abdomen, kadang-kadang
ada juga di dada.
• Laring wanita kurang menonjol
• rahim pada wanita dan kelenjar prostate pada laki-laki
Penentuan sex dapat dilakukan dengan
dasar perbedaan sex dari tulang-tulang
terutama tulang tengkorak dan pelvis

Dengan pengalaman, penentuan sex dari tulang-tulang


adalah :

• 100% apabila ditemukan seluruh kerangka


• 95% apabila hanya pelvis
• 92% apabila hanya tengkorak
• 98% apabila hanya pelvis dan tengkorak
• 98% apabila hanya pelvis dan tulang panjang
• 80% apabila hanya tulang panjang
Kriteria yang mungkin paling berguna ialah:
1. “Sciatic notch index”yaitu :

(Lebar dari sciatic notch : Dalam dari sciatic notch) x 100

• Pada perempuan indexnya adalah 5 sampai 6


• Pada laki-laki indexnya adalah 4 sampai 5

2. ”ischio pubic” index yaitu:

(Panjang os.ischium dlm mm: Panjang os pubic dlm mm) x 100

• Pada perempuan 91 sampai 115


• Pada laki-laki 73 sampai 94
Perbedaan Sex pada Pelvis Pria dan Wanita
Dewasa
Klik tulisan yang bergaris bawah untuk mengakses

Ciri-ciri Pria Wanita


Pelvis keseluruhan Berat, kasar, bekas Tidak begitu berat,
otot jelas. tidak prominent,
Brim (tepi) bentuk Jantung circular
True Pelvis Relative kecil. Luas, dangkal.
Illium Tinggi, tegak. Rendah, divergen,
kolateral.
Sendi Sacroilliaca Besar. Kecil, oblique.
Sulcus Tidak Sering. Sering, berkembang
Preauricular lebih baik.
GreaterSciatic Kecil, dalam. Besar, lebar.
Notch
Acetabulum Besar. Kecil.
Klik tulisan yang bergaris bawah untuk mengakses

Ciri-ciri Pria Wanita


Ischiopubic Rami Bagian atas convex Bagian atas concave.
Foramen Besar, oval. Kecil, triangular.
Obturator
Os pubis-corpus Triangular. Quadrangular.
Symphisis Tinggi. Rendah.
Sudut Subpubic Sempit, V shaped. Lebar, U shaped.
Sacrum Panjang, sempit, Pendek, lebar, S1-2
dapat terdiri dari dan S3-5 sangat
lebih dari 5 segmen. melengkung, terdiri
dari 5 segmen.
Promontorium Lebih menonjol. Kurang menonjol.
Pelvic Outlet Lebih menonjol, Kurang menonjol.
tidak dapat dilewati Luas, dapat dilewati
kepalan tangan. kepalan tangan.
Perbedaan Sex pada Tengkorak Pria dan Wanita
Klik tulisan yang bergaris bawah untuk mengakses
Ciri-ciri Pria Wanita
Ukuran Besar Kecil
Muscle Marking Prominent Tidak prominent
Tepian Supra- Sedang/besar Kecil, tipis
orbital
Orbita Persegi empat, tepi Bulat dengan tepi
tumpul tajam
Dahi Curam Bulat, penuh
Processus Mastoid Besar, kasar, tumpul. Kecil, halus, runcing
Foramen Magnum Besar Kecil
Palatum Besar, lebar, bentuk U Kecil, bentuk parabol
Mandibula Kasar, bentuk U Halus, bentuk V
Selain pelvis dan tengkorak terdapat juga perbedaan
sex pada tulang-tulang panjang antara lain :

❑ Pada pria lebih panjang, kekar dan tempat insersi


ototnya (muscle marking) lebih prominent,
dibandingkan pada wanita.

❑ Pengukuran yang penting untuk penentuan sex


adalah :
• jumlah total panjang tulang-tulang
• diameter dari caput humeri
• diameter caput femur
• keluasan dan kelebaran dari condyllus femur
CIRI-CIRI PRIA WANITA
Panjang Lebih Panjang Lebih Pendek
Tempat Perlekatan Prominent Kurang
Otot Prominent
Diameter Caput Lebih Lebar Lebih Kecil
Femur
Diameter Caput Lebih Lebar Lebih Kecil
Humerus
Condylus Humerus Permukaan Luas, Lebih Kecil
Lebar.
Keterangan : Caput humeri lebih besar dan Muscle
Markings lebih prominent pada pria (M), sedangkan pada
wanita (F) lebih kecil dan halus.

Keterangan : Femur pada wanita (F), caput humerinya lebih


kecil dan lebih halus dibandingkan pria (M). Juga pada Muscular
Marking pria lebih prominent dan condylusnya juga lebih besar.
D . Menentukan tinggi badan

Perkiraan tinggi badan dapat diketahui dari pengukuran tulang-tulang


panjang, yaitu :

❑ Tulang paha (femur), menunjukkan 27 % dari tinggi badan

❑ Tulang kering (tibia), menunjukkan 22 % dari tinggi badan

❑ Tulang lengan atas (humerus), menunjukkan 35 % dari tinggi badan

❑ Tulang belakang, menunjukkan 35 % dari tinggi badan (Topmaid dan


Rollet, 1923)
Memperkirakan tinggi badan :

➢ panjang kepala adalah kira-kira 1/8 panjang badan

➢ pertengahan panjang kepala – garis tepat bawah mata

➢ Dari dagu ke lubang hidung = lubang hidung bawah mata = ¼


panjang kepala

➢ Pubis membagi tinggi badan menjadi dua sama panjang

➢ Tinggi badan kira-kira = jarak ujung jari ke ujung jari apabila kedua
lengan direntangkan

➢ Panjang tangan = ½ panjang lengan bawah = ½ panjang lengan


atas

➢ ½ panjang tangan = phalanges = metacarpal + carpal


Yang perlu diperhatikan di dalam
pengukuran tulang

Pengukuran dengan osteoboard

❖ Tulang harus dalam keadaan kering (dry bone)

❖ Formula yang dapat dipergunakan untuk pengukuran tinggi badan


adalah :
1. Rumus dari Karl Pearson
2. Formula Trotter dan Gleser
E . Menentukan umur

Penentuan umur untuk identifikasi juga diperlukan dalam


kasus-kasus seperti :

• Perkosaan
• Pelanggaran kesusilaan
• Perkawinan
• Warisan
• Undang-undang kerja
• Wajib militer
• Wajib belajar
• Saksi pengadilan

Pada anak-anak penentuan umur dilakukan dengan melihat


pertumbuhan gigi, pertumbuhan tubuh, tinggi badan, berat badan, inti
penulangan.
Penentuan umur janin (prenatal)

Bulan I : 1 x 1 cm, embrio terbungkus villous chorion


Bulan II : 2 x 2 cm, kepala, telinga, tangan terbantuk
Bulan III : 3 x 3 cm, plasenta terbentuk, kuku timbul
Bulan IV : 4 x 4 cm, sex jelas, rambut ada di kepala
Bulan V – IX :

Bulan ke V VI VII VIII IX

Panjang 25 cm 30 cm 35 cm 40 cm 45 cm
Berat 350-450 g 700-900 g 1,2-1,4 kg 1,5-2 kg 2,5-3,5 kg
Inti penulangan (ossification centre)

Umur dalam Inti penulangan


kandungan
1 ½ bulan Clavicula
2 ½ bulan Metacarpus, tarsus
3 ½ bulan Ischium
4 ½ bulan Supra ramus os pubis
5 ½ bulan Calcaneus
6 ½ bulan Manubrium sterni
Astragalus (talus), segmen
7 ½ bulan
pertama sternum
8 ½ bulan Segmen terakhir sternum
Cuboid, proximal tibia, distal
9 ½ bulan
femur
Inti penulangan (1-25 tahun)
Inti penulangan (1-25 tahun)
Tahun ke
1 Kaput femur, humerus, dan tibia
2 Tibia bawah, radius
3 Patella
4 Fibula atas, Trochanter mayor femur
5 Fibula bawah
6 Kaput radius, Ulna bawah
7 Tulang scaphoid, rami ischium dan pubis
8 Epichondilus internus humerus, olecranon
10 Trochanter minor femur, os calcis epiphysis
11 Trochlea humerus
12 Acetabular ‘Y’ cartilage union
13 Epichondilus externus humerus appears and unites
14 Coracoid united to scapula
16 Olecranon united to ulna
18 Kaput radius dan femur of shafts
20 Lower radius, ulna and femur to shafts, Iliac crest to body
21 Appearance inner and clavicle
Fusion of secondary epiphyses of inner and of clavicle
22-24
and articular facet of ribs
Penentuan umur di atas 25 tahun ketetapannya berkurang.
Secara garis besar dapat disimpulkan :

❑ Epiphyse tulang2 extremitas sudah bersatu : 22–25 tahun

❑ Sutura2 tengkorak belum ada yang menutup : kurang dari 30 tahun

❑ 40 tahun sutura tengkorak mulai menutup

❑ > 60-65 tahun sudut rahang bawah mulai melebar

❑ Berangsur-angsur tulang-tulang menjadi tipis dan organ-organ


menjadi rapuh akbat atropi senilis
F . Menentukan Ras

Ras
Kerangka Yang diperiksa
Caucasoid Mongoloid Negroid
Agak
Panjang dan Agak lebar
Tulang hidung lebar
sempit pendek
pendek
Bentuk rongga Diantara
Tinggi Rendah
hidung bawah keduanya
Tengkorak Tinggi tulang Diantara Agak
Agak tinggi
hidung keduanya rendah
Melengkung Diantara Lebar dan
Tulang pipi
lebih lebar keduanya datar
Tulang rongga Segi
Segi empat Bulat
mata empat
Bag.bawah,
Bag.tengah
Tonjolan tengah,tulang
tulang muka Menon jol
tengkorak muka tidak
agak menonjol
begitu menonjol
Tulang langit – Segi
Segitiga Bulat
langit empat
Tidak
Tidak berbentuk Seperti
Gigi seri berbentuk
skop skop
skop
Rasio tibia : Rasio agak Rasio
Rasio agak kecil
femur kecil agak besar
Rasio radius : Rasio agak Rasio
Rasio agak kecil
Ekstremitas humerus kecil agak besar
Kurang
Lengkungan Lebih
Lebih menonjol menon
femur anterior menonjol
jol
G . Menentukan kelainan yang di dapat pada
tulang

❑ Kelainan bawaan yang bisa ditemukan pada tulang adalah


punggung bengkok, polydactili

❑ Kaki yang telah diamputasi

❑ Bekas luka karena tembakan, benda tajam ataupun benda


tumpul

❑ Fraktur pada kepala, tangan

❑ Terdapatnya banyak pecahan tulang

❑ Lubang luka tembak


PELVIS BACK
PELVIS BACK
Pria : Foramen obturator oval dan besar

Wanita : Foramen bentuk triangular dan kecil

PELVIS BACK
Pria : Kecil, tertutup, sciatic notch dalam

Wanita : Besar, lebar, sciatic notch dangkal

PELVIS BACK
Pria : Sub pubic angle bentuk V dan sempit

Wanita : Sub pubic angle bentuk U dan lebar

PELVIS BACK
Pria : Tengkorak pria menunjukkan orbita
berbentuk persegi empat dengan tepi supraorbital
yang besar, tebal, bulat

Wanita : Tengkorak wanita menunjukkan orbita


berbentuk bulat dengan tepi supraorbital yang kecil,
tipis, tajam

TENGKORAK BACK
Pria (M) :
Glabella prominent dan kasar

Wanita (F) :
Glabella tidak menonjol & halus

TENGKORAK BACK
Pria (M) :
Processus Mastoid besar, kasar,
dan tumpul.

Wanita (F) :
Processus Mastoid kecil, lebih
halus, dan runcing

TENGKORAK BACK
Pria (M) :
Foramen magnum besar

Wanita (F) :
Foramen magnum kecil

TENGKORAK BACK
Pria (M) : Mandibula kasar, bentuk U
Wanita (F) : Mandibula halus, bentuk V

TENGKORAK BACK
SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai