Anda di halaman 1dari 18

Teori Pemerolehan Bahasa

Oleh Kelompok 1 :
• Tiara Oktavia (126206202063)
• Sifa' Kurnia Nurlaili (126206202061)
• Nur Hanna Izzati (126206203086)
Teori Behavioral Tokoh penting dalam teori ini adalah Jhon B.Watson, ia
mencetuskan teori belajar menusia yang memusatkan
perhatian padaperilaku berbahasa dan hubungannya
Pandangan behavioristik beranggapan bahwa
dengan stimulus dan respon terhadap lingkungan. Teori
bahasa merupakan masalah respondan sebuah
ini meyakini bahwa tindak belasan atau responsegala
imitasi. Tokoh yang menganut behavioristikini
sesuatu itu bisa terjadi hanya ada rangsangan atau
adalah Skinner dan Bandura. Skinner
stimulus. dalam bahasa yang sederhana dan reaksi karena
mengungkap1kan bahwa berbicara dan memahami
ada aksi, asa akbat karena ada sebab, ada asap karena ada
bahasa dipe1roleh melalui rangsangan lingkungan,
api.
yaitu tentang teori belajar yang disebut operant
Kelebihan dan kekurangan:
conditioning (perkondisian operan). Sedangkan Kelebihan: a. Sangat cocok untuk memperoleh
menurut Bndura, perkembangan bahasa dapat kemampuan yang membutuhkan praktek dan
dikembangkan melalui tiruan atau imitasi dari pembiasaan. b. Materi yang diberikan sangat detail. c.
orang lain. dengan kata lain, perkembangan Membangun konsentrasi pikiran.
keterampikan dasar bahasa pada anak usia dini ini Kekurangan: a. Pembelajaran peserta didik hanya
diperoleh melalui pergualan dan interaksi yang berpusat pada guru. b. Peserta didik hanya mendengarkan
diperoleh anak dengan teman sebayanya atau dengan tertib penjelasan guru. c. Peserta didik tidak bebas
orang dewasa.. berkreasi dan berimajinasi.
Teori Maturasional
Teori ini menekankan pada kesiapan biologis individu. Menurut
teori ini, anak mempunyai jadwap untuk berbahasa/berbicara.
Dalam pandangan ini, bahasa anak secara betahap berkembang
sesuai dengan "ayunan jam" dan yang menyatu dengan konsep
maturasi ini adalah periodisasi otak. Alasannya, karena seorang
anak tidak dapat dipaksa atau dipacu kalau biologisnya belum
cukup. Sebaliknya jika anak sudah mampu mengujarka apapun,
anak tidak dapat menahannya. Dengan demikian, kemampuan
berbahasa anak dapat berkembang lebih dahulu pada satu titik
dan baru kemudian menuju periode perkembangan secara lambat.
Teori Preformasionis
Teori ini diprakarsai oleh Noam Chomsky. Ia berpendapat bahwa semua teori belajar
memiliki asumsibahwa kapasitas bawaan lahir itu ada dan bersifat unik. Chomsky
meyakini bahwa urutandasar dalam pemerolehan bahasa pada anak memiliki unsur
yang sama tanpa harus memperhatikan bahasa yang dipelajarinya. Adapun tahapan
mulai dari mengoceh, holofrase, ujaran telegrafik, kalimat sederhana, sampai
berkembang pada kalimat yang sangat kompleks. Maka dari itu, Chomsky
menyatakan bahwa dalam proses memperoleh bahasa pada anak itu unik, dan
berjalan secara individual, maka tidak perlu latihan secara eksplisit, dikarenakan
pada teori chomsky sudah dijelaskan bahwa anak memperoleh bahasa berdasarkan
dengan apa yang mereka dengar dari orang- orang sekitarnya, sebab perolehan
bahasa anak dipengaruhi oleh lingkungannya.
Teori Perkembangan Kognitif
a. Menurut Jean Piaget
perkembangan kognitif yang terjadi dalam diri anak mempunyai empat
aspek, yaitu kematangan (merupakan pengembangan dari susunan
syaraf), pengalaman (merupakan hubungan timbal balik antarorganisme
dengan lingkungannya), transmisi sosial (pengaruh-pengaruh yang
diperoleh dalam hubungannya dengan lingkungan sosial), ekuilibrasi
(adanya kemampuan yang mengatur dalam diri anak agar ia selalu
mampu mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri terhadap
lingkunganya).
Paget menyusun tahapan perkembangan kognitig ke dalam lima yahapan
sebagai berikut:
1) Tahap Sensorimotor. Pada tahap ini, bayi menggunakan kemampuan
respon dan motor untuk memahami dunia. Berawal dari reflek dan
berakhir dengan kombinasi kompleks dari kemampuan sensorimotor.
2) Tahap Praoprasional. Pada tahap ini, anak mempunyai gambaran mental
dan mampu untuk berpura-pura, anak mulai menggunakan symbol.
3) Tahap konket operasional. Pada tahap ini, anak tidak hanya
menggambarkan symbol, tetapi dapat memanipulasi symbol secara logika.
4) Tahap formal operasional. Pada tahap ini, gaya berpikir melibatkan
penggunaan operasional logika dan menggunakannya secara mutlak.
b. Menurut Vygotsky
Vygotsky mengemukakan bahwa perkembangan kognitif dan
bahasa anak berkaitan erat dengan kebudayaan dan masyarakat
tempat anak dibesarkan. Vygotsky juga mengemukakan
peningkatan fungsi-fungsi mental seseorang terutama berasal
dari kehidupan sosial atau kelompoknya dan munculah istilah
Zona Proaximal Development (ZAP) untuk tugas-tugas yang
sulit untuk dipahami sendiri oleh anak. Dengan bimbingan dan
bantuan dari orang dewasa anak akan memiliki keterampilan
untuk mengerjakan tugas-tugas tersebut.
c. Menurut Brune
Bruner menyatakan bahwa anak belakar dari yang konkret ke abstrak
melalui tia tahapan, yaitu enactive, iconic, dan symbolic. Pada tahap
enactive, anak berinteraksi dengan objek berupa benda-benda, orang, dan
kejadian. Dari interkasi tersebut anak belajar nama dan merekam symbol
dan kejadian. Pada proses iconica, nak mulai belajar mengembang simbol
dengan benda. Tahap terakhir, symbolic, anak mengembangkan konsep.
Pada tahap ini, anak mulai belajar berpikir abstrak, anak mampu
menghubungkan tahap ini, anak mampu menghubungkan berkaitan
antara berbagai benda, orang atau objek salam suatu urutan kejadian.
Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan :
a. Siswa mendapat bimbingan dari guru pada saat belajar.
b. Pembelajaran berpusat pada otak.
c. Siswa belajar sesuai dengan tahap perkembangannya.
Kekurangan :
a. Kemampuan fungsi kognisi dari setiap siswa dianggap
sama
b. Siswa tidak dapat menemukan gaya belajarnya sendiri.
c. Kuantitas kognisi lebih ditekankan darpada kualitas.
Teori Psikososiolinguistik
Teori ini menekankan pada pagmatik karena Untuk itu, model hendaknya dapat menjadi
berhubungan dengan dimensi sosial bahasa. contoh yang layak untuk diikuti.Dalam belajar
Dengan demikian, anak akan mampu dan terhadap tingkah laku yang baru, anak meniru
lancar berbahasa melalui keterampilan berbagai model, baik model konkret, maupun
bicaranya karena terjadi proses interaksi model simbolik atau abstrak, seperti belajar
dalam konteks sosial yang nyata. Masing- dari buku atau melalui penjelasan guru.
masing pandangan Teori Pemerolehan Bahasa Peniruan terhadap model ini tampak dalam
mempunyai penekanan yang berbeda. penampilan anak. Ketika anak merasa siap,
Dalam proses belajar anak yang sering bergaul tanpa belajar dengan mencoba, anak
dengan lingkungannya akan berpengaruh memperoleh tingkah laku baru, lalu meniru
terhadap belajarnya karena anak banyak model. Pada saat tingkah laku baru diperoleh
melakukan pengamatan terhadap tingkah laku anak melalui observasi, belajar terlihat menjadi
orang lain. Orang lain yang diamati dipandang pengetahuan baginya.
sebagai "model" oleh anak, kemudian
Pengaruh dan Peranan Bahasa Pertama (B1)
Pengaruh:
1) Dalam perkembangan pralinguistik: anak mampu mem-uat relasi bunyi yang hampir sama (ma, ba,
pa).
2) Pada tahap satu kata: anak mampu mengucapkan kata kerja, penunju tempat, yang disertai dengan
kata kerja+objek.
3) Cara kombinasi permulaan: anak mampu membuat kombinasi kata. Misalnya: pelaku+kata kerja;
kata kerja+objek.
4) Cara berbicara kombinasi lanjutan: anak mampu mengungkapkan kombinasi bentuk negatif,
interogatif, dan kombinasi kalimat.
5) Perkembangan sistem bunyi: tahun pertama adalah masa vokalisasi dan pada enam bulan pertama
dapat menciptakan bunyi-bunyi distingtif, pada enam bulan terakhir anak dapat memproduksi kata-kata
tertentu dengan memanfaatkan unsur-unsur suprasegmental.
6) Usia sekolah: penggunaan bahasa dihubungkan dengan pengalaman nyata.
Peranan:
Bahasa ibu (B1) merupakan bahasa pertama yang dikuasai manusia sejak lahir melalui
interaksi dengan sesama anggota masyarakat bahasanya, seperti keluarga dan
masyarakat lingkungannya. Sehingga orangtua berperan penting dalam proses
pemerolehan bahasa pertama (B1) anak. Hal ini tentunya akan berdampak terhadap
permerolehan bahasa kedua anak. Sehingga peranan bahasa ibu terhadap pendidikan anak
usia dini adalah sebagai berikut: (1) bahasa ibu merupakan alat ekspresi dan komunikasi
bagi anak; (2) bahasa ibu mudah dipelari oleh anak; (3) bahasa ibu merupakan sumber
pengetahuan bagi anak; (4) bahasa ibu merupakan pertahanan yang kuat untuk melawan
tergerusnya pemakaian bahasa daerah yang terjadi di era globalisasi; (5) bahasa ibu
sebagai bahasa pengantar pada tingkat permulaan sekolah. Jadi, B1 mempunyai peranan
yang penting dalam pemerolehanB2. Ini berarti bahwa B1 yang kali pertama dikuasai oleh
anak merupakan dasaruntuk mengembangkan bahasa selanjutnya.
Pengaruh dan Peranan Bahasa Kedua (B2)
Pengaruh: Tambahkan subjudul
a. Lingkungan bahasa
Lingkungan bahasa adalah segala sesuatu yang didengar dan dilihat pelajar bahasa/anak dalam
belajar B2, yakni bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari oleh masyarakat tempat
pelajar bahasa/anak sedang mempelajari B2. Lingkungan dapat berupa situasi bahasa yang luas
(makro) dan lingkungan yang sempit (mikro).
1) Lingkungan makro
(a) Kealamian bahasa yang didengar, (b) Peranan pelajar bahasa/anak dalam berkomunikasi, dan, (c)
Tersedianya acuan konkret untuk memperjelas makna, dan, (d) orang yang menjadi model dalam B2.
2) Lingkungan mikro
Dalam lingkungan mikro ini, terdapat kemenonjolan stuktur bahasa
yang didengarnya (distingtif), misalnya perbandingan kata
(sepak/bapak); (payung/gayung); (medan/sedan) dan sebagainya.
b. Faktor internal
a. Kepribadian: b. Umur
Rasa percaya diri dapat didefinisikan sebagai Umur anak mempengaruhi penampilan
persepsi, perasaan, dan sikap yang dimiliki bahasanya. Anak yang usianya lebih muda (anak
seseorang terhadap dirinya sendiri. Rasa prasekolah) akan lebih berhasil dalam belajar
harga diri merupakan perasaan diam-diam bahasa terutama B1. Chomsky menyatakan
terhadap martabat diri dan perasaan dirinya bahwa pertumbuhan bahasa boleh disamakan
berharga. dengan pertumbuhan suatu anggota tubuh
Empati merupakan perwujudan seseorang lainnya. Tanpa adanya proses pemerolehan
akan keluwesan dirinya terhadaporang lain. bahasa anak tidak akan sempurna, tetapi belum
Anak yang kaku perasaannya akan sulit tentu lebih cepat dalam menguasai B2
belajar B2 daripada orang yang tidak kaku dibandingkan dengan orang yang lebih dewasa.
Kecenderungan analitis menggambarkan Hal itu disebabkan dalam belajar B2 salah satu
seseorang yang biasa hidup dan bergaul faktor penentunya adalah B1. Dengan demikian
dalam situasi lapangan atau bukan di sumber perbedaan pada umur ini adalah faktor
lapangan. biologis, kognitif, afektif, dan perbedaan
lingkungan.
c. Motivasi
Motivasi dalam belajar B2 merupakan kemauan, keperluan, dan keinginan yang
dirasakan pelajar bahasa untuk belajar B2. Motivasi ini bisa berupa motivasi dari dalam
maupun dari luar. Motivasi dalam diri anak biasanya tumbuh atas dasar kemauannya
sendiri untuk dapat melakukan sesuatu, termasuk kemauan belajar bahasa. Sebelum
lahir dalam bentuk bahasa secara nyata, di dalam prosesnya diolah oleh prosesor
pemerolehan bahasa.
Filter, dalam hal ini, berfungsi sebagai penyaring dalam be-lajar B2. Renggang rapatnya
filter ini dipengaruhi oleh faktor diri pelajar bahasa/anak.
Organizer, berfungsi mengorganisasikan urutan-urutan umum, struktur gramatika
bahasa yang dipelajari.
Monitor, berfungsi sebagai penyunting terhadap produksi bahasa yang dihasilkannya.
Peranan:
Peranan B2 di sini lebih difokuskan pada penguasaan bahasa AUD dalam rangka
pengembangan keterampilan berbahasa. Oleh karena itu, masalah pemerolehan B2 ini
penting untuk diketahui oleh guru dan calon guru, khususnya guru pendidikan AUD.
• Untuk memaksimalkan komunikasi alamiah kepada anak.
• Menjadikan B2 dapat dipahami oleh bahasa pemula
• Menemukan terknik khusus agar anak santai dan terkontrol egonya.
• Menciptakan situsi yang memungkinkan agar anak tidak malu jika melakukan
kesalahan saat berbicara.
• mengajarkan berdialog dengan memasukkan frasa yang bermanfaat
• Tidak mengajarkan struktur pada anak
• Tidak mengacu pada B1 ketika mengajarkan 2
Referensi:
Adriana, I. (2008). Memahami Pola Perkembangan Bahasa Anak Dalam Konteks Pendidikan.
Jurnal Tadris, 3(1), 113–114.
Dr. Enny Zubaidah, M. Pd. Draft Buku PENGEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI.
PENDIDIKAN DASAR DAN PRASEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
estikurniawatimahardika.wordpress.com diunduh tanggal 26-12-2013
https://www.kompasiana.com/urfiyahnadiyahfillah/606b2cead541df735235f362/perkembangan-
bahasa-aud?page=all#sectionall
Khadijah. (2006). Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini. Medan: Perdana Mulya Sarana.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai