Anda di halaman 1dari 21

ETIKA BERPAKAIAN ISLAMI BAGI

PERAWAT

By: Fathimi, S.Kep.,M.K.M


• Etika berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yg
bearti Kebiasaan.
• Model perilaku atau standar yg diharapkan dan
kriteria tertentu utk suatu tindakan.
• Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak
diartikan sebagai motif atau dorongan yg
mempengaruhi perilaku.
• Etika adalah kode perilaku yg memperlihatkan
perbuatan yg baik bagi kelompok tertentu.
• Fungsi pakaian yaitu sebagai penutup aurat,
untuk menjaga kesehatan dan untuk keindahan.
• Tuntunan islam mengandung didikan moral
yang tinggi. Dalam masalah aurat, Islam telah
menetapkan bahwa aurat lelaki adalah antara
pusar sampai kedua lutut. Sedangkan bagi
perempuan adalah seluruh tubuh kecuali muka
dan telapak tangan.
• Mengenai bentuk atau model pakaian, islam
tidak memberi batasan, karena hal ini berkaitan
dengan budaya setempat.
• Oleh karena itu, kita diperkenankan memakai
pakaian dengan model apapun, selama pakaian
tersebut memenuhi persyaratan sebagai penutup
aurat.
Adab Berpakaian Menurut Ketentuan Islam
1. Ketentuan berpakaian menurut syariat
islam
Islam menjadikan al-Qur’an dan hadis sebagai
pedoman utk mengatur segala aspek kehidupan
manusia, karena Allah SWT menjadikan segala
sesuatu termasuk aktivitas manusia harus
bernilai ibadah dan memberi mamfaat
termasuk dalam mengenai pakaian.
• Mengenakan pakaian dlm Islam diatur
sedemikian rupa, tidak sekedar penutup badan
dari panasnya matahari dan dinginnya suhu
udara, melainkan sebagai sarana beribadah dan
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada
Allah SWT, artinya dgn berbusana sesuai dgn
petunjuk dan tuntunan islam dpt dijadikan
sebagai sarana meningkatkan iman dan takwa
kpd Allah SWT, karena sebaik-baik perlindungan
badan adalah takwa kepada Allah SWT.
a. Nilai Religius
• Maksudnya pakaian yg hendak dipakai hrs
sesuai dgn ketentuan islam baik fungsi maupun
tujuannya. Pakaian hendaknya berfungsi utk
menutup aurat dgn tujuan utk menjaga dan
harga diri manusia serta bernilai ibadah.
• Jika laki-laki dan perempuan mengenakan
pakaian tdk sesuai dgn ketentuan, maka
tindakan tsb melanggar apa yg ditentukan Allah
SWT
b. Nilai Estetika
• Pakaian yg dipakai hendaknya memiliki nilai
estetika, yakni nilai seni yg memberikan
kepatutan, keindahan dan kebaikan bagi
pemakainya, pada dasarnya manusia merupakan
makhluk yg memiliki jiwa seni, sehingga dlm
berbagai dlm model demi menampilkan
keindahan seni sebagai bentuk rasa syukur kpd
Allah SWT. Hanya saja, model busana yg
dikembangkan harus tetap disesuaikan dgn nilai
religius sbgmana yg telah disebutkan.
c. Nilai Medis
• Tidak kalah pentingnya pakaian hendaknya
memiliki nilai medis, yakni utk melindungi
kesehatan manusia dari berbagai penyakit atau
gangguan, dengan mengenakan pakaian tubuh
manusia akan lebih terlindungi dan terjaga dari
terik matahari dan dinginnya suhu udara.
• Ketiga kriteria di atas merupakan satu kesatuan
sehingga dlm penerapannya tdk bisa dipisahkan.
Dalam kondisi apapun yg tidak bisa ditinggalkan
adalah harus memenuhi nilai religius artinya
pakaian yg dipakai guna menutup aurat,
menjaga kehormatan, serta ibadah kepada Allah
SWT.
2. Menghayati Adab Berpakaian Menurut
Islam
Mengenakan pakaian dgn di dasari atas
pemahaman dan penghayatan thdp nilai-nilai
islam akan lebih memberi makna dan mamfaat
bagi pemakainya. Untuk membantu bagaimana
menghayati nilai-nilai yg terkandung dlm
ketentuan berpakaian menurut islam
dibutuhkan hal sebagai berikut :
• Memahami ketentuan berpakaian menurut
islam
• Menyadari pentingnya berpakaian menurut
islam
• Menghayati pentingnya nilai dan fungsi
berpakaian menurut ketentuan islam
• Menumbuhkan rasa percaya diri dlm
mengenakan pakaian sesuai ketentuan islam
• Membiasakan diri bersikap dan bertindak dlm
kehidupan sehari-hari dgn ketulusan hati serta
berniat ibadah.
• Dengan memahami lebih dalam tentang
mengenakan pakaian menurut ketentuan islam,
setidaknya dapat menambahkan rasa percaya
diri. Lebih dari itu, hati, pikiran, sikap dan
tingkah laku kita sehari-hari bisa lebih terjaga
dan aman dalam berbagai situasi pergaulan.
3. Menerapkan Adab Berpakaian Menurut
Islam
Betapa perhatiannya Allah SWT kepada umat
manusia. Perhatian tersebut ditunjukkan
melalui Alqu’an dan hadist Nabi Muhammad
SAW termasuk dalam hal adab berpakaian.
Tujuannya adalah untuk menjaga harkat dan
martabat manusia baik laki-laki maupun
perempuan.
1. Bagi Laki-laki
• Berpakaian dengan niat untuk beribadah
kepada Allah SWT
• Mendahulukan anggota badan yang kanan
ketika hendak memakai pakaian sambil
membaca do’a
“ Segala puji bagi Allah yang telah mengenakan
pakaian ini kepada kau dan mengaruniakannya
kepadaku, padahal diriku tidak mempunyai daya
dan kekuatan” ( HR. Tirmidzi, Abu Dawud dan
Ibnu Majah)
• Mendahulukan anggota badan yg kiri ketika
hendak melepaskan pakaian sambil membaca
do’a.
“dengan menyebut nama Allah yang tiada tuhan
( yg berhak di sembah) selain dia “
• Bahan tidak boleh dari sutra dan emas
• Menutup aurat dengan memenuhi kriteria etika
dan estetika
• Pakaian yang dipakai dalam kondisi bersih, tidak
najis, karena sewaktu waktu bisa dipakai untuk
shalat
• Disunnakan memilih warna putih, dimaksudkan
agar senantiasa terjaga dan ingat akan kematian,
karena pada saat meninggal akan mengenakan
kain kafan yang berwarna putih.
2. Bagi Perempuan
• Berpakaian dengan niat untuk beribadah kepada Allah
SWT
• Mendahulukan anggota badan yang kanan ketika
hendak memakai pakaian sambil membaca do’a yang
tadi
• Mendahulukan anggota badan yang kiri ketika hendak
melepaskan pakaian sambil membaca do’a yg tadi sama.
• Menutup aurat dengan memenuhi kriteria etika dan
estetika
• Membentangkan kerudung sampai menutup
dada
• Pakaian yang dipakai dalam kondisi bersih, tidak
najis, karena sewaktu-waktu bisa dipakai untuk
shalat
• Disunnahkan memilih warna putih.
4. Membiasakan adab berpakaian menurut
Islam
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk
membiasakan segala sesuatu agar menjadi
bagian dari sifat, karakter serta bagian dari
kehidupan sehari-hari, termasuk dalam
membiasakan berpakaian menurut ketentuan
Islam.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai